Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Dalam proses penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan terimakasih kepada :
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran .............................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Hak Asaasi Manusia?
b. Bagaimana Sejarah Hak Asasi Manusia ?
c. Bagaimana Sejarah HAM di Indonesia?
d. Apa ciri-ciri Hak Asasi Manusia?
e. Bagaimana Tujuan Hak Asasi Manusia?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia.
b. Untuk mengetahui sejarah Hak Asasi Manusia.
c. Untuk mengetahui sejarah HAM di Indonesia.
d. Untuk mengetahui ciri-ciri Hak Asasi Manusia.
e. Mengetahui Tujuan Hak Asasi Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Didi Nazmi. Konsepsi Negara Hukum. Angkasa Raya: Padang. 1992. hal 50.
1
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
HAM merupakan hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai machluk Tuhan yang Maha Esa, dan merupakan anugerahNya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. 2
HAM merupakan kodrat yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan kedunia. Secara kodrati antara lain manusia mempunyai hak
kebebasan. Rosevelt mengemukakan, bahwa dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara manusia memiliki empat kebebasan ( The Four Freedoms ), yaitu :
2
Chainur Arrasjid, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, 2000, h. 14
2
c) kebebasan dari kemelaratan ( Freedom from Want )
Dasar negara kita Pancasila mengandung pemikiran bahwa manusia
diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa mengandung dua aspek, yaitu aspek
individualis (pribadi) dan aspek sosialis (bermasyarakat). Oleh karena itu
kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Ini berarti setiap
orang mengemban kewajiban mengakui dan menghormati hak asasi orang
lain.3
Kewajiban ini juga berlaku bagi setiap organisasi pada tataran manapun,
terutama Negara dan Pemerintah. Dengan demikian negara dan pemerintah
bertanggung jawab untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin
hak setiap warga negara dan penduduknya tanpa diskriminasi Tindakan
diskriminatif terjadi apabila ada pembatasan, pelecehan atau pengucilan 82
yang langsung ataupun tidak langsung membedakan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik; yang berakibat mengurangi /
menghapus pengakuan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kelompok dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
a) Hak asasi politik (political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam Pemilu, hak mendirikan
partai dan sebagainya
b) Hak asasi ekonomi ( property right ), hak untuk memiliki sesuatu,
membeli dan menjualnya, serta memanfaatkannya.
c) Hak asasi hukum ( right of legal equality ) , yaitu hak untuk mendapat
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Serta hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan
perlindungan ( prosedural right ). Misalnya peraturan dalam, penangkapan,
penggeledahan, peradilan dan sebagainya.
3
UU HAM No. 39 tahun 1999 pasal 1
3
d) Hak asasi sosial dan kebudayan ( social and culture right ), misalnya hak
untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
e) Hak atas pribadi ( personal right ), yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama dan sebagainya.
Tindakan diskriminatif tersebut diatas merupakan pelanggaran HAM,
baik yang bersifat vertikal (dilakukan aparat negara terhadap warga negara
atau sebaliknya ) maupun horisontal ( antar warga negara sendiri); dan
tidak sedikit yang masuk dalam kategori pelanggaran HAM berat ( gross
violation of human right ).
4
(nation state) melalui berbagai tulisan dalam suatu Majalah Goeroe Desa.
Konsep HAM yang mengemuka adalah konsep-konsep mengenai hak atas
kemerdekaan, dalam arti hak sebagai bangsa merdeka yang bebas
menentukan nasib sendiri (the rights of self determination). Namun HAM
bidang sipil, seperti hak bebas dari diskriminasi dalam segala bentuknya
dan hak untuk mengeluarkan pikiran dan pendapat mulai juga
diperbincangkan.4
2. Periode 1950-1959
3. Periode 1959-1966
4
Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
Alumni, Bandung, 2001.
5
Ibid, hal. 32.
5
pikiran dengan tulisan. Di bawah naungan demokrasi terpimpin, pemikiran
tentang HAM dihadapkan pada restriksi atau pembatasan yang ketat oleh
kekuasaan, sehingga mengalami kemunduran (set back) sebagai sesuatu
yang berbanding terbalik dengan situasi pada masa Demokrasi
Parlementer.
4. Periode 1966-1998
6
undangan HAM yaitu diintegrasikannya HAM dalam perubahan UUD
1945 serta dibentuknya peraturan perundangan HAM.6
6
Sejarah Perlindungan Hak Hak Asasi Manusia, Konsepsi Negara Hukum
7
1. Ham tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak
semua orang, baik itu hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan hak
budaya.
3. Ham bersifat hakiki yaitu hak yang sudah ada sejak manusia dalam
kandungan.
8
berpartisipasi dalam masyarakat, menerima pendidikan, bekerja,
mempraktikkan ajaran agamanya, berbicara dalam bahasanya sendiri, dan
hidup dengan damai.
Tujuan HAM yang lainnya adalah sebagai alat untuk melindungi
manusia dari kekerasan dan kesewenang-wenangan. HAM
mengembangkan sikap saling menghargai antara manusia. HAM
mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar. Misalnya, kita
memiliki hak untuk hidup bebas dari segala bentuk diskriminasi, tapi di
saat yang sama, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak
mendiskriminasi orang lain. Sebagaimana terlansir Hak Asasi Manusia
dalam Pancasila yaitu :
1. Sila Pertama
Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" menjamin hak kebebasan untuk
memeluk agama, melaksanakan ibadah serta menghormati perbedaan
agama.
2. Sila Kedua
Sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" menempatkan setiap
warga negara memiliki hak-hak dan kewajiban yang sama di mata
hukum.
3. Sila Ketiga
Sila "Persatuan Indonesia" menjelaskan adanya persatuan di antara
warga negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan
kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
4. Sila Keempat
Sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan" dilihat dari kehidupan bernegara,
pemerintah, dan bermasyarakat yang demokratis.
5. Sila Kelima
Sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" yaitu
mengakui hak milik seseorang dan dilindungi pemanfaatannya oleh
9
negara.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM merupakan hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai machluk Tuhan yang Maha Esa, dan merupakan anugerahNya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Tujuan HAM adalah melindungi hak manusia untuk hidup dengan harga diri,
yang meliputi hak untuk hidup, hak atas kebebasan, dan hak keamanan. Hidup
dengan harga diri berarti bahwa manusia harus memiliki sesuatu seperti tempat yang
layak untuk tinggal dan makanan yang cukup. Artinya, untuk mencapai tujuan HAM
ini manusia harus dapat berpartisipasi dalam masyarakat, menerima pendidikan,
bekerja, mempraktikkan ajaran agamanya, berbicara dalam bahasanya sendiri, dan
hidup dengan damai.
B. Saran
Dengan demikianlah makalah ini dibuat. Untuk mengkaji makalah ini maka,
pada bab penutup ini memberikan catatan kecil yang tertuang dalam bentuk saran
saran di antaranya :
11
1. Saran Umum
2. Saran khusus oleh karena kami atau saya berharap kepada kalian yang terlibat
dalam pembuatan makalah matkul ini, yaitu dengan memanfaatkan apa yang
tertuang dalam pikiran kalian sebagai bentuk rasa semangat kita untuk
menjalankan tugas dengan sebaik baiknya dan bermanfaat bagi yang lain nya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Scott. Hak Asasi Manusia : Sejarah, Teori, dan Praktik dalam
Pergaulan Internasional. Jakarta: Grafiti, 1994.
Donnely, Jack. Universal Human Rights in Theory and Practice. Ithaca and
London: Cornell University Press, 2003.
13