BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Sosiolinguistik................................................................................4
2.2 Permasalahan Sosiolinguistik..........................................................................6
2.3 Hubungan Sosiolinguistik dengan Ilmu-ilmu Lain........................................8
2.4 Manfaat Sosiolinguistik.................................................................................11
2.5 Alih kode dan Campur Kode.........................................................................14
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................16
3.1 Simpulan.........................................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri
dan akan selalu membutuhkan orang lain. Sudah menjadi fitrah manusia itu hidup
bersama, bukan individu. Oleh karena itu, dalam kehidupannya, manusia selalu
berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
---
2
4. Apa manfaat sosiolinguistik?
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu
yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, secara
mudah dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin
yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di
dalam masyarakat. Sosiolinguistik dapat didefinisikan sebagai kajian tentang
bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat. 1
1
Rokhman, 2013
4
Selain istilah sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa.
Dari kedua istilah tersebut ada yang menganggap itu sama, tetapi ada juga yang
menganggap berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya sosiolinguistik karena
penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik; sedangkan istilah sosiologi bahasa
digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi. Artikel yang ditulis
Fishman dalam Rokhman (ed. 1972:45-58) memang membahas Sosiolinguistik di
bawah judul Sosiologi Bahasa. Dikatakannya bahwa ”ilmu ini meneliti interaksi
antara dua aspek tingkah laku manusia: penggunaan bahasa dan organisasi tingkah
laku sosial”. J.A. Fishman mengatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat
kualitatif, sedangkan kajian sosiologi bahasa bersifat kuantitatif. Jadi
sosiolinguistik lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa
yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa/dialek dalam
budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa/dialek tertentu yang dilakukan penutur,
topik, dan latar pembicaraan, sedangkan sosiologi bahasa lebih berhubungan
dengan faktor-faktor sosial, yang saling bertimbal-balik dengan bahasa/dialek.2
---
2
Anita Resita, Sosiolinguistik.
3
Dittmar dalam Rokhman 1976:128
5
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang
keluarga di dalam sebuah rumah tangga, di dalam masjid, di lapangan sepak bola,
di ruang kuliah, di perpustakaan, atau di pinggir jalan. Tempat peristiwa tutur
terjadi dapat pula mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur, misalnya,
di ruang perpustakaan tentunya kita harus berbicara dengan suara yang tidak
keras, di lapangan sepak bola kita boleh berbicara keras-keras, malah di ruang
yang bising dengan suara mesin-mesin kita harus berbicara dengan suara keras,
sebab kalau tidak keras tentu tidak dapat didengar oleh lawan bicara kita.
---
6
stilistis fungsional), membuat bahasa menjadi fenomena sosial yang sangat
spesifik dan relatif terisolasi. Unsur-unsur dan kategori yang spesifik dari bahasa,
ciri-ciri dan variasi struktural tidak dapat dijabarkan dan ditemukan padanan
formulasinya dalam perwujudan sosial lainnya. Hal itu menjadikan ilmu
sosiolinguistik penting, yaitu mengembangkan suatu disiplin ilmu yang baru,
membentuk aspek yang baru dari kehidupan berbahasa suatu masyarakat, atau
suatu kelompok masyarakat yang berbeda, suatu disiplin ilmu yang
memperhitungkan makna utama gejala sosial dan pengaruh timbal-baliknya
maupun perkembangan di dalam bahasa itu sendiri.