KELAS G
FAKULTAS SYARIAH
2022M/1443H
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan
kali ini kami mengangkat judul “Hak Asasi Manusia” dalam mata kuliah yang
telah diberikan yakni Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara. Pada
makalah ini kami berusaha untuk menyajikan materi dengan sebaik mungkin.
Makalah ini jauh dari kata sempurna karena kami sadari masih banyak
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari semua pihak guna
penyempurnaan lebih lanjut. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua, Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak hak yang berasal dari
harkat dan martabat yang melekat pada manusia. Hak ini sangat mendasar
atau asasi (fundamental) sifatnya, yang mutlak diperlukan agar manusia
dapat berkembang sesuai dengan bakat, cita cita, serta martabatnya. Hak ini
juga dianggap universal, artinya dimiliki semua manusia tanpa perbedaan
berdasarkan bangsa, ras, agama, atau gender.1
Hak asasi manusia (HAM) sebagai gagasan serta kerangka konseptual
tidak lahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal
Declaration of Human Right 10 Desember 1948, namun melalui suatu
proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban manusia. Awal
perkembangan HAM dimulai ketika ditandatangani Magna Charta (1215),
oleh Raja Jhon Lacklaand. kemudian juga penandatanganan Petition of
Right pada tahun 1628 oleh Raja Charles L. Dalam hubungan inilah maka
perkembangan hak asasi manusia ini sangat erat hubungannya dengan
perkembangan demokrasi.
Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara
hukum selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Semua manusia akan mendapat perlakuan yang sama kedudukannya dalam
hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Termasuk juga hak seorang anak
ini semua telah di atur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28B ayat 2 yang berbunyi "Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup. tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekersan dan diskriminasi". Dapat terlihat jelas bahwa di
negara Republik Indonesia dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia
berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum dan bukan kemauan seseorang atau
golongan yang menjadi dasar kekuasaan2.
Di Indonesia sendiri hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat di
pisahkan dengan pandangan filsafat Indonesia yang terkandung dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 (UUD NKRI 1945) yang dinyatakan dalam pembukaan Undang-
1
Miriam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama),
2008, h. 212.
2
Didi Nazmi, “Konsepsi Negara Hukum”, (Angkasa Raya: Padang. 1992), h. 50.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
Ibid, h. 51
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi
Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 2003, h. 199-
201.
5
Parsono, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, (Jakarta: Pusat
Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional), 2009, h. 96.
5
6
Kansil, Christine, “Hukum Tata Negara Republik Indonesia”, (Jakarta: Rineka Cipta,
2020), h. 227.
6
7
Ibid, h. 228-229
7
2. UUD 1945
Di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat suatu pernyataan yang
mencerminkan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan HAM yang
berbunyi : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”.
Dari pernyataan tersebut sangat jelas bahwa dalam jiwa bangsa
Indonesia sudah tertanam bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, secara universal semua bangsa menginginkan adanya
kemerdekaan dan kebebasan tanpa membedakan agama, etnis,
golongan. Dengan pernyataan tersebut telah membuktikan bahwa
negara Indonesia mendukung dan mengakui sepenuhnya hak asasi
manusia diberlakukan di seluruh dunia. Selain tercantum dalam
pembukaan, dalam batang tubuh UUD 1945 hakhak tersebut diatur
sebagai berikut :
1. Pasal 27 ayat 1 : hak atas kesamaan hukum dan pemerintah
2. Pasal 27 ayat 2 : hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Pasal 27 ayat 3 : hak untuk membela negara
4. Pasal 28 : kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pikiran
5. Pasal 28 a sampai j : hak asasi manusia
6. Pasal 29 ayat 2 : kemerdekaan beragama dan beribadah
7. Pasal 30 : hak atas usaha pertahanan dan keamanan negara
8. Pasal 31 : hak mendapat pendidikan
9. Pasal 32 : hak mengembangkan dan memelihara budaya
10. Pasal 33 : hak kehidupan ekonomi
11. Pasal 34 : hak atas jaminan sosial
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”.
Undang-undang ini selain mengatur hak asasi manusia juga mengatur
kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam menegakkan hak
asasi manusia. Macam-macam hak asasi manusia menurut UU No 39 tahun
1999 adalah sebagai berikut :
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintah
9. Hak wanita
10. Hak anak
Asasi Manusia yang didalamnya mengatur Komnas HAM (Bab VIII pasal
7599).
Tujuan Komnas HAM menurut UU No. 39 tahun 1999 sebagai
berikut:
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
sesuai Pancasila, UUD 1945, Piagam PBB dan Deklarasi Universal
HAM
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia seutuhnya dan kemampuannya
berparti sipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Sedangkan fungsi Komnas HAM adalah sebagai lembaga:
1. Pengkajian dan penelitian hak asasi manusia
2. Penyuluhan tentang hak asasi manusia
3. Pemantauan tentang hak asasi manusia
Anggota Komnas HAM dipilih oleh DPR berdasarkan usulan dari
Komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden. Komnas HAM terdiri dari 35
orang anggota, dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh dua wakil
ketua. Masa jabatan anggota Komnas HAM adalah lima tahun dan setelah
berakhir dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.
Siapapun dapat mencalonkan diri sebagai anggota Komnas HAM asalkan
memenuhi syarat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Keimpulan
1. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah
Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu,
masyarakat atau negara. Secara universal pembagian hak asasi manusia
adalah:
a. Hak-hak asasi pribadi
b. Hak-hak asasi ekonomi
c. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan
d. Hak-hak asasi politik
e. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
f. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan
2. Hak Asasi manusia dalam UUD 1945 dan Pancasila
a. Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yang terwujud dalam lima sila
merupakan landasan bagi pengembangan hak asasi manusia.
Pancasila terutama sila kedua menjadi dasar normatif bagi
pengembangan hak asasi manusia. Sila kedua Pancasila
memberikan pedoman bahwa bangsa Indonesia mengakui
sepenuhnya persamaan harkat dan martabat manusia.
b. UUD 1945
Di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat suatu pernyataan
yang mencerminkan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan
HAM yang berbunyi : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas
11
B. Saran
Sebagai mahluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM, dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
diinjak injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang
lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T., Drs. sH., Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Jakarta:
Rineka Cipta, 2020.