Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN BERBAHASA, BERPIKIR, DAN BERBUDAYA

Nandang Sarip Hidayat


UIN Sultan Syarif Kasim Riau
E-mail: asgarcor73@gmail.com

Abstrak:
The Net is the process of delivering information in communication. According to Abdul Chaer:
Speaking is delivering thoughts or feelings of the people who spoke about the problems faced in its
cultural life. Language is what we would call mind and there's no other way to think about reality
except through language. Thus the activities of cultural events are also speaking. Speak not just
stylish but express themselves in life. There are several theories about the relationship of language,
thought and culture. Von Humbolt Di antarannya Wihelm theory is the view of a society is
determined by the language, the Sapir-Whorf theory that language as a tool of thought, theory of
Piaget, Bruner theory, theory Lenneberg, Chomsky and Vygosky. So speaking activities, thinking
and culture are three inter-related activities in human activity.
Keywords: Speaking, thinking, and culture

Pendahuluan yang termasuk dalam rumpun bahasa


Bahasa adalah sistem simbol manusia Melayu berperan sebagai pemersatu atau
yang paling lengkap sehingga bahasa bisa pengikat rasa identitas bangsa Indonesia.
dijadikan simbol dari sebuah kebudayaan Dengan demikian, bahasa mempengaruhi
suatu suku bangsa (etnokultur) berdasarkan hampir setiap aspek kehidupan dan
adanya dialek atau logat bahasa yang kebudayaan manusia. Dalam kajian
beraneka ragam variasinya. Setiap dialek antropologi, bahasa dibedakan menjadi
dalam suatu masyarakat merupakan ciri salah satu cabang dari ilmu antropologi
khas yang membedakan suatu kebudayaan fisik dan terapan.
dengan kebudayaan lainnya. Perbedaan Dalam perkembangannya, bahasa
dialek tersebut disebabkan adanya lebih difokuskan kajiannya oleh ahli
perbedaan daerah geografis dan pelapisan antropologi linguistik yang berusaha
lingkungan sosial antar masyarakat. menemukan persamaan dan perbedaan
Adanya perbedaan bahasa dan dialek antar serta asal-usul suatu bahasa dilihat dalam
masyarakat tersebut memerlukan faktor ruang lingkup daerah yang lebih luas.
pemersatu berupa bahasa nasional. Dalam Kajian mengenai bahasa dalam cabang
konteks yang lebih luas, bahasa Indonesia antropologi linguistik digunakan untuk

190 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

menelusuri arah perkembangan bahasa dan 2. Definisi yang melihat kebudayaan


hubungan antarbahasa sehingga suatu suku sebagai hal-hal yang diperoleh
bangsa memiliki corak dan ragam bahasa manusia melalui belajar atau
yang hampir serupa. Antropologi linguistik pendidikan.
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari 3. Definisi yang melihat kebudayaan
aneka bahasa yang diucapkan manusia. sebagai unsur kebiasaan dan perilaku
Objek kajiannnya adalah daftar kosa kata manusia.
dan pelukisan ciri-ciri serta tata bahasa dari 4. Definisi yang melihat kebudayaan
bahasa lokal masyarakat. Untuk sebagai sistem komunikasi yang
menjelaskan hal itu dalam artikel ini akan dipakai masyarakat untuk memperoleh
dipaparkan tentang hubungan berbahasa, kerjasama, kesatuan dan kelangsungan
berpikir dan berbudaya. hidup manusia (Abdul Chaer dan
Leoni Agustina, 2000: 163).
Bahasa sebagai Unsur Kebudayaan
Hampir seluruh bagian dalam Koentjaraningrat mengatakan bahwa
kehidupan manusia dilingkupi oleh bahasa kebudayaan itu hanya dimiliki manusia dan
sehingga bahasa adalah bagian yang tidak tumbuh bersama dengan berkembangnya
terpisahkan dari perkembangan budaya kehidupan sosial masyarakat manusia.
manusia. Segala aktivitas yang dilakukan Untuk memahaminya, Koentjaraningrat
oleh manusia dalam kehidupannya tidak menggunakan sesuatu yang disebutnya
terlepas dari unsur bahasa di dalamnya. kerangka kebudayaan yang memiliki dua
Seorang peneliti yang akan memahami aspek, yaitu wujud kebudayaan dan isi
kebudayaan suatu masyarakat terlebih kebudayaan. Wujud Kebudayaan di
dahulu harus menguasai perkembangan antaranya:
bahasa suatu masyarakat karena melalui 1. Wujud gagasan
bahasa seseorang bisa berpartisipasi dan 2. Wujud perilaku atau perbuatan
memahami sebuah bahasa. 3. Fisik atau benda.
Nababan mengelompokkan definisi
Sedangkan isi kebudayaan itu terdiri
kebudayaan itu atas empat golongan, yaitu:
dari tujuh unsur yang bersifat universal,
1. Definisi yang melihat kebudayaan
artinya ketujuh unsur itu terdapat dalam
sebagai pengatur dan pengikat
setiap masyarakat manusia yang ada dalam
masyarakat.

191 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

manusia yang ada di dunia ini. Ketujuh kebudayaan. Sebagai produk sosial dan
unsur itu adalah sebagai berikut: budaya tentunya bahasa merupakan wadah
untuk aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku
1. Bahasa
masyarakat, wadah pengungkapan budaya,
2. Sistem teknologi
termasuk teknologi yang diciptakan
3. Sistem mata pencaharian hidup atau
masyarakat pemakai bahasa itu sebagai
ekonomi
cipta dan karyanya. Bahasa dalam masa
4. Organisasi sosial
tertentu berperan sebagai wadah apa yang
5. Sistem pengetahuan
terjadi dalam masyarakat (Sumarsono,
6. Sistem religi
2007: 20).
7. Kesenian

Menurut Koentjaraningrat, bahasa Hubungan Bahasa dan Berfikir (Teori


tentang Hubungan Bahasa dan Berfikir:
merupakan bagian dari kebudayaan atau
Teori Wilhelm Van Humboldt, Sapir-
dengan kata lain bahasa itu di bawah Whorf, Jean Piaget, L.S Vygotsky,
Noam Chomsky, Eric Lenneberrg,
lingkungan kebudayaan. Menurutnya pula,
Brunner)
pada zaman purba ketika manusia hanya
terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang Ada beberapa teori yang menjelaskan
tersebar di beberapa tempat saja di muka tentang hubungan bahasa dan berpikir, di
bumi ini, bahasa merupakan unsur utama antaranya (Abdul Chaer, 2003: 51):
yang mengandung semua unsur 1. Teori Wihelm van Humboldt
kebudayaan manusia yang lainnya. Wilhelm van Humboldt, sarjana
Sekarang setelah unsur-unsur lain dari Jerman abad ke-15 menekankan adanya
kebudayaan itu telah berkembang bahasa ketergantungan pemikiran manusia
hanya merupakan salah satu unsur saja pada bahasa. Maksudnya, pandangan
namun fungsinya sangat penting bagi hidup dan budaya suatu masyarakat
kehidupan manusia ditentukan oleh bahasa masyarakat itu
(http://2010/03/definisi-wujud-dan-unsur- sendiri. Anggota-anggota masyarakat
kebudayaan). itu sendiri tiada dapat menyimpang dari
Menurut pendapat lain, bahasa sering garis-garis yang telah ditentukan oleh
dianggap sebagai produk sosial atau bahasanya itu. Kalau salah seorang dari
produk budaya, bahkan merupakan bagian anggota masyarakat ingin mengubah
yang tidak dapat dipisahkan dari pandangan hidupnya, maka dia harus

192 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

mempelajari dulu satu bahasa lain itu. 2. Teori Sapir-Whorf


Maka dengan demikian dia akan Edward Sapir (1884-1939), linguis
menganut cara berpikir dan juga budaya Amerika memiliki pendapat yang
masyarakat lain. hampir sama dengan Van Humboldt.
Mengenai bahasa itu sendiri, Sapir mengatakan bahwa manusia
Wilhelm van Humboldt berpendapat hidup di dunia ini di bawah belas kasih
bahwa substansi bahasa terdiri dari dua bahasanya yang telah menjadi alat
bagian. Bagian pertama berupa bunyi- pengantar dalam kehidupan
bunyi, dan bagian lainnya berupa bermasyarakat. Menurutnya, telah
pikiran-pikiran yang belum terbentuk. menjadi fakta bahwa kehidupan suatu
Bunyi-bunyi dibentuk oleh lautform masyarakat “didirikan” di atas tabiat-
dan pikiran-pikiran dibentuk oleh tabiat dan sifat-sifat bahasa itu. Karena
ideenform atau innereform. Jadi bahasa itulah tidak ada dua bahasa yang sama
menurut Wilhelm van Humboldt sehingga bisa mewakili satu masyarakat
merupakan sintesa dari bunyi yang sama. Setiap Bahasa satu
(lautform) dan pikiran (ideenform). masyarakat telah mendirikan satu dunia
Dari keterangan di atas dapat tersendiri untuk penutur bahasa itu.
disimpulkan bahwa bunyi bahasa Jadi, berapa banyak manusia yang
merupakan bentuk luar, sedang pikiran hidup di dunia ini sama dengan
adalah bentuk dalam. Bentuk luar banyaknya jumlah bahasa yang ada di
bahasa itulah yang kita dengar, dunia ini. Dengan demikian, Sapir
sedangkan bentuk dalam bahasa berada menegaskan bahwa apa yang kita
dalam otak. Kedua bentuk inilah yang dengar, kita lihat, kita alami dan kita
membelenggu manusia, dan perbuat saat ini adalah disebabkan oleh
menentukan cara berpikirnya. Dengan sifat-sifat/tabiat-tabiat bahasa yang ada
kata lain Wilhelm Van Humboldt terlebih dahulu.
berpendapat bahwa struktur suatu Menurut Benjamin Lee Worf (1897-
bahasa menyatakan kehidupan dalam 1941), murid Sapir, sistem tata bahasa
otak dan pemikiran penutur bahasa itu bukan hanya alat untuk menyuarakan
sendiri. ide-ide, tetapi juga sebagai pembentuk
ide-ide itu, program kegiatan mental
dan penentu struktur mental seseorang.

193 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

Dengan kata lain, bahasalah yang Hopi dan kebudayaan Eropa.


menentukan jalan pikiran seseorang. Kebudayaan Hopi diorganisasi oleh
Sesudah meneliti bahasa Hopi, salah peristiwa-peristiwa (event), sedangkan
satu bahasa Indian di California kebudayaan Eropa diorganisasi oleh
Amerika Serikat, dengan mendalam ruang (space) dan waktu (time).
Whorf mengajukan satu hipotesa yang Menurut kebudayaan Hopi kalau satu
lazim disebut Hipotesa Whorf (atau bibit ditanam maka bibit itu akan
Hipotesa Sapir-Whorf) mengenai tumbuh, jarak waktu dan tempat
relativitas bahasa. Menurut hipotesa ini, tumbuhnya tidaklah penting, yang
bahasa-bahasa yang berbeda penting adalah peristiwa menanamnya
membongkar alam ini dengan cara yang dan tumbuhnya bibit itu, sedangkan
berbeda, sehingga terciptalah konsep menurut kebudayaan Eropa jangka
relativitas sistem-sistem konsep yang wakatu itulah yang penting. Menurut
tergantung kepada bahasa yang Whorf, inilah bukti bahwa bahasa
beragam itu. Tata bahasa itu bukan alat mereka telah menggariskan realitas
untuk mengeluarkan ide-ide, tetapi hidup dengan cara yang berlainan
merupakan pembentuk ide-ide itu. Tata (Abdul Chaer, 2003: 51).
bahasalah yang menentukan jalan
pikiran seseorang. Berdasarkan 3. Teori Jean Piaget
hipotesis Sapir-Whorf itu dapatlah Untuk menentukan apakah bahasa
dikatakan bahwa pandangan hidup terkait dengan pikiran, Piaget
bangsa-bangsa di Asia (Indonesia, berpendapat bahwa ada dua macam
Malaysia, Singapura, Thailand, dan modus pikiran, yaitu pikiran terarah
lain-lain) adalah sama karena bahasa- (directed) atau pikiran intelegen
bahasa mereka memiliki struktur (Intelegent) dan pikiran tak terarah atau
bahasa yang sama. Sedangkan autistik (autistic) (Soenjono
pandangan hidup bangsa-bangsa lain Dardjowidjojo, 2003: 283). Piaget yang
seperti China, Jepang, Amerika, Eropa, mengembangkan teori pertumbuhan
Afrika, Perancis, Brazil adalah kognisi menyatakan jika seorang anak
berlainan karena struktur bahasanya bisa menggolong-golongkan
berlainan. Untuk menjelaskan hal itu sekumpulan benda dengan cara yang
Whorf membandingkan kebudayaan berlainan, sebelum menggunakan kata-

194 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

kata yang serupa dengan benda milik proses yang lebih umum, yaitu
tersebut, maka perkembangan kognisi konstitusi fungsi lambang pada
dapat diterangkan telah terjadi sebelum umumnya. Awal terjadinya fungsi
dia dapat berbahasa. Menurut teori ini lambang ini ditandai oleh
mempelajari segala sesuatu mengenai bermacam-macam perilaku yang
dunia adalah melalui tindakan-tindakan terjadi serentak perkembangannya.
dan perilakunya dan setelah itu melalui
bahasa. Perilaku kanak-kanak itu Piaget juga menegaskan bahwa
merupakan manipulasi dunia pada satu kegiatan intelek (berpikir) sebenarnya
waktu dan tempat tertentu dan bahasa adalah aksi atau perilaku yang telah
merupakan alat untuk memberikan dinuranikan dalam kegiatan-kegiatan
kemampuan kepada kanak-kanak untuk sensomotorik termasuk juga perilaku
beranjak ke arah yang lebih jauh dari bahasa (Abdul Chaer, 2003: 55).
waktu dan tempat tertentu.
Mengenai Hubungan Bahasa 4. Teori L.S Vgotsky
dengan kegiatan intelek (berpikir), Vgotsky berpendapat bahwa adanya
Piaget menemukan dua hal penting, satu tahap perkembangan bahasa adalah
yaitu: sebelum adanya pikiran dan adanya
satu tahap perkembangan pikiran adalah
a. Sumber kegiatan intelek tidak
sebelum adanya bahasa. Kemudian
terdapat dalam bahasa tetapi dalam
kedua garis perkembangan ini saling
periode sensomotorik, yaitu satu
bertemu, maka terjadilah secara
sistem skema yang dikembangkan
serentak pikiran berbahasa dan bahasa
secara penuh dan membuat lebih
berpikir. Dengan kata lain, pikiran dan
dahulu gambaran-gambaran dari
bahasa pada tahap permulaan
aspek-aspek struktur dan bentuk-
berkembang secara terpisah dan tidak
bentuk dasar penyimpanan dan
saling mempengaruhi. Begitulah kanak-
oprasi pemakaian kembali.
kanak berpikir dengan menggunakan
b. Pembentukan pikiran yang tepat
bahasa dan berbahasa dengan
dikemukakan dan terbentuk terjadi
menggunakan pikiran.
bersamaan dengan waktu
Menurutnya pikiran berbahasa
pemerolehan bahasa. Keduanya
(verbal thought) berkembang melalui

195 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

beberapa tahap. Mula-mula kanak- keseluruhan yang tidak samar dan harus
kanak harus mengucapkan kata-kata mencari ekspresinya dalam bentuk satu
untuk dipahami kemudian bergerak ke kata. Setelah pikiran kana-kanak itu
arah kemampuan mengerti atau berpikir mulai terarah dan meningkat, maka dia
tanpa mengucapkan kata-kata itu, lalu mulai kurang cenderung untuk
ia bisa memisahkan kata-kata yang menyampaikan pikiran itu yang mulai
berarti dan yang tidak berarti. membentuk satu kalimat lengkap.
Selanjutnya Vgotsky menjelaskan Sebaliknya, ucapan bergerak dari satu
hubungan antara pikiran dan bahasa keseluruhan kalimat lengkap, hal ini
bukanlah suatu benda, melainkan menolong pikiran kanak-kanak untuk
merupakan suatu proses, satu gerak bergerak dari satu keseluruhan kepada
yang terus menerus dari pikiran ke kata bagian-bagian yang bermakna.
(bahasa) dan dari kata ke pikiran. Pikiran dan kata menurut Vgotsky
Menurutnya juga dalam mengkaji gerak tidak dipotong dari satu pola. Struktur
pikiran ini kita harus mengkaji dua ucapan tidak hanya mencerminkan
bagian ucapan yaitu ucapan dalam tetapi juga mengubahnya setelah
mempunyai arti yang merupakan aspek pikiran beerubah menjadi ucapan.
semantik ucapan, dan ucapan luar yang Karena itulah kata-kata tidak dapat
merupakan aspek fonetik (bunyi dipakai oleh pikiran seperti memakai
ucapan). Penyatuan dua bagian atau baju yang sudah siap. Pikiran tidak
aspek ini, sangat rumit dan kompleks. hanya mencari ekspresinya dalam
Dalam perkembangan bahasa kedua ucapan tetapi juga mendapatkan realitas
bahagian ini masing-masing bergerak dan bentuknya dalam ucapan itu.
bebas. Oleh karena itu, kita harus
membedakan antara aspek fonetik dan 5. Teori Noam Chomsky
aspek semantik. Keduanya bergerak Mengenai hubungan berbahasa dan
dalam arah yang bertentangan dan berpikir Noam Chomsky mengajukan
perkembangan keduanya sudah terjadi kembali teori klasik yang disebut
pada waktu dan dengan cara yang sama. hipotesis nurani. Sebenarnya, teori ini
Namun, bukan berarti keduanya tidak tidak secara langsung membicarakan
saling bergantung. Satu pikiran kanak- gabungan bahasa dengan berpikir,
kanak pada mulanya merupakan satu tetapi kita dapat menarik kesimpulan

196 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

mengenai hal ini, karena Chomsky yang merupakan alat semantik untuk
sendiri menegaskan bahwa pengkajian menciptakan kalimat-kalimat baru yang
bahasa membukakan perspektif yang tidak terbatas jumlahnya.
baik dalam pengkajian proses mental Hipotesis ini juga berpendapat
manusia. Hipotesis nurani mengatakan bahwa struktur-struktur dalam bahasa
bahwa struktur bahasa-bahasa dalam adalah sama. Struktur dalam setiap
adalah nurani. Artinya, rumus-rumus bahasa bersifat otonom dan karena itu
itu dibawa sejak lahir. Pada waktu tidak ada hubungannya dengan sistem
seorang kanak-kanak mulai kognisi (pemikiran dan kecerdasan).
mempelajari bahasa ibu dia telah
dilengkapi sejak lahir dengan satu 6. Teori Eric Lenneberrg
peralatan konsep, yaitu dengan struktur Berkenaan dengan masalah
bahasa dalam yang bersifat universal. hubungan berbahasa dan berpikir, Eric
Peralatan konsep ini tidak ada Lenneberrg mengajukan teori yang
hubungannya dengan belajar atau disebut teori kemampuan bahasa
pembelajaran. khusus. Menurutnya, banyak bukti yang
Menurut Chomsky bahasa-bahasa menunjukkan bahwa manusia
yang ada di dunia ini adalah sama menerima warisan biologis asli berupa
karena didasari oleh satu sistem yang kemampuan berkomunikasi dengan
universal, hanyalah pada tingkat menggunakan bahasa khusus untuk
dalamnya saja yang disebut struktur manusia dan yang tidak ada
dalam (deep structure). Pada tingkat hubungannya dengan kecerdasan dan
luar (surface structure) bahasa-bahasa pemikiran. Kanak-kanak menurutnya
itu berbeda-beda. Pada tingkat dalam, telah mempunyai biologi utnuk
bahasa-bahasa itu terdapat rumus- berbahasa pada waktu mereka masih
rumus tata bahasa yang mengatur berada pada tingkat kemampuan
proses-proses untuk memungkinkan berpikir yang rendah, kemampuan
aspek-aspek kreatif bahasa bekerja. bercakap, dan memahami kalimat yang
Chomsky mengistilahkan dengan mempunayi korelasi rendah dengan IQ
dengan inti prooses generative bahasa manusia. Penelitian yang dilakukan
(aspek kreatif) terdapat pada tingkat oleh Lenneberrg telah menunjukkan
dalam ini. Inti proses generative inilah bahwa bahasa-bahasa berkembang

197 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

dengan cara yang sama pada kanak- c. Perkembangan bahasa tidak dapat
kanak yang cacat mental dan kanak- dihambat meskipun pad kanak-
kanak yang normal. Umpamanya kanak yang mempunyai cacat
kanak-kanak yang mempunyai IQ tertentu seperti buta, tuli atau
hanya 50 ketika berusia 12 tahun dan memiliki orang tua pekak sejak
lebih kurah 30 ketika berumur 20 tahun lahir. Namun, bahasa kanak-kanak
juga mampu menguasai bahasa dengan ini dapat berkembang dengan hanya
baik, kecuali sesekali terjadi sedikit keterlambatan.
kesalahucapan dan kesalahan tata d. Bahasa tidak dapat diajarkan pada
bahasa. Menurutnya, adanya cacat makhluk lain.
kecerdasan yang parah tidak berarti e. Setiap bahasa didasarkan pada
akan terjadi pula kerusakan bahasa. prinsip semantik, sintaksis dan
Sebaliknya adanya kerusakan bahasa fonologi.
tidak berarti akan menimbulkan
kemampuan kognitif yang rendah. 7. Teori Brunner
Bukti bahwa manusia telah Berkenaan dengan masalah
dipersiapkan secara biologis adalah hubungan bahasa dan berpikir, Brunner
sebagai berikut: memperkenalkan teori yang disebutnya
a. Kemampuan berbahasa sangat erat teori instrumentalisme. Menurut teori
hubungannya dengan bagian-bagian ini, bahasa adalah alat pada manusia
anatomi dan fonologi manusia, untuk mengembangkan dan
seperti bagian-bagian otak tertentu menyempurnakan pemikiran itu.
yang mendasari bahasa. Dengan kata lain, bahasa dapat
b. Jadwal perkembangan bahasa yang membantu pemikiran manusia supaya
sama berlaku bagi semua kanak- dapat berpikir lebih sistematis. Brunner
kanak normal. Semua kanak-kanak berpendapat bahwa berbahasa dan
bisa dikatakan mengikuti strategi berpikir berkembang dari sumber yang
dan waktu pemerolehan bahasa yang sama. Oleh karena itu, keduanya
sama, yaitu lebih dahulu menguasai mempunyai bentuk yang sangat serupa
prinsip-prinsip pembagian dan pola dan saling membantu.
persepsi. Dalam bidang pendidikan,
implikasi teori Brunner ini sangat besar.

198 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

Menurut teori ini bahasa sebagai alat representasi produser-produser untuk


untuk berpikir harus berhubungan melaksanakan aksi-aksi itu.
langsung dengan perilaku atau aksi Di samping adanya dua kecakapan
serta dengan struktur pada tingkat yang melibatkan bahasa, yaitu
permulaan. Lalu pada peringkat kecakapan linguistik dan kecakapan
selanjutnya bahasa ini harus komunikasi, teori Bruner ini juga
berkembang kearah suatu bentuk yang memperkenalkan adanya kecakapan
melibatkan keekplisitan yang besar dan analisis yang dimiliki oleh setiapa
ketidak ketergantungan pada konteks, manusia yang berbahasa. Kecakapan
sehingga pikiran-pikiran atau kalimat- analisis inilah yang memungkinkan
kalimat dapat ditafsirkan atau dipahami tercapainya peringkat abstrak yang
tanpa pengetahuan situasi sewaktu berbeda-beda. Misalnya, yang
kalimat itu diucapkan, atau tanpa memungkinkan seorang anak beranjak
mengetahui situasi yang mendasari lebih jauh dari apa yang ada di
maksud dan tujuan si penutur. Dengan hadapannya. Kecakapan analisis
bahasa sebagai alat kita dapat jugalah yang memungkinkan seseorang
melakukan aksi kearah yang lebih jauh untuk mengalihkan perhatian dari yang
lagi sebelum aksi itu terjauh. Dengan satu kepada yang lainnya (Abdul Chaer,
cara yang sama pikiran juga berguna 2003: 59-60).
untuk membantu terjadinya aksi karena
pikiran juga dapat membantu peta-peta Hubungan Bahasa dan Pelestarian
Kebudayaan
kognitif mengarah kepada sesuatu yang
akan ditempuh untuk mencari tujuan. Menurut Koetjaraningrat, bahasa

Jadi, pada mulanya berbahasa dan adalah bagian dari kebudayaan. Para

berpikir muncul secara bersamaan ilmuwan lain mempunyai pendapat yang

untuk mengatur aksi manusia. berbeda tentang hubungan bahasa dan

Selanjutnya keduanya saling pelestarian Budaya. Namun, secara garis

membantu. Dalam hal ini pikiran besar ada dua pandangan tentang hubungan

memakai elemen hubungan-hubungan bahasa dan kebudayaan ini (Abdul Chaer

yang dapat digabungkan untuk dan Leonie Agistina, 2000: 155-156),

membimbing aksi yang sebenarnya, yaitu:

sedangkan bahasa menyediakan

199 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

1. Hubungan Subordinatif berbahasa dan sisi lainnya adalah


Menurut pendapat ini, Bahasa sistem berbudaya.
adalah bagian dari kebudayaan. Para
Kedua, adanya hipotesis yang sangat
ahli antropologi berpendapat bahwa
kontroversial, hipotesa dua pakar
kebudayaan suatu bangsa tidaklah
linguistik, yaitu Edward Sapir dan
mungkin dapat dikaji tanpa mengkaji
Benjamin Lee Whorf, dan lazim disebut
terlebih dahulu bahasa bangsa itu
Relativitas Bahasa. Di dalam Hipotesis
sendiri, karena bahasa suatu bangsa
itu dikemukakan bahwa berbahasa
adalah bagian dari kebudayaan bangsa
bukan hanya menentukan corak
itu. Demikian juga para ahli linguistik
berbudaya, tetapi juga menentukan cara
banyak yang berpendapat bahwa
dan jalan pikiran yang berbeda pula.
pengkajian bahasa suatu penduduk asli
Jadi, perbedaan-perbedaan budaya dan
tidak mungkin dipisahkan dari
pikiran manusia itu bersumber dari
kebudayaan penduduk itu, karena
perbedaan berbahasa, dengan kata lain
semantik yang merupakan salah satu
tanpa berbahasa manusia tidak akan
dimensi dalam kajian lingustik suatu
mempunyai pikiran sama sekali. Kalau
bahasa mencakup juga kebudayaan dari
Bahasa itu mempengaruhi kebudayaan
penutur bahasa itu (Abdul Chaer, 2003:
dan jalan pikiran manusia maka ciri-ciri
62).
yang ada dalam suatu bahasa akan
tercermin dalam sikap dan berbudaya
2. Hubungan Koordinatif
penuturnya.
Mengenai hubungan bahasa
dengan kebudayaan yang bersifat Pengelompokan Bahasa dan Cabang-
cabangnya
koordinatif ada dua hal yang perlu
dicatat, yaitu: Seperti telah dijelaskan terdahulu
bahwa bahasa itu bersifat universal di
Pertama, Menurut Silzer Hubungan
samping juga unik. Jadi, bahasa-bahasa
berbahasa dan berbudaya itu seperti
yang ada di dunia ini ada persamaan dan
kembar siam, dua buah fenomena yang
ada perbedaannya dan mempunyai ciri
terkait sangat erat atau seperti dua sisi
khas masing-masing. Sebelum abad ke XX,
mata uang, sisi satu adalah sistem
belum banyak diteliti, namun di Eropa
dengan berkembangnya studi linguistik

200 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

historis komperatif, yaitu studi yang keturunan bahasa-bahasa itu, artinya


menghususkan menelaah perbandingan suatu bahasa berasal atau diturunkan
bahasa, maka orang mulai membuat dari bahasa yang lebih dulu
klasifikasi (pengelompokkan) terhadap keberadaannya atau bahasa yang lebih
bahasa yang ada di dunia ini. Klasifikasi tua. Menurut teori ini, suatu bahasa
dilakukan dengan melihat kesamaan ciri proto (bahasa tua/bahasa semula) akan
dimasukkan dalam satu kelompok. Dalam pecah dan akan menghasilkan dua
hal ini tentunya di samping ada kelompok bahasa baru atau lebih, kemudian
ada juga subkelompok, atau sub-sub pecahan-pecahan bahasa baru itu akan
kelompok yang lebih kecil lagi. Anggota menurunkan pula bahasa-bahasa
dalam kelompok tentu lebih banyak dari lainnya, dan begitu selanjutnya.
anggota subkelompok. Keadaan dari sebuah bahasa menjadi
sejumlah bahasa lain dengan cabang-
Bahasa-Bahasa di dunia sangat
cabang dan ranting-rantingnya memberi
banyak dan begitu juga para penuturnya
gambaran seperti batang pohon terbalik.
yang terdiri dari bangsa, suku dan etnis
Teori ini ditemukan oleh A. Schleicher.
yang berbeda. Kriteria yang digunakan
Teori ini dikemukakan tahun 1866
banyak sekali, sehingga hasil klasifikasi
selanjutnya dilengkapi oleh J. Schmidt
juga dapat bermacam-macam. Menurut
pada tahun 1872 dengan teori
Greenberg, suatu klasifikasi yang baik
gelombang. Maksud dari teori
adalah harus memenuhi persyaratan
gelombang ini adalah perkembangan
nonarbiter, ekshaustik dan unik. Dalam
atau perpecahan bahasa itu dapat
praktik membuat klasifikasi itu, ternyata
diumpamakan seperti gelombang yang
tiga persyaratan yang diajukan Greennberg
disebabkan oleh sebuah batu yang
itu tidak dapat dilaksanakan, sebab banyak
dijatuhkan ke tengah kolam. Didekat
sekali ciri-ciri yang dapat digunakan untuk
tempat jatuhnya batu tadi akan terlihat
membuat klasifikasi itu. Namun ada empat
gelombang yang lebih tinggi, semakin
klasifikasi yang perlu diketahui, di
jauh dari tempat jatuhnya batu itu,
antaranya sebagai berikut:
gelombangnya semakin kecil atau
1. Klasifikasi Genetis semakin rendah, dan akhirnya
Disebut juga dengan klasifikasi menghilang. Bahasa berkembang
geneologis, dilakukan berdasarkan dengan cara seperti itu. Bahasa yang

201 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

tersebar dekat dengan pusat penyebaran 4) Rumpun Dravida, yaitu Bahasa-


akan mempunyai ciri yang terlihat jelas Bahasa Telugu, Tamil, Kanari, dan
sama dengan bahasa induknya tetapi Malayalam.
yang lebih jauh ciri-cirinya akan lebih 5) Rumpun Austrunesia (Melayu
sedikit dan yang paling jauh mungkin Polenesia), yaitu Bahasa Indonesia
akan sangat sedikit, sukar dilihat, (Melayu, Austronesia Barat),
menghilang dan bahkan punah. Malanesia, Mikronesia, dan
Klasifikasi genetis dilakukan Polenisia.
berdasarkan kriteria bunyi dan arti, 6) Rumpun Kaukasus.
yaitu atas kesamaan bentuk bunyi dan 7) Rumpun Finno-Ugris, yaitu
makna yang dikandungnya. Bahasa-Bahasa Hungar, Lapis dan
Berdasarkan kepada teori ini, bahasa- Samoyid.
bahasa yang ada di dunia ini terbagi 8) Rumpun Paleo Asiatis atau
dalam sebelas cabang atau rumpun Hiperbolis, yaitu Bahasa-Bahasa
bahasa. Setiap rumpun bahasa itu dapat yang ada di Siberia Timur.
dibagi lagi atau sub rumpun bahasa. 9) Rumpun Ural-Altai, yaitu Bahasa-
Abdul Chaer (2007: 75) menyebutkan Bahasa Mongol, Manchu, Thungu,
kesebelas rumpun bahasa itu di Turki, Korea, dan Jepang.
antaranya sebagai berikut: 10) Rumpun Sino-Tibet, yaitu Bahasa-
1) Rumpun Indo Eropa, yaitu Bahasa- Bahasa Yenisei, Ostyiak, Tybeto,
Bahasa Jerman, Indo-Iran, Burama, dan Cina.
Armenia, Baltik, Slavik, Roaman, 11) Rumpun Bahasa-Bahasa Indian,
Keltik, dan Gaulis. yaitu Bahasa-bahasa Eskimo,
2) Rumpun Hamito-Semit atau Afro- Aleut, Na-Dene, Algonkin,
Asiatik, yaitu Bahasa-Bahasa Waksan, Hokan, Sioux, Penutio,
Koptis, Berber, Kushid, Chad yang dan Aztektanon.
termasuk subrumpun Hamit,
Bahasa Arab, Etiopik, dan Ibrani 2. Klasifikasi Tipologis
termasuk subrumpun semit. Klasifikasi ini dilakukan
3) Rumpun Chari-Nil, yaitu Bahasa- berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-
Bahasa Swahli, Bantuk, dan tipe yang terdapat dalam suatu bahasa.
Khoisan. Unsur ini meliputi Bunyi, Morfem,

202 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

Kata, Frase, Kalimat, dan sebagainya. balik antara bahasa yang satu dengan
Hasil Klasifikasinya dapat bermacam- bahasa yang lainnya didalam suatu
macam. Di antaranya klasifikasi di areal atau wilayah, tanpa
bidang morfologi ada tiga kelompok, memperhatikan apakah bahasa itu
yaitu: berkerabat secara genetik atau tidak.
Kelompok Pertama adalah yang Klasifikasi ini bersifat arbiter karena
semata-mata menggunakan bentuk dalam kontak sejarah bahasa-bahasa itu
bahasa sebagai dasar klasifikasi. memberikan pengaruh timbal balik
Pencetusnya adalah Fredrich von dalam hal-hal tertentu yang terbatas.
Schlegel. Dia membagi Bahasa-Bahasa Usaha pengklasifikasian berdasarkan
didunia ini pada tahun 1808 menjadi areal ini dilakukan oleh Wilhelm
dua kelompok, yaitu kelompok bahas Schmidt (Abdul Chaer, 2007: 71-80).
berafiks dan kelompok Bahas berfleksi.
4. Klasifikasi Sosiolinguistik
Kelompok Kedua adalah yang
Klasifikasi sosiolinguistik artinya
menggunakan akar kata sebagai dasar
pengelompokan tidak terbatas pada
klasifikasi. Tokohnya antara lain Franz
struktur internal bahasa saja tetapi juga
Bopp yang membagi bahasa didunia ini
berdasrkan pada faktor sejarah bahasa,
kepada bahasa yang mempunyai: 1.
kaitannya dengan sistem linguistik lain
Akar kata yang monosilabis misalnya
dan pewarisan bahasa itu. Dalam
bahasa Cina. 2. Akar kata yang
menentukan klasifikasi ini ada empat
mengadakan komposisi, misalnya
dasar untuk mengelompokan bahasa-
bahasa-bahasa Indo-Eropa. 3 akar kata
bahasa itu secara sosiologis yaitu:
yang disilabis menjadi tiga konsonan
standarisasi, otonomi, historitas, dan
seperti Bahasa Arab.
vitalitas (Abdul Chaer dan Leonie
Kelompok ketiga adalah yang Agistina, 2000: 74).
menggunakan sintaksis sebagar dasar Secara Sosiolinguistik bahasa
klasifikasi. adalah sebagai alat komunikasi yang
tujuannya adalah untuk
3. Klasifikasi Areal
mengekspresikan tujuan dan maksud
Klasifikasi ini dilakukan
yang ada dalam pikiran. Bahasa lisan
berdasarkan adanya hubungan timbal
adalah alat komunikasi adalah alat yang

203 
Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 
 

terbaik dibandingkan alat komunikasi Bahasa juga mempunyai hubungan


lainnya. Bagi sosiolinguistik konsep dengan pelestarian kebudayaan, yaitu
bahasa adalah alat yang fungsinya hubungan subordinatif dan koordinatif.
menyampaikan pikiran saja memang Selain itu, ada beberapa klasifikasi bahasa,
dianggap terlalu sempit, tetapi di di antaranya klasifikasi berdasarkan
samping itu terungkap makna dibalik klasifikasi genetis, klasifikasi tipologis,
pikiran dari bahasa yang disampaikan. klasifikasi areal, dan klasifikasi
Klasifikasi sosiolinguistiik ini sosiolinguistik.
mengandung arti bahwa Kebudayaan dalam lingkar
pengelompokan bahasa berdasarkan komunikasi adalah keseluruhan sistem
konteks sosial kehidupan masyarakat komunikasi yang mengikat dan
dimana didalamnya terdapat macam- memungkinkan bekerjanya suatu himpunan
macam dialek bahasa yang dimiliki manusia (masyarakat), atau sistem aturan-
oleh masing-masing komunitas aturan komunikasi dan interaksi yang
masyarakat itu. memungkinkan suatu masyarakat terjadi,
terpelihara, dan dilestarikan. Bahasa
Kesimpulan sebagai subsistem kebudayaan. Bahasa
Bahasa adalah adalah bagian yang adalah faktor yang memungkinkan
tidak terpisahkan dari perkembangan terbentuknya kebudayaan. Bahasa adalah
budaya manusia. Segala aktivitas yang Sine qua non (yang mesti ada) bagi
dilakukan oleh manusia didalam kebudayaan dan masyarakat manusia.
kehidupannya, memuat unsur bahasa di Bahasa adalah kunci bagi pengertian yang
dalamnya. Ada beberapa teori yang mendalam atas suatu budaya atau ciri yang
membahas tentang hubungan bahasa dan paling kuat dari kepribadian sosial
pikiran, di antaranya: seseorang (teori Lindgrent).
1) Teori Wilhelm Van Humboldt
2) Teori Sapir-Whorf
3) Teori Jean Piaget
4) Teori L.S Vygotsky
5) Teori Noam Chomsky
6) Teori Eric Lenneberrg
7) Teori Brunner

204 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014 

Daftar Kepustakaan
 
 
Abdul Chaer. (2003). Psykolinguistic,
Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
-----------------. (2007). Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Abdul Chaier dan Leoni Agustina. (2000).
Sosiolinguistik, Perkenalan Awal.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soenjono Dardjowidjojo. (2003).
Psikolinguistik Pengantar
pemahaman Bahasa Manusia.
Jakarta: Unika Atma Jaya.
Sumarsono. (2007). Sosiolinguistik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sabda.
http://2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-
kebudayaan. 

205 

Anda mungkin juga menyukai