Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

KONSEP HAK ASASI MANUSIA DENGAN


PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR 1945

Dosen Pengampu : Roza Andriani,S.IP,M.Si

DISUSUN OLEH

DHEA MARINDA
224821049

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewarganegaraan. Selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman penulis
mengenai materi .
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantu teman-
teman serta pembaca dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan
pembaca. Walaupun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun
penulis yakin bahwa manusia itu tak ada yang sempurna. Seandainya dalam
penulisan makalah ini ada yang kurang, maka itulah bagian dari kelemahan
penulis. Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa
kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang
telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Untuk itu kami selalu
menantikan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
penyusunan makalah ini.

Pekanbaru, 11 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Pengertian dari Hak Asasi Manusia........................................................ 3
2.2 Macam- Macam Hak Asasi Manusia (Ham) .......................................... 4
2.3 Ciri – Ciri Hak Asasi Manusia................................................................ 5
2.4 HAM Dalam UUD 1945......................................................................... 6
2.5 Upaya Penegakan HAM ......................................................................... 7
2.6 Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila...................................................... 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan unsure normative yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu dengan instansi. Hak
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri
dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat
makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi
Manusia”.
Dalam Undang Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia pasal 1 disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak hak yang berasal dari harkat dan
martabat yang melekat pada manusia. Hak ini sangat mendasar atau asasi
(fundamental) sifatnya, yang mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang
sesuai dengan bakat, cita cita, serta martabatnya. Hak ini juga dianggap universal,
artinya dimiliki semua manusia tanpa perbedaan berdasarkan bangsa, ras, agama,
atau gender
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Hak Asasi Manusia
2. Bagaiman Macam- Macam Hak Asasi Manusia (Ham)
3. Apa Ciri – Ciri Hak Asasi Manusia
4. Bagaimana HAM Dalam UUD 1945
5. Bagaiaman Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Hak Asasi Manusia
2. Untuk Mengetahui Macam- Macam Hak Asasi Manusia (Ham)
3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Hak Asasi Manusia
4. Untuk Mengetahui HAM Dalam UUD 1945
5. Untuk Mengetahui Upaya Penegakan HAM
6. Untuk Mengetahui Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Ham


Hak merupakan unsur norma yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu dengan instansi. Hak
merupakan sesuatu yang harus diperoleh.
Dalam Undang Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia pasal 1 disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Hak asasi manusia menurut John Locke adalah hak yang langsung
diberikan oleh Tuhan dan bersifat kodrati, yakni atas hidup, hak kebebasan, dan
hak milik. Ia menyatakan bahwa HAM memiliki sifat mendasar yang suci dan
tidak bisa dicabut oleh kekuatan apapun di dunia, termasuk negara. Dengan
demikian, setiap individu berhak mendapatkan perlindungan hak-haknya oleh
negara.
Hak asasi manusia menurut Jan Materson, Komisaris HAM PBB, adalah
hak-hak yang melekat pada setiap manusia dan tanpanya manusia mustahil hidup
sebagai manusia.
HAM menurut Miriam Budiarjo adalah hak yang dimiliki setiap manusia
sejak lahir. Hak tersebut sifatnya universal, karena tidak ada perbedaan atas hak
yang dimiliki.
Hak yang dimiliki setiap manusia tidak terbatas oleh ras, gender, budaya,
suku, dan agama.
Pengertian HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto adalah suatu
hak yang bersifat mendasar yang dimiliki oleh setiap manusia sesuai dengan
kodratnya dan tidak dapat dipisahkan karena bersifat suci.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak
yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai
suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu, masyarakat atau negara.
Dengan demikian hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM
ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi
keseimbangan yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta keseimbangan
antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya
menghormati, melindungi dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia, menjadi
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur
pemerintahan baik sipil maupun militer) dan negara.
Jadi dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan
kewajiban yang harus dilaksanakan. Begitu juga dalam memenuhi kepentingan
perseorangan tidak boleh merusak kepentingan orang banyak (kepentingan
umum). Karena itu, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM
harus diikuti dengan pemenuhan terhadap KAM (kewajiban asasi manusia) DAN
TAM (tanggung jawab asasi manusia) dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
dan bernegara.

1.2 Macam- Macam Hak Asasi Manusia (Ham)


1. Hak Asai Pribadi (Personal Human Rights)
Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
setiap orang. Contoh dari personal human rights ini adalah kebebasan
untuk menyampaikan pendapat ,kebebasan untuk berpergian, bergerak ,
berpindah keberbagai tempat dan lain sebagainya.
2. Hak Asasi Politik (Politic Rights)
Ini merupkan hak asasi dalam kehidupan politik seseorang . contohnya hak
dipilih dan memilih ,hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintah, hak
dalam membuat petisi dan sebagainya.
3. Hak Asasi Ekonomi (property rights)
Hak ini menyangkut hak individu dalam hal perekonomian. Contohnya
kebebasan dalam hal jual-beli,perjanjian kontrak,penyelenggaraan sewa-
menyewa,memiliki sesuatu dan memiliki pekerjaan yang pantas.
4. Hak Asasi Peradialan (procedural rights)
Hak dalam memperoleh perlakuan sama dalam tata cara pengadilan.
Contonya adalah hak untuk mendapatkan pembelaan hukum,hak untuk
mendapatkan perlakuan pemeriksaan, penyidikan, penangkapan,
penggeledahan dan penyidikan antar muka.
5. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak terkait dalam kehidupan masyarakat. Contonya adalah hak untuk
menentukan,memilih,dan melakukan pendidikan.hak untuk pengajaran
untuk mendapatkan budaya sesuai dengan bakat dan minat.
6. Hak Asasi Hukum (legal equality rights)
Hak untuk mendapatkan kependudukan yang sama dalam hal hukum dan
pemerintahan. Contohnya adalah mendapatkan perlakuan yang sama
dalam bidang hukum dan pemerintahan,menjadi pegawai
sipil,perlindungan dan pelayaan hukum.

1.3 Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia


1. Hakiki
Ciri-ciri pokok HAM yang pertama adalah sifatnya yang hakiki, artinya hak
tersebut telah dimiliki oleh manusia sejak lahir. Garis besarnya, HAM
merupakan kodrat yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia. Oleh karena
itu, apabila HAM dihapuskan, maka harus meniadakan manusia itu sendiri.
2. Universal
HAM bersifat universal, artinya keberadaan HAM berlaku secara
menyeluruh bagi setiap manusia tidak terbatas oleh apapun dan tanpa
pengecualian. Dengan demikian, di manapun keberadaan manusia, HAM
tetap harus dijunjung tinggi. HAM juga tidak memandang kedudukan, baik
berdasarkan ras, suku, agama, status, usia, dan sebagainya. Setiap manusia
berhak hidup dan memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya.
3. Tetap
HAM bersifat tetap, artinya HAM akan terus melekat pada diri seorang
manusia karena hak tersebut merupakan anugerah Tuhan yang membedakan
manusia dari makhluk hidup lainnya. Hak ini tidak dapat dihilangkan dan
diambil secara sepihak karena hak tersebut akan selalu ada pada diri
manusia.
4. Utuh
Ciri-ciri HAM yang terkahir adalah bersifat utuh, artinya hak tersebut tidak
dapat dibagi karena setiap manusia memiliki hak yang utuh. Misalnya hak
hidup, hak sipil, hak pendidikan, hak politik, dan hak lainnya.

1.4 HAM Dalam UUD 1945


Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis
yang memuat aturan tentang HAM.Pertama, dalam konstitusi (UUD
Negara).Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR).Ketiga, dalam Undang-
undang.Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti
peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang
sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi
seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat
dan panjang, antara lain melalui amandemen dan referendum, sedangkan
kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang
masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih
bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk Undang-
undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan
seringnya mengalami perubahan.
 Undang-undang yang mengatur hak asasi manusia diindonesia
 Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup.
 Pasal 28 B mengatur tentang hak berkeluarga.
 Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.
 Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hukum.
 Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama.
 Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.

 Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan sosial

1.5 Upaya Penegakan HAM


Upaya penegakan HAM dapat dimulai dari lingkungan keluarga, warga
sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas.
Di lingkungan masyarakat luas, upaya penegakan HAM dapat dilakukan
antara lain dengan:
a. Tidak mengganggu ketertiban.
b. Saling menjaga dan melindungi harkat dan martabat manusia.
c. Menghormati keberadaan masing-masing.
d. Berkomunikasi dengan baik dan sopan.
e. Ikut membantu terselenggaranya masyarakat yang hidup berdampingan
secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan agama, ras,
keturunan dan pandangan politik nya serta kelompok besar tidak
memaksakan kehendaknya terhadap kelompok kecil dan sebaliknya.
Kita sebagai warga negara Indonesia wajib mendukung adanya upaya
penegakan HAM yang dilakukan oleh lembaga-lembaga perlindungan HAM.
Dukungan tersebut dapat ditunjukkan antara lain dengan sikap:
a. Menghormati dan melaksanakan instrumen HAM.
b. Membantu terlaksananya program penyuluhan hak-hak asasi manusia.
c. Mendengarkan dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM
d. Ikut aktif mensosialisasikan hukum dan HAM.
f. Menghargai hak-hak kaum perempuan.
g. Membantu terlaksananya perlindungan hak anak
1.6 Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Hak Asasi Manusia tertuang dalam Pancasila. Dan teramalkan dalam
setiap sila dalam Pancasila. Dibawah ini merupakan pembahasan Hak Asasi
Manusia dalam Pancasila yang terbahas sila demi sila.
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung pengakuan
terhadap Tuhan dan sebagai relasi akan setiap orang untuk mendapat
perlindungan dalam memeluk agama. Setiap warga negara diberi
kebebasan sebebas-bebasnya untuk melakuakan kegiatan peribadatan
agama yang dipeluknya. Akan tetapi, ada batasan terhadap setiap warga
yaitu tak ada paksaan dari golongan atau perseorangan tehadap orang
lain dalam memeluk agama tertentu dan melakukan propaganda anti
agama.
Dalam hal agama Pancasila sedikit berbeda dengan paham-paham
ideologi bangsa lain seperti Liberal dan Komunis. Dalam negara Liberal
tidak dibatsi setiap wagranya untuk melakukan pemahaman terhadap
agama atau menciptakan sebuah ajaran baru, meskipun ajaran tersebut
menyimpang dari ajaran agama. Sedangkan dalam negara Komunis tidak
ada perlindungan terhadap agama, bahkan dalam kenyataannya negara
membantu dalam pratekpropaganda anti agama.
• Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk berbudi
yang memiliki potensipikir,rasa, karsa, dan cipta. Kemanusiaan terutama
berarti sifat manusia yang merupakan esensi dan identitas manusia
karena martabat kemanusiaannya (human dignity).
Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan
tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif jadi, tidak
subjektifapalagisewenang-wenang.Beradab berasal darikata adab yang
berarti budaya. ladi, beradab berarti berbudaya. lni mengandung arti
bahwa sikap hidup, keputusan, dan tindakan selalu berdasarkan nila-nilai
budaya,terutama norma sosial dan kesusilaan (moral). Adab terutama
mengandung pengertian tata kesopanan, kesusilaan atau moral.
Dengan demikian, bearadab dapat ditafsirkan sebagai berdasar
nilai nilai kesusilaan atau moralitas khususnya dan kebudayaan
umumnya. Jadi, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah kesadaran
sikap dan perbuatan mausia yang didasarkan kepadapotensi budi nurani
manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan
umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama manusia, maupun terhadap
alam dan hewan.
Karena dengan kerukunan dan saling bersosial terhadap sesama,
kita akan menjadi makhlukyangadil.Pada prinsipnya Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang sesuai
dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar, dan berbudaya.
Di dalam sila ke ll “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” telah
tersimpul cita-cita kemanusiaan yang lengkap, yang memenuhi seluruh
hakikat manusia. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah suatu
rumusan sifat keluhuran budi manusia (lndonesia). Dengan
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, maka setiap warga Negara
mempunyai kedudukan yang sederajat dan sama-sama terhadap Undang-
Undang Negara, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Setiap
warga Negara dijamin haknya serta kebebasannya yang menyangkut
hubungan dengan Tuhan, dengan orang-orang seorang, dengan Negara,
dengan masyarakat, dan menyangkut pula kemerdekaan menyatakan
pendapat dan mencapai kehidupan yang layak sesuai dengan hak asasi
manusia.
• Sila Persatuan lndonesia
Bentuk nyata pengamalan sila ketiga Pancasila yang dapat kita
lakukan untuk memperkukuhpersatuan dan kesatuan bangsa lndonesia
adalah dengan menjunjung tinggi bahasapersatuanbangsa lndonesia.
Mengamalkan silaketiga Pancasila dengan berbahasa lndonesia
secarabaik dan benar, maksudnya adalah kita selalu konsisten untuk
menggunakan bahasa lndonesiasesuai dengan situasi pemakaian dan
sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam bahasalndonesia.
Bangsa lndonesia sudah bersatu padu sejak tanggal 28 Oktober
1928 silam.DenganSumpahPemuda yang terjadi pada tanggal 28
Oktober 1928 tersebut, terbentuklahbangsalndonesiayanglebih kuat
daripada sebelumnya yang masih tercerai-berai. Salah satu unsur
penyatu bangsa kitaadalah penggunaan bahasa lndonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa kita.Darisabang sampaiMarauke seluruh warga negara
lndonesia dapat berkomunikasiantarbudaya, antarsuku, danantaragama
satu sama lain dengan menggunakan bahasa lndonesia. Hal ini
membuktikan bahwadengan menggunakan bahasa lndonesa, kita dapat
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsakita. Dengan kata lain,
menggunakan bahasa lndonesia adalah bentuk nyata pengamalan
kitaterhadap sila ketiga Pancasila.
• Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
Hakikat sila ini adalah demokrasi dan demokrasi merupakan salah
satu bentuk dalam menghargai Hak Asasi Manusia. Demokrasi dalam
arti umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Secara sederhana, demokrasi yang dimaksud adalalah melibatkan
segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang tergabung dalam
pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan.
Pemusyawaratan. Artinya mengusahakan putusan secara bulat, dan
sesudah itu diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang
penting yaitu mengusahakan keputusan secara bulat. Bulat yang
dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya keputusan itu diambil
dengan kesepakatan bersama.
Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam
hal ini perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat
sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama. Perbedaan
secara umum demokrasi di barat dan di lndonesia yaitu terletak pada
permusyawaratan. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang diambil secara bulat.
Hal ini tidak menjadi kebiasaan bangsa lndonesia, bagi kita apabila
pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah,
baru diadakan pemungutan suara. Kebijaksanaan ini merupakan suatu
prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan
rakyat banyak. lika demokrasi diartikan sebagai kekuatan, maka
kekuatanterbesardalamsuatu Negara bereda di tanganrakyat.
Secara sederhana, pembahasan sila ke 4 adalah demokrasi. Demokrasi yang
mana dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Pemimpin yang hikmat adalah
pemimpin yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil,atau yang
bersifatjamanisementara kebijaksanaan adalah pemimpin yang
berhatinurani, arif, bijaksana, jujur, adil, atau yang bersifatrihani. ladi,
pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu lebih mengarah pada pemimpin
yang profesional (hikmat) dan juga dewasa(bijaksana). ltu semuanegara
demokratis yang dipimpin oleh orang yangsepertiitudilakukan melalui
tatanan dan tuntunan permusyawaratan/perwakilan.
Tegasnya, sila keempat menunjuk pada NKRl sebagai Negara demokrasi-
perwakilan yang dipimpin oleh orang yang hikmatdanbijaksanamelalui
suatusistem musyawarah.
• Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat lndonesia
“Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat
adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak
ada penindasan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan. Tidak ada –
sebagai yang saya katakan di dalam kuliah umum beberapa bulan yang lalu
– exploitation de l’homme par l’homme.”
Pemikiran Bung Karno tentang keadilan sosial ini sungguh jelas,
tepat, sistematis dan tegas. Tampak sekali bahwa Seoekarno sangat
memprioritaskan nilai keadilan dan menjunjung tinggi nilai hak-hak asasi
manusia dalam konsep hidup berbangsa dan bernegara.
Sudah tentu, lahirnya gagasan tentang definisi keadilan sosial ini merupakan
hasil refleksi Soekarno tentang masa gelap sejarah bangsa lndonesia.
Bangsa lndonesia telah mengalami penderitaan, penindasan, penghinaan dan
penghisapan oleh penjajahan Belanda dan lepang. Pernyataan teks di atas
membuktikan bahwa Soekarno ingin mencanangkan keadilan sosial sebagai
warisan dan etika bangsa lndonesia yang harus diraih.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam
sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat
dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang
merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat
Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi

Manusiahttp://kumpulanmakalhttps://makalah-update.blogspot.com/2012/11
/makalah- hak-asasi-manusia
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusiahttps://international.sindon
ews.com/read/13714 10/45/kasus-pelanggaran-ham-besar-internasional
1547736836
https://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/77617-
lima-kasus-besar- pelanggaran-ham-di-indonesia.

Wikipedia Indonesia. 2007. Hak Asasi Manusia. id.wikipedia.Org/wiki/HakAsasi


Manusia 26k

Surbakti, K. (2018). FOSTERING OF FEMALE PRISONERS IN TANJUNG


GUSTA PENITENTIARY OF MEDAN. PROCEEDING: THE DREAM
OF MILLENIAL GENERATION TO GROW, 216-225.

Surbakti, K., & Si, M. (2019). KAJIAN MENGENAI PENTINGNYA BASIS


DATA BAGI SEKOLAH SAAT INI. JURNAL CURERE, 2(2)

Budiardjo, Miriam, Dasar Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama), 2008.

Parsono, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, (Jakarta:


Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional), 2009.

Rahayu, Muji, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP dan MTs Kelas
VII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional: PT
Hamudha Prima Media), 2009.

Rosyada, Dede, dkk, Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak


Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta), 2000.

Thaib dahlan, SH, Msi. 1991. Pancasila Yuridis Ketatanegaraan, AMP YKPN,
Yogyakarta Notonegoro, Prof., Dr., SH. 1997. Pancasila Secara llmiah
Populer, Pancuran Pujuh, lakarta Kaelan, Drs, M.S. 1996. Pancasila
Yuridis Kenegaraan, Paradigma, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai