Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : YULIRA PUTRI NIRWANA BOANGMANALU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020224109

Kode/Nama Mata Kuliah : PBIN4102 / FONOLOGI BAHASA INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ : 12 / MEDAN

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN
1. Kajian fonologi mencakup dasar-dasar fonetik dan dasar-dasar fonemik.

a. Dasar-dasar fonetik : mengkaji bunyi-bunyi bahasa secara konkret. Fonetik dibedakan atas 3
jenis yaitu, fonetik artikulatoris , fonetik akustik, dan fonetik audiotoris. 1). Fonetik
artikulatoris adalah fonetik organis/fonetik fisiologis yang mempelajari bagaimana bunyi-bunyi
bahasa dihasilkan oleh alat-alat bicara. Alat ucap/ atau alat bicara adalah paru-paru, pangkal
tenggorokan, rongga kerongongan, langit-langit lunak, langit-langit keras, gusi dalam, gigi, bibir
dan lidah. 2). Fonetik akustik yaitu mempelajari bunyi-bunyi bahasa menurut aspek-aspek
fisiknya. Bunyi-bunyi itu diselidiki sumbernya, frekuensinya, getarannya, amplitudonya dan
timbrenya. Hal ini memerlukan peralatan elektronik yang dikerjakan di laboratorium bahasa.
3). Fonetik audiotoris adalah fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme bunyi bahasa
oleh telinga kita. Dalam studi fonetik ada 3 kelompok yaitu Vokoid ( pelonggaran udara yang
keluar dan paru-paru tanpa mendapatkan hambatan/halangan), Kontoid ( Bunyi bahasa yang
pembentukannya aliran udara menemui berbagai hambatan/penyempitan), semi vokoid
( Bunyi bahasa memiliki ciri-ciri kontoid dan vokoid).

b. Dasar-dasar Fonemik mencakup hal-hal berikut:

 Fonem yaitu bunyi yang membedakan makna. Fonem adalah bunyi bahasa yang
fungsional yaitu membedakan makna kata.

 Identifikasi fonem yaitu membandingkan sebuah kata dengan kata lain yang mirip
misalnya / bunyi/ /sunyi/ . Kedua kata tersebut berbeda maknanya
karena perbedaan bunyi ‘b’ dan ‘y’. Hal ini adalah fonem yang berbeda karena kedua
bunyI itu ternyata membedakan makna kedua kata tersebut. Identitas sebuah fonem itu
hanya berlaku dalam satu bahasa tertentu saja tidak berlaku pada bahasa yang lain.

 Alofon yaitu realisasi fonem dalam pelaksanaan ujaran banyak mengalami perubahan.
Misalnya realisasi ‘p’ dan ‘b’, hal ini disebut alofon.

 Klasifikasi fonem adalah klasifikasi bunyi secara fonetis. Jika klasifikasi bunyi secara fonetis
kita peroleh bunyi-bunyi vokoid, kontoid, dan semi kontoid. Maka untuk klasifikasi fonem,
kita memperoleh bunyi-bunyi atau fonem-fonem vocal, konsonan dan semi vocal.

 Khasanan fonem adalah banyaknya fonem yang terdapat dalam satu bahasa. Berapa
jumlah fonem yang memiliki suatu bahasa ang tidak sama jumlahnya dengan yang dimilliki
bahasa lain.

2. Alofon

Alofon adalah pembedaan realisasi pelafalan fonem karena posisi berbeda kata. Varian alofonis
atau variasi alofonis diartikan sebagai variasi fonem yang ditentukan oleh lingkungannya dalam
distribusi komplementer atau alofon. Alofon adalah pelaksanaan ujaran banyak mengalami
perubahan. Alofon atau variasi fonem ini terjadi berdasarkan distribusi atau posisinya.

Contoh:

1. Vokal / i / memiliki 2 alofon yaitu [ i ] dan [ I ]. Vocal /i/ dilafalkan [i] jika terdapat paad suku
kata buka ( opened Sylabic) contoh kata untuk hal ini adalah tari, gigi, bagi, cari. Vocal /i/ akan
dilafalkan [ I ] jika terdapat pada suku kata tutup atau closed syllabic yang biasanya diakhiri
dengan fonem nasal / m /, / n /, / ᶇ /. Contoh untuk hal tersebut adalah [ gigIh], [ karIb]

2. Vokal / u / memiliki 2 alofon yaitu [ u ] dan [ U ]. Vocal /u/ dilafalkan [u] jika terdapat paad
suku kata buka ( opened Sylabic) contohnya adalah [upah], [batu] . Vocal /u/ akan dilafalkan
[ U ] jika terdapat pada suku kata tutup atau closed syllabic yang biasanya diakhiri dengan
fonem nasal / m /, / n /, / ᶇ /. Contoh untuk hal tersebut adalah [warUᶇ], [ rumpUn]

3. Fonem /b/ memiliki dua alofon, yaitu [b] dan [p]. Fonem /b/ dilafalkan sebagai [b] pada awal
dan tengah kata seperti /baku/, /tambal/, dan dilafalkan sebagai [p] oada akhir kata seperti
[bap].

Anda mungkin juga menyukai