SEBALIKNYA
WARIONO
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU)
E-mail: ariaj@gmail.com
Abstract
Abstrak
Bahasa pada hakikatnya merupakan alat untuk menyampaikan isi pikiran dan
perasaan kepada orang lain, apakah itu berupa bunyi ataupun berupa tulisan atau
bahkan simbol. Setiap bahasa memiliki ciri khas masing-masing yang
membedakan dengan bahasa lain, baik dari segi tata bahasanya maupun dari segi
jumlah penggunanya . Bahasa juga dapat diwujudkan sebagai refleksi diri, artinya
bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat adalah suatu cerminan keseluruhan
kebudayaan masyarakat tersebut. budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup
yang terdapat pada sekelompok manusia, yang telah berkembang dan diturunkan
dari generasi ke generasi dari leluhur kelompok tersebut. Bahasa menyebarkan
budaya karena apa yang diungkapkan pengguna bahasa mencerminkan kebiasaan
(budaya) sipengguna bahasa. Budaya mempengaruhi penyebaran Bahasa karena
pembentukan bahasa juga lahir dari pola pikir manusia.
Pendahuluan
1
Nur Juliar, “Pengertian Komunikasi dan Fungsi Komunikasi”, 6 juni 2020.
Demikian juga para ahli linguistik banyak yang berpendapat bahwa
pengkajian bahasa suatu penduduk asli tidak mungkin dipisahkan dari kebudayaan
penduduk itu, karena semantik yang merupakan salah satu dimensi dalam kajian
lingustik suatu bahasa mencakup juga kebudayaan dari penutur bahasa itu (Abdul
Chaer, 2003: 62)2.
Hubungan diantara keduanya ini merupakan topik yang begitu menarik untuk
dibahas. Sehingga banyak ahli dari berbagai aspek yang berpendapat.
Koentjoroningrat dalam Chaer (1995:217)3 menyatakan kebudayaan itu hanya
dimiliki manusia dan tumbuh berkembang bersama manusia.
Sementara itu, Piaget (dalam Herman, 2009: 1), seorang sarjana Perancis,
menyebutkan bahwa budaya akan membentuk bahasa seseorang. Sedikit berbeda
dengan itu, Vigotsky (dalam Herman, 2009: 1), sarjana Rusia, berbendapat bahwa
perkembangan bahasa lebih awal satu tahap sebelum berkembangnya pemikiran
(budaya) yang kemudian keduanya bertemu sehingga melahirkan pikiran
berbahasa dan bahasa berpikir4.
2
Hidayat, N. S. (2015). Hubungan berbahasa, berpikir, dan berbudaya. Sosial Budaya, 11(2), 190-
205.
3
Hodidjah. Bahasa mempengaruhi budaya atau sebaliknya. H. 2.
4
Hidayat, N. S. (2015). Hubungan berbahasa, berpikir, dan berbudaya. Sosial Budaya, 11(2), 190-
205.
Landasan Teori
5
Septiani, R. A. (2020). ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA LAVENDER PADA MASYARAKAT
SUKABUMI.
6
Krisanjaya, M. Hakikat dan Fungsi Bahasa.
tidaklah mungkin dapat dikaji tanpa mengkaji terlebih dahulu
bahasa bangsa itu sendiri, karena bahasa suatu bangsa adalah
bagian dari kebudayaan bangsa itu.
Demikian juga para ahli linguistik banyak yang berpendapat
bahwa pengkajian bahasa suatu penduduk asli tidak mungkin
dipisahkan dari kebudayaan penduduk itu, karena semantik yang
merupakan salah satu dimensi dalam kajian lingustik suatu bahasa
mencakup juga kebudayaan dari penutur bahasa itu (Abdul Chaer,
2003: 62)7.
B. Hubungan sederajat
Menurut Silzer Hubungan berbahasa dan berbudaya itu seperti
kembar siam, dua buah fenomena yang terkait sangat erat atau
seperti dua sisi mata uang, sisi satu adalah sistem berbahasa dan
sisi lainnya adalah sistem berbudaya.
adanya hipotesis yang sangat kontroversial, hipotesa dua pakar
linguistik, yaitu Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf, dan lazim
disebut Relativitas Bahasa. Di dalam Hipotesis itu dikemukakan
bahwa berbahasa bukan hanya menentukan corak berbudaya, tetapi
juga menentukan cara dan jalan pikiran yang berbeda pula8.
7
Hidayat, N. S. (2015). Hubungan berbahasa, berpikir, dan berbudaya. Sosial Budaya, 11(2), 190-
205.
8
Natalia, S. (2020). Makna Ungkapan Bentuk Negatif (Hiteikei Hyougen) Ditinjau Dari Hipotesis
Sapir & Whorf Dalam Buku Ajar Minna No Nihongo I. Ilmu dan Budaya, 41(64).
penyebaran terjadi dengan perantara seni, dan mayoritas penikmat seni
sangat antusias, sehingga persebaran bahasa sangat mudah terjadi.
Kesimpulan
Bahasa pada hakikatnya merupakan alat untuk menyampaikan isi
pikiran dan perasaan kepada orang lain, apakah itu berupa bunyi ataupun
berupa tulisan atau bahkan simbol. Setiap bahasa memiliki ciri khas
masing-masing yang membedakan dengan bahasa lain, baik dari segi tata
bahasanya maupun dari segi jumlah penggunanya .
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara
belajar.
Penyebaran bahasa dapat terjadi melalui budaya, yaitu melalui
pertunjukan wayang, komedi dan lain sebagainya, dalam hal ini
penyebaran terjadi dengan perantara seni, dan mayoritas penikmat seni
sangat antusias, sehingga persebaran bahasa sangat mudah terjadi
9
Lafamane, F. (2020). ANTROPOLINGUISTIK (Hubungan Budaya dan Bahasa).
Bahasa memainkan peranan penting dalam bidang sastra sebagai
produk budaya. Bahkan bahasa memberikan sedemikian banyak berbagai
kemungkinan ungkapan, hingga ada juga ruang tertentu untuk perbedaan
perseorangan (misalnya secara gaya bahasa) dalam penggunaan-
penggunaan bahasa, tanpa membahayakan komunikasi.
Daftar Pustaka