Jawaban :
1. Sastra klasik berbentuk sastra lisan karena sastra klasik adalah sastra yang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Sastra klasik kebanyakan adalah cerita yang diturunkan
dari orangtua kepada anaknya dan nenek mamak kepada cucunya dan pencerita
kepada pendengarnya. Cara penyebaran merupakan bagian dari tradisi yang
berkembang di tengah rakyat jelata dengan menggunakan media utamanya adalah
bahasa.
Selanjutnya (Todorov; 1985: 61) mengatakan bahwa tugas sejarah sastra adalah:
b. Kesusastraan Masa Hindu/ Arab : mulai adanya pengaruh hindu sampai dengan
kedatangan agama Islam
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yaitu salah satu bahasa daerah di
Nusantara. Bahasa Melayu digunakan oleh masyarakat Melayu yang berada di pantai
timur pulau Sumatera.
-Kerajaan Melayu yang berpusat didaerah Jambi, pada pertengahan abad ke-7 (689-
692) dikuasai oleh Sriwijaya yang beribu kota di daerah Palembang sekarang ini,-
– Cerita asal-usul
– Cerita binatang
– Cerita Jenaka
Contoh
Gegap gempita
membiasakan aku.
Pengaruh Hindu Budha di Nusantara sudah sejak lama. Menurut J.C. Leur (Yock Fang :
1991:50) yang menyebarkan agama Hindu di Melayu adalah para Brahmana. Mereka
diundang oleh raja untuk meresmikan yang menjadi ksatria. Kemudian dengan
munculnya agama Budha di India maka pengaruh India terhadap bangsa Melayu
semakin besar. Apalagi agama Budha tidak mengenal kasta, sehingga mudah
beradaptasi dengan masyarakat Melayu.
· Mahabarata : Bukan hanya sekedar epos tetapi sudah menjadi kitab suci agama
Hindu. Dalam sastra melayu Mahabarata dikenal dengan nama Hikayat
Pandawa. Dalam sastra jawa pengaruh Mahabarata paling tampak dari cerita wayang.
c. Kesusastraan Zaman Peralihan Hindu-Islam, dan pengaruh Islam
Sastra zaman peralihan adalah sastra yang lahir dari pertemuan sastra yang berunsur
Hindu dengan sastra yang berunsur Islam di dalamnya. Contoh karya-karya sastra yang
masuk dalam masa ini adalah ; Hikayat Puspa raja, Hikayat Parung Punting, Hikayat
Lang-lang Buana, dsb.
Sastra pengaruh Islam adalah karya sastra yang isinya tentang ajaran agama Islam
yang harus dilakukan oleh penganut agama Islam. Contoh karya : Hikayat Nur
Muhammad, Hikayat Bulan Berbelah, Hikayat Iskandar Zulkarnaen dsb.
Pada masa ini perkembangan antara kesusastraan Melayu Klasik dan kesusastraan
Melayu Modern peralihannya dilihat dari sudut isi dan bahasa yang digunakan oleh
pengarangnya. Dua orang tokoh yang dikenal dalam masa peralihan ini adalah Raja Ali
Haji dari pulau Penyengat, Kepulauan Riau, dan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dari
Malaka.
Contoh karya Abdullah : Hikayat Abdullah, Syair Singapura dimakan Api, ia juga
menerjemahkan Injil ke dalam bahasa melayu.
Namun menurut Ayip Rosidi dan A. Teeuw, Kesusastraan Indonesia Modern ditandai
dengan rasa kebangsaan pada karya sastra. Contohnya seperti : Moh. Yamin, Sanusi
Pane, Muh. Hatta yang mengumumkan sajak-sajak mereka pada majalah Yong
Sumatera sebelum tahun 1928.
Bahasa, Bangsa
Selagi kecil usia muda
Tidur si anak di pangkuan bunda
Ibu bernyanyi lagu dan dendang
memuji si anak banyaknya sedang
berbuai sayang malam dan siang
buaian tergantung di tanah moyang
….
1922
3). Angkatan 66
Pada tanggal 6-9 Mei 1966 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bersama dengan
KAMI dan KAPPI menyelenggarakan simposium berjudul : ¨Kebangkitan semangat
1966 : Menjelajah Tracee Baru Lekra dan Neolekranisme¨. Dominasi kebudayaan oleh
politik, tegas-tegas ditolak. Inilah mulai dinamakannya angkatan 66. Dari kelompok ini,
majalah bulanan baru, Horison, segera terbit sebagai suara sastranya.
4), Angkatan 70
Tahun 1970-1990 ada beberapa sastrawan yang terkenal misalnya : Sutardji Calzoum
Bachri, Abdul Hadi W.M., Putu Wijaya