Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RINGKASAN BELAJAR

A. Definisi Bahasa menurut para ahli


 Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa.
1. bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2. bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
 Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu.
“Language can be defined as a socially shared combinations of those symbols
and rule governed combinations of those symbols.” “Bahasa dapat didefenisikan
sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk
menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan
kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.”
 Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia secara sadar.
 Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna
dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok
manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
B. Konsep Bahasa
Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi
ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat
dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya
berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa
dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut.
1 Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh
masyarakatnya.
2 Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu
bersifat konvensional.
3 Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan
pemakainya (arbitrer)
4 Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu
menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang tidak
terbatas dan sangat produktif.
5 Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa
lain seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau
silabis) 1
6 Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat
universal sehingga dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain.
Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu
bersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat
C. Hakikat Bahasa
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial tentu dengan tujuan
untuk kebaikan manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang paling lemah
dibandingkan dengan makhluk yang lain, tetapi juga makhluk paling sempurna
karena kelebihankelebihan atas kuasa-Nya. Salah satu kelebihan manusia adalah
akal budi yang melekat pada setiap insan. Akal budi manusia dapat digunakan
dan diberdayakan dengan bantuan bahasa. Dalam konteks itu, bahasa berfungsi
sebagai media untuk berpikir dan bernalar. Boleh dikatakan bahwa tanpa bahasa,
manusia tidak dapat berpikir.
Begitu pentingnya bahasa bagi manusia. Pertanyaan yang segera muncul
adalah apa bahasa itu? Untuk dapat menjawabnya, mari perhatikan seseorang
yang sedang berbicara. Apa yang dapat ditangkap dari ujarannya itu? Anda akan
menjawab saya mendengar kalimat, kata, pembicaraan, dan mungkin ada di
antara Anda yang menjawab bunyi yang diujarkan atau dilafalkan secara lisan.
Semua jawaban tersebut benar, tetapi secara mendasar kata atau kalimat yang
diujarkan oleh seorang pembicara adalah susunan bunyi-bunyi yang teratur,
dalam hal ini adalah bunyi bahasa.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa bahasa merupakan (1) kumpulan
dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan
makna; (2) diujarkan secara lisan; (3) digunakan untuk mengungkapkan pikiran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah kumpulan bunyi-
bunyi yang bermakna yang diujarkan dengan tujuan mengungkapkan pikiran.
Pada hakikatnya bahasa adalah bunyi ujar atau lisan. Hal ini dapat
dijelaskan dengan menggunakan fakta sejarah bahwa orang atau kelompok
orang (masyarakat) sejak dahulu kala telah dapat melakukan komunikasi dengan
menggunakan bahasa yang telah disepakati bersama secara lisan. Bahasa tulis
baru datang kemudian setelah muncul para ahli linguis yang menciptakan
lambang-lambang tulis yang juga didasari atas kesepakatan bersama.
Kesepakatan masing-masing kelompok/lingkungan masyarakat penggunan
bahasa tersebut.
Bahasa memiliki sistem. Bunyi-bunyi bahasa yang diujarkan disusun
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh kelompok masyarakat
pengguna bahasa tersebut. Contoh, suatu masyarakat (sebut saja sebagai
kelompok A) menyusun bunyi yang berasal dari fonem-fonem /a/, /t/, /o/, /s/ →
[a t o s] dan memberi makna ‘keras’, namun ada pula kelompok masyarakat lain
(kelompok B) menyusun bunyibunyi yang sama [a t o s] dengan makna yang
berbeda, yakni ‘sudah’. Jika bunyi-bunyi tersebut disusun menjadi [t s o a]
masing-masing kelompok tersebut tidak akan pernah mengenalnya dan tidak
mengerti maknanya karena di dalam kelompok mereka tidak
D. Sejarah Bahasa Indonesia
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu
para pemuda di pelosok Nusantara sedang berkumpul dalam rapat pemuda.
Dalam rapat tersebut menghasilkan tiga ikrar yang diberi nama Sumpah
Pemuda. Tiga ikrar tersebut, yakni bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar yang ketiga merupakan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada waktu itulah bahasa
Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu. Bahasa ini tumbuh dan berkembang dari bahasa
Melayu yang jaman dulu sudah dipakai sebagai bahasa perhubungan dan
perdagangan. Tidak hanya ke Kepulauan Nusantara tapi hampir di seluruh Asia
Tenggara. Di Asia Tenggara, bahasa melayu sudah dipakai sejak abad ke-7.
Kerajaan-kerajaan di Indonesia juga memakai bahasa melayu. Tidak hanya
Kerajaan Majapahit, tapi juga Kerajaan Sriwijaya.

E. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia


Dalam Seminar Politik Bahasa Indonesia yang diselenggarakan di
Jakarta tanggal 25-28 Februari 1975 telah dirumuskan kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
A. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
- Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
- Bahasa Indonesia Lambang Identitas Nasional
- Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu berbagai masyarakat yang
berbeda latar belakang nasional budaya dan Bahasa.
- Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar
budaya
B. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
- Bahasa resmi kenegaraan, pembuktian bahwa Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa resmi kenegaraan ialah digunakannya Bahasa Indonesia dalam
naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
- Bahan pengantar resmi di Lembaga-lembaga Pendidikan, sebagai alat
penghubung pada tingkat Nasional bagi kepentingan menjalankan roda
pemerintah dan pembangunan.
- Bahasa Indonesia digunakan dalam hubungan antar badan pemerintah
dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.-
- Sebagai alat pengembang kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, Seni, serta teknologi modern, sebagai fungsi
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi. Bahasa
Indonesia terasa manfaatnya

FUNGSI BAHASA INDONESIA

- Sebagai alat ekspresi diri


Dengan adanya Bahasa kita mampu menggungkapkan gambaran,
maksud , gagasan, dan perasaan. Seperti pada saat kita senang, sedih,
marah, dan lain-lain.
Melalui bahasa kita juga dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu
yang tersirat di dalam pikiran kita. Misalnya seperti seorang penulis
buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan
ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya
berfokus pada keinginan mereka sendiri.
- Sebagai alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan
perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 :
4). Komunikasi tidak akan sempurna bila Bahasa yang kita guanakan
tidak dipahami oleh lawan bicara kita atau tidak diterima oleh orang
lain. Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita
sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita
ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran kita. Kita ingin membuat
orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi
orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau
menanggapi hasil pemikiran kita. Untuk mudah mengomunikasikan
sesuatu atau berbicara kepada orang lain kita harus menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta bersifat komunikatif.
- Sebagai alat kontrol social
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau
kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan
disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi,
ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering
mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang di televisi dan radio.
Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita
cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan
tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan
mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
- Sebagaii salah satu unsur kebudayaan
Tentunya Bahasa Indonesia merupakan salah satu budaya
Indonesia yang melekat pada dalm diri Indonesia. Tak bisa dipungkiri
Bahasa Indonesia ini merupakan Bahasa pemersatu bangsa Indonesia
pada umumnya dan menjadikannya suatu unsur kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai