Nama Kelompok :
- Mochammad Irsyad Nasrullah Nim : 223600029
- Hartadi Wisnumurti Nim : 223600006
- Muhammad Arief Hidayat Nim : 193600001
- RizkyRamadhana Wijaya Nim : 223600033
Dosen Pembimbing:
Ir. Winarno Fadjar Bastari, M.Eng.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan karunia dan
berkatnya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Teknik Elektro ini.
Makalah Pengantar Teknik Elektro saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak terutama Bapak Ir. Winarno Fadjar Bastari, M. Eng.,
sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih juga kepada pihak – pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasanya
maupun segi teori dan teknis lainnya. Oleh karena itu, dengan lapangdada dan tangan
terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada saya, sehingga saya dapat memperbaiki Makalah Pengantar Teknik Elektro
ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari Makalah Pengantar Teknik Elektro
ini dapat diambil ilmu, hikmah dan manfaatnya sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12
1. PENDAHULUAN
Induktor merupakan salah satu komponen pasif yang mampu menyimpan dan
memberikan energi yang jumlahnya terbatas. Dalam sebuah rangkaian, induktor
dinyatakan dengan simbol L dalam satuan Henry (H). Sedangkan induktansi suatu
induktor tergantung dari banyaknya lilitan (N), panjang lilitan (l), luas daerah sekat (A),
dan permeabilitas inti (µ).
1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui definisi atau pengertian medan magnet, induktor dan induktansi.
2. Ingin mengetahui proses induktansi pada sebuah rangkaian listrik beserta
contohnya.
3. Ingin mengetahui apa saja jenis – jenis induktansi.
2. PEMBAHASAN
Vektor adalah besaran yang dicirikan oleh besar (magnitude) dan arah. Contoh :
berat, gaya, kecepatan, medan listrik, medan magnet, kuat medan listrik, percepatan
gravitasi dsb.
2. Hukum Coulomb
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan gaya Coulomb yang bekerjapada
masing-masing muatan-muatan titik yag terpisah dengan jarak tertentu didalam medium
dielektrik.
Fluks magnetik (sering disimbolkan Φm), adalah ukuran atau jumlah medan magnet
B yang melewati luas penampang tertentu, misalnya kumparan kawat (hal ini sering pula
disebut "kerapatan medan magnet"). Satuan fluks magnetik dalam Satuan Internasional
adalah weber (Wb) (Weber merupakan satuan turunan dari volt-detik)
(B medan magnet seragam melalui bidang datar) dimana θ adalah sudut datang B
menurut vektor a (vektor a adalah vektor normal, yaitu tegak lurus dengan bidang).
Umumnya, fluks magnetik yang melalui bidang S dinyatakan sebagai integral dari medan
magnet atas luas bidang.
Hukum Gauss untuk magnetisme, yang merupakan satu dari empat Persamaan
Maxwell, menyatakan bahwa jumlah fluks magnetik yang melalui bidang tertutup sama
dengan nol. ("bidang tertutup" adalah bidang yang melingkupi suatu ruang tanpa celah.)
Jika fluks magnetik yang melalui bidang tertutup selalu berjumlah nol, fluks
magnetik yang melalui bidang terbuka tidak selalu nol dan nilai ini sangat penting dalam
teori elektromagnetisme. Contohnya, perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan
kawat akan menimbulkan Gaya gerak listrik (GGL), yang kemudian menyebabkan
adanya arus listrik, dalam kumparan. Perhitungannya diberikan melalui Hukum Faraday:
di mana:
adalah GGL,
Φm adalah fluks yang melewati bidang terbuka yang dibatasi oleh kurva ∂Σ(t),
∂Σ(t) adalah kurva tertutup yang berubah sejalan dengan waktu; GGL timbul disekitar
kurva ini, dan merupakan batas bidang di mana Φm berada, dℓ adalah elemen
vektor infinitesimal dari kurva ∂Σ(t),
v adalah kecepatan dalam dℓ,
E adalah medan listrik,
B adalah medan magnet.
5. HUKUM GAUSS
Induksi adalah sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan
timbulnya Gerak Gaya Listrik (GGL) akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
tetangga yang dihubungkan secara magnetis. Dalam rumus, induktansi dapat dituliskan
sebagai berikut:
2
N μA
L=
l
d ϕB
ε =−N
dt
d
ε =−N (BA cos θ)
dt
Lilitan silinder
Dimana: L = induktansi
Kawat lurus
L = panjang kawat
d = diameter kawat
Inti toroid
Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida
diinduksikan. Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi
arus.
Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang
tegangan. Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga
"I" melalui sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan
diferensial diatas menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang
secara eksponensial:
B. Analisis sirkuit Laplace (s-domain)
Ketika menggunakan analisis sirkuit transformasi Laplace, impedansi pemindahan
dari induktor ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh:
Jika induktor telah memiliki arus awal, ini dapat ditunjukkan dengan:
(Pegiatikan bahwa sumber tegangan harus berlawanan kutub dengan arus awal)
atau dengan menambahkan sumber arus berjajar dengan induktor, dengan harga:
C. Jejaring induktor
Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk
menemukan induktansi ekivalen total (Leq):
Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap
induktor bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri
sama dengan tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:
Hubungan tersebut
hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.
D. Induktansi suatu induktor tergantung dari banyaknya lilitan (N), panjang lilitan (l),
luas daerah sekat (A), dan permeabilitas inti
Simbol komponen :
Perhatikan simbol induktor beserta arus dan tegangan dibawah ini.
Tegangan pada induktor sebanding dengan laju perubahan arus terhadap waktu
sesuai dengan persamaan dibawah ini
Perlu diingat bahwa tegangan (v) dan arus (i) adalah fungsi waktu.Sehingga tidak
ada tegangan (v=0) yang melintas sebuah induktor jika arus konstan, tdk peduli
betapapun besarnya arus tsb. Maka dari itu dapat dipandang bahwa sebuah
induktor merupakan hubungan arus pendek (Short Circuit) pada rangkaian DC.
Dengan Leq adalah rangkaian ekivalen induktor. Sehingga induktor ekivalen seri
adalah
2. Rangkaian Paralel Induktor
F. INDUKTANSI BERSAMA
Bila sebuah arus i yang berubah dalam sebuah rangkaian menyebabkan
parubahan fluks magnetik dalam rangkaian kedua, maka dihasilkan sebuah TGE
induksi dalam rangkaian kedua tersebut.
fluks B1 yang melalui setiap lilitan 1 yang disebabkan oleh arus i 2 dalam lilitan
2.
G. Induktansi Sendiri
Suatu arus i yang berubah dalam sebarang rangkaian akan menginduksi sebuah
tge dalam rangkaian yang sama itu, yang dinamakan terinduksi sendiri.
yang melalui setiap lilitan yang disebabkan oleh arus i dalam koil itu.
Sebuah alat rangkaian yang dimaksudkan untuk mempunyai induktansi yang cukup
besar dinamakan sebuah induktor.
Arus dalam rangkaian akan menimbulkan medan magnetik yang menyebabkan fluks
magnetik melalui koil tersebut. Bila arus dalam rangkaian berubah, fluks juga
berubah, dan tge induksi-sendiri akan muncul dalam rangkaian tersebut.
I. Induktor L
Bila sebuah arus i mengalir dari a ke b melalui sebuah induktor, potensial itu
turun dari a ke b bila di/dt positif (arus yang semakin bertambah). Dalam setiap
kasus Vab = Va – Vb = L di/dt. Bila i konstan Vab = 0.
Energi ini diasosiasikan dengan medan magnetik induktor. Jika medan berada dalam
ruang hampa, maka kerapatan energi magnetik u (energi per satuan volume) adalah:
K. Rangkaian R-L
Rangkaian L-C
Sebuah rangkaian L-C, yang mengandung induktansi L dan kapasitansi C, mengalami
osilasi listrik dengan frekwensi sudut .
Rangkaian seperti ini analog dengan sebuah osilator harmonik, dimana induktansi L
analog dengan masa m, 1/C analog dengan konstanta gaya k, muatan q analog
dengan pergeseran x, dan arus i analog dengan kecepatan v.
Tabel Osilasi Rangkaian L-C
Rangkaian L-R-C
Sebuah rangkaian seri L-R-C, yang mengandung resistansi (hambatan), induktansi
dan kapasitansi, mengalami osilasi teredam untuk hambatan yang cukup kecil.
Frekuensi ’ dari osilasi teredam itu adalah
Jika R bertambah maka redaman bertambah, bila R2 = 4 L/C osilasi teredam kritis.
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik
dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-
balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta
melipatgandakan tegangan. Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada
umumnya diaplikasikan, sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan
Frekuensi
Transformator (Transformer)
Motor Listrik
Solenoid
Relay
Speaker
Microphone
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Medan Elektromagnetik adalah sebuah medan terdiri dari dua medan vektor yang
berhubungan: medan listrik dan medan magnet.
1. Vektor
2. Hukum Coulomb
3. Intensitas Medan Elektromagnetik
4. Fluks Elektromagetik
https://www.coursehero.com/file/126241101/MAKALAH-MEDAN-MAGNETIK-STATISdocx/
,https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_elektromagnetik
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-induktor/#:~:text=Simbol
%20yang%20digunakan%20untuk%20melambangkan,Elektronika%20adalah%20huruf
%20%E2%80%9CL%E2%80%9D.
https://id.wikipedia.org/wiki/Induktor
https://id.wikipedia.org/wiki/Fluks_listrik
CONTOH SOAL
1. Suatu kumparan memiliki jumlah lilitan sebanyak . Jika arus listrik yang
mengalir pada kumparan tersebut sebesar dan fluks magnet yang
terbentuk sebesar , maka induktansi diri dari kumparan tersebut adalah…
Pembahasan
Pembahasan:
Diketahui : I = 0,3 m
B = 0,5 T
v = 6 m/s
Ditanya := ε...?
Dijawab :
3. Tentukan nilai induktansi efektif dari rangkaian sambungan gambar di bawah ini:
Penyelesaian:
Rangkaian dapat semakin disederhanakan dengan membutuhkan 3 langkah
penyelesaian, yaitu:
L1 dan L2 adalah sambungan seri maka dapat dihitung dengan rumus:
LA = L1 + L2
LA = 20mH + 20mH
LA = 40mH
4. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan tersebut dialiri arus
searah yang besarnya 50 mA. Berapakah besar ggl induksi diri kumparan apabila dalam
selang waktu 0,4 sekon kuat arus menjadi nol?
Jawab :
Diketahui :
L = 2,5 H
I1 = 50 mA = 5 × 10-2 A
I2 = 0
Δt = 0,4 s
Ditanya :ε =…?
Pembahasan :