DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX
FITRA RAMADANI 1757041006
NURUL AWALIA APRIANI BURHAN 1757041003
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Budaya dan bahasa menurut para ahli memiliki keterkaitan yang amat
kedua bidang itu bukanlah topik baru dalam dunia ilmiah. Banyak pandangan
yang telah diberikan para ahli mengenai hubungan kedua bidang itu.
dan linguistik.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut bagaimana keterkaitan yang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropolinguistik
menelaah bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih pada
konteks pemunculannya.
terminologi budaya.
kedua bidang itu bukanlah topik baru dalam dunia ilmiah.Bahasa dan
yaitu :
bahasa.
bahasa.
bahasa yang terpenting, karena mempunyai peran yang sangat besar seperti
menggunakan bahasa.
wadah nya.
dengan kebudayaan yang menjadi wadahnya. Contoh nya kata yang sama jika
wadah atau tempat kata yang sama itu berbeda maka akan memiliki makna
pertama jamak.
Bahasa dan berpikir dalam kehidupan manusia adalah dua hal yang
sangat mendasar dan saling berhubungan. Kedua hal ini secara khas dan jelas
dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain, sedangkan dengan berpikir, dia
berbahasa atau dengan kata lain, pikiran yang termasuk kebudayaan mental
bahasanya. Jika pikiran seseorang kacau, maka bahasanya juga akan kacau.
Pada suatu saat bahasa seseorang mungkin bagus dan terpelihara, tetapi di saat
lain bahasanya kurang terjaga. Hal itu sangat tergantung pada keadaan pikiran
ketika dia berbahasa. Mungkin, bahasa orang gila masih dapat dimengerti,
tetapi makna, manfaat, dan tujuannya tidak dapat dipahami. Padahal, bahasa
sebagai suatu sistem komunikasi harus dapat dipahami makna dan tujuannya
masyarakat tempat hidup dan dipergunakan bahasa tersebut. Apabila tata cara
tidak jarang dituduh orang yang aneh, egois, sombong, acuh, tidak beradat
dengan proses belajar dan bukan secara genetik. Pernyataan ini bukanlah
belajar. Sesuatu yang dimaksud di sini adalah ide, tindakan, dan hasil karya
dengan komunikasi.
linguistik lain baik mengenai bentuk maupun mengenai makna leksikon itu.
bahasa dan kebuayaan. Ilmu ini meneliti mengenai sejauh mana pengaruh budaya
relasi penting yang perlu diperhatikan. Pertama, hubungan antara satu bahasa
dengan satu budaya yang bersangkutan. Artinya, ketika kita mempelajari suatu
budaya, kita juga, bahkan harus mempelajari bahasanya dan ketika kita
umum. Dalam hal ini, kita tahu bahwa setiap ada satu bahasa dalam satu
http://achokonyol.blogspot.com/2010/01/antropolinguistik.html?zx=ab609feeca09
2a41. Di akses tanggal 18 November 2018, Pukul 20:30 WITA
NOTULEN DISKUSI
Diskusi dilaksanakan : Selasa, 19 November 2019
Jumlah peserta diskusi : 18 orang
Pertanyaan dari teman-teman yang mengikuti diskusi:
1. Asri Ainun
Apakah dalam bahasa Mandarin satu kata beda arti juga ada, seperti pada
contoh yang dipaparkan pemateri? Sebutkan!
Jawab:
Ada, seperti kata ‘还’ ketika dibaca Hái bermakna juga dan ketika dibaca
Huán bermakna kembali. Kata ‘了’ ketika dibaca le digunakan pada kalimat
yang sudah selesai dan ketika dibaca liǎo bermakna selesai.
2. Reznun Mutmainnah
Sebutkan contoh dari:
- Cara berpikir mempengaruhi bahasa
- Bahasa mempengaruhi cara berpikir
Jawab:
- Cara berpikir mempengaruhi bahasa: tanpa pikiran bahasa tidak akan ada.
Menurut teori pertumbuhan kognitif, seorang anak mempelajari segala
sesuatu mengenai dunia melalui tindakan-tindakan dari perilakunya dan
kemudian baru bahasa.
- Bahasa mempengaruhi cara berpikir: bahasa menjadi dasar pembentuk
pola pikir seorang anak. Melalui bahasa seorang anak belajar tentang
atribut-atribut tertentu baik mengenai dirinya sendiri, diri orang lain dan
situasi yang dialaminya.
3. Baso Heriadi
Apa yang dimaksud dengan penamaan budaya / pengistilahan kebudayaan?
Jawab:
Penamaan atau pemberian nama adalah soal konvensi atau perjanjian
belaka di antara sesama anggota statu masyarakat bahasa. (Aristoteles)
Misalnya antara kata ‘kuda’ dengan benda yang diacunya yaitu seekor
binatang yang biasa dikendarai atau dipakai menarik pedati, tidak bisa
dijelaskan sama sekali. Lagi pula andaikata ada hubungannya antara lambang
dengan yang dilambangkannya itu, tentu orang Jawa tidak akan menyebutnya
‘jaran’, orang Inggris tidak akan menyebutnya ‘horse’, dan orang Belanda
tidak akan menyebutnya ‘paard’. Tentu mereka semuanya akan menyebutnya
juga ‘kuda’, sama dengan orang Indonesia.
Walaupun demikian, secara kontemporer kita masih dapat menelurusi
sebab-sebab atau peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya
penamaan atau penyebutan terhadap sejumlah kata yang ada dalam leksikon
bahasa Indonesia.
4. Tri Mega Utami
Bagaimana cara mempromosikan budaya?
Jawab:
- Menerapkan bahasa Indonesia bagi penutur asing ketika berada di
Indonesia.
- Memperkenalkan lagu-lagu berbahasa Indonesia ke internasional.
- Menggunakan atribut-atribut kebudayaan Indonesia, seperti batik, songket,
dll.
- Bagi pelajar Indonesia di luar negeri dapat dengan cara menceritakan
kekayaan kebudayaan Indonesia kepada pelajar asing.
- Pemerintah mengadakan pertukaran pelajar khusus untuk mempelajari
budaya Indonesia.