Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUKUM DAN HAM

NEGARA HUKUM DAN HAM “Pro Dan Kontra Dimasyarakat”

YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI SULAWESI TENGGARA

UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA

FAKULTAS HUKUM

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYAMSIAH

NO.STAMBUK : 201730153
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjaktkan ke Yang Maha Esa karena rahmat Nya
dapat diselesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi pembacanya .
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengatar ................................................................................................... ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang ............................................................................... 1


2. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II Isi

1. Hak Asasi Manusia........................................................................ 3


 Pengertian HAM................................................................ 3
 Tataran HAM Global......................................................... 4
 HAM di Indonesia: Permasalahan dan Penegakkannya.... 6
 Studi Kasus Terkait Topik................................................. 7
BAB III Penutup
1. Kesimpulan.................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup di dalam masyarakat yang
dapat memaksa orang agar dapat menaati tata tertib dalam masyarakat serta
memberikan sanksi yang tegas berupa hukuman terhadap yang
tidakmentaatinya.Untuk menjaga agar peraturan-peraturan hukum itu berlangsung
terus dan diterima oleh anggota masyarakat, maka peraturan-peraturan hukum
yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari
masyarakat tersebut.
Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki tujuan pokok yaitu untuk
melindungi hak azasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga
yangdemokratis. Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi
terselenggaranya hak azasi manusia dan kehidupan demokratis.
Negara Indonesia sebagai negara hukum tertera pada Pasal 1 ayat (3) UUD
Negara RI 1945 (amandemen ketiga), “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”
Konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya negara yang demokratis,
dan terlindungi hak azasi manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan.
Negara hukum dianggap sebagai konsep universal.Secara embrionik, gagasan
Negara hukum telah dikemukakan oleh plato. Ada tiga unsur dari pemerintah
yang berkonstitusi yaitu:
 Pertama, pemerintah dilaksanakan untuk kepentingan umum;
 Kedua, pemerintah dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan
pada ketentuan-ketentuan umum, bukan yang dibuat secara sewenang-
wenang yang menyampingkan konvensi dan konstitusi;
 ketiga, pemerintah berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan
atas kehendak rakyat, bukan berupa paksaan atau tekanan yang
dilaksanakan pemerintah despotik. Dalam kaitannya dengan konstitusi
bahwa konstitusi merupakan penyusunan jabatan dalam suatu Negara
dan menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan
dan apa akhir dari setiap masyarakat.

1
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan
hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang telah berabad-abad dirampas oleh
penjajah.
Para pendiri negeri ini mencantumkan prinsip-prinsip HAM dalam Konstitusi
RI (Undang-undangDasar 1945 danPembukaannya) sebagai pedoman dan cita-
cita yang harus dilaksanakan dan dicapai. Sejak memasuki era reformasi,
Indonesia telah melakukan upaya pemajuan HAM, termasuk menciptakan hukum
positif. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum
terselesaikan dan tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di
Indonesia dapat terwujud kearah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di
Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju
Belanda dari Indonesia. Oleh karena itu sebagai warga negara yang baik kita
seharusnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan
 Sebagai Sarana pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena di
indonesia HAM masih menjadi pro kontra dimasyarakat

2
BAB II
ISI

Indonesia sebagai negara hukum memiliki tujuan pokok yaitu melindungi


hak Asasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis.
Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya hak
Asasi manusia dan kehidupan demokratis. Dasar filosofi perlunya perlindungan
hukum terhadap hak Asasi manusia adalah bahwa hak Asasi manusia adalah hak
dasar kodrati setiap orang yang keberadaannya sejak berada dalam kandungan,
dan ada sebagai pemberian Tuhan, negara wajib melindunginya. Perlindungan hak
Asasi manusia di Indonesia secara yuridis didasarkan pada UUD Negara RI 1945.

2.1. Hak Asasi Manusia

2.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup HAM

HAM adalah pengakuan terhadap martabat yang melekat dan hak-hak


yang sama, tidak terasingkan dari seluruh anggota keluarga, kemanusiaan,
keadilan dan perdamaian dunia. Sebagai hak-hak yang melekat pada diri manusia,
tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak. Hak tersebut diperoleh
bersama dengan kelahirannya atu kehadirannya dalam kehidupan masyarakat.
(Tilaar: 2001). HAM bersifat universal karena diyakini bahwa beberapa hak
dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamin. HAM juga bersifat
supralegal, artinya tidak bergantung pada adanya suatu negara atau undang-
undang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi
karena berasal dari sumber yang lebih tinggi (Tuhan YME). UU No. 39/1999
tentang HAM mendefinisikan HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME.

Ruang lingkup HAM meliputi:

 Hak Pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-


lain

3
 Hak milik pribadi dalam kelompok sosial tempat seseorang berada
 Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan
 Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

2.1.2 HAM pada Tataran Global

PBB telah meratifikasi konsep HAM. Namun, terdapat beberapa konsep utama
mengenai HAM, yaitu:

a. HAM menurut konsep negara-negara Barat


Di negara bagian Barat, kami melihat kecenderungan untuk lebih
mementingkan kemerdekaan diri sebagai seorang individu dan menjadi
bebas sepenuhnya, bukan untuk menjadi warga negara yang taat terhadap
aturan perundang-undangan. Contohnya keinginan untuk meninggalkan
konsep negara yang mutlak, keinginan untuk mendirikan federasi rakyat
yang bebas, bahkan hanya menjadikan negara sebagai koordinator dan
pengawas federasi tersebut. Konsep ini hadir karena pemikiran bahwa hak
asasi lebih dulu ada daripada tatanan negara.

b. HAM menurut konsep sosialis


Berkebalikan dengan HAM menurut konsep negara-negara Barat, HAM
menurut kaum sosialis adalah untuk membatasi kecenderungan-
kecenderungan buruk atas dilaksanakannya HAM di suatu negara.
Contohnya negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi
menghendaki. Pada pemikiran kaum sosialis, HAM hilang dari individu
dan terintegrasi dalam masyarakat, sehingga aplikasinya lebih besar.
Konsep ini menganut bahwa HAM tidak ada sebelum negara ada.

c. HAM menurut konsep PBB:


Konsep HAM ini ditengarai oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh
Eleanor Roosevelt pada 10 Desember 1948. Konsep ini secara resmi
disebut “Universal Declaration of Human Rights”. Di dalamnya
menjelaskan tentang hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan
kebudayaan yang dinikmati manusia di dunia yang mendorong

4
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia. Sejak tahun 1957 konsep
HAM ini dilengkapi dengan tiga perjanjian, yaitu:
 Hak ekonomi sosial dan budaya
 Perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik; serta
 Protokol opsional bagi perjanjian hak sipil dan politik
internasional.
Pada Sidang Umum PBB, ketiga dokumen tersebut diterima dan
diratifikasi.

Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang


mempunyai:

1. hak untuk hidup


2. kemerdekaan dan keamanan badan
3. hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
4. hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain
menurut hukum
5. hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
6. hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara
7. hak untuk mendapat hak milik atas benda
8. hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
9. hak untuk bebas memeluk agama, serta mempunyai dan
mengeluarkan pendapat
10. hak untuk berapat dan berkumpul
11. hak untuk mendapatkan jaminan sosial
12. hak untuk mendapatkan pekerjaan
13. hak untuk berdagang
14. hak untuk mendapatkan pendidikan
15. hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
16. hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan
keilmuan.

5
2.1.3 HAM di Indonesia: Permasalahan dan Penegakkannya

Indonesia sebagai negara dengan konstitusi, berpandangan bahwa


pemajuan dan perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak
sipil, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan,
maupun dalam pelaksanaannya (Wirayuda: 2005). Ditambah dengan prinsip
saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antarnegara serta hukum
internasional yang berlaku, maka pemajuan dan perlindungan HAM diharapkan
kedepannya semakin aktual dan akurat.

Dengan didasarkan pada Konstitusi NKRI, HAM di Indonesia menjamin


hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa
aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan
hak anak.

Penegakkan hukum dan HAM sangat berkaitan, dan keduanya harus


dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif, dan konsisten. Kegiatan-kegiatan
pokok penegakkan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut.

 Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi


 Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun
lembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.
 Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakkan hukum dan HAM
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.
 Pengembangan sistem manajemen kelembagaan hukum yang transparan
 Pembaruan materi hukum yang terkait dengan pemberantasan korupsi
 Peningkatan fungsi intelijen agar aktivitas terorisme dapat dicegah pada
tahap yang sangat dini, serta meningkatkan berbagai operasi keamanan
dan ketertiban.
 Peningkatan penanganan dan tindakan hukum terhadap penyalahgunaan
narkotika/obat berbahaya melalui identifikasi serta memutus jaringan

6
pengedarannya, meningkatkan penyidikan, penyelidikan, penuntutan, dan
menghukum para pengedarnya secara maksimal.

2.1.4 Studi Kasus Terkait Topik

1. kasus mengenai pelanggaran HAM yang sedang ramai dibicarakan adalah


"Hukuman mati bagi bandar narkoba". Seperti yang kita ketahui pada tanggal 29
April 2015, Brimob POLRI sudah menjalankan eksekusi terhadap 8 bandar
narkoba. Eksekusi ini menuai pro dan kontra dimasyarakat luas. Penyebabnya
adalah mereka yang kontra mempertanyakan dimana Hak Asasi Manusia (HAM)
para terpidana, pemerintah seolah mengabaikan HAM yang mereka miliki dengan
mengeksekusi mati mereka. Sedangkan yang mendukung beranggapan bahwa
kejahatan yang terpidana lakukan adalah kejahtan yang memiliki dampak yang
lebih besar terhadap kerusakan moral anak bangsa yang kemudian bisa memicu
terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia yang lebih besar dikemudian hari.

kami lebih cenderung kepada sisi Pro terhadap eksekusi mati. Mengapa?
karena kelompok kami menganggap kejahatan yang dilakukan oleh para bandar
narkoba merupakan kejahatan yang bisa memicu kejahatan lainnya yang lebih
besar dampaknya terhadap anak muda khususnya sebagai penerus bangsa.
Kemudian indonesia juga sudah menjadi pasar terbesar bagi peredaran narkotika.
Oleh sebab itu, dibutuhkan efek jera bagi pengedar yang mengedarkan narkotika
di indonesia. Karena, apabila pengedar hanya dihukum penjara pengedar masih
dapat menjalankan aktifitas mengedarkan narkoba dari balik jeruji besi. Hukuman
mati juga bertujuan agar para pemuda indonesia takut untuk menggunakan apalagi
mengedarkan narkotika di Indonesia.

HAM memang harus ditegakkan karena ham sudah kita miliki sejak lahir
dan dimiliki oleh setiap orang, namun adakalanya HAM menjadi hilang
disebabkan karena kesalahan yang dilakukan oleh pemegang HAM itu sendiri,
seperti mengedarkan narkoba.

7
Jadi, saya mendukung terhadap diberlakukannya hukuman mati kepada
para terpidana yang melakukan tindak pidana berat seperti pengedaran narkoba,
pembantaian, tindak pidana yang mengancam keberlangsungan pemerintahan
indonesia.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya pandangan manusia terhadap HAM di seluruh dunia sama


walaupun ada perbedaan terhadap pandangan dasar terhadap HAM namun
perbedaan tersebut tidak mengubah paradigma kita terhadap HAM yang dimiliki
oleh setiap manusia di muka bumi sejak mereka dilahirkan.

Di Indonesia sendiri HAM sudah secara aktif ditegakkan walaupun masih


banyak terdapat pelanggaran pelanggaran yang belum dapat diselesaikan secara
tuntas oleh penegak hukum. namun, secara pasti Indonesia sudah mulai
memperbaiki penegakkan hukum yang menyangkut soal pelanggaran HAM. Jadi
kita sebagai mahasiswa harus terus mendesak penegak hukum untuk secara adil
menegakkan HAM di Indonesia tapi kita juga tidak boleh membabi buta untuk
menegakkan HAM, kita harus memahami perkara yang menyangkut masalah
HAM karena apabila si pelaku pidana memang melakukan pidana yang berat dan
satu satunya jalan untuk membuat mereka jera merupakan tindakan yang
melanggar HAM terpidana, maka kita selaku warga negara yang baik harus
mendukung demi kelangsungan dan kedamaian bangsa Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen UPT Bidang Studi Universitas Padjadjaran. Mata Kuliah:


Kewarganegaraan.

10

Anda mungkin juga menyukai