Anda di halaman 1dari 14

 

TRANSFORMATOR 
Transformator atau lebih dikenal dengan nama “ transformer ” atau
 “trafo ” adalah su
suatu
atu peralatan listrik yang
suatu yang mengubah daya listrik AC
pada satu level tegangan yang satu ke level tegangan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik tanpa mengubah frekuensinya.  

Jenis-jenis transformator :
1. Transformator Step Up
2. Transformator Step Down
3. Autotransformato
Autotransformatorr
4. Autotransformator Variabel
5. Transformator Isolasi
6. Transformator Pulsa
7. Transformator 3 phasa
 

Gambar Konstruksi Transformator


 

  Komponen transformator terdiri dari dua bagian,


yaitu :
  1. Komponen utama
2. Komponen bantu.

1. Komponen utama
  a. Kumparan transformator
  b. Inti Besi
  c. Minyak Tranformator
  d. Bushing
  e. Tangki dan Konservator
 

  2. Komponen Bantu

a. Peralatan pendingin
  b. Tap Changer
  c. Peralatan proteksi
  d. Peralatan pernapasan
e. Peralatan indikator
 

  Prinsip dasar Transformator

  Prinsip dasar dari sebuah transformator adalah


sesuai
  dengan prinsip hukum Faraday, yaitu bila ada
kawat penghantar
digerakkan dalam atau
medankumparan
magnet yang
maka pada
kawat penghantar atau kumparan tersebut akan
timbul GGL Induksi atau tegangan induksi
sebesar
e = - N Δ Ø / Δ t Volt.
Sehingga jika ujung-ujung kawat penghantar
dihubungkan ke beban listrik maka akan
mengalir arus listrik.
 

Pengertian Hukum Faraday dan Bunyi Hukum


Faraday
Pengertian Hukum Faraday dan Bunyi Hukum Faraday
 – Hukum Faraday adalah Hukum dasar
Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana
arus listrik menghasilkan medan magnet dan
sebaliknya bagaimana medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor.
Hukum Faraday inilah yang kemudian menjadi
dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator,
Solenoid, Generator listrik dan Motor Listrik.
Hukum yang sering disebut dengan Hukum
Induksi Elektromagnetik Faraday ini pertama kali
dikemukakan oleh seorang Fisikawan Inggris yang
bernama Michael Faraday pada tahun 1831.
 

Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak


listrik (ggl) di dalam suatu kumparan bila terdapat
perubahan fluks magnetik pada konduktor pada
kumparan tersebut atau bila konduktor bergerak relatif
melintasi medan magnet. Sedangkan yang dimaksud
dengan Fluks banyaknya jumlah garis gaya yangyan g
melewati luasan suatu bidang yang tegak lurus garis
gaya magnetik.
Percobaan Faraday
 

Dalam percobaan Faraday atau sering dikenal dengan istilah Eksperimen


Faraday ini, Michael Faraday mengambil sebuah magnet dan ssebuah
ebuah
kumparan yang terhubungkan ke galvometer. Pada awalnya,
magnet diletakkan
ada defleksi agak berjauhan
dari galvometer. Jarumdengan
pada g kumparan tetap
galvometer
alvometer sehingga tidak
menunjukan angka 0. Ketika magnet bergerak masuk ke dalam
kumparan, jarum pada galvometer juga bergerak menyimpang ke
satu arah tertentu (ke kanan). Pada sa
saat
at magnet didiamkan pada
s aat
posisi tersebut, jarum pada galvometer
g alvometer bergerak kembali ke posisi
0. Namun ketika magnet digerakan atau ditarik menjauhi kumparan,
terjadi defleksi pada galvometer, jarum pada galvometer bergerak
menyimpang berlawanan dengan arah sebelumnya (ke kiri). Pada
saat magnet didiamkan lagi, jarum pada g galvometer
alvometer kembali ke
posisi 0. Demikian juga apabila yang bergerak adalah Kumparan,
tetapi Magnet
defleksi pada
dengan
dengan caraposisi
yang tetap,
sama.galvometer akan menunjukan
Dari percobaan Faraday tersebut
 juga ditemukan bahwa semakin cepat perubahan medan magnet
semakin besar pula gaya gerak listrik yang diinduksi oleh kumparan
tersebut.
Catatan : Galvometer adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya arus listrik yang mengalir.
 

Bunyi Hukum Faraday


Hukum Faraday 1

  Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan a kan menyebabkan


gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh kumparan tersebut.

Hukum Faraday 2

  Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian tertutup adalah sebanding


dengan kecepatan perubahan fluks terhadap waktu.

Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi


menjad i
satu pernyataan yaitu :
  Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan a kan menyebabkan
gaya gerak listrik (GGL) Induksi yang sebanding dengan laju
perubahan fluks.
 

Hukum Faraday tersebut dapat dinyatakan dengan


rumus dibawah ini :
ɛ = -N ( ΔΦ/Δ t)
t)

Keterangan :

ɛ = GGL induksi (volt)


N = Jumlah lilitan kumparan
 ΔΦ = Perubahan fluks magnetik (weber)
 ΔΦ
 ∆ t ==selang
Perubahan
waktufluks
(s) magnetik (weber)
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik
(ggl) induksi.
 

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Gaya Gerak Listrik (GGL)


Gerak Listrik

Berikut dibawah ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya Gaya Gerak Listrik (GGL).

  Jumlah lilitan
lilitan pada
pada kumparan,
kumparan, semakin banyak
kumparan, banyak lilitan
banyak lilitan pada
pada kumparan semakin
semakin besar
semakin besar tegangan
besar tegangan yang
tegangan yang diinduksikan.
  Kecepatan gerak
gerak
gerak medan magnet, semakin
semakin
semakin cepat garis gaya
gaya medan magnet
magnet atau fluks
fluks yang mengenai
mengenai konduktornya
konduktornya
semakin besar pula tegangan
tegangan induksinya.
induksinya.
  Jumlah garis
garis gaya
gaya medan
gaya medan magnet
medan magnet atau
atau fluks,
atau fluks, semakin
semakin besar jumlah garis
semakin garis gaya medan
medan magnet
medan magnet atau
atau fluks
atau fluks yang
yang mengenai
yang mengenai
konduktor, semakin besar juga tegangan
tegangan induksinya.
induksinya.

Contoh Kasus Hukum Faraday

Sebuah kumparan terdiri dari 50 lili


lilitan,
tan, fluks magnet dalam kumparan berubah sebesar 5 x 10-3 weber dalam selang waktu
l ilitan,
10ms (milidetik). Hitunglah Gaya Gerak
G erak Listrik
Gerak Listrik atau GGL induksi pada kumparan tersebut.
Penyelesaian
Diketahui :
Jumlah Lilitan (N) = 50
Selang waktu ( Δ t)
t) = 10ms = 10 x 10-3 second
 ΔΦ = 5 x 10-3 weber
GGL induksi (ɛ ) = ???

Jawaban
Jawaban :

ɛ = -N ( ΔΦ/∆ t)
t)
ɛ = -50 (5 x 10-3 wb / 10 x 10-3)
ɛ = -50 (0,5)
ɛ = -25V

Jadi Gaya Gerak Listrik Induksinya adalah -25V.


 

Gambar Prinsip kerja Transformator 


 

  Prinsip kerja Transformator

  Transformator
Transformator bekerja berdasarka
berdasarkan
n prinsip
induksi elektromagnetik. Tegangan
masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang
idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua
daya pada lilitan primer akan dilimpahkan

ke lilitan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai