Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

“Hak Asasi Manusia”


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
Dosen Pengampu :
Drs. Supril, M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Akbar ( 0104222181 )


Ninda Meiliani Lubis ( 0104222176 )
Riswan Siregar ( 0104222186 )
Tetti Saidah Siregar ( 0104222146 )

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
ST. 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak Asasi Manusia"
ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pancasila“.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan juga terima kasih kepada
teman-teman yang telah ikut serta dalam menyumbangkan ide-ide dalam penulisan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi tulisan,
susunan, maupun isi makalah ini. Penulis berharap kritik dan saran dari pembaca dapat
menjadikan makalah ini lebih baik lagi.

Medan, November 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................. 1

BAB II
PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Pengertian hak asasi manusia................................................ 2
B. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ............................ 3
C. Ciri-ciri hak asasi manusia.................................................... 5
D. Macam-macam hak asasi manusia........................................ 5

BAB III
PENUTUP ........................................................................................ 7
A. Kesimpulan ........................................................................... 7
B. Saran...................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan.
Hak asasi dapat dikatakan sebagai hak yang melekat pada diri kita dan sudah menjadi kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung
dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain.

Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk
melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam
bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) memiliki nilai yang universal, yang berarti tidak mengenal
batas ruang dan waktu, nilai universal ini yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai hukum
nasional diberbagai negara untuk dapat melindungi dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan
disetiap negara. Karena begitu pentingnya, hak asasi manusia (HAM) dijadikan sebagai salah
satu materi dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu sebabnya untuk
menjadi warga negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai hak asasi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian hak asasi manusia
2. Sejarah perkembangan hak asasi manusia
3. Ciri-ciri hak asasi manusia
4. Macam-macam hak asasi manusia

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian hak asasi manusia
2. Mengetahui sejarah perkembangan hak asasi manusia
3. Mengetahui ciri-ciri hak asasi manusia
4. Memahami macam-macam hak asasi manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya
kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh
diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh siapa pun. Menurut Syarbaini Hak Asasi
Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang melekat pada diri manusia. Tanpa hak-hak itu,
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.1
Hak ini ada pada manusia tanpa membedakan bangsa, ras, agama, golongan, dan jenis
kelamin karena itu bersifat asasi dan universal. Nilai universal berarti tidak mengenal batas
ruang dan waktu, nilai universal ini yang kemudian diterjemahkan dalam hukum nasional
diberbagai negara untuk dapat melindungi dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.
Ada berbagai pengertian mengenai HAM, setiap pengertian menekankan pada segi-segi
tertentu dari HAM. Berikut beberapa pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) :
1. Thomas Jefferson: HAM pada dasarnya adalah kebebasan manusia yang tidak
diberikan oleh Negara. Kebebasan ini berasal dari Tuhan yang melekat pada eksistensi
manusia individu. Pemerintah diciptakan untuk melindungi pelaksanaaan hak asasi
manusia. ( Majalah what is Democracy, 8 )
2. Universal Declaration of Human Right: Dalam pembukuan dari deklarasi ini
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak kodrati yang diperoleh oleh setiap
manusia berkat pemberian Tuhan Seru Sekalian Alam, sesungguhnya tidak dapat
dipisahkan dari hakekat manusia. Oleh karena itu setiap manusia berhak memperoleh
kehidupan yang layak, kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadi. (Majalah
What is Democracy, 20)
3. John Locke: Menurut John Locke, hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia
menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
4. UU No. 39 Tahun 1999 pasal 1 ayat (1) : Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun
1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.2

1
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung: Manggu Makmur Tanjung
Lestari, 2019), hlm. 78
2
Zainuddin, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm.90

2
Berdasarkan ketentuan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999
diatas sudah jelas bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki
oleh manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, oleh karena itu terhadap hak asasi
manusia negara sebagai pelindung warganya diharapkan dapat mengakomodir kepentingan dan
hak dari warga negaranya tersebut.

B. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia


Sejarah perkembangan hak asasi manusia dimulai dari gagasan hak manusia. Sudah
sejak lama pengakuan akan adanya hak-hak asasi manusia diperjuangkan. Pengakuan terhadap
hak asasi pertama kali dianjurkan oleh agama Islam, sebab dalam kitab suci Al-Qur’an diakui
adanya hak asasi, yaitu : Persamaan derajat manusia, jaminanan atas hak milik, dan jaminan
atas hak hidup.3
Sejalan dengan apa yang terkandung dalam agama Islam, maka perjuangan penegakan
hak asasi manusia merupakan bukti terhadap tindakan sewenang-wenang para penguasa yang
memerintah secara otoriter. Di Negara barat, pengakuan terhadap hak-hak asasi itu diawali
dengan adanya Magna Charta ( 1215 ). Kelahiran Magna Charta didahului oleh pemaksaan
kepada Raja John Lockland untuk mengakui hak-hak asasi, yang isinya:
1. Raja tidak boleh memungut atau mengadakan pajak kalau tidak dengan izin Dewan
Penasehat Raja.
2. Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa
ada alasan menurut hukum negara.
Lahirnya Magna Charta ( 1215 ) yaitu suatu dokumen tentang beberapa hak yang
diberikan oleh Raja Jhon Lockland dari Inggris atas tuntutan para bangsawan yang menyulut
ide tentang keterkaitan antara penguasa kepada hukum dan pertanggung jawaban kekuasaan
mereka kepada rakyat.4
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1941, Presiden Amerika Serikat Franklin D.
Roosevelt mengemukakan “The Four Freedoms” yang dimiliki manusia yaitu:
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat ( freedom of speech and expression),
2. Kebebasan beragama ( freedom of religion ),
3. Kebebasan dari ketakutan ( freedom of fear ),
4. Kebebasan dari kemelaratan ( freedom of want ).5
Dalam perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia terbagi menjadi beberapa periode, yaitu
1. Sebelum Kemerdekaan (1908 – 1945)
Untuk perkembangan HAM dalam periode ini ditandai dengan kemunculan
organisasiorganisasi pergerakan nasional, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Perhimpunan
Indonesia, dan Partai Komunis Indonesia.

3
Rustam. E. Tamburaka, Pendidikan Pancasila, ( Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1995 ), hlm. 164.
4
A. Ubaedillah, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,( Jakarta:
Kencana, 2015 ), hlm. 165.
5
P. N. H. Simanjuntak, Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VII,…,hlm. 48.

3
2. Awal dan pasca Kemerdekaan (1945 – 1959)
Pada periode ini HAM semakin berkembang dari tahun ke tahun. Setelah kemerdekaan,
hak untuk merdeka, hak berorganisasi dalam politik, dan hak berpendapat di parlemen masih
diperdebatkan. Oleh sebab itu, Indonesia menjamin hak para rakyatnya untuk berserikat,
berkumpul, dan menyampaikan pendapat yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28. Terdapat
beberapa periode-periode yang ada pasca kemerdekaan :
• Orde Lama (1959 – 1966)
Pada periode ini, sistem politik di Indonesia dipengaruhi oleh sistem liberalisme dan
parlementer, sehingga perkembangan HAM juga ikut terpengaruh. Perjuangan HAM
pada masa ini telah mencapai :
1. Partai politik semakin banyak bermunculan, meskipun tumbuh dengan ideologinya
masing-masing.
2. Hak pers, pada periode ini memiliki kebebasan.
3. Pemilihan umum dilaksanakan secara bebas, jujur, dan demokrasi.
4. Dewan Perwakilan Rakyat, menunjukkan hasil kerja yang baik dengan pengawasan
dan kontrol yang seimbang.
5. Keberadaan partai politik dengan ideologi yang berbeda-berbeda, tetapi memiliki
visi yang sama, yaitu memasukkan hak asasi manusia ke dalam Undang-Undang
Dasar.

• Orde Baru (1966 – 1998)


Pada periode ini HAM semakin berkembang dengan pesat. Tetapi pemerintahan orde
baru berusaha memberikan penolakan terkait konsep HAM karena :
1. HAM merupakan pemikiran yang berasal dari Barat, dan dianggap bertolak
belakang dengan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia dan dasar negara Pancasila.
2. Rakyat Indonesia mengenal HAM melalui Undang-Undang Dasar 1945 yang lahir
lebih dulu dibandingkan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM).
3. Permasalahan mengenai HAM yang berasal dari Barat dianggap menjadi senjata
yang tidak terlihat untuk memojokkan negara berkembang seperti Indonesia.

• Era Reformasi (1998 – Sekarang)


Memasuki era Reformasi, HAM mengalami perkembangan yang cukup pesat. Buktinya
adalah lahirnya TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM. Selain itu, HAM juga
mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD
1945 guna menjamin HAM. Setelah itu, ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

4
C. Ciri-ciri Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hak-hak yang
lain. Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut :
a) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
b) Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak seperti hak sipil
atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
c) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada
sejak lahir.
d) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu ide-ide hak asasi
manusia yang mendasar.6

D. Macam-macam Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Ada
bermacam-macam hak asasi manusia yaitu :
1. Hak Asasi Pribadi/Personal Right
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia, yaitu :
a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat.
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing.
Pasal yang terkait :
Pasal 28 A, pasal 28 B ayat (1 dan 2), pasal 28 D ayat (1 dan 3), pasal 28 E ayat (1
dan 2), pasal 28 G ayat (3), dan pasal 28 I

2. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths


Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian, yaitu :
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
d. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
Pasal yang terkait :
Pasal 28 D ayat (3), pasal 28 E ayat (3), dan pasal 28 G ayat (2).

6
Sarinah, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2017), hlm. 80

5
3. Hak Asasi Politik/Political Rights
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik, yaitu :
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
c. Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
Pasal yang terkait :
Pasal 28 D ayat (3), pasal 28 E ayat (3), dan pasal 28 G ayat (2).

4. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights


Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu :
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
Pasal yang terkait :
Pasal 28 I ayat (4), Pasal 28 D ayat (1 dan 2).

5. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights


Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, yaitu :
a. Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
b. Hak mendapatkan pengajaran.
c. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
Pasal yang terkait :
Pasal 28 C ayat (1 dan 2), pasal 28 F, pasal 28 H ayat (3).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya
kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh
diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh siapa pun.

Hak asasi manusia adalah hak wajib yang diatur dan dilindungi, serta ditegakkan bahkan
harus diawasi pemerintah dalam semua bidang kehidupan masyarakat atau setiap warga negara
di negara Indonesia. Perkembangan hak asasi manusia sangat pesat karena timbulnya dorongan
hak yang diperjuangkan oleh masyarakat. Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika
dibandingkan dengan hak-hak yang lain. Dan juga memiliki macam-macam yang telah berada
dalam UUD 1945 bahkan telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.

B. Saran

Agar terciptanya pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia, perbanyaklah mempelajari
ilmu-ilmu tentang akhlak serta ilmu berbagai pengetahuan dan jadikan Rasulullah SAW
sebagai cerminan dalam menjalankan kehidupan. Berusahalah menjadi cerminan yang baik
bagi orang lain dan bermanfaat bagi semua orang. Demikianlah makalah ini kami buat semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari bahwa banyak
sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah ini.

7
Daftar Pustaka

A. Ubaedillah. (2012). Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana.
Maulana Arafat Lubis . (2019). Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah. Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari .

Sarinah. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Siti Ramlia Hasibuan, Nur Umi Sela, Ayu Arwinda, Yusril Ihza. (2019). Hak Asasi Manusia. Education,
3-6 .

Zainuddin. (2006). Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Smith, Rhona KM, dkk. (2008). Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Pusat Studi Hak Asasi
Manusia Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai