JURNAL
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
DAFTAR
ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah
..........................................................................................................
..........................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah
..........................................................................................................
..........................................................................................................
6
C. Tujuan
Penelitian
..........................................................................................................
..........................................................................................................
6
D. Manfaat
Penelitian
..........................................................................................................
..........................................................................................................
6
E. Kerangka
Teoritis
dan
Kerangka
Konseptual
..........................................................................................................
..........................................................................................................
7
F. Metode
Penelitian
..........................................................................................................
..........................................................................................................
11
PUSTAKA............................................................................
26
BAB I
PENDAHULUAN
Selain
itu
hukum
juga
diperlukan
untuk
mengantisipasi
pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah
melanggar larangan tersebut.1
Secara umum hukum pidana berfungsi mengatur dan menyelenggarakan
kehidupan masyarakat agar dapat tercipta dan terpeliharanya ketertiban umum.
Manusia hidup dipenuhi oleh berbagai kepentingan dan kebutuhan, antara yang
satu dengan yang lain tidak saja berlainan, akan tetapi terkadang saling
bertentangan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingannya ini
manusia bersikap dan berbuat. Agar sikap dan perbuatannya tidak merugikan
kepentingan hak orang lain, maka hukum memberikan rambu-rambu berupa
batsan-batasan tertentu, sehingga manusia tidak sebebas-bebasnya untuk berbuat
dan bertingkah laku dalam rangka mencapai dan memenuhi kepentingan itu. 2
Dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, pembangunan di bidang
hukum, terdapat tiga unsur pokok yang harus dibangun untuk menciptakan
suasana yang aman di dalam masyarakat, antara lain Peraturan PerundangUndangan, aparat Penegak Hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara), dan
masyarakat itu sendiri. Jika terjadi ketidakseimbangan antara ketiga unsur
tersebut, maka akan terjadi tindak pidana dalam masyarakat. Para pelaku tindak
pidana harus dikenai sanksi, seperti yang tercantum dalam Pasal 10 KUHP, pidana
terdiri dari pidana pokok dan pidana tambahan.
Pada dasarnya terdapat tiga pokok pemikiran tentang tujuan yang ingin
dicapai dengan suatu pemidanaan, yaitu: untuk memperbaiki pribadi dari penjahat
itu sendiri, untuk membuat orang menjadi jera dalam melakukan kejahatankejahatan, dan untuk membuat penjahat tertentu menjadi tidak mampu melakukan
kejahatan yang lain, yakni penjahat yang dengan cara-cara lain sudah tidak dapat
diperbaiki lagi.3
3 P.A.F. Lamintang, dan Theo Lamintang, Hukum Penintensir Indonesia, Jakarta, Sinar
Grafika, 2012, hlm. 11.
4 Marjono Reksodipuro dalam Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana
Kontemporer, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm. 3.
5 Lamintang dan Theo lamintang, Op. Cit. Hlm.166.
akan dijalani para narapidana dan anak didik, agar mencapai sasaran yang
ditetapkan, yaitu agar mereka menjadi warga yang baik di kemudian hari.6
Lembaga
Pemasyarakatan
sebagai
institusi
pelaksana
pembinaan
terhadap
sesama
narapidana
sehingga
tidak
menimbulkan
mengetahui
pelaksanaan
pembinaan
kepribadian
terhadap
terhadap
narapidana
dan
untuk
mengetahui
upaya
11
12 C.I. Harsono Hs, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta, Djambatan, 1995,
hlm. 386.
12
13
penjahat tersebut telah melakukan penyerangan pada hak dan kepentingan hukum
(pribadi, maksyarakat atau negara) yang telah dilindungi.
2) Teori Relatif (Doel Theorien)
Teori relatif atau teori tujuan ini disebut juga teori utilitarian yang lahir
sebagai reaksi dari teori absolut. Di dalam teori relatif orang justru telah mencari
dasar pembenaran dari pidana pada suatu tujuan yang sifatnya umum, yaitu untuk
mengamankan tertib hukum.
3) Teori Gabungan (Vernegings Theorien)
Teori gabungan ini merupakan penggabungan dari teori absolut dan teori
relatif atau mendasarkan pidana pada asas pembalasan dan asas pertahanan tata
tertib masyarakat, dengan kata lain dua alasan itu adalah yang menjadi dasar dari
penjatuhan pidana.
2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupukan kerangka yang menggambarkan hubungan
antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti17.
a. Menurut Pasal 1 butir 1 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pembinaan dan Pembimbing Warga Binaan Pemasyarakatan:
Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku,
profesional, kesehatan jasmani, dan rohani narapidana dan anak didik
b.
pemasyarakatan
Kepribadian, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa
yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain
c. Menurut Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan:
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan
di LAPAS
d. Menurut Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan:
14
masyarakat
untuk
meningkatkan
kualitas
Warga
Binaan
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis
empiris atau sosiologis. Pendekatan yuridis empiris atau sosiologis adalah
pendekatan yang melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat.
Pendekatan sosiologi hukum merupakan pendekatan yang digunakan untuk
melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarakat.18
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu mengungkapkan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum sebagai objek
penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat
yang berkenaan objek penelitian.19
18 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2014, hlm. 175.
19 Ibid.
15
16
di
Lembaga
17
18
19
25 Wawancara dengan Bapak Iskandar, selaku Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan
Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Payakumbuh, tanggal 28 Mai 2015.
26 Wawancara dengan Bapak Iskandar, selaku Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan
Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Payakumbuh, tanggal 28 Mai 2015.
20
upacara. 28
hasil
wawancara
penulis
dengan
Bapak
Iskandar
selaku
hasil
laporan
kegiatan
kepramukaan
tersebut,
kegiatan
21
kemampuan
intelektual
yang
dilakukan
di
Lembaga
30 Wawancara dengan Bapak Iskandar, selaku Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan
Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Payakumbuh, tanggal 28 Mai 2015.
31 Wawancara dengan Rogianto selaku Warga Binaan Pemasyarakatan di Lemabaga
Pemasyarakatan Klas II B Payakumbuh, tanggal 28 Mai 2015.
22
23
diberikan kebebasan untuk berolah raga, walaupun fasilitas olah raga yang ada di
Lembaga Pemasyarakatan ini kurang memadai yakni hanya tersedia fasilitas
seperti lapangan bulu tangkis yang ukurannya kecil.35
Berdasarkan pengamatan penulis, kegitan senam bersama ada dilaksanakan,
namun pelaksanaannya tidak efektif, dikarenakan jumlah narapidana tidak
sebanding dengan kondisi lapangan olahraga yang sempit.
Program pelayanan perawatan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan ini
dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan meliputi: konsultasi
kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang bekerjasama dengan
Puskesmas Lampasi dan RSUD Adnan WD. Selain itu juga terdapat pelayannan
program
HIV/AIDS,
TB
bekerjasama
dengan
Dinas
Kesehatan
Kota
24
Lembaga
Pemasyarakatan
Klas
II
Payakumbuh
dalam
oleh
pihak
Lembaga
dilakukan
oleh
pihak
Lembaga
Pemasyarakatan
hanya
dengan
mengandalkan bantuan pribadi dari orang lain, dengan cara para petugas di
Lembaga Pemasyarakatan disini memintakan sumbangan untuk kepada temantemannya dan bahkan penambahan pengadaan Al-Quran dan Iqra itu berasal dari
infak dari para narapidana itu sendiri. Sedangkan untuk penanggulangan lapangan
25
olahraga
yang
sempit,
pihak
Lembaga
Pemasyarakatan
hanya
dapat
penanggulangan
yang
dilakukan
oleh
pihak
Lembaga
26
27
yaitu,
petugas
Lembaga
Pemasyarakatan
hanya
dapat
(kecerdasan),
pembinaan
kesadaran
hukum,
pembinaan
28
beberapa
kendala-kendala,
sehingga
pelaksanaan
pembinaan
belum
ada
yaitu
pembinaan
kesadaran
hukum,
karena
Dan
Lembaga
Pemasyarakatan
yang
over
kapasitas,
upaya
29
pada
Lembaga
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana 1 Stelsel Pidana. Tindak
Pidana, Teori-Teori Pemidanaan & Batas Berlakunya Hukum Pidana.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Adi Sujatno. 2004. Sistem Pemasyarakatan Indonesia Membangun Manusia
Mandiri. Jakarta.
Bambang Sutiyoso. 2010. Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di
Indonesia. Yogyakarta: UII-Press.
Bambang Waluyo. Masalah Tindak Pidana dan Upaya Penegakan Hukum.
Jakarta: Sumber Ilmu Jaya.
C.I. Harsono Hs. 1995. Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta:
Djambatan.
Djisman Samosir. 2012. Penologi dan Pemasyarakatan. Bandung: Nuansa
Aulia.
30
31
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M, 02-PK.04.10
Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan
C. Sumber Sumber Lain
Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia, Data Terakhir Jumlah Penghuni
per-UPT pada Kanwil,
http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/current/daily/kanwil/Diakses tanggal 10
Maret 2015.
Http://wwww.academia..edu/6880847/Pedoman/Pembinaan/Kepribadian/Bagi
/Petugas/Lapas/Rutan. Diakses pada 1 Juni 2015.
http://handarsubhandi.blogspot.com/2014/11/konsepsi-ham-narapidana.html
Diakses 12 Maret 2015.
http://polsuspas.wordpress.com/2011/01/05/sejarah-sistem-pemasyarakatan.
Diakses pada 24 Mei 2015.
Http://lpkedungpane.wordpress.com/profil/tujuan-sasaran. Diakses pada
tanggal 24 Mai 2015.
32