Dalam penulisan laporan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena
itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata -
mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak - pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Lamongan,01 Agustus 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................ i
Kata pengantar.................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................... 1
a. Latar belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan masalah................................................................................. 2
c. Tujuan................................................................................................... 2
d. Manfaat................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan........................................................................................... 3
a. Pengertian Hak Asasi Manusia............................................................ 3
b. Substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila................................... 3
1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila............ 4
2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila 6
3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila........ 11
Bab III Kesimpulan.......................................................................................... 14
Daftar Pustaka.................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang dewasa ini, yang berkaitan dengan
situasi negeri kita di bidang politik, sosial, ekonomi dan moral, maka sudah sepantasnya kalau
kita saling mengingatkan bahwa tidak mungkin ada solusi (pemecahan) terhadap berbagai
persoalan gawat yang sedang kita hadapi bersama, kalau fikiran dan tindakan kita bertentangan
dengan prinsip-prinsip Pancasila yang sangat menjunjung tinggi Hak asasi manusia. Terutama
hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar ( hak asasi )yang harus dijamin dalam peraturan
perundang-undangan. Oleh karena itu, banyak ulasan atau penelaahan, yang bisa sama-sama kita
lakukan mengenai persoalan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana penerapan substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Hak Asasi Manusia
2. Mengetahui penerapan substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
D. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui Hak Asasi Manusia
2. Pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain dijamin dalam konstitusi, hak asasi manusia juga dijamin di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Jaminan HAM dalam
UU No. 39 Tahun 1999, secara garis besar meliputi :
Pasal 9: Hak untuk hidup, seperti hak mempertahankan hidup, memperoleh kesejahteraan lahir
dan batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal 10: Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, seperti hak memiliki keturunan melalui
perkawinan yang sah.
Pasal 11-16: Hak mengembangkan diri, seperti hak pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan
kualitas hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, memperoleh
informasi dan melakukan pekerjaan sosial.
Pasal 17-19: Hak memperoleh keadilan, seperti hak memperoleh kepastian hukum dan hak
persamaan di depan hukum.
Pasal 20-27: Hak atas kebebasan pribadi, seperti hak memeluk agama, keyakinan politik,
memilih status kewarganegaraan, berpendapat, mendirikan parpol, dan bebas bergerak dan
bertempat tinggal.
Pasal 28-35: Hak atas rasa aman, seperti hak memperoleh suaka politik, perlindungan terhadap
ancaman ketakutan, perlindungan terhadap penyiksaan, penghilangan dengan paksaan dan
penghilangan nyawa.
Pasal 36-42: Hak atas kesejahteraan, seperti hak milik pribadi, memperoleh pekerjaan yang
layak, kehidupan yang layak, dan jaminan sosial.
Pasal 43-44: Hak turut serta dalam pemerintahan, seperti hak memilih dan dipilih dalam pemilu,
partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah dan mengajukan
usul kepada pemerintah.
Pasal 45-51: Hak wanita, yaitu tidak ada diskriminasi/hak yang sama antara pria dan wanita
dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga/ perkawinan.
Pasal 52-60: Hak anak, yaitu seperti hak anak untuk mendapatkan perlindungan orang tua,
keluarga, masyarakat dan negara. Hak beribadah menurut agamanya, berekspresi, perlakuan
khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan s*ksual,
perdagangan anak dan penyalahgunaan n*rk*tika.
Untuk menegakkan HAM, Pasal 69 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan “Setiap
hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab untuk
menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk
menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukkannya”. Oleh karenanya seluruh warga
negara tidak terkecuali pemerintah wajib menghormati hak asasi orang lain, dengan menjungjung
hukum, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut
ini adalah beberapa hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara yang telah
diatur di dalam UUD 1945:
Hak Negara:
1. Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan. (pasal 27 ayat(1))
2. Hak untuk dibela (pasal 27 ayat (3))
3. Hak untuk dipertahankan (pasal 30 ayat (1))
4. Hak untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam untuk kepentingan rakyat ( pasal 33 ayat (2)
dan ayat (3))
Kewajiban Negara:
1. Menjamin persaman kedudukan warga negara dihadapan hukum dan pemerintahan (pasal 27
ayat (1))
2. Menjamin kehidupan dan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat (2))
3. Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun
tulisan (pasal 28)
4. Menjamin hak hidup serta hak mempertahankan hidup (pasal 28A)
5. Menjamin hak mengembangkan diri dan pendidikan (pasal 28C ayat (1))
6. Menjamin sisten hukum yang adil (pasal 28D ayat (1))
7. Menjamin hak asasi warga negara (pasal 28I ayat (4))
8. Menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama dan menjalankan agama masing-masing (pasal
29 ayat (2))
9. Menjamin pembiayaan pendidikan dasar (pasal 31 ayat (2))
10. Menjamin pemberian jaminan sosial (pasal 34)
3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan
perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal
tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.
Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar
dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh
seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga negara menunjukkan
sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh sikap positif yang dapat ditunjukan
warga negara anatara lain sebagai berikut.
Di tengah-tengah keinginan yang kuat dari setiap orang akan pemenuhan kewajibannya
tidak jarang selalu di paksakan,tanpa menghargai semua hak-hak orang yang ada di sekitarnya.
Padahal hak-hak asasi manusia merupakan hak kodrati. Hak yang dimiliki setiap orang dan tidak
dapat dicabut. Semua negara dan umat manusia seharusnya dapat menerima konsep-konsep
HAM, karena rumusannya telah disempurnakan dengan mengadopsi berbagai budaya bangsa dan
agama yang beragam.
BAB III
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
http://www. Jimly.com.
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi, 2008. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas
Terbuka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.