Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Bilkis Mubarokah
2. Aroh
4
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan dapat diselesaikan dengan
reformis sejati, pembawa risalah suci yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia keluar dari kubangan lumpur jahiliyah menuju jalan yang
dapat memahami isi dari makalah tersebut. Mempunyai rasa kesadaran untuk
menjunjung Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia agar masyarakat dapat
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan yang telah di berikan
oleh berbagai pihak. Terima kasih kepada rekan sekalian atas kerja keras dan
5
Lebak, 01 Desember 2018
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................II
Daftar Isi........................................................................................................III
B. Penyelesaian Masalah...............................................................................3
A. Pengertian Ham........................................................................................
6
C. Sejarah HAM ...........................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dimiliki dan melekat dalam
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, disebutkan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
7
Hak Asasi Manusia tersebut, Negara wajib hadir untuk melindungi setiap hak
kesejahteraan hidup manusia secara luas. Dalam UUD 1945 Pasal 28I ayat
Demikian juga bunyi pasal 8 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
asasi manusia yang diterima oleh Negara Republik Indonesia. Dalam Pasal
baik provinsi maupun kabupaten atau kota, merupakan bagian dari Negara
pemajuan hak asasi manusia. Disisi lain juga, berdasarkan Pasal 1 ayat 2 UU
8
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
B. Rumusan masalah
9
BAB II
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan
10
John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
manusia”
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
11
3. Sejarah Ham
a) Magna .Charta
HAM di kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara
Effendi,1994).
b) The..American..Declaration
dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus
dibelenggu.
c) The..French..Declaration
sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak
boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku
12
kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai
ia..bersalah.
d) The..Four..Freedom
kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
( Mansyur Effendi,1994).
tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (UUD
sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi
13
seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat
kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang
masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih
bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk Undang-
orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau
mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-
Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida
14
tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
kejahatan apartheid.
maupun bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Karena itu penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan
terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh
15
harus bersifat non-diskriminatif dan berkeadilan. Pengadilan HAM merupakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak asasi manusia Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang
dimiliki dan melekat dalam diri setiap individu manusia dalam suatu
Negara.
HAM).
pelaksanaan lainnya.
B. Saran
16
Kita sebagai warga indonesia harus menjaga hak asasi manusia dan
disengaja karna hak asasi manusia meliputi hukum yang tertera di dalam
undang-undang.
17
Daftar Pustaka
http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/.
18