Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rati Afriani

NIM : 856734505
Kelas : 3B
Semester :3
Pokjar :Baturaja

MODUL I

HAKIKAT BAHASA

KONSEP BAHASA

A. PENGERTIAN BAHASA

Manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan


manusia lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka
interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat,
sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak itulah bahasa menjadi alat,sarana atau
media. Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpa bahasa tulis.
Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi
didalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa, bersikap, berbuat serta
memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat sekitarnya.

Menurut Harimukti Kridalaksana (1997), “Bahasa adalah sistem lambang


bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
berkerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri”.

Ciri–ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, anatara lain, adalah bahwa
bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bermakna, konvensional,
produktif, dan mengidentifikasikan diri.

1. Bahasa sebagai Sebuah Sistem

Bahasa adalah sebuah sistem artinya, bahasa itu sejumlah unsur yang
beraturan. Unsur-unsur bahasa itu diatur. Bahasa terbentuk oleh suatu aturan atau
kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata
maupun bentuk kalimat. Apabila aturan atau kaidah ini dilanggar maka
komunikasi dapat terhambat. Sebagai contoh “Abdu dipotong kambing” dalam
kalimat aktif, subjek (Abdu) menjadi pelaku, sedangkan (kambing) menjadi
sasaran perbuatan objek. Apabila kaidah ini dilanggar, misalnya dengan
menggunakan awalan di- pada kata kerja sehingga hasilnya, “ Abdu dipotong
Kambing “.masyarakat tidak akan menerima komunikasi terhambat. Itulah yang
dimaksud bahasa sebagai sebuah sistem.

Tiap bahasa mempunyai aturan-aturanya sendiri yang menguasai hal-hal bunyi


dan urutan-urutannya, kata-kata dan bentuk-bentuknya, hal-hal kalimat dan
susunan-susunannya.

2. Bahasa sebagai Lambang

Lambang atau simbol kerap digunakan oleh masyarakat untuk


menginformasikan sesuatu. Lambang bahasai itu bersifat arbitrer, artinya , tidak
adanya hubungan langsung antara lambang dengan yang dilambangkan. Secara
konkret, mengapa lambang warna [merah] melambangkan keberanian dan putih
kesucian. Berbeda dengan kartu merah pada permainan sepak bola melambangkan
pelanggaran berat bagi pemainnya. Sama-sama berwarna merah, namun
melambangkan hal yang berbeda.

Lambang merupakan tanda yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial


berdasarkan perjanjian dan untuk memahaminya harus dipelajari. Hubungan yang
dilambangkan tidk bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan
mengapa lambang tersebut mengkonsepi makna tertentu.

Meskipun lambang bahasa itu bersifat arbitrer, tetapi juga bersifat


konvensional. Artinya, setiap penuturan suatu bahasa akan mematuhi hubungan
anatara lambang dengan yang dilambangkannya. Misalnya, lambang [kuda] hanya
untuk digunakan untuk menyatakan “ sejenis binatang berkaki empat yang biasa
dikendarai”, dan tidaka untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika
dilakukan berarti telah melanggar konvensi itu. Sebagai akibatnya, tentu
komunikasi akan terhambat. Begitpun seseorang tidak dapat mengganti lambang
untuk sesuatu dengan semaunya saja.

3. Bahasa Itu adalah Bunyi

Tidak semua bunyi digolongkaan sebagai bahasa. Hanya bunyi yang


dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat digolongkan bahasa, namun tidak
semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dapat disebut bahasa.misalnya
Batuk, bersin bukanlah bahasa. Hanya bunyi berupa ujaranlah yang disebut
bahasa.

4. Bahasa Itu Bermakna

Sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Lambang itu mengacu
pada suatu pengertian, konsep ide atau gagasan maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa memiliki makna. Contoh lambang berwujud bunyi [bunga]. Lambang ini
mengacu pada konsep hasil tumbuhan-tumbuhan yang memiliki aroma atau warna
serta bentuk yang menarik. Didalam bahasa lambang, bunyi bahasa yang
bermakna itu terdiri dari satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat dan wancana.

Bentuk-bentuk bunyi tidak bermakna bukanlah bahasa sebab fungsi bahasa


menyampaikan pesan, konsep, ide atau pemikiran yang tentu saja mengandung
makna.

5. Bahasa Itu Konvensional

Konvensi adalah kesepakatan atau perjanjian. Bahasa yang bersifat


konvensional. Artinya, penggunaan lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu
berdasarkan kesepakatan antara masyarakat pemakai bahasa.contohnya, sebuah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang secara arbitrer
dilambangkan dengan bunyi [rumah]. Semua anggota masyarakat pemakai bahasa
ini harus mematuhinya.
6. Bahasa Itu Produktif

Sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya terbatas dapat dipakai secara
tidak terbatas oleh pemakainya. Sebagai contoh, dari fonem / n / a / k / i kita dapat
membentuk kata : / n / a / i / k , / k / i / a / n, / k / i / n / a, / i / k / a / n. Sudut
penuturan bahasa indonesia hanya mempunyai tipe kalimat, yakni pernyataan,
perintah, keinginan, dan seruan. Dari kelima tipe tersebut kita dapat menyusun
kalimat yang jumlahnya ribuan.

7. Bahasa untuk Mengidentifikasikan Diri

Orang melayu mengenal pepatah “ Bahasa menunjukkan bangsa”. Bahasa


merupakan ciri pembeda yang paling menonjol diantara ciri budaya. Oleh karena
itu dengan bahasa, setiap kelompok sosial merasa diri sebagai satu kesatuan yang
berbeda dengan kelompok lain.

B. CIRI BAHASA MANUSIA

Bahasa itu bersifat manusiawi. Artinya, bahasa sebagai alat komunikasi


verbal hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa, yang dimiliki
hewan sebagai alat komunikasi yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak
bersifat produktif dan tidak dinamis. Dikuasai oleh para hewan itu secara
instingsif atau naluriah. Padahal manusia dalam menguasai bahasa bukanlah
secara instingtif atau naluriah, melainkan dengan cara belajar. Hewan tidak
mempunyai kemampuan untuk mempelajari bahasa manusia.

Ciri bahasa manusia diantaranya:

1. Memiliki sistem terpisah namun saling terkait.


2. Memungkinkan terkomunikasinya hal-hal baru
3. Membedakan isi dan pesan yang dikomunikasikan
4. Dalam komunikasi manusia bahasa lisan dapat dipertukarkan dengan
makna yang didengar
5. Bahasa dipelajari bukan diturunkan.
6. Yang diutarakan merujuk ke masa lampau atau masa yang akan datang
7. Dipelajari anak-anak dari dewasa dari generasi ke generasi.

FUNGSI BAHASA

A. FUNGSI UMUM

Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komuniksi.
Bahasa sebagai wahan komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun
tulis. Fungsi ini adalah dasar bahasa yang belum dikaitkan dengan status dan
nilai-nilai sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, baik manusia sebagai anggota
suku maupun bangsa.

Menurut Samsuri. (1991:4) berpendapat bahwa “ Bahasa merupakan tanda


yang jelas dari kepribadian manusia. Dari bahasa yang digunakan kita dapat
memahami keinginan, motif, latar belakang pendidikan, pergaulan dan adat
istiadat”.

B. FUNGSI KHUSUS

Seorang ahli linguistik Jakobson membagi fungsi bahasa menjadi enam fungsi
diantaranya :

1. Emotif, digunakan dalam mengungkapkan perasaan manusia.


2. Konatif, digunakan untuk memotivasi orang lain agar bersikap dan berbuat
sesuatu.
3. Refensial, digunakan sekelompok manusia untuk membicarakan suatu
permasalahan dengan topik tertentu.
4. Puitik, digunakan untuk menyampaikan suatu amanah atau pesan tertentu.
5. Fatik, digunakan manusia untuk saling menyapa sekedar untuk
mengadakan kontak bahasa mempersatukan anggota-anggota masyarakat.
6. Metalingual, digunakan untuk membicarakan masalah bahasa dengan
bahasa tertentu.
C. FUNGSI BAHASA INDONESIA

1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara

Bahasa indonesia mempunyai fungsi khusus yang sesuai dengan


kedudukannya sebagai bahasa negara ( Undang-Undang 1945 Bab XV pasal 36),
yaitu :

a. Bahasa resmi kenegaraan. Fungsi ini bahasa indonesia dipergunakan


dalam administrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan,
komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat.
b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Sebagai bahasa pengantar,
bahasa indonesia digunakan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal
maupun non formal, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi.
c. Sebagai alat mempersatu berbagai suku di indonesia. Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku yang masing-masing memiliki bahasa dan dialeknya
sendiri. Maka dalam mengintegritasikan semua suku tersebut, bahasa
indonesia mempunyai peranan yang sangat penting
d. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina
serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga
memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya yaitu bahasa daerah.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam
bentuk penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan
dalam bahasa indonesia.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional ( sumpah pemuda 28 oktober 1928)


berfungsi:

1. Lambang kebanggaan kebangsaan.


2. Lambang identitas nasional.
3. Alat penyatuan berbagai suku bangsa dalam latar belakang sosial budaya
dan bahasa masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan indonesia.
4. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.

Anda mungkin juga menyukai