Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Hubungan Bahasa Dengan Wujud Budaya

Bahasa sebagai salah satu unsur budaya tentunya memiliki hubungan dengan wujud budaya.
Menurut Koentjaraningrat (2009: 150), kebudayaan memiliki tiga wujud, antara lain:

1. Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan,
dan sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

2.2.1 Bahasa dalam Wujud Gagasan atau Ide

Setiap masyarakat pasti mempunyai kebudayaan, dan pasti pula mempunyai bahasa, baik bahasa
lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai alat komunikasi antar individu. Dalam interaksinya itu
bahasa sangat memegang peranan penting dalam perkembangan kebudayaan.

Telah diketahui bahwa bahasa merupakan salah satu aspek kebudayaan. Kedudukan bahasa itu
sangat penting sebab dengan bahasa inilah kebudayaan disampaikan oleh generasi ke generasi.
Misalnya adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berkembang dari bahasa melayu yang
timbulnya berlangsung perlahan-lahan, secara terus menerus. Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia beraneka ragam, sesuai dengan bahasa daerahnya sendiri. Bahasa
Indonesia sebagai hasil kebudayaan selalu mengalami perubahan, dan selalu mendapat pengaruh
dari bahasa daerah tadi.

Secara praktis pengertian bahasa dalam kehidupan masyarakat tidak hanya berupa rangkaian
kata-kata, susunan kalimat, tata bahasa, melainkan mencakup pula ungkapan, konsep pribadi,
nilai, pembakuan dan norma yang hidup dalam masyarakat bersangkutan. Pelaksanaan
pendidikan, penerangan, dan penyuluhan berlangsung melalui media bahasa. Bahasa merupakan
komponen terpenting dalam berbudaya. Dengan bahasa maka sekelompok masyarakat dapat
berkomunikasi dengan kelompok masyarakat lain. Selain itu bahasa dapat pula dijadikan sebagai
sarana untuk mengembangkan kebudayaan. Bahasa dapat juga dijadikan identitas dari
sekelompok masyarakat (negara). Ke dalam bahasa ini masuk pula seni sastra, seni drama
sebagai realisasi bahasa sebagai salah satu asfek kebudayaan.

Dalam kehidupan di masyarakat, bahasa menjadi media utama terjadinya asimilasi dan difusi
unsur-unsur kebudayaan akibat kemampuan dan keampuhan bahasa, interaksi sosial bertambah
lancar dan luas.

Telah disadari bahwa bahasa itu ciri suatu bangsa. Ungkapan itu memiliki atau merupakan
konsep yang sangat luas. Artinya tidak hanya mengungkapkan bahwa tiap bangsa memiliki
bahasanya masing-masing melainkan juga mengungkapkan kualitas individu dan intelektual dari
bahasa yang bersangkutan. Bahasa selain sebagai alat kemajuan bangsa juga mencerminkan
kemajuan masyarakat.

Faktor bahasa harus difahami benar-benar, terutama bahasa dalam masyarakat. Untuk dapat
berintegrasi dalam masyarakat, diharuskan menguasai bahasa masyarakat yang bersangkuatan.
Dengan kata lain, bahasa yang menjadi media komunikasi dan informasi dapat digunakan untuk
mencapai tujuan, mengembangkan, dan memajukan masyarakat dengan lingkungannya.

Bahasa dapat dijadikan kunci dalam segala bidang, baik ilmu pengetahuan, kebudayaan, ataupun
kemasyarakatan. Dengan adanya bahasa itu manusia dapat berfikir ke hal-hal yang lebih maju
demi meningkatkan dan mempertahankan diri dalam kehidupannya.

Dari uraian diatas kiranya telah jelas bahwa kebudayaan tidak mungkin terwujud dan
berkembang tanpa adanya bahasa. Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan besar untuk
bekerjasama dengan sesamanya. Pada masyarakat Indonesia maupun masyarakat majemuk
lainnya, dikenal adanya ragam bahasa disamping adanya bahasa nasional. Setiap bahasa daerah
merupakan pencerminan dari kebudayaan dan proses sosial yang terjadi dalam masyarakat yang
bersangkutan. Di dalam proses berbagai kalanganpun timbul bahasa-bahasa khusus yang sesuai
dengan kalangan kalangan itu (Suhendar & Supinah, 1993: 41-43).

2.2.2 Bahasa dalam Wujud Prilaku atau Tindakan

Wujud bahasa dalam perilaku erat kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunkasi yang
digunakan untuk berinteraksi, bekerja sama dan mengidentifikasikan diri dalam suatu
masyarakat. Adapun wujud bahasa dalam prilaku diantaranya meliputi:

1. Sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi bahasa dapat menyatukan seseorang dengan orang lain, seseorang
dengan masyarakat, dan menyatukan masyarakat dengan masyarakat lain.hubungan baik
seseorang dengan orang lain dapat terbina dengan menggunakan bahasa yang baik pula. Tidak
sedikit banyak orang berselisih paham gara-gara mengunakan bahasa yang kurang baik. Dengan
demikian, dalam berkomunikasi dengan sesama atau dengan masyarakat kita harus
menempatkan bahasa yang baik dan benar.

2. Sebagai bentuk informasi

Sebagai informasi adalah fungsi bahasa untuk memberitahukan atau menginformasikan berita
atau sesuatu dari seseorang kepada orang lain, seseorang klepada masyarakat bahkan antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lain. Berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan
ataupun tulisan melalui media massa ataupun elektronik merupakan wujud fungsi bahasa sebagai
informasi.

3. Sebagai bentuk ekspresi


Sebagai ekspresi bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide-ide, gagasan, perasaan, dan
emosi seseorang. Bahasa sebagai alat mengekpresikan diri ini dapat menjadi media untuk
menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk
menarik perhatian orang lain.

4. Sebagai bentuk adaptasi dan integrasi

Dalam bentuk adaptasi dan integrasi ini bahasa berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan
diri dengan masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat dapat belajar adat
istiadat,kebudayaan, pola hidup, prilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri
dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa. Kalau seseorang
mudah beradaptasi dengan masyarakat di sekelilingnya, ia akan mudah membaurkan (integrasi)
diri dengan kehidupan masyarakat tersebut. Dengan bahasa manusia dapat saling bertukar
pengalaman dan menjadi bagian dari pengalaman itu. Mereka memanfaatkan pengalaman itu
untuk kehidupannya. Dengan demikian mereka merasa saling terikat dengan kelompok sosial
yang dimasukinya. Bahasa menjadi alat integrasi (pembauran) bagi tiap manusia dengan
maasyarakatnya.

5. Sebagai bentuk kontrol sosial

Sebagai kontrol sosial adalah fungsi bahasa untuk mempengaruhi sikap dan meyakinkan orang
lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung
dengan baik pula. Sebagai contoh pendapat seorang tokoh masyarakat akan didengar dan
ditanggapi dengan tepat apabila ia dapat menggunakan bahsa yang komunikatif dan persuasif.
Kegagalannya dalam mennggunakan bahasa akan menghambat pula usahanya dalam
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan
keperibadian dan nilai-nilai sosial pada tingkat yang lebih berkualitas.

2.2.3 Bahasa dalam Wujud Benda-Benda atau Artefak.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang menyukai simbol atau lambang yang
dimaksudkan untuk menyatakan suatu hal tertentu atau mengandung makna tertentu yang sering
disebut dengan Homo simbolikum.

Sedangkan pengertian Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang
bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi
dan mengidentifikasi diri. Sedangkan simbol pengertiannya adalah suatu seperti tanda atau
lambang (lukisan, lencana, dan sebagainya) yang menyatakan suatu hal tertentu dan mengandung
maksud tertentu.

Jika dikaitkan antara homo simbolikum, bahasa dan simbol hal ini memiliki kesamaan dalam hal
bahwa simbol adalah cara berkomunikasi antara sesama manusia yang kemudian dikenal dengan
istilah bahasa. Kemudian karena manusia mampu berkomunikasi dengan menciptakan bahasa
melalui kebudayaannya maka manusia disebut dengan Homo Simbolikum.

Bahasa sebagai wujud kebudayaan berupa benda yaitu berupa sebuah karya dan aktifitas,
perbuatan sesama masyarakat. Dalam hal ini adalah bahasa terbagi dalam dua bagian yaitu
bahasa dalam ragam lisan dan bahasa dalam ragam tulisan.

Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Adapun ciri-ciri
mengenai ragam bahasa lisan diantaranya :

· Memerlukan kehadiran orang lain;

· Unsur gramatikal tidak dinyatakan lengkap;

· Terikat ruang dan waktu;

· Dipengaruhi tinggi rendahnya suara.

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang
dan waktu sehingga diperlukan kelelengkapan struktur sampai pada sasaran visual atau bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Ciri-ciri
mengenai ragam bahasa tulis diantaranya:

· Tidak memerlukan orang lain;

· Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;

· Tidak terikat ruang dan waktu;

· Dipengaruhi tanda baca.

Dalam wujud kebudayaan berupa benda adalah fisik dan aktivitas, perbuatan dan karya sesama
manusia, maka bahasa tulis dan tulisan adalah merupakan kesatuan dari wujud itu. Bahasa di
dunia ini tidak hanya memiliki satu bahasa melainkan banyak bahasa suku maupun bangsa. Hal
ini mensiratkan bahwa unsur bahasa memang berlaku namun dalam perkembangannya berbeda
dipengaruhi berberapa faktor. Hal ini dapat kita lihat bahwa bahasa yang ada tadak hanya satu
melainkan banyak, contoh bahasa inggris, bahasa indonesia, bahasa jawa, atau bahasa sunda.

Kemudian dalam hal fisik bahasa mencakup tulisan. tulisan terdiri dari beberapa huruf atau
angka dengan kata lain memiliki simbol yang bermaksud tertentu, contoh tertentu seperti Prasasti
yang merupakan sesuatu benda yang berupa contoh media tulisan.

Anda mungkin juga menyukai