Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Fisika kami yang berjudul “Induksi
Faraday”.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat demi
menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.

Merauke, 13 Oktober 2021

KELOMPOK 3
XII MIPA 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
TEORI DASAR..................................................................................................................2
A. Hukum....................................................................................................................4
1) Hukum Faraday..................................................................................................4
2) Hukum Lenz.......................................................................................................5
B. Penerapan...............................................................................................................6
1) Generator............................................................................................................6
2) Transformator....................................................................................................7

ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum induksi Faraday adalah hukum dasar elektromagnetisme yang
memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik
untuk menghasilkan gaya gerak listrik, fenomena yang disebut sebagai
induksi elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi
transformator, induktor, dan banyak tipe motor listrik, generator listrik, dan
solenoid.

Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital.


Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Seandainya transformator
belum ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan
sebuah kota.

Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan. Untuk


membawa energi listrik, atau lebih dikenal transmisi daya listrik, diperlukan
kabel yang sangat panjang. Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan
kembali tegangan sesuai keperluan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Siapa yang pertama kali mecetuskan teori Induksi Faraday ?


2. Apa itu induksi elektromagnetik ?
3. Apa saja rumus-rumus yang terdapat dalam materi Induksi Faraday ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pencetus teori Induksi Faraday,
2. Mengetahui sesuatu tentang induksi elektromagnetik,

1
3. Mengetahui semua rumus-rumus yang ada di materi Induksi Faraday.

TEORI DASAR
Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael Faraday
memiliki gagasan bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Pada
tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik, dalam percobaan-percobaan yang
dilakukannya pada tahun 1831, ia menemukan bahwa bila magnet dilalui
sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat, sedangkan magnet bergerak.
Keadaan ini disebut "pengaruh elektromagnetik" dan penemuan ini disebut
"Hukum Faraday"

induksi elektromagnetik (dikenal juga dengan hukum Faraday) adalah


proses di mana konduktor ditempatkan di medan magnet yang berubah (atau
konduktor yang bergerak melalui medan magnet stasioner) menyebabkan
produksi tegangan melintasi konduktor. Proses induksi elektromagnetik ini,
pada gilirannya, menyebabkan arus listrik dikatakan untuk menginduksi arus.

Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di


dalam suatu kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada
konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan
magnetik.Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke salah satu arah(misalnya ke kanan).
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya arus listrik yang mengalir. Jarum galvanometer segera kembali
menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan
sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum
galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya ke
kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang
mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung

2
kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau
keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut Gaya Gerak
Listrik Induksi (ggl induksi).

Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah


garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang
atau ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum
galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang
magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang
memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong
kumparan, maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl
induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.

Faktor-Faktor yang Menentukan Besar GGL. Besarnya ggl induksi


tergantung pada tiga faktor, yaitu ;

1. Banyaknya lilitan kumparan,


2. Kecepatan keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan,
3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Michael Faraday dan James Clerk Maxwell merupakan ilmuwan yang


mendeskripsikannya secara matematik sebagai Hukum Induksi Faraday.
Nama formal persamaan yang mendefinisikan karakteristik induksi medan
elektromagnetik dari fluks magnetik (perubahan pada medan magnet) disebut
sebagai Hukum Faraday, yang kemudian digeneralisasikan menjadi
persamaan Maxwell-Faraday, satu dari empat persamaan pada teori
elektromagnetik oleh James Clerk Maxwell; persamaan ini mendefinisikan
hubungan antara perubahan medan listrik dan medan magnet. Selain itu,
terdapat Hukum Lorentz yang mendeskripsikan arah dari medan induksi.

3
Proses induksi elektromagnetik dapat bekerja pula secara
kebalikannya, jadi pergerakan arus listrik dapat menghasilkan sebuah medan
magnetik. Faktanya, sebuah magnet biasa memiliki medan magnet akibat
gerakan individual elektron-elektron dalam atom-atom penyusun magnet;
elektron-elektron tersebut bergerak secara seragam sehingga menghasilkan
medan magnet uniform.Induksi elektromagnetik telah diterapkan pada
berbagai teknologi seperti komponen-komponen elektrikal: induktor dan
transformator, dan alat-alat yang sangat krusial: motor elektrik dan generator.

A. Hukum
1) Hukum Faraday
Hukum induksi Faraday dilambangkan dengan fluks magnetik ΦB
melalui permukaan hipotesis Σ dengan pembatasnya adalah loop kawat.
Karena loop kawat dapat bergerak, maka dituliskan sebagai Σ(t). Fluks
magnetik didefinisikan dengan integral permukaan:

Φ B=∬ B ( r ,t ) . dA
Σ (t )

dengan dA adalah elemen luas permukaan dari permukaan


bergerak Σ(t), B adalah medan magnetik, dan B·dA adalah perkalian
vektor dot. Fluks magnetik melalui loop kawat berbanding lurus dengan
garis medan magnet yang lewat melalui loop.

Ketika fluks berubah karena B berubah, maka Hukum Faraday


mengatakan bahwa loop kawat akan mendapat gaya gerak listrik, ,
didefinisikan sebagai energi yang ada dari muatan yang telah mengelilingi
loop kawat.

Hukum Faraday juga menyatakan bahwa gaya gerak listrik sama


dengan perubahan fluks magnetik tiap waktu:

4
−d ϕB
ε=
dt

Dengan ε adalah gaya gerak listrik (EMF) dan ϕ B adalah fluks


magnetik. Arah gaya gerak listrik dituliskan dalam Hukum Lenz's.

Untuk kawat yang terdiri dari N lilitan yang identik, Hukum


Faraday menyatakan bahwa

d ϕB
ε =−N
dt

dengan N adalah jumlah lilitan kawat dan ϕ B adalah fluks magnet


pada loop tunggal.

2) Hukum Lenz
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti
bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang
tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 -
1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi.
Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi selalu membangkitkan arus
yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.

Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di


dalam kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya
sendiri. Penerapan Hukum Lenz adalah pada arah arus induksi. Magnet
diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
kumparan. Fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah
ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan
kumparan. Arah induksi juga dapat diketahui dengan menerapkan Hukum
Lenz.

5
B. Penerapan
Pada GGL Induksi sesuai Hukum Faraday terjadi perubahan bentuk
energi gerak menjadi energi listrik. Induksi digunakan pada pembangkit
energi listrik. Pembangkit energi listrik yang menerapkannya adalah generator
dan transformator. Di dalam generator dan transformator terdapat kumparan
dan magnet.

Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya


perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan. Perubahan
tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi
mekanik yang diberikan generator dan transformator diubah ke dalam bentuk
energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara
terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodik.

1) Generator
Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus
searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC) atau alternator.
Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu
dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul
GGL induksi.

Jika kumparan dengan N buah lilitan diputar dengan kecepatan


sudut ω, maka GGL induksi yang dihasilkan oleh generator adalah :

ε =B . A . ω . Sinθ

GGL induksi akan maksimum jika θ = 90 ° atau sin θ = 1 ,


sehingga: ε max = B . A . ω . N , sehingga persamaan di atas dapat ditulis
menjadi: ε =ε max . Sinθ

6
ε = GGL induksi (Volt); ε max = GGL induksi maksimum (volt) N
= jumlah lilitan kumparan; B = induksi magnet (T); A=luas bidang
kumparan (m2); ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s); t = waktu (s);
θ=ω . t=sudut.

2) Transformator
Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah
(memperbesar atau memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik yaitu memindahkan energi listrik secara induksi
melalui kumparan primer ke kumparan skunder. Trafo menimbulkan GGL
pada kumparan skunder karena medan magnet yang berubah-ubah akibat
aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan primer yang diinduksikan
oleh besi lunak ke dalam kumparan skunder.

Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down.

Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk


menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:

1. Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan


sekunder,
2. Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
3. Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk


menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:

1. Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan


sekunder,
2. Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
3. Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

7
8
Pada transformator berlaku persamaan:

V p N p Is
= =
V s Ns Ip

Keterangan :

Np = Kumparan primer; Ns = Kumparan skunder

Vp = Tegangan primer (Volt); Vs = Tegangan skunder (Volt)

Ip = Kuat arus primer (A); Is = Kuat arus skunder (A)

Anda mungkin juga menyukai