Anda di halaman 1dari 13

Aplikasi Induksi Faraday dalam Produk

Teknologi
Johannes Kepler

Anggota :
Bima Catur Kusumawardana
Farid Nur Muhammad
Krisnanda Adi Wijatmika
Rafelsi Fitri Ayu Cantika
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang aplikasi induksi faraday dalam produk
teknologi .

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang aplikasi induksi faraday
dalam produk teknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Bandung, 10 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
A. Induksi Elektromagnetik.........................................................................................2
B. Konsep Induksi Elektromagnetik............................................................................3
C. Penerapan Praktis Induksi Elektromagnetik...........................................................4
BAB III....................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..........................................................................................................9
B. SARAN....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awalnya, Hans Christian Ørsted melakukan penelitian yang dapat
menghasilkan medan magnet dari arus listrik. Penelitian tersebut sangat
berpengaruh terhadap teori elektromagnetik, karena eksperimennya yang berhasil
menemukan arus listrik dalam kawat yang mampu membuat jarum kompas
bermagnet berbelok.
Hal ini merupakan awal mula dari sejarah penemuan Faraday mengenai listrik,
disebabkan oleh Michael Faraday yang tertarik untuk melakukan kebalikan dari
eksperimen Christian Ørsted, yaitu menghasilkan arus listrik dari medan magnet.
Hal inilah yang menyebabkan mengapa michael faraday dijuluki sebagai
bapak listrik, karena Faraday berjasa dalam menemukan induksi elektromagnetik.
Lewat penelitiannya yang menemukan kalau arus listrik akan mengalir melalui
kawat, ketika terdapat magnet yang melewati suatu kawat tersebut dapat terus
bergerak

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana prinsip kerja peristiwa induksi elekromagnetik?
2. Apa saja faktor-faktor yang membuat besarnya ggl induksi?
3. Kenapa jarum galvanometer dapat menyimpang?

C. Tujuan
1. Para siswa dapat mengerti dan memahami hukum faraday tentang
listrik serta aplikasi atau penerapannya.
2. Para siswa memahami teori dari hukum faraday untuk diterapkan di
beberapa alat-alat atau komponen-komponen listrik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Induksi Elektromagnetik
Industri elektromagnetik adalah perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
berada di dalam sebuah kumparan. Konsep industri elektromagnetik lahir dari
percobaan fisikawan Inggris yaitu Michael Faraday (1791-1867). Percobaannya
adalah saat ia memasukkan medan magnet ke dalam suatu kumparan dan ternyata
dihasilkan suatu arus yang mengalir. Lewat percobaan ini, Faraday berkesimpulan
bahwa “arus yang timbul di kumparan akan berbanding lurus dengan jumlah garis
gaya magnetik pada kumparan tersebut. Kesimpulan tersebut kita kenal dengan
Hukum Faraday. Hukum Faraday ini menjadi landasan terciptanya alat-alat
penghasil energi listrik yang di dalamnya terdapat medan magnet
(elektromagnetik).” Contoh televisi, radio, dinamo sepeda. Secara matematis,
rumus Hukum Faraday adalah sebagai berikut:

Di mana arus listrik yang mengalir di kumparan tersebut dapat disebut juga
dengan ggl induksi (volt) sedangkan perubahan garis gaya magnet dapat disebut
juga fluks magnetik. Apabila ampermeter menujukan angka 0 artinya tidak ada
ggl induksi sedangkan apabila jarum pada ampermeter menyimpang ke kanan atau
ke kiri menunjukkan adanya ggl induksi yang mengalir.
Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah adalah terjadinya perubahan
fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat. Fluks magnetik dinyatakan
dengan persamaan matematis yaitu:

2
Dari rumusan diatas dapat dinyatakan terdapat tiga faktor penyebab timbulnya
ggl induksi pada suatu kumparan:
 Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin cepat perubahan medan
magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
 Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar.
 Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL
induksi yang timbul juga semakin besar.

B. Konsep Induksi Elektromagnetik


Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam
kumparan yang mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana
banyaknya fluks garis gaya itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak
listrik di dalam kumparan apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik
yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.
Secara umum, induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak
listrik di dalam suatu kumparan atau konduktor bila terdapat perubahan fluks
magnetik pada konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi
medan magnetik.
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet
tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang
berlawanan (misalnya ke kiri).
Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul
beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan.
Beda potensial yang timbul ini disebut “Gaya Gerak Listrik Induksi (ggl
induksi)”.
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis
gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada

3
arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum
galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang
magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang
memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).

Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan,
maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus
listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan disebut arus induksi.
Besarnya ggl induksi tergantung kepada tiga faktor, yaitu:
* Banyaknya lilitan kumparan.
* Kecepatan keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan.
* Kuat magnet batang yang digunakan.

C. Penerapan Praktis Induksi Elektromagnetik

1. Generator Listrik
Generator listrik adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik. Prinsip kerjanya adalah peristiwa induksi elektromagnetik. Jika kumparan
penghantar digerakkan di dalam medan magnetik dan memotong medan
magnetik, pada kumparan terjadi ggl induksi. Hal ini dapat dilakukan dengan
memutar kawat di dalam medam magnet homogen.
Generator listrik yang menghasilkan arus searah disebut generator arus searah
(DC), sedangkan generator yang menghasilkan arus bolak-balik disebut generator
arus bolak-balik (AC). Jumlah cincin luncur di dalam generator listrik menjadi
penentu jenis arus listrik yang dihasilkannya. Generator arus bolak-balik memiliki
dua cincin luncur, sedangkan generator arus searah hanya memiliki satu cincin
luncur.

4
A. Generator AC

Prinsip kerja dari generator AC adalah saat ujung kumparan yang berada di
dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 maka terjadi arus
induksi pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui brush sehingga lampu
menyala.
Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetikknya, arus
induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam. Beberapa saat setelah
kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi mengalir kembali dalam
kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu menyala kembali.
Karena terjadi bolak-baliknya arus listrik yang dihasilkan maka disebut arus
bolak-balik. Grafik arus yang dihasilkan dari generator AC adalah berupa grafik
sinusoidal (terdapat gunung dan lembah). Alat elektronik yang menggunakan
prinsip kerja dari generator AC adalah kipas angin, kulkas, TV, setrika.

 Rumusan matematis generator adalah sebagai berikut :


Jika kumparan dengan N buah lilitan diputar dengan kecepatan sudt w, maka
GGL induksi yang dihasilkan oleh generator adalah :

5
B. Generator DC

Prinsip kerja dari generator DC adalah salah satu belahan pada komutator
selalu memiliki kutub magnet lalu medan magnet dihubungkan pada magnet
tersebut. Hal ini menyebabkan arah arus listrik induksi yang mengalir dalam satu
arah yang menyebabkan lampu menyala hanya sekali sehingga dinamakan arah
arus listrik searah. Grafik arus yang dihasilkan dari generator DC adalah grafik
berpundak-pundak. Alat elektronika yang menggunakan generator DC biasanya
terdapat power supply pada elektronik tersebut contohnya laptop, kipas pendingin
pada CPU (Central Processing Unit) dan lainnya.

2. TRANSFORMATOR
Fungsi transformator adalah menyalurkan energi listrik dari tegangan yang
sangat tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Transformator sering dikenal dengan
nama Trafo. Biasanya digunakan pada gardu-gardu listrik yang memiliki tegangan
listrik yang sangat tinggi (High Voltage). Nilainya dapat berjuta-juta Volt. Dari
gardu listrik ini dihubungkan ke Trafo untuk didistribusikan ke rumah-rumah
penduduk sehingga tegangan yang didapat rumah-rumah lebih rendah.
Transformator terdiri dari 2 jenis yaitu :

6
 Trafo Step Up
Transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini
memiliki ciri-ciri:
1) Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.
2) Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder.
3) Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

 Trafo Step Down


Transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini
memiliki ciri-ciri:
1) Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
2) Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder.
3) Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

Rumusan matematis dari transformator adalah sebagai berikut :

7
PERBANDINGAN PADA LILITAN

EFISIENSI TRANSFORMATOR

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam artikel ini, kita telah mengenal lebih jauh tentang Hukum Faraday
dalam induksi elektromagnetik. Hukum ini menjelaskan hubungan antara
perubahan fluks magnetik dengan timbulnya tegangan listrik. Kita juga
mengetahui sejarah dan eksperimen yang di lakukan oleh Michael Faraday untuk
menemukan hukum ini. Selain itu, kita juga melihat berbagai aplikasi dan
peranannya dalam kehidupan sehari-hari, industri, dan perkembangan teknologi.
Hukum Faraday, bersama dengan Hukum Lenz, menjadi dasar pemahaman kita
tentang induksi elektromagnetik.

B. SARAN
Supaya lebih memahami induksi elektromagnetik disarankan para pembaca
mencari referensi lain yang menyangkut dengan materi yang ada di makalah ini.
Semoga para pembaca memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA
Yohanes,William (2019) Mengenal Aplikasi Induksi Elektromagnetik. Jakarta:
Quipper.
N.Kamal (2023) Pengertian Induksi Elektromagnetik. Jakarta: Gramedia.
AlFatih.Mizzart (2022) Bunyi Hukum Induksi Faraday dan Pengaplikasiannya.
Jakarta: Zenius
WordPress (2013) Aplikasi Induksi Elektromagnetik. Jakarta: Fisika Zone.

10

Anda mungkin juga menyukai