Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KAJIAN LITERATUR

“ PRODUK TEKNOLOGI DENGAN PRINSIP HUKUM FARADAY “

Oleh : Adinda Safura

Kelas : XII IPA 3

No. Absen : 02

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji sykur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehinga saya dapat mengerjakan Laporan Kajian Literatur Fisika ini dengan tepat
waktu. Pembuatan laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari Ibu Dra. Aida dalam
mata pelajaran Fisika. Diharapkan adanya laporan ini dapat menambah wawasan tentang
Produk Teknologi dengan Prinsip Hukum Faraday kepada penulis dan pembaca. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
diharapkan saran yang membangun dari pembaca agar tercapai kesempurnaanya laporan ini

Palembang, 11 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan ............................................................................................................................ 4

1.3 Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 5

1.1 Pengertian Hukum Faraday................................................................................................ 5

1.2 Bunyi Hukum Faraday....................................................................................................... 5

1.3 Aplikasi Hukum Faraday pada Produk Teknologi............................................................ 6


BAB III PENUTUP............................................................................................................... 10

1.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Michael Faraday ( 1791 – 1867 ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris menemukan


hipotesis bahwa medan magnet seharusnya dapat menghasilkan arus listrik. Untuk
membuktikannya Faraday melakukan percbaan. Berdasarkan percobaan didapatkan bahwa
jarum dalam kumparan galvanometer mengalami pergerakan. Pada saat magnet diam maka
jarum juga diam, namun jika magnet dijauhkan dari jarum maka jarum akan bergerak. Hal ini
menandakan adanya arus listrik yang terkandung didalam ujung jarum tersebut. Peristiwa
timbulnya arus listrik pada ujung jarum tersebut diberi nama induksi elektromagnetik, adapun
beda potensialnya yang terdapat pada ujung kumparan atau jarum tersebut dinamakan induksi
GGL.

Dalam konteks medan, kita dapat mengatakan bahwa sebuah medan magnet yang berubah
terhadap waktu akan menghasilkan sebuah gaya gerak listrik (ggl), yang pada gilirannya akan
membangkitkan arus jika terdapat sebuah rangkaian tertutup yang memadai. Gaya gerak
listrik pada dasarnya adalah tegangan yang timbul karena pergerakan konduktor berarus di
dalam sebuah medan magnet, atau karena adanya medan yang berubah-ubah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas maka diperoleh beberapa pertanyaan, yaitu :

1. Apa pengertian Hukum Faraday ?

2. Bagaimana bunyi Hukum Faraday ?

3. Apa saja produk teknologi yang menggunakan prinsip kerja Hukum Faraday ?

1.3. Tujuan

Laporan kajian Literatur ini bertujuan untuk :

1. Memahami konsep dan pengertian dari Hukum Faraday.

2. Mengetahui bunyi Hukum Faraday dan menerapkannya pada kehidupan sehari – hari.

3. Mengetahui dan memahami produk yang menggunakan prinsip kerja Hukum Faraday.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Hukum Faraday

Hukum Faraday adalah Hukum dasar Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana arus
listrik menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor. Hukum Faraday inilah yang kemudian
menjadi dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator, Solenoid, Generator listrik dan
Motor Listrik. Hukum yang sering disebut dengan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday
ini pertama kali dikemukakan oleh seorang Fisikawan Inggris yang bernama Michael Faraday
pada tahun 1831.

Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik (ggl) di dalam suatu
kumparan bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor pada kumparan tersebut
atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnet. Sedangkan yang dimaksud
dengan Fluks banyaknya jumlah garis gaya yang melewati luasan suatu bidang yang tegak
lurus garis gaya magnetik.

1.2 Bunyi Hukum Faraday

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya tersebut, Michael Faraday menyimpulkannya


dengan dua pernyataan seperti berikut ini yang juga sering disebut dengan Hukum Induksi
Elektromagnetik Faraday 1 dan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday 2.

 Hukum Faraday 1

Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan menyebabkan gaya gerak listrik
(GGL) yang diinduksi oleh kumparan tersebut.

 Hukum Faraday 2

Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian tertutup adalah sebanding dengan kecepatan
perubahan fluks terhadap waktu.

Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi satu pernyataan
yaitu :

5
Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan menyebabkan gaya gerak listrik
(GGL) Induksi yang sebanding dengan laju perubahan fluks.

Hukum Faraday tersebut dapat dinyatakan dengan rumus dibawah ini :

ɛ = -N (ΔΦ/Δt)

Keterangan :

ɛ = GGL induksi (volt)


N = Jumlah lilitan kumparan
ΔΦ = Perubahan fluks magnetik (weber)
∆t = selang waktu (s)
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.

1.3 Aplikasi Hukum Faraday pada Teknologi

1. Generator

Generator listrik bekerja berdasarkan gejala industri elektromagnetik yang ditemukan oleh
Faraday. Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan, generator dibedakan menjadi dua, yaitu
generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Generator arus bolak-
balik atau alternator adalah generator yang menghasilkan arus bolak-balik,
sedangkan generator arus searah adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah.
Perbedaan antara kedua generator terletak pada bentuk dan jumlah cincin luncur di mana
setiap cincin berhubungan setiap ujung kumparan. Pada generator arus searah hanya terdapat
sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang disebut cincin belah dan komutator.
Sedangkan pada generator arus bolak-balik terdapat dua cincin.
 Generator AC

6
Prinsip kerja dari generator AC adalah saat ujung kumparan yang berada di dalam medan
magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 maka terjadi arus induksi pada
kumparan.Arus induksi ini mengalir melalui brush sehingga lampu menyala. Saat posisi
kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetiknya, arus induksi berhenti mengalir
sehingga lampu padam.
Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi mengalir
kembali dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu menyala kembali.
Karena terjadi bolak-baliknya arus listrik yang dihasilkan maka disebut arus bolak-
balik. Grafik arus yang dihasilkan dari generator AC adalah berupa grafik sinusoidal
(terdapat gunung dan lembah). Alat elektronik yang menggunakan prinsip kerja dari
Generator AC adalah kipas angin, kulkas, TV, setrika.
 Generator DC
Prinsip kerja dari generator DC adalah salah satu belahan pada komutator selalu memiliki
kutub magnet lalu medan magnet dihubungkan pada magnet tersebut. Hal ini menyebabkan
arah arus listrik induksi yang mengalir dalam satu arah  yang menyebabkan lampu menyala
hanya sekali sehingga dinamakan arah arus listrik searah.
Grafik arus yang dihasilkan dari generator DC adalah grafik berpundak-pundak.  Alat
elektronika yang menggunakan generator DC biasanya terdapat power supply pada elektronik
tersebut contohnya laptop, kipas pendingin pada CPU (Central Processing Unit), dan lainnya.
2. Transformator

Fungsi transformator adalah menyalurkan energi listrik dari tegangan yang sangat tinggi ke
tegangan yang lebih rendah. Transformator sering dikenal dengan nama Trafo. Biasanya

7
digunakan pada gardu-gardu listrik yang memiliki tegangan listrik yang sangat tinggi (High
Voltage) nilainya  dapat berjuta-juta Volt.
Dari gardu listrik ini dihubungkan ke Trafo untuk didistribusikan ke rumah-rumah penduduk
sehingga tegangan yang didapat rumah-rumah lebih rendah. Quipperian bisa membayangkan
apabila tidak ada Trafo, maka tegangan listrik di rumah kita bisa sangat tinggi dan hal itu
dapat membahayakan sekali lho untuk kelangsungan hidup manusia. So, let’s say thanks
to Faraday!
 Transformator Step-up dan Step-down
Transformator memiliki 2 jenis yaitu transformator step-up dan transformator step
down. Transformator step-up adalah transformator yang digunakan untuk menaikkan
tegangan listrik. Ciri-ciri dari transformator step-up adalah lilitan sekundernya lebih banyak
dibandingkan lilitan primer (Ns>Np). Sedangkan Transformator step-down adalah
transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik. Ciri-ciri dari
transformator step-down adalah lilitan primernya lebih banyak dibandingkan lilitan
sekundernya (Np > Ns). Rumusan matematis dari transformator adalah sebagai berikut:

dimana :
Np = lilitan primer
Ns = lilitan sekunder
Vp = tegangan primer (Volt)
VS = tegangan sekunder (Volt)
Is = kuat arus sekunder (A)
Ip = kuat arus primer (A)
 Komponen Transformator
Salah satu penggunaan komponen transformator juga dapat dipakai pada kendaraan
contohnya motor vespa dan mobil. Komponen tersebut adalah Induktor Ruhmkorff. Fungsi
induktor Ruhmkorff adalah memberikan tegangan listrik pada mesin sehingga menghasilkan
energi mekanik yang sangat tinggi sehingga kendaraan tersebut dapat bergerak.  
Prinsip kerja Induktor Ruhmkorff adalah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya
berjumlah lebih banyak daripada jumlah lilitan pada kumparan primernya sehingga
menghasilkan ggl induksi yang lebih besar yang menyebabkan tegangan yang didapat juga
lebih tinggi. Induktor Ruhmkorff ini sering dikenal dengan nama Koil. Induktor ini
“berupa koil dan interuptornya berupa platina” di dalam suatu kendaraan. Tingginya

8
tegangan listrik yang dihasilkan pada bagian sekundernya bisa menimbulkan loncatan bunga
api (korona) pada bagian busi kendaraan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya aliran gas
bakar seperti bensin dari karburator akan terjadi pembakaran pada mesin kendaraan tersebut,
sehingga dapat menghasilkan tegangan yang sangat tinggi.

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Hukum Faraday adalah Hukum dasar Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana arus
listrik menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor. Hukum Faraday inilah yang kemudian
menjadi dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator, Solenoid, Generator listrik dan
Motor Listrik. Hal ini tentunya mempermudah aktivitas manusia dalam kehidupan sehari –
hari. Dengan kemajuan teknologi yang pesat ini, sudah semestinya penerus – penerus Faraday
bermunculan untuk mengembangkan apa yang sudah Faraday dulu temukan.

9
DAFTAR PUTSAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-faraday/

https://teknikelektronika.com/pengertian-hukum-faraday-bunyi-hukum-faraday/

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/industri-elektromagnetik-kelas-12/

10
1

Anda mungkin juga menyukai