Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Islam Dan HAM.
Disusun Oleh:
ARSANDI
NIM : 2021508058
FAKULTAS SYARIAH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’Ala yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “HISTORICAL HAK ASASI MANUSIA
(HAM) DAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI
INDONESIA (Hak Asasi Manusia (HAM) Di Indonesia)”
1. Kepada Bapak Suryo Hilal, S.H, M.H. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Hukum Islam Dan HAM.
ARSANDI
i
DAFTAR ISI
BAB II ................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) ..................................... 2
B. SEJARAH PENGAKUAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) ................... 2
C. PERIDODESASI PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI
INDONESIA .................................................................................................... 5
D. KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI
INDONESIA .................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 ayat 1
2
Sutoyo, 2011, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Graha Ilmu,
hlm. 105.
2
a. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
b. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di
rumahnya.
c. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan
damai.
3
Deklarasi tersebut melambangkan komitmen moral dunia
Internasional pada hak asasi manusia. Deklarasi Universal ini
menjadi pedoman sekaligus standar minimum yang dicita-citakan
umat manusia untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai.
Berawal dari Deklarasi universal tersebut, negara-negara yang
tergabung dalam berbagai organisasi dan kelompok regional mulai
merumuskan bersama hak asasi manusia sebagai komitmen mereka
dalam menegakkan hak asasi manusia. Setiap negara pun mulai
menunjukkan jaminan hak asasi manusia dalam konstitusi atau
undang-undang dasarnya.
Adapun hasil Sidang Majelis Umum PBB pada Tahun 1966 sebagai
berikut :
4
Konferensi Islam) tahun 1990Bangkok Declaration diterima oleh
negara-negara Asia pada tahun 1993.Deklarasi Wina tahun 1993
yang merupakan deklarasi universal dari negara-negara yang
tergabung dalam PBB.3
3
Bahrain Daud, 2013, Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia, Universitas Negeri Gorontalo,
Gorontalo.
5
kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petis-
petisi yang ditujukan kepada pemerintah kolonial maupun lewat
tulisan di surat kabar.Inti dari perrjuangan Boedi Oetomo adalah
perjuangan akan kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
melalui organisasi massa dan konsep perwakilan rakyat. Lalu mulai
bermunculan organisasi organsisasi lainnya yang tidak hanya
dibidang pendidikan saja namun seperti ekonomi , social budaya ,
politik dll yang semuanya menjurus pada penegaka HAM.
6
Parlemen atau Dewan perwakilan rakyat sebagai
representasi dari kedaulatan rakyat menunjukan kinerja dan
kelasnya sebagai wakilwakil rakyat dengan melakukan
kontrol atau pengawasan.
Wacana dan pemikiran tentang HAM memperoleh iklim
yang kondusif.
7
diskriminasi terhadap perempuan ( UU NO. 7 TAHUN 1984) , dan
konvensi hak anak pada 1989.4
4
Retno kusniati , “ sejarah perlindungan hak hak asasi manusia dalam kaitannya dengan
konsepsi negara hukum “ , karya ilmiah , hlm 88.
5
Winarto , paradigm baru pendidikan pancasila , Cet. 4 , hlm 41
8
Berdasarkan sejarah perkembangan bangsa Indonesia, telah terjadi
beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang mendapat perhatian besar dari
pemerintah dan masyarakat Indonesia. Contoh:
a. Kasus Tanjung Priok (1984)
6
Ayu Cendikia, 2020, "Analisis kasus pelanggaran HAM di Indonesia beserta solusinya"
Universitas Langlangbuana.
9
dasar (SD) 23 KOJA. Yang dimana pelanggaran HAm yang terjadi
dilakukan oleh seorang guru, berikut penjelasannya:
Itulah yang dialami belasan siswa di SDN 23 Tugu Utara, Koja, Jakarta
Utara. Siswa-siswi kecil itu memilih bolos sekolah karena takut jadi korban
pemukulan Ibu R yang menjadi guru kelas di kelas 3.
"Saya pernah dipukul di bagian pipi dan kepala," cerita Ajeng yang duduk
di kelas 3.
"Pernah dipukul karena salah mengerjakan satu soal dari 15 soal pelajaran
matematika," keluhnya.
Tidak hanya Ajeng, Fadli (8) yang juga siswa kelas 3 membenarkan
kejadian itu. Karena trauma dengan ulah guru kelasnya itu, Fadli tidak dapat
mengingat hafalan perkalian yang diinstruksikan gurunya.
7
Pramirvan Datu Aprillatu, 2012, Koja, Jakarta Utara.
10
"Kita inginnya bu R tidak mengajar kelas 3 lagi," ucap kedua bocah SD itu
dengan kompak.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kepala sekolah maupun Ibu R belum
bisa ditemui dan memberikan penjelasan.
"Pihak kepala sekolah belum bisa menanggapi masalah itu karena belum
jelas," kata salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya saat
wartawan mendatangi sekolah itu.8
Analisis Kasus
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia
sejak lahir. Hak pertama yang kita miliki adalah hak untuk hidup.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999,
Pasal 9(1) tentang Hak Asasi Manusia, “Setiap orang berhak atas
penghidupan, penghidupan, dan peningkatan taraf hidup”. (2) “Setiap orang
berhak atas kedamaian, keamanan, kedamaian, kebahagiaan, kemakmuran,
kelahiran dan keluarga” dan (3) “Setiap orang berhak atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat”
8
Pramirvan Datu Aprillatu, 2012, Koja, Jakarta Utara.
11
Apabila kita melihat kasus yang terjadi diatas dimana seorang anak yang
seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak bukan malah di pukul yang
mengakibatkan anak jadi takut untuk pergi kesekolah untuk menimba ilmu,
hal ini tentu saja melangar peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang dasar Negara Republik
Indonesia yang tercantum di dalam Pasal 28 B ayat (2), yang berbunyi
Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminas, Pasal 28 C ayat (1) Setiap orang berhak mengembangkan
diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia. Ayat (2) Setiap orang berhak untuk
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
12
Pasal 61 Setiap anak berhak untuk beristirahat, bergaul dengan anak
yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat,
dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan dirinya.
Pasal 66 ayat (1) Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran
penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak
manusiawi.
13
memberikan layanan yang memuaskan pada masyarakat maka guru harus
bisa menyesuaikan kemampuan serta pengetahuannya dengan keinginan
dan permintaan masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapat sampaikan adalah, hak asasi manusia adalah
hak yang secara alamiah diberikan langsung oleh Tuhan. Dengan kata lain, hak
yang melekat pada manusia adalah suci karena tidak dapat dipisahkan dari
esensinya. Dengan kata lain, hak asasi manusia adalah sesuatu yang harus
dilindungi demi kebaikan yang lebih besar.
Namun, banyak kendala dalam pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia baik
pada masa pra-kemerdekaan maupun pasca-kemerdekaan. Setiap orang memiliki
masalah mereka sendiri. Diawali dengan berdirinya Budi Utomo yang bertujuan
untuk membentuk kelompok pemuda yang berkompeten, organisasi internal dan
eksternal yang bersifat advokasi HAM mulai bermunculan di Indonesia. Hak asasi
manusia telah dijunjung sejak lama, namun setelah kemerdekaan mulai dijunjung
tinggi dan dikembangkan. Hukum hak asasi manusia juga diberlakukan untuk
kepentingan rakyat. Contoh:
15
UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum
subsversi yang dianggap membatasi hak berpendapat.
UU Nomor 39 Tahun 1999 , berisikan tentang HAM.
UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan
kewajibannya.
UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap
pelanggar HAM.
16
DAFTAR PUSTAKA
_____Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 ayat
1
17