Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK PRAKTIKUM

HUKUM FARADAY

Nama : Muhammad Dwi Firmanto


Kelas : XII IPA 1

A. Tujuan Percobaan
1. Peserta didik dapat membuktikan adanya arus listrik pada suatu
kumparan jika ada perubahan medan magnet yang masuk kumparan
tersebut.
2. Peserta didik dapat membuktikan bahwa medan magnet yang besarnya
tetap, tidak akan menimbulkan arus listrik.

B. Dasar Teori
Hukum Faraday adalah suatu hukum tentang induksi elektromagnetik yang
lahir dari seorang fisikawan dan kimiawan asal Inggris bernama Micahel
Faraday. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, induksi elektromagnetik
pertama kali ditemukan dan diselidiki oleh Faraday. Kala itu pada tahun
1831 Faraday melakukan suatu percobaan tentang bagaimana medan
magnet menginduksi arus listrik. Suatu magnet memiliki medan magnet
yang digambarkan sebagai garis-garis fluks magnet yang muncul dari
kutub selatan ke kutub utara magnet. Faraday menemukan bahwa
perubahan fluks magnet menghasilkan gaya gerak listrik.

Dilansir dari Khan Academy, gaya gerak listrik (GGL) atau EMF adalah
pada perbedaan potensial di suatu loop tanpa beban (terjadi ketika
rangkaian memiliki resistansi tinggi). Gaya gerak listrik kemudian
menghasilkan arus listrik yang disebut dengan arus induksi. Gaya gerak
listrik disimbolkan dengan epsilon (ε). Menurut Hukum Faraday, besar
gaya gerak listrik induksi dalam suatu kumparan sama dengan perubahan
fluks magnetik dibagi dengan perubahan waktunya. Hubungan perubahan
fluks magnetik dengan gaya gerak listrik yang ditemukan oleh Faraday
kemudian dirumuskan dalam persamaan matematis oleh Maxwell sebagai
berikut:
ε = -N ΔΦ/Δt
Dengan,
ε: gaya gerak listrik
N: jumlah lilitan kumparan
ΔΦ: perubahan fluks magnetik
Δt: perubahan waktu

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Induksi Faraday. Gaya gerak


listrik yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah lilitan pada
kumparan dan perubahan fluks magnetiknya. Namun, berbanding terbalik
dengan perubahan waktunya. Artinya, makin banyak jumlah lilitan
kumparan atau makin banyak perubahan fluks magnetik maka akan makin
besar juga arus induksi yang dihasilkan. Namun, makin lama waktu yang
diperlukan maka makin lemah arus induksi yang dihasilkan. Dilansir dari
Live Science, induksi magnetik yang ditemukan Faraday menjadi dasar
konsep motor listrik, generator, dan trafo yang membentuk fondasi
teknologi modern manusia.
C. Alat dan Bahan
1. Kumparan : 2 buah
2. Voltmeter : 1 buah
3. Bola lampu : 1 buah
4. Magnet : 1 buah
5. Kabel : secukupnya

D. Prosedur Kerja
1. Buka : https://phet.colorado.edu/sims/html/faradays-law/latest/faradays-
law_in.html pada Browser (Mozilla, Forefox, Chrome, dll) dan
muncul gambar berikut :

2. Klik kotak disebelah tulisan Voltmeter dan Garis-garis Medan,


sehingga muncul gambar seperti berikut :

3. Klik gambar yang berisi 2 jenis kumparan, sehingga muncul gambar


sebagai berikut :
4. Perhatikan jarum pada voltmeter, jumlah kumparan dan nyala lampu
saat diberi perlakuan.
5. Letakkan cursor di magnet batang, gerakkan/geser magnet memasuki
kumparan 2 lilitan secara pelan-pelan kemudian berhentilah ditengah
kumparan.
6. Apa yang terjadi pada lampu dan jarum voltmeter? Tulis di tabel
pengamatan.
7. Gerakkan Kembali magnet keluar dari kumparan 2 lilitan pelan-pelan.
8. Catat yang terjadi pada lampu dan jarum voltmeter pada tabel
pengamatan.
9. Ulangi kegiatan 5 sampai 8 untuk melengkapi data pada tabel
pengamatan.
10. Ulangi kegiatan 5 sampai 9 untuk kumparan 4 lilitan, sehingga data
pada tabel pengamatan terisi semua.

E. Tabel Pengamatan

Gerak
Arah Kumparan 2 Lilitan Kumparan 4 Lilitan Lampu
magnet
Masuk Kekiri Kekiri Nyala
kumparan
Lambat diam Diam Diam Mati
Keluar Kekanan Kekanan Nyala
kumparan

Masuk Kekiri Kekiri Nyala


kumparan
Cepat diam Diam Diam Mati
Keluar Kekanan Kekanan Nyala
kumparan
Keterangan :
Kumparan 2 dan 4 : diisi dengan menjelaskan kemana arah jarum voltmeter
(kekiri / kekanan)

Lampu : diisi dengan menyala/mati


F. Pembahasan
Hukum Faraday merupakan hukum dasar Elektromagnetisme yang
menyatakan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Hal itu
juga berlaku sebaliknya, bahwa medan magnet juga dapat menghasilkan
arus listrik.

Hukum faraday juga menjelaskan hubungan jumlah listrik yang digunakan


dengan Massa Zat yang merupakan hasil pada reaksi elektrolisis baik pada
Anoda ataupun Katoda.

Hukum Faraday lah yang selama ini menjadi dasar pada prinsip kerja
inductor, Olenoid, motor listrik, transformator dan generator listrik.
Hukum faraday juga lebih umum disebut dengan Hukum Induksi
Elektromagnetik.

Induksi elektromagnetik merupakan gejala munculnya gaya Tarik listrik


atau (ggl) dalam suatu kumparan jika ada perubahan fluks magnetik dalam
konduktor pada kumparan itu atau jika konduktor bergerak melintasi
medan magnet.

Pada eksperimen atau percobaan Faraday, bapak listrik mengambil sebuah


magnet serta sebuah kumparan yang dihubungkan dengan galvometer.
Awalnya magnet diletakkan dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari
kumparan, sehingga defleksi dari galvometer tidak ada. Jarum pada
galvometer tetap pada angka 0. Saat magnet digerakkan menuju kumparan,
jarum galvometer bergerak pada arah tertentu yakni ke kiri.

Selanjutnya saat magnet berhenti pada posisi tersebut, jarum pada


galvometer kembali ke posisi 0. Akan tetapi, saat magnet digerakkan
menjauhi/keluar kumparan, jarum pada galvometer kembali bergerak
namun ke arah berlawanan dengan sebelumnya, yaitu kanan. Ketika
magnet berhenti lagi, maka jarum tersebut juga Kembali lagi pada angka 0.

Dari eksperimen tersebutlah, Michael Faraday menemukan bahwa makin


cepat perubahan medan magnet maka makin besar juga gerak listrik pada
kumparan.

Dari percobaan yang telah dilakukan oleh Michael Faraday di atas, maka
Faraday menyimpulkan dua pernyataan yang selanjutnya disebut dengan
Hukum Faraday 1 dan Hukum Faraday 2

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya GGL (Gaya Gerak Listrik)


 Besar kecilnya GGL (Gaya Gerak Listrik) dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti di bawah ini:
 Jumlah lilitan yang ada pada kumparan, semakin banyak lilitan
yang ada pada kumparan, maka semakin besar pula tegangan yang
diinduksikan.
 Kecepatan pada gerak medan magnet, semakin cepat fluks atau
garis gaya medan magnet yang mengenai konduktor, maka
semakin besar pula tegangan induksinya
 Fluks atau garis gaya magnet, semakin besar jumlah fluks atau
jumlah garis gaya medan magnet yang mengenai konduktor, maka
semakin besar pula tegangan induksinya.

Gambar Hasil Pengamatan


Pada saat magnet masuk ke kumparan dua lilitan secara perlahan

Pada saat magnet diam di kumparan dua lilitan

Pada saat magnet keluar dari kumparan dua lilitan secara perlahan
Pada saat magnet masuk ke kumparan empat lilitan secara perlahan

Pada saat magnet diam di kumparan empat lilitan

Pada saat magnet keluar dari kumparan empat lilitan secara


perlahan
Pada saat magnet masuk ke kumparan empat lilitan secara cepat

Pada saat magnet keluar dari kumparan empat lilitan secara cepat

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa
 Arus listrik terjadi pada saat magnet bergerak menuju magnet ataupun
meninggalkan magnet dan tidak terjadi apabila magnet dalam keadaan
diam.
 Gerakan magnet mendekat dan menjauh dari kumparan 2 atau 4 lilitan
menimbulkan perubahan medan magnet.
 Pada saat magnet didekatkan pada kumparan, jarum galvanometer
menuju ke kiri dan bila magnet menjauhi kumparan maka jarum
galvanometer akan menuju ke arah yang berlawanan yaitu kanan.
 Semakin cepat gerak medan magnet maka semakin besar pula arus
yang timbul, sehingga berbeda saat magnet digerakkan dengan lambat
dan cepat.
 Arah jarum galvanometer tidak mesti harus menunjuk ke kiri atau ke
kanan saat dimasukkan atau dekeluarkan semua itu tergantung pada
beberapa situasi seperti arah kutub yang dimasukkan, arah lilitan pada
kawat, dan lain sebagaimana. Tetapi arahnya sudah pasti berlawanan
saat dimasukkan dan dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai