Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Konsep Dasar PKN SD
yang diampu oleh Tri Astuti, M.Pd.
Disusun oleh:
Yulia Melinda Putri 1401421127
Nur Hanifah Istigfarin 1401421431
Diah Ayu Lupinatarita Primadani 1401421135
Insania Rizkyning Praja 1401421439
Eva Yunita Pratiwi 1401421143
Salsabila ‘Afiyatun Nisa’ 1401421152
TAHUN 2021
i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apapun. Tak
lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita diakhirat kelak, aamiin.
Makalah ini telah kami kerjakan dengan maksimal. Kritik dan saran yang
membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Sejarah Perkembangan HAM ....................................................................... 2
B. Pelaksanaan HAM di Indonesia ................................................................... 4
C. Praktik Penegakan HAM di Indonesia ......................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
A. Simpulan .................................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan hak asasi
yang melekat dalam dirinya. Hanya saja sering kali terjadi seseorang
merusak dan mencabut hak asasi yang dimiliki orang lain, seperti
terjadinya penganiayaan, penjualan anak, dan mempekerjakan anak di
bawah umur untuk menjadi seorang pengamen dan pengemis. Pelanggaran
hak lainnya juga kerap terjadi dimasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan HAM?
2. Bagaimanakah Pelaksanaan HAM di Indonesia?
3. Bagaimanakah Praktik Penegakan HAM di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Perkembangan HAM.
2. Mengetahui Pelaksanaan HAM di Indonesia.
3. Mengetahui Praktik Penegakan HAM di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
hadapan parlemen. Secara umum, isi petisi ini menuntut hak-hak
sebagai berikut:
• Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
• Warga Negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di
rumahnya.
• Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan
damai.
3. Habeas Corpus Act, Tahun 1679 di Inggris
Habeas Corpus Act merupakan dokumen hukum yang mengatur
tentang penahanan seseorang. Isinya sebagai berikut:
• Menetapkan bahwa orang yang ditahan harus dihadapkan dalam
tiga hari setelah penahanan.
• Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut
hukum.
4. Bill of Rights, Tahun 1689 di Inggris
Dokumen Hukum yang ditandatangani Raja William III ini, berisikan
bahwa Raja William harus mengakui hak-hak parlemen.Hak tersebut
adalah pembuatan undang-undang harus dengan persetujuan
parlemen.Pemungutan pajak harus persetujuan parlemen dan parlemen
berhak merubah keputusan Raja.Hak warga negara untuk memeluk
agama menurut kepercayaannya masing-masing.
5. Declarations of Independence, Tahun 1776 di Amerika
Deklarasi ini merupakan suatu kesepakatan dari kongres yang
mewakili 13 negara yang baru bersatu, dan dideklarasikan pada
tanggal 4 Juli 1776. Dalam deklarasi kemerdekaan Amerika tersebut
termuat kalimat “… bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa
mereka diciptakan oleh Tuhan dengan hak-hak tertentu yang tidak
dapat dialihkan, yaitu hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar
kebahagiaan”.
6. Declarations des droit de l’hommes du citoyen, Tahun 1789 di Prancis
Merupakan suatu dokumen HAM di Perancis, yang dicetuskan oleh
Jean Jacques Rousseau dan Lafayette untuk melawan kesewenang-
3
wenangan raja di awal revolusi Perancis.Dokumen ini berisi tentang
pernyataan atas kebebasan (liberte), kesamaan (egalite), dan
persaudaraan atau kesetiakawanan (franternite).
7. Four Freedom of Franklin D. Roosevelt, Tahun 1941 di Amerika
Serikat Menurut Franklin D. Roosevelt Presiden Amerika Serikat ada
empat macam kebebasan yang harus dimiliki manusia adalah:
• Kebebasan berbicara dan berpendapat (freedom of speech and
expression).
• Kebebasan beragama (freedom of religion).
• Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear).
• Kebebasan dari kekurangan (freedom of wanty).
8. Universal Declaration of Human Rights (UDHR/Piagam PBB), 10
Desember 1948
Perang dunia II berakhir dengan jatuhnya korban yang sangat banyak,
perang tersebut dimenangkan pihak sekutu yang mengalahkan Jepang,
Jerman dan Italia.Konflik, perang, dan pembunuhan yang terjadi dalam
perang II menyebabkan lahirnya Piagam PBB (UDHR). Piagam ini
memuat 30 pasal, dalam pasal 1 disebutkan bahwa “Sekalian orang
dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama
lain dalam persaudaraan”. 30 pasal UDHR dapat dikelompokkan
dalam tiga bagian yaitu:
• Hak politik dan yuridis.
• Hak-hak atas martabat dan integritas manusia.
• Hak-hak sosial, ekonomi, dan budaya.
4
dilindungi dan diatur adalah sama untuk setiap negara, namun terdapat
perbedaan mengenai presepsi HAM disetiap negara yang disebabkan oleh
perbedaan latar belakang , ideology, politik, ekonomi sosial budaya juga
perbedaan kepentingan nasional negara yang bersangkutan, lalu
bagaimana dengan HAM di Indonesia?
1) Dalam Konstitusi
2) Dalam Undang Undang
3) Dalam peraturan pelaksanaan undang undang seperti peraturan
pemerintah
5
1. Pasal 27 yang mengatur tentang kedudukan warganegara dihadapan
hukum, penghidupan warga negara serta kewajiban warga negara
untuk bela negara
2. Pasal 28 A yang mengatyr tentang hak untuk hidup
3. Pasal 28 B yang mengatur tentang hak untuk membentuk keluarga dan
hak anak untuk tummbuh berkembang dan mengembangkan dirinya
4. Pasal 28 C yang mengatur tentang hak setiap orang untuk mendapat
pendidikan dan memajukan dirinya
5. Pasal 28 D yang mengatur tentang hak mendapat kepastian hukum,
bekerja serta hak atas status kewarganegaraannya
6. Pasal 28 E yang mengatur tentang kebebasann untuk beragama,
berserikat serta mengeluarkan pendapat
7. Pasal 28 F yang mengatur tentang hak untuk mendapat menyimpan
ddan menglah informasi
8. Pasal 28 G yang mengatur tentang hak atas perlindungan diri dan
kebebasan atas penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan martabat
manusia
9. Pasal 28 H yang mengatur tentang untuk kesejahteraan , jaminan sosial
dan hak milik pribadi
6
Dari hal hal diatas dapat diketahui bahwa HAM di Indonesia sudah
ditetapkan dan diatur sedemikian rupa dalam berbagai pertuan mulai dari
konstitusi hingga Ketetapan MPR, hanya saja yang masih prlu di
perhatikan adalah implementasinya di kehidupan nyata peraturan peraturan
diatas harus di implementasikan sebagai mana mestinya supaya tidak ada
lagi pelanggaran terhadap HAM
7
policy), yang memiliki tugas yang sama, yakni kesejahteraan sosial.
Tujuan ini ditetapkan secara eksplisit mulai Kongres PBB tentang The
Prevention of Crime and the Treatment of Offenders ke-IV tahun 1970 di
Tokyo sampai Kongres PBB ke-VI di Caracas tahun 1980 dengan tetap
menitikberatkan pada budaya, politik, sosial, dan perkembangan ekonomi.
8
keturunan; hak pengembangan diri; hak keadilan; hak kemerdekaan; hak
keamanan; hak kesejahteraan; serta kewajiban manusia dan warganegara.
9
gaya hidup, cara pandang, dan penegakan hukum sehingga akan tercapai
keadaan di mana manusia hidup damai, saling menghormati martabatnya
dan merasa menjadi manusia dalam arti sebenarnya. Setidaknya terdapat 2
(dua) persoalan besar yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan HAM
di Indonesia, yakni jaminan perlindungan HAM secara normatif dan
jaminan perlindungan HAM secara praksis.
10
Dengan demikian, masalah penegakan hukum semestinya tidak
hanya dipusatkan pada lembaga peradilan, tetapi pada semua pelaku
penegak hukum. Hanya dengan cara pandang komprehensif, dapat
diharapkan tercapai secara integral penertiban penegakan hukum yang
menjamin keadilan dalam setiap aspek dan bagi semua pencari keadilan.
Demikian pula dalam hal penegakan HAM, terdapat sejumlah lembaga
HAM di lingkup internasional maupun nasional.Di lingkup internasional,
penegakan HAM secara organisatoris berpusat pada PBB dengan lembaga
intinya adalah United Nations Commission on Human Rights, the Human
Rights Committee, dan the High Commissioner for Human Rights.Di
tingkat nasional, lembaga-lembaga yang terkait dengan penegakan HAM
hampirsama dengan aparat penegak hukum pada umumnya ditambah
dengan lembaga-lembagakhusus, seperti Komnas HAM dan Komnas
Perempuan.
11
keberanian untuk berjuang atau membela kepentingannya.Kedua, terutama
sejak masa reformasi, didapati berbagai tekanan publik yang acapkali
berlebihan dalam penegakan hukum.Pendapat atau pandangan publik
memang sangat penting untuk mencegah kesewenang- wenangan atau
penyalahgunaan dalam penegakan hukum.Tetapi yang harus dijaga adalah
jangan sampai pendapat atau pandangan tersebut menjadi suatu tekanan
yang merendahkan atau menimbulkan rasa takut pelaku penegakan hukum.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pencatatan nilai dan aturan HAM dimulai sejak lahirnya
kodehukum Hammurabi. Kode ini bertujuan untuk membawa keadilan
pada masyarakat. Sementara untuk perkembangan dan perjuangan HAM
dapat dilihat dari beberapa perjanjian atau deklarasi seperti Magna Charta
(1615) di Inggris, Petition of Rights (1628) Ingris, Habeas Corpus Act
(1679) Inggris, Bill of Rights (1689) Inggris, Declaration of Independent
(1776) Amerika, Declaration des droit de I’hommes Citoyen (1789)
Prancis,Four Freedom of Franklin D. Roosevelt (1941) Amerika, Piagam
PBB (1948). Semenetara untuk masalah HAM di Indonesia diatur dalam
berbagai peraturan tertulis seperti Konstitusi, UUD 1945, Ketetapan MPR,
dan Peraturan Perundang undangan.
B. Saran
-Bagi Para Pendidik
Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan benar
tentang Hak Asasi Manusia yakni Sejarah Perkembangan HAM,
Pelaksanaan HAM di Indonesia, dan Praktik Penegakan HAM di
Indonesia supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar terjadi
komunikasi yang baik antara pendidik dengan peserta didik.
13
-Bagi Lembaga Pendidikan
14
DAFTAR PUSTAKA
Besar, B. (2011). Pelaksanaan dan Penegakan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
di Indonesia dan Demokrasi di Indonesia . Humaniora, 201-203.
Gerung, R. (2006). Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus. Jakarta: Filsafat
UI.
15