MAKALAH
Dosen Pengampu:
Megi Vornika, M.Pd
Disusun Oleh:
Muhlasin
Adam Abimayu
Riyan Andriadi
Shofiyyah Almuhajiroh
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
D. Rule Of Law............................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perancis
a. Trias Politica : disusun oleh Montesque yang berisi tentang pemisahan
kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
b. Declaration des Droits de‟L Home et du Citoyen : pernyataan HAM dan
warga negara, diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789.
3. Amerika Serikat
Freedom of Speech : kebebasan berbicara
Freedom of Religion : kebebasan beragama
Freedom of Fear : kebebasan dari rasa takut
Freedom of Want : kebebasan dari kemlaratan
1
Aristha Serenade, "Hak Asasi Manusia", di akses dari
http://aristhaserenade.blogspot.com/2011/01/hak-asasi-manusia-dan-rule-of-law.html
2
Ibid.
2
Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia tentang
hak asasi manusia) dideklarasikan pada tanggal 10 desember 1948 oleh PBB.
Deklarasi ini merupakan pelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsa dan
negara agar menjamin pengakuan dan pelaksanaan hak-hak kebebasan secara
umum dan efektif. Ketentuan pasal-pasal tenteng HAM dalam Deklarasi
Universal antara lain sebagai berikut :
1. Pasal 1 (Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-
hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu
sama lain dalam persaudaraan).
2. Pasal 2 (Berisi atas kebebasan semua hak, seperti bangsa, ras, agama, warna
kulit dll,serta tidak adanya perbedaaan status politik, hukum, atau wilayah dari
mana mereka berasal).
3. Pasal 3 (Setiap orang berhak atas kehidupan, kemerdekaan, dan keselamatan
orang).
4. Pasal 4 (Berisi larangan memperbudak atau memperhambakan seseorang).
5. Pasal 5 (Berisi larangan menganiaya atau memperlakukan seseorang dengan
kejam tanpa mengingat kemanusiaan).
6. Pasal 6 (Setiap orang berhak atas pengakuan sebagai manusia pribadi di
hadapan UU dimannapun ia berada).
7. Pasal 7 (Semua orang sama dihadapan UU dan berhak atas perlindungan yang
sama).
8. Pasal 8 (Setiap orang berhak atas pengadilan yang efektif oleh hakim-hakim
nasional yang berkuasa mengadili).
9. Pasal 9 (Tidak seorangpun boleh ditangkap, ditahan, atau dibuang secara
sewenang-wenang).
Serta masih banyak lagi pasal-pasal yang menjelaskan tentang hak asasi
manusia.
3
C. Hak Asasi Manusia di Indonesia
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang, di Indonesia telah
berlaku 3 UUD dalam 4 periode, antara lain :
1. Periode 18 agustus 1945 sampai 27 desember 1949 berlaku UUD 1945.
2. Periode 27 desember 1949 sampai 17 agustus 1950 berlaku konstitusi
Republik Indonesia Serikat.
3. Periode 17 agustus 1950 sampai tahun 1959 berlaku UUDS 1950.
4. Periode 5 juli 1959 sampai sekarang berlaku UUD 1945.
Dalam UUD 1945 butir-butir hak asasi manusia hanya tercantum
beberapa saja. Sementara konstitusi RIS 1945 dan UUDS 1950 hampir bulat-
bulat mencantumkan isi deklarasi HAM dari PBB.
Pada awal orde baru, salah satu tujuan pemerintah adalah melaksanakan
hak asasi manusia yang tercantum dalam UUD 1945 serta berusaha untuk
melengkapinya. Tugas untuk melengkapi HAM ini ditangani oleh panitia
MPRS yang kemudian menyusun rancangan piagam hak asasi manusia serta
hak dan kewajiban warga negara yang dibahas dalam sidang MPRS tahun
1968.
Pada awal reformasi itu diselenggarakan pula sidang istimewa MPR
(1998) yang salah satu ketetapannya berisi piagam HAM.
D. Rule Of Law
Rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai muncul
pada abad ke 19 bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi,
kehadirannya boleh disebut dengan reaksi dan koreksi terhadap negara absolut.
Rule of law lahir dengan semangat yang tinggi, bersama-sama
dengan demokrasi, parlemen dan lain-lain, kemudian mengambil alih dominasi
dari golongan-golongan gereja, ningrat, prajurit dan kerajaan.
4
Keadilan harus berlaku untuk setiap orang, oleh karena itu lahirlah
doktrin “Rule Of Law”. Rule of law merupakan doktrin
dengan semangat dan idealisme keadilan yang tinggi. Rule of law
(Fried Man,1959) dibedakan antara :
1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu "organized public power" atau
kekuasaan umum yang terorganisasikan.
2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya
dengan "menegakkan rule of law" karena menyangkut ukuran-
ukuran tentang hukum yang baik dan buruk.
Namun diakui bahwa sulit untuk memberikan pengertian Rule of
law, tapi pada intinya tetap sama, bahwa Rule of law harus menjamin apa
yang oleh masyarakat/bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai
keadilan, khususnya keadilan sosial (Sunarjati Hartono,1982). Dalam
penelitian historis komparatifnya di Inggris, Belanda dan AS tentang Rule
of Law, Sunarjati Hartono:
1. Setiap bangsa memiliki faham rule of law yang berbeda-beda.
2. Penegakan rule of law tidak dengan sendirinya mengakibatkan tegaknya
negara hukum.
3. Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil)
yaitu pelaksanaan dari just law agar terciptanya negara hukum yg
membawa keadilan bagi seluruh rakyatnya.
4. Pelaksanaan rule of law dan terjaminnya negara hukum (inggris), tidak
saja warga negaranya yg tunduk pada hukum, melainkan
pemerintahannya juga sebagai „untergeordnet‟ pada hukumnya.
5. Faham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan antara hukum
dan keadilan, di Amerika pada HAM dan di Belanda lahir dari faham
kedaulatan negara.
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law
tertera dalam UUD 1945 dan pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti
dari Rule Of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya,
5
khususnya keadilan sosial.Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD
1945).
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
3. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa
kecuali (pasal 27:1)
4. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum
(pasal 28 D:1)
5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki :
1. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
2. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada
kepribadian nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
3. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto
Rahardjo, 2003)
4. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,
mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia,
masyarakat dan negara.
5. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo,
2003).
E. Ciri Utama Rule of Law
1. Lahir dari kandungan “negara konstitusi” yang kemudian memunculkan
“doktrin egalitarian”
2. Menjadi doktrin dengan semangat dan idealisme yang tinggi seperti
“supremasi hukum” dan “kesamaan semua orang di hadapan hukum”.
6
Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia seharusnya mempertimbangkan hal-hal
2. Keberhasilan the enforcement of the rue of law tergantung pada sejarah
dan corak masyarakat hukum dan pada kepribadian masing-masing
bangsa.
1. Rule of Law adalah suatu institusi sosial, memiliki struktur sosiologis dan
akar budaya sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak asasi anusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai
dengan kodratnya. Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa
hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara
kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia tentang hak
asasi manusia) dideklarasikan pada tanggal 10 desember 1948 oleh PBB.
Deklarasi ini merupakan pelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsa dan
negara agar menjamin pengakuan dan pelaksanaan hak-hak kebebasan secara
umum dan efektif.
Rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai muncul
pada abad ke 19 bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi,
kehadirannya boleh disebut dengan reaksi dan koreksi terhadap negara absolut.
Rule of law lahir dengan semangat yang tinggi, bersama-sama
dengan demokrasi, parlemen dan lain-lain, kemudian mengambil alih dominasi
dari golongan-golongan gereja, ningrat, prajurit dan kerajaan.
B. Saran
Marilah kita sebagai ummat manusia di dunia untuk selalu
memperhatikan dan melaksanakan kewajiban kita supaya hak dan kewajiban
kita terlaksana dan hak asasi manusia terwujud di muka bumi ini.
8
DAFTAR PUSTAKA