MASSA
Akan tetapi apakah dibalik optimisme itu terbersit kekhwatiran bahwa otonomi daerah juga
akan menimbulkan beberapa persoalan, yang jika tidak segera dicari pemecahannya, akan
menyulitkan upaya daerah untuk mensejahterakan rakyatnya. Karena tanpa disadari
beberapa dampak yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan otonomi daerah telah
terjadi. Ada beberapa permasalahan yang dikhawatirkan bila dibiarkan berkepanjangan
akan berdampak buruk pada susunan ketatanegaraan indonesia. Setelah sekian lama
otonomi berlangsung dengan ditandai dengan adanya diserahkannya berbagai urusan
kepada daerah dan pemilihan kepala daerah secara langsung ada beberapa permasalahan
yang muncul, yaitu semakin maraknya penyebaran korupsi diberbagai daerah, money
politic, munculnya fenomena pragmatis politik di masyarakat daerah, legitimasi politik,
stabilitas politik dan kesejahteraan masyarakat belum sepenuhnya diwujudkan. Nampak
adanya pertimbangan yang rumit dibalik pemberian otonomi pada masyarakat indonesia.
Berbagai pertimbangan yang kompleks telah membawa pelaksanaan otonomi daerah belum
berjalan tuntas. Hal tersebut dapat dicermati dengan seringnya berganti aturan UU yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan pemerintahan daerah, ada lebih 15 undang-undang yang
pernah dibuat untuk mengatur masalah otonomi daerah.
Ada beberapa daerah yang merasa diberlakukan kurang adil oleh pemerintahan pusat dan
tidak pernah merasakan kemakmuran yang akhirnya menimbulkan dinamika dan gejolak
politik seperti munculnya gerakan aceh mardeka, republik maluku selatan dan organisasi
papua merdeka. Bukan tidak mungkin daerah daerah ini memiliki sumber daya alam dan
pertambangan yang besar sebagaimana kita ketahui aceh penghasil minyak bumi gas dan
papua penghasil tambang emas terbesar didunia yaitu PT.freeport oleh karena itu muncul
gejolak politik dikarenakan rakyatnya tidak sejahtera dan infrastruktur yang kurang
memadai. Seakan akan kekayaan mereka dikeruk hanya untuk membangun daerah pusat
sedangkan mereka yang memiliki tambang dan sumber daya alam tidak merasakan
pembangunan dan kesejahteraan. Akan tetapi dalam semua permasalahan itu dan gejolak
politik daerah yang merasa diberlakukan kurang adil seakan-akan merasa anak tiri negara
indonesia. pemerintah saat ini telah mengambil kebijakan yang begitu tegas dalam
menghadapi masalah pengerucutan dan demi menjaga negara kesatuan dan keutuhan
negara ini pemerintah memberikan daerah daerah yang merasa kurang diperhatikan
sebagai daerah istimewa, demi menaikkan marwah negara kesatuan republik indonesia
pemerintah memfokuskan pembangunan infrastruktur dan pendidikan sumber daya
manusia didaerah timur indonesia seperti dipapua.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai indikator keberhasilan otonomi daerah (Otda) bisa dilihat
dari keberhasilan daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. "Hasil otonomi
ditentukan apakah daerah bisa meningkatkan kesejahteraan atau tidak. Apakah daerah bisa
mandiri dengan hasil dari daerahnya sendiri," kata pria yang akrab disapa JK ini dalam
sambutannya pada pengukuhan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh
Indonesia (Apkasi) di JIEx Dengan indikator tersebut, lanjut JK menyebabkan adanya revisi
dari Undang-Undang Otonomi Daerah dari waktu ke waktu. "Jadi Undang-Undang ini tidak
berlaku selamanya. Dinamis apabila ada keberhasilan dan ketidakberhasilan. Jadi
kewenangan besar yang diberikan kepada daerah harus digunakan dengan benar dan
tepat sambungnya.