Anda di halaman 1dari 4

Tugas ke-1

HUBUNGAN BAHASA DAN MASYARAKAT

Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiolinguistik

yang Dibina oleh Ibu Ena Noveria, M.Pd.

NOVIA TRI RAMADANI

19016038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SENI

PADANG

2021
HUBUNGAN BAHASA DAN MASYARAKAT

A. Bahasa dalam Kajian Linguistik dan Sosiolinguistik


1. Bahasa dalam kajian linguistik
Bahasa sebagai objek kajian linguistik adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa itu memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat
sebagai berikut; bahasa adalah sistem, bahasa itu berwujud lambang, bahasa itu bunyi,
bahasa itu bermakna, bahasa itu arbitrer, bahasa itu konvensional, bahasa itu
produktif, bahasa itu unik di samping universal, bahasa itu dinamis, dan bahasa itu
manusiawi serta bervariasi.
Sebagai ilmu bahasa, linguistik telah mengalami tahap perkembangan, yakni
tahap spekulasi, tahap observasi dan klasifikasi, serta tahap adanya perumusan teori.
Selain itu, sebagai ilmu bahasa, linguistik juga memiliki syarat keilmuan, yakni
memiliki objek kajian (ontologi), memiliki metode kerja (epistimologi), dan linguitik
memiliki manfaat kajian (aksiologi).
2. Bahasa dalam kajian sosiolinguistik
Bahasa dalam studi sosiolinguistik tidak hanya dipandang sebagai struktur
saja, tetapi juga dipandang sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan bagian dari
kebudayaan masyarakat tertentu. kedwibahasaan bukan hanya milik individu dengan
individu saja, tetap juga milik kelompok, sebab bahasa itu penggunaannya tidak
terbatas antara individu dengan individu saja, melainkan juga digunakan sebagai alat
komunikasi antarkelompok, bahkan bahasa itu bukan sekadar alat komunikasi saja,
melainkan juga sebagai alat untuk menunjukkan indentitas kelompok.
B. Pengertian Masyarakat dalam Kajian Sosiolinguistik
Dalam pengertian sosiologi, masyarakat ridak dipandang sebagai suatu
kumpulan individu-individu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup,
oleh karena manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang
terbentuk karena hubungan anggota-anggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah
suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut
dengan sistem kemasyarakatan.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik
berarti ilmu yang mempelajari tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi
masyarakat tertentu. Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah
dengan menelaah ciri-ciri pokok dari masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan
hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu
mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:
1. Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di
dalam ilmuilmu sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak
atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama
3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan
C. Hubungan antara Bahasa dengan Masyarakat
Hubungan antara bahasa dan masyarakat terjalin sangat erat. Hubungan
keduanya sangat mengakar. Bahasa menjalankan berbagai fungsi dalam masyarakat
dan masyarakat melakukan hal yang sama terhadap bahasa. Jika salah satu tidak ada,
yang lain akan terpengaruh.
Bentuk hubungan bahasa dengan masyarakat adalah adanya hubungan antara
bentuk-bentuk  bahasa tertentu, yang disebut variasi ragam atau dialek dengan
penggunaannya untuk fungsi-fungsi tertentu didalam masyarakat.Sebagai contoh di
dalam kegiatan pendidikan kita menggunakan ragam baku, untuk kegiatan yang
sifatnya santai (non formal) kita menggunakan bahasa yang tidak baku, di dalam
kegiatan berkarya seni kita menggunakan ragam sastra dan sebagainya. Inilah yang
disebut dengan menggunakan  bahasa yang benar, yaitu penggunaan bahasa pada
situasi yang tepat atau sesuai konteks di mana kita menggunakan bahasa itu untuk
aktivitas komunikasi.
D. Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa
Pada intinya baik sosiolinguistik maupun sosiologi bahasa mengaji perkara
bahasa dan masyarakat. Menurut Wardhaugh, sosiolinguistik mengaji hubungan
linguistik dan sosiologi bahasa dengan tujuan memahami lebih dalam struktur bahasa
dan bagaimana bahasa berfungsi dalam komunikasi. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa sosiolinguistik membahas hal-hal terkait kemasyarakatannya untuk memahami
bahasanya.
Sebaliknya, kajian sosiologi bahasa ditujukan untuk menemukan pemahaman
lebih dalam mengenai struktur sosial melalui kajian atas bahasa. Misalnya bagaimana
ciri-ciri kebahasaan membantu menemukan susunan kemasyarakatan. Keselarasan
pada keduanya adalah keharusan pengkajian yang sistematis dengan data-data
kebahasaan dan data-data kemasyarakatan. Selanjutnya, sosiolinguistik tidak terlalu
terganggu dengan temuan-temuan sosiologis dalam kajiannya dan, sebaliknya,
sosiologi bahasa tidak perlu terganggu dengan temuan-temuan linguistik dalam
kajiannya.
Istilah sosiologi bahasa sangat berkaitan dengan sosiolinguistik. Bahkan
banyak orang menganggap bahwa keduanya sama. Perbedaan sosiolinguistik dan
sosiologi bahasa adalah sebagai berikut:
1. Sosiolinguistik
a) Kajiannya bersifat kualitatif.
b) Penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik.
c) Lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa
yang sebenarnya.

Contohnya: deskripsi pola-pola pemakain bahasa atau dialek tertentu yang


penutur, topik, dan latar pembicaraan.

2. Sosiologi Bahasa
a) Kajiannya bersifat kuantitatif.
b) Penelitiannya dimasuki dari bidang sosiologi.
c) Lebih berhubungan dengan faktor-faktor sosial yang saling bertimbal
balik dengan bahasa atau dialek.

Contohnya: perkembangan bilingualisme, perkembangan pembakuan


bahasa dan perencanaan bahasa di negara-negara berkembang.

Anda mungkin juga menyukai