Anda di halaman 1dari 13

INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM DAN MELINDUNGI HAK AS

ASI MANUSIA (HAM)

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Mochamad Syaifudin, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Najmi Syuhro ( 06020220049 )


2. Nurul Faizah ( 06020220053 )
3. Sri Handayani ( 06020220059 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami yang akhirnya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Indonesia Sebagai Negara Hukum dan Melindungi Hak Asasi Manusia
(HAM). Sholawat serta salam tetap kamicurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang yakni Addinul Islam. Semoga syafaatnya mengalir kepada kita di hari a
khir kelak.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata k
uliah Pancasila dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fa
kultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ucapan terima kasih tak lupa kami tunjukkan kepada Bapak Mochamad Syaif
udin, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan dan
seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, besar
harapan kami agar para pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang
membangun.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Surabaya, 18 Oktober 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Indonesia Sebagai Negara Hukum...................................................................5
B. Pengertian HAM..............................................................................................6
C. Konsepsi negara hukum dalam kaitannya dengan HAM.................................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. KESIMPULAN..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi Indonesia, penegakan HAM merupakan prinsip yang selalu dipegang
teguh. Sebagai bangsa yang pernah mengalami penjajahan maka pendiri republik
kita ini sadar akan arti HAM dalam kegiatan bernegara. Hal ini terlihat dari
penempatan prinsip- prinsip serta hak-hak yang paling fundamental ini di dalam
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang justru lahir lebih
dahulu dari Universal Declaration of Human Right.
Disamping itu, gagasan negara hukum yang demokratis tempat di mana hak
asasi manusia (HAM) diakui, dihormati dan dilindungi telah dikemukakan oleh
para perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Gagasan dan Konsep Negara
Hukum dan Demokrasi tempat di mana HAM dimajukan dan dilindungi terus
hidup dan membara dipikiran dan hati para pendiri bangsa. Hal itu nampak nyata
pada penyusunan konstitusi- konstitusi yang berlaku di Indonesia.
Maka Indonesia sebagai negara yang selalu menjunjung tinggi hukum dan
nilai kemanusiaan haruslah bisa menegakkan HAM. Lantas bagaimanakah
Indonesia dalam melindungi hak asasi manusia.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Indonesia sebagai negara hukum?
2. Apakah pengertian HAM?
3. Bagaimanakah konsep negara hukum dalam kaitannya dengan HAM?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Indonesia sebagai negara hukum
2. Untuk memahami pengertian HAM
3. Untuk mengetahui konsep negara hukum dalam kaitannya dengan HAM

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Indonesia Sebagai Negara Hukum
Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat dan merupakan
negara kesatuan yang berbentuk republik1. Sebagai negara hukum, maka
Indonesia harus memenuhi konsep negara hukum pada umumnya di dunia yaitu
sebagai negara berdasarkan konstitusional, menganut asas demokrasi, mengakui
dan melindungi hak asasi manusia, serta peradilan yang bebas dan tidak memihak.
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang tertuang
pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara Indonesia
adalah Negara Hukum”. Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian pasal
UUD 1945 menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat
negara, bahwa negara Indonesia harus merupakan negara hukum2. Sebelumnya,
landasan negara hukum Indonesia ditemukan dalam bagian Penjelasan Umum
UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat). Negara
Indonesia  berdasar atas Hukum (Rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan
belaka (Machtsstaat).
2. Sistem Konstitusional. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum
dasar), tidak  bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Berdasarkan
perumusan di atas, negara Indonesia memakai sistem Rechsstaat yang
kemungkinan dipengaruhi oleh konsep hukum Belanda yang termasuk dalam
wilayah Eropa Kontinental.
Dalam negara hukum, kekuasaan negara diatur dan dibagi menurut hukum.
Kekuasaan dan tindakan penguasa harus berdasar pada hukum. Dibalik supremasi
hukum dan kedaulatan hukum yang pada hakikatnya adalah supremasi dan
kedaulatan rakyat secara keseluruhan, yang pada umumnya di negara-negara
modern di manifestasikan oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat secara
demokratis.
1
Lihat lebih jelas pada pasal 1 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2
Yogi Fajar Febrian, 2011, Pengertian Negara Hukum, Academia

5
Berdasarkan hukum dan paham demokratsi itulah negara Indonesia menganut
sistem pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat atau biasa dikenal
dengan istilah sistem pemerintahan “demokrasi”. Demokrasi berasal dari bahasa
Yunani, demos (rakyat) dan cratein (pemerintahan) artinya pemerintahan rakyat3.
Demokrasi mensyaratkan adanya pemilihan umum untukmemilih wakil-wakil
rakyat yang harus dilaksanakn secara berkala dengan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil (luberjurdil).
Pelaksanaan asas demokrasi merupakan manifestasi pelaksanaan salah satu
hak-hak asasi manusia, yaitu hak-hak asasi di bidang politik. Dalam praktik
pemerintahan, demokrasi berintikan pertanggungjawaban, baik
pertanggungjawaban individual maupun pertanggungjawaban institusional.

B. Pengertian HAM
Secara etimologis, Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan terjemahan
langsung dari human rights dalam bahasa Inggris, “droits de l’home” dalam
bahasa Perancis, dan menselijke rechten dalam bahasa Belanda. Namun ada juga
yang menggunakan istilah HAM sebaga terjemahan dari basic raights dan
fundamental rights dalam bahasa Inggris, serta grondrechten dan fundamental
rechten dalam bahasa Belanda. Kemudian secara terminologis, HAM lazimnya
diartikan sebagai hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak
lahir, sebagai anugerah atau karunia dari Allah Yang Maha Kuasa.Hak asasi
manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia.
Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat
atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya
sebagai manusia.4
Pengertian HAM menurut Jan Materson dalam ungkapan yaitu Human
rights could be generally defines as those rights which are inherent in our nature
and without which we can not live as human being ( HAM adalah hak-hak yang

3
A. Mukti Fadjar, 2004, Tipe Negara Hukum, (Malang : Bayumedia), hal. 61.
4
Udiyo Basuki, “Perlindungan HAM Dalam Negara Hukum Indonesia: Studi Ratifikasi
Konvensi Hak-Hak Disabilitas (Convention on The Rights of Persons with Disabilities)” 10
(2012): 21–22.

6
secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat
hidup sebagai manusia)5
HAM atau Hak Asasi Manusia adalah sebuah hak dasar atau
kewarganegaraan yang melekat pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan
dicabut keberadaannya dan wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan
harkat dan martabat manusia.
HAM merupakan kodrat yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan kedunia. Secara kodrati antara lain manusia mempunyai hak kebebasan.
Rosevelt mengemukakan, bahwa dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
manusia memiliki empat kebebasan ( The Four Freedoms ), yaitu :6
a. kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (Freedom of
Speech)
b. kebebasan beragama ( Freedom ofReligie )
c. kebebasan dari rasa takut ( Freedom from Fear )
d. kebebasan dari kemelaratan ( Freedom from Want )
Dasar negara kita Pancasila mengandung pemikiran bahwa manusia
diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa mengandung dua aspek, yaitu aspek
individualis (pribadi) dan aspek sosialis (bermasyarakat). Oleh karena itu
kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Ini berarti setiap orang
mengemban kewajiban mengakui dan menghormati hak asasi orang lain.
Kewajiban ini juga berlakubagi setiap organisasi pada tataran manapun, terutama
Negara dan Pemerintah. Dengan demikian negara dan pemerintah bertanggung
jawab untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin hak setiap warga
negara dan penduduknya tanpa diskriminasi Tindakan diskriminatif terjadi
apabilaada pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung ataupun tidak
langsungmembedakan manusia atas dasar agama,suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin,ahasa,keyakinan politik;

5
Eko Hidayat, “Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum Indonesia,” n.d., 81.
6
Hidayat, 81.

7
yang berakibat mengurangi/ menghapus pengakuan HAM dankebebasan dasar
dalam kehidupan baikindividual maupun kelompok dalam bidangpolitik,
ekonomi, hukum, sosial, budaya,dan aspek kehidupan lainnya.Berbagai hak asasi
diberbagai aspekkehidupan dapat dijelaskan sebagai berikut:7
a. Hak asasi politik ( political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam Pemilu, hak mendirfikan partai dan
sebagainya.
b. Hak asasi ekonomi ( property right ), hak untuk memiliki sesuatu,
membeli dan menjualnya, serta memanfaatkannya.
c. Hak asasi hokum (right of legal equality), yaitu hak untuk mendapat
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Serta hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan
( prosedural right ). Misalnya peraturan dalam, penangkapan, penggeledahan,
peradilan dan sebagainya.
d. Hak asasi sosial dan kebudayan (social and culture right), misalnya hak
untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
e. Hak atas pribadi (personal right), yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama dan sebagainya. Tindakan diskriminatif
tersebut diatas merupakan pelanggaran HAM, baik yang bersifat vertikal
(dilakukan aparat negara terhadap warga negara atau sebaliknya ) maupun
horisontal ( antar warga negara sendiri); dan tidak sedikit yang masuk dalam
kategori pelanggaran HAM berat ( gross violation of human right ).
Yang dimaksud pelanggaran HAM berat meliputi :8
a. Pembunuhan massal ( genocide )
b. Pembunuhan sewenang-wenang atau pembunuhan diluar putusan
pengadilan (arbitrary/extra yudicial killing )
c. Penyiksaan
d. Penghilangan orang secara paksa
e. Perbudakan

7
Hidayat, 82.
8
Hidayat, 82.

8
f. Diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic
discrimination) Secara konseptual dapat dikemukakan bahwa yang
dimaksud “
Pelanggaran HAM adalah Setiap perbuatan orang/kelompok baik
disengaja/tidak disengaja/kelalaian secara melawan hokum
mengurangi/menghalangi/membatasi HAM seseorang atau kelompokyang dijamin
oleh UU dikhawatirkan tidakakan memperoleh penyelesaian hukum yang adildan
benarber dasarkan mekanisme hukumyang berlaku.9

C. Konsepsi negara hukum dalam kaitannya dengan HAM


Konsep negara hukum yang dianut dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah negara hukum yang aktif dan dinamis. Model
negara hukum seperti ini menjadikan sebagai pihak yang aktif berorientasi pada
pemenuhan dan perwujudan kesejahteraan rakyat sesuai dengan prinsip
welvaartsstaat10.
Sebagai Negara hukum, segala tindakan dan perilaku masyarakat Indonesia
harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukum yang ditegakkan juga harus
sesuai dengan keadaan dan kehendak rakyat, agar terlihat bahwa rakyat juga turut
andil dalam keputusan tentang hukum. Hukum diciptakan bukan untuk mengikat
rakyat biasa dan menyenangkan pejabat kaya. Namun hukum diciptakan untuk
kita selalu ingat bahwa tidak semua hal bisa kita lakukan dengan suka-suka.
Ciri-ciri negara hukum menurut konsep rechsstaat adalah:
1.adanya Undang-Undang Dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan tertulis
tentang hubungan antara penguasa dan rakyat
2.adanya pembagian kekuasaan negara
3.diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat
Negara hukum yang tentunya mengedepankan dan melindungi hak asasi
manusia. Oleh karena itu berbicara Negara hukum tentunya tidaklah mungkin
terlewatkan pembahasan tentang HAM. Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor
9
Hidayat, 82.
10
Ridlwan, Z. (2012), Negera Hukum Indonesia Kebalikan Nachtwachterstaat, Jurnal Fiat
Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol 5, (No.2), pp 141-152

9
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa:
hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak-
hak asasi manusia, merupakan bagian dari prinsip perlindungan hukum. Istilah
hak asasi manusia di Indonesia, sering disejajarkan dengan istilah hak-hak kodrat,
hak-hak dasar manusia. natural rights, human rights, fundamental rights,
gronrechten, mensenrechten, rechten van den mens dan fundamental rechten
Menurut Philipus M Hadjon, di dalam hak (rights), terkandung adanya suatu
tuntutan (claim)11.
Perlindungan HAM dalam UUD yang pernah berlaku di Indonesia
membuktikan bahwa salah satu syarat bagi suatu negara hukum adalah adanya
jaminan atas hak-hak asasi manusia. Penegasan Indonesia adalah negara hukum
yang selama ini diatur dalam Penjelasan UUD 1945, dalam Amandemen UUD
1945 telah diangkat ke dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3), “Negara Indonesia
adalah Negara Hukum”. Kalimat tersebut menunjukan bahwa negara Indonesia
merdeka akan dijalankan berdasarkan hukum, dalam hal ini adalah UUD sebagai
aturan hukum tertinggi12.

11
Khairazi, F. (2015), Implementasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di indonesia, Jurnal
Inovatif, Vol. VIII, (No.1), pp 72-94.
12
Udiyo Basuki. (2012), Perlindungan HAM Dalam Negara Hukum, Sosio-Religia, Vol. 10, No.1,
pp 23-24

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. HAM atau hak asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang
melekat pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut
keberadaannya. Hidup bermasyarakat dan bernegara manusia empat
kebebasan yaitu kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat,
kebebasan beragama, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan dari
kemelaratan. Dasar Negara kita pancasila mengandung [emikiran bahwa
manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa mengandung dua aspek,
yaitu aspek individualis (pribadi) dan aspek sosialis (bermasyarakat). Oleh
karena itu kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak asasi orang lain. Ini
berarti setiap orang mengemban kewajiban mengakui dan menghormati
hak asasi orang lain.
2. Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat dan merupakan
negara kesatuan yang berbentuk republik. Negara Indonesia pun juga
disebut sebagai negara hukum. Oleh karena itu, Indonesia juga harus
memenuhi konsep negara hukum di dunia yaitu sebagai negara
berdasarkan konstitusional, menganut asas demokrasi, mengakui dan
melindungi hak asasi manusia, serta peradilan yang bebas dan tidak
memihak. Berdasarkan hukum dan paham demokratsi itulah negara
Indonesia menganut sistem pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan
rakyat atau biasa dikenal dengan istilah sistem pemerintahan “demokrasi”.
Pelaksanaan asas demokrasi merupakan manifestasi pelaksanaan salah satu
hak-hak asasi manusia, yaitu hak-hak asasi di bidang politik. Dalam
praktik pemerintahan, demokrasi berintikan pertanggungjawaban, baik
pertanggungjawaban individual maupun pertanggungjawaban
institusional.

11
DAFTAR PUSTAKA

A. Mukti Fadjar, 2004, Tipe Negara Hukum, (Malang : Bayumedia), hal. 61

Eko Hidayat, “Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum


Indonesia,” n.d., 81.

Jurnal Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol 5, (No.2), pp 141-152

Khairazi, F. (2015), Implementasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di


indonesia, Jurnal Inovatif, Vol. VIII, (No.1), pp 72-94.

Pasal 1 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Ridlwan, Z. (2012), Negera Hukum Indonesia Kebalikan Nachtwachterstaat,

Udiyo Basuki, “Perlindungan HAM Dalam Negara Hukum Indonesia: Studi


Ratifikasi Konvensi Hak-Hak Disabilitas (Convention on The Rights of Persons
with Disabilities)” 10 (2012): 21–22.

Udiyo Basuki. (2012), Perlindungan HAM Dalam Negara Hukum, Sosio-


Religia, Vol. 10, No.1, pp 23-24

Yogi Fajar Febrian, 2011, Pengertian Negara Hukum, Academia

12

Anda mungkin juga menyukai