Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH FISIKA

" INDUKSI ELEKTROMAGNETIK "

Disusun Oleh :
AVOGADRO GRUP
1. RIZAL AFGHANI (21)
2. RIZKI PUTRI (22)
3. RIZANG LUHUR .S. (23)
4. SAROH YULIANI (24)
5. SEKAR ARUM (25)

UPTD SMA NEGERI 1 BERBEK


TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat
vital. Dengan adanya transformator keperluan listrik pada
tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk membawa
listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa pembangkit listrik
untuk penerangan lapangan ski. Seandainya transformator belum
ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan
sebuah kota. Fenomena pemindahan listrik akan kamu dibahas
dalam induksi elektromagnetik.

Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba


diperhatikan. Pembangkit listrik biasanya terletak jauh dari
permukiman penduduk. Untuk membawa energy listrik, atau
lebih dikenal transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat
panjang.Kabel yang demikian dapat menurunkan
tegangan.Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan
kembali tegangan sesuai keperluan.Dan kamu pasti melihat
tabung berwarna biru yang dipasang pada tiang listrik. Alat
tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tegangan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa contoh Percobaan Faraday?
2. Apa yang dimaksud dengan GGL Induksi dan Hukum
Faraday?
3. Apa yang dimaksud dengan GGL Induksi pada Batang
Konduktor?
4. Apa yang dimaksud dengan Fluks Magnet?
5. Apa akibat perubahan Induksi Magnetik?
6. Apa yang dimaksud dengan Hukum Lenz?
7. Apa yang dimaksud dengan Generator?
8. Apa yang dimaksud dengan GGL Induksi Diri?
9. Apa yang dimaksud dengan Transformator?
10. Apa yang dimaksud dengan Arus dan Tegangan Bolak-Balik?
11. Apa yang dimaksud dengan Resistor, Induktor , dan
,Kapasitor dalam rangkain AC ?
12. Apa yang dimaksud dengan Daya pada Rangkaian Listrik
Arus Bolak-Balik ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui arti Percobaan Faraday?


2. Mengetahui arti GGL Induksi dan Hukum Faraday?
3. Mengetahui arti GGL Induksi pada Batang Konduktor?
4. Mengetahui arti Fluks Magnet?
5. Mengetahui akibat perubahan Induksi Magnetik?
6. Mengetahui arti dengan Hukum Lenz?
7. Mengetahui arti dengan Generator?
8. Mengetahui arti dengan GGL Induksi Diri?
9. Mengetahui arti dengan Transformator?
10. Mengetahui arti dengan Arus dan Tegangan Bolak-Balik?
11. Mengetahui arti dengan Resistor, Induktor , dan ,Kapasitor
dalam rangkain AC ?

BAB II
PEMBAHASAN
1. PERCOBAAN FARADAY

Setelah Oersted menemukan bahwa arus listrik dapat


menimbulkan medan magnet, Michael Faraday (1971-1867),
seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman menemukan bahwa
medan magnet yang berubah-ubah dapat menimbulkan arus
listrik.
Gambar 1: Percobaan Faraday

(a) magnet bergerak masuk ke kumparan,

(b) magnet dihentikan dalam kumparan, dan

(c) magnet bergerak ke luar dari kumparan.

Percobaan Faraday, dalam waktu yang hampir bersamaan


dilakukan pula oleh Yoseph Henry. Percobaan Faraday
digambarkan seperti :

Gambar 1:

(a) kutubU magnet batang digerakkan mendekat atau masuk


ke dalam kumparan. Saat magnet batang ini digerakkan, jarum
galvanometer G menyimpang dari kedudukan seimbangnya
(skala nol). Gambar 1 (b) Di dalam kumparan gerak medan
magnet batang dihentikan. Selama magnet batang tidak
digerakkan, jarum galvanometer G tidak menyimpang dari
kedudukan keseimbangannya (tetap pada skala nol).Gambar 1 (c)
Kutub U magnet batang digerakkan menjauh keluar dari
kumparan.Jarum galvanometer G kembali menyimpang dari
kedudukan keseimbangannya, tetapi arah penyimpangannya
berlawanan dengan saat kutub U magnet batang yang
digerakkan mendekat (masuk ke dalam kumparan).Mengapa hal
tersebut terjadi?Apa yang menyebabkan perbedaan gerakan
jarum galvanometer pada gambar 1 (a) dan gambar 1 (c)?

Penyimpangan jarum galvanometer pada percobaan Faraday


menunjukkan bahwa dalam rangkaian kumparan terdapat arus
listrik atau aliran muatan listrik. Muatan listrik dapat mengalir
pada suatu penghantar jika pada ujung-ujung penghantar itu
terdapat beda tegangan.

Beda tegangan pada ujung-ujung penghantar selama magnet


digerakkan disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi atau ggl
imbas). Muatan listrik yang mengalir pada kumparan disebut arus
induksi atau arus imbas.

Timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dapat


dianalisis sebagai berikut.Magnet batang menimbulkan medan
magnetik disekitarnya yang dapat digambarkan dengan Saat
kutub U magnet batang digerakkan masuk edalam kumparan,
jumlah garis-garis gaya magnetik yang dilingkungi lingkaran
bertambah banyak. Gejala yang tampakialah jarum galvanometer
menyimpang. Sebaliknya, saat kutub U magnet batang dikelarkan
dari kumparan, julah garis gaya magnetik yang dilingkungi
kumparan berkurang, jarum galvanometer juga menyimpang.

Saat magnet batang diam dalam kumparan, jumlah garis gaya


magnetik yang dilingkungi kumparan tidak mengalami perubahan
sehingga jarum galvanometer tidak menyimpang.

Bertambah atau berkurangnya jumlah garis gaya magnetik


yang dilingkungi kumparan menunjukkan terjadinya perubahan
medan magnetik yang dilingkungi kumparan. Perubahan medan
magnetik itu menimbulkan beda tegangan pada ujung-ujung
kumparan yang disebut ggl induksi. Ggl induksi itulah yang dapat
menimbulkan arus listrik pada kumparan.

4.Kesimpulan Percobaan Faraday


Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam
kumparan, jarum pada galvanometer akan menyimpang.

Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan,


jarum pada galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan
angka nol).

Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa


di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti
ini disebut arus induksi.

Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis


gaya magnet, yang mengakibatkan pada ujung-ujung
kumparan timbul beda potensial. Beda potensial ini disebut
gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).

Dari hasil percobaan Faraday diperoleh kesimpulan tentang


besarnya ggl induksi (induksi) sebagai berikut:

1. Besar ggl induksi bergantung pada kecepatan gerakan


batang magnet, dalam hal ini samadengan perubahan fluks
magnetik setiap saat.
2. Besar ggl induksi bergantung pada jumlah lilitan pada
kumparan.
2. FLUK MAGNET

Fluks magnet diartikan sebagai perkalian antara medan


magnet B (baca: medan magnet) dengan luas bidang A yang
letakknya tegak lurus dengan induksi magnetnya. Secara
matematis rumus fluks adalah

= BA
Faktanya, induksi magnet B tidak selalu tegak lurus pada
bidang, bisa membentuk sudut tertentu. Misalkan ada sebuah
induksi medan magnet yang membentuk sudut teta dengan garis
normal maka besarnya fluks magnet yang dihasilkan adalah

= BA cos
Keterangan :

= Fluks magnet
B = induksi magnet
A = luas bidang
= sudut antara arah induksi magnet B dengan arah garis
normal bidang

3.GGL INDUKSI& HUKUM FARADAY


Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak
listrik di dalam kumparan yang mencakup sejumlah fluks garis
gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu
divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di
dalam kumparan apabila kumparan itu berada di dalam medan
magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu

Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi Kemagnetan dan


kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat
dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di
sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya
listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai
berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun
1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan
magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet
menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana.
Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan


untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir.Ketika
sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer
menyimpang ke kanan dan ke kiri.Bergeraknya jarum
galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan
keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus
listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL
(gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan
dinamakan GGL induksi.Arus listrik hanya timbul pada saat
magnet bergerak.Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung
kumparan tidak terjadi arus listrik.

Penyebab Terjadinya GGL Induksi

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk


ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang
terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya
jumlah garisgaris gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-
ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan
arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah
arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah
medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk,
garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan
magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara
sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar a
(ingat kembali cara menentukan kutub-kutub solenoida).

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar


dari dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang
terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah
garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-
ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan
arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum
galvanometer.Sama halnya ketika magnet batang masuk ke
kumparan.pada saat magnet keluar garis gayadalam kumparan
berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu
merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti
yang ditunjukkan Gambar b.

Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam


kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan
tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya
tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL
induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum
galvanometer tidak bergerak.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di
dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan
disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi
disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus
induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
disebut induksi elektromagnetik.

Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi

Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada


besar kecilnya penyimpangan sudut jarum galvanometer.Jika
sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan
arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara
memperbesar GGL induksi?

Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu

1) Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan


jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik),
2) Jumlah lilitan,
3) Medan magnet.

HUKUM FARADAY

Hasil percobaan yang dilakukan faraday menghasilkan sebuah


hukum yang berbunyi

1) Bila jumlah fluks magnet yang memasuki suatu kumparan


berubah, maka pada ujung-ujung kumparan timbul gaya
gerak listrik induksi (ggl induksi).
2) Besarnya gaya gerak listrik induksi bergantung pada laju
perubahan fluks dan banyaknya lilitan.

Secara matematis ggl yang dihasilkan dapat ditentukan dengan


menggunakan rumus

= -N (/t)
(tanda negatif menunjukkan arah induksi)

Keterangan :

= ggl induksi (volt)


N = jumlah lilitan
/t = laju perubahan fluks magnet

dari rumus di atas, untuk menimbulkan perubahan fluks magnet


agar menghasilkan ggl induksi dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain:

a) memperbesar perubahan induksi magnet B

b) memperkecil luas bindang A yang ditembus oleh medan


magnet.

c) memperkecil sudut

Hukum Faraday I

Massa dari Zat yang diendapkan atau


dibebaskan pada elektrode sebanding
dengan muatan listrik yang melewati
suatu zat elektrolit.

Secara matematis ditulis :


m = e . q/ 96.500
m = massa zat yang diendapkan atau dihasilkan (Gram)
e = berat ekuivalen > Ar /valensi atau Mr/valensi
q = muatan listrik (Coulomb)
Jikakalian ingat kembali rumus muatan listrik pada listrik statis
muatan listrik 1 coulomb (C) = muatan listrik yang ada jika arus
sebesar 1 ampere mengalir selama 1 detik

q = i .t
i = arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)

Jadi dari kedua rumus di atas, di dapat rumus hukum faraday I

m = e .i .t /96.500

Hukum Faraday II

Jika sejumlah muatan listrik yang


sama dilewatkan pada beberapa zat
elektrolit yang berbeda, massa yang
dibebaskan atau diendapkan
sebanding dengan massa
ekuivalentnya (e).

Massa ekuivalen sendiri adalah perbandingan antara massa


atom atau massa molekul relatif suatu unsur atau senyawa dibagi
dengan jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan oleh
setiap mol unsur atau senyawa tersebut.

massa ekuivalen = Ar X atau Mr X / ne- tiap mol X

Contoh Soal

Larutan tembaga (II) Sulfat, CuSO4,dielektrolisis dengan elektrode inert. Jika arus
sebedar 0,5 ampere dialirkan dalam larutan tersebut selama 1,5 jam. Coba sobat
tentukan

a. berapa gram logam tembaga yang dihasilkan?

Jawab
Jumlah total muatan yang dialirkan dalam larutan tersebut adalah
q = i. t = 5 x 1,5 x 60 x 60 =2,7 x 104 Coulomb
jika dijadikan dalam satuan faraday
=2,7 x 104 / 96.500 = 0,28 F

Cu2+ + 2e- Cu
(aq)

2 1
1 mol
F mol

dari reaksi di atas,


2 mol elektron atau 2 Faraday dapat menghasilkan 1 mol Cu dengan demikian
0,28 mol elektron atau 0,28 Faraday dapat menghasilkan 0,14 mol Cu
(setengahnya)
Jadi jumlah gram Cu yang dihasilkan = 0,14 x Ar Cu = 0,15 x 63,5 = 8,9 gram Cu

4.GGL INDUKSI PADA BATANG KONDUKTOR

Perubahan luasan kumparan karena pergerakan batang


penghantar pada konduktor U

Gambar diatas memperlihatkan induksi ggl elektromagnetik. Kita


asumsikan medan B tegak lurus terhadap permukaan yang
dibatasi sebuah konduktor berbentuk U. Sebuah konduktor lain
yang dapat bergerak dengan kecepatan v dipasang pada
konduktor U. Dalam waktu t konduktor yang bergerak tersebut
menempuh jarak :
x = v .t

Sehingga, luas bidang kumparan bertambah sebesar :

A = l . x = l . v .t

Berdasarkan Hukum Faraday, akan timbul ggl induksi yang


besarnya dinyatakan dalam persamaan berikut ini.

Dengan substitusi persamaan diatas, maka akan diperoleh :

Persamaan terakhir diatas hanya berlaku pada keadaan B, l, dan


v saling tegak lurus

5.GGL INDUKSI AKIBAT PERUBAHAN INDUKSI


MAGNETIK

Perubahan induksi magnetik juga dapat menimbulkan ggl induksi


pada luasan bidang kumparan yang konstan, yang dinyatakan
sebagai berikut :

= NA cos

Untuk laju perubahan induksi magnetik tetap, persamaan diatas


menjadi :
= NA cos

= NA cos

6.HUKUM LENZ

Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memebrikan


pernyataan tentang GGL (Gaya Gerak Listrik) Induksi.Hukum lenz
memberikan penjelasan tentang arah arus induksi yang terjadi
karena terjadinya GGL Induksi tersebut.Hukum Lenz ditemukan
oleh ilmuwan fisika Friederich Lenz pada tahun 1834.

Berdasarkan hukum Faraday, telah kita ketahui bahwa


perubahan fluks magnetik akan menyebabkan timbulnya beda
potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung kumparan
itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki
hambatan tertentu akan mengalir arus yang disebut arus induksi
dan beda potensial yang terjadi disebut ggl induksi. Faraday pada
saat itu baru dapat menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi,
tetapi belum menentukan ke mana arah arus induksi yang timbul
pada rangkaian/kumparan.Arah arus induksi yang terjadi baru
dapat dijelaskan oleh Friederich Lenz pada tahun 1834 yang lebih
dikenal dengan hukum Lenz.

Pernyataan Hukum Lenz

Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus
induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan
magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks
magnetik totalnya konstan)

Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet


mendekati kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.

Untuk lebih memahami hukum Lenz, perhatikan gambar


diatas.Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak ada
perubahan fluks magnet dalam kumparan.Tetapi ketika kutub
utara magnet digerakkan mendekati kumparan, maka timbul
perubahan fluks magnetik. Dengan demikian pada kumparan
akan timbul fluks magnetik yang menentang pertambahan fluks
magnetik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks
induksi harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan
demikian fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan.
Begitu juga pada saat magnet digerakkan menjauhi kumparan,
maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam kumparan,
akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang
pengurangan fluks magnet, sehingga selalu fluks totalnya
konstan. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan yaitu jika arah ibu jari menyatakan arah induksi
magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah
arus.

Percobaan Hukum Lenz


Apabila magnet digerakkan mendekati kumparan, ke mana
arah arus listrik yang terjadi pada hambatan R? Karena magnet
digerakkan mendekati kumparan, maka pada kumparan akan
timbul ggl induksi yang menyebabkan timbulnya arus induksi
pada kumparan, sehingga menyebabkan timbul medan magnet
yang menentang medan magnet tetap, maka arah arus dalam
kumparan/hambatan dari B ke A seperti dalam pernyataan hukum
lenz tersebut.

7.GENERATOR LISTRIK
Generator listrik adalah alat yang memproduksi energi
listrik dari sumber mekanik dengan menggunakan induksi
elektromagnetik.

Konsep generator pertama kali ditemukan oleh Michael


Faraday yang berkebangsaan Inggris, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

Hukum Faraday
Dari gambar di atas, bila konduktor digerakkan maju
mundur antara kutub utara dan kutub selatan maka jarum
galvanometer akan bergerak. Gerakan tersebut menunjukkan
adanya gaya listrik yang dihasilkan.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi


energilistrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan
menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak
kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik
untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam
kabel lilitannya.Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa
air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di
dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun
turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun
kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan,
energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa
pun sumber energi mekanik yang lain.

8.GGL INDUKSI DIRI


Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau
komponen yang menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian
sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian (self
inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
tetangga yang dihubungkan secara magnetis (induktansi
bersama atau mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut,
perubahan arus berarti ada perubahan medan magnetik, yang
kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri
arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik.
Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah
terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah
terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi
rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi.Ggl
induksi yang diakibatkan oleh perubahan fluks magnetik sendiri
dinamakan ggl induksi diri.

Induktansi Diri (Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi


Pada Kumparan
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau
solenoida, terjadi perubahan fluks magnetik di dalam kumparan
yang akan menginduksi ggl pada arah yang berlawanan.
Gambar 1. Macam-macam Kumparan. [1]

GGL terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks.


Jika arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks
magnet akan menginduksi ggl dengan arah arus yang
berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi sebanding
dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :

dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif


menunjukkan bahwa ggl yang dihasilkan berlawanan dengan
perubahan arus. Konstanta kesebandingan L disebut induktansi
diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H),
yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya
induktansi suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu
volt bila arus listrik di dalam rangkaian berubah secara seragam
dengan laju satu ampere per detik.

Induktansi Diri pada Solenoida dan Toroida

Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu


pembentuk silinder.Pada kumparan ini panjang pembentuk
melebihi garis tengahnya. Bila arus dilewatkan melalui kumparan,
suatu medan magnetik akan dihasilkan di dalam kumparan
sejajar dengan sumbu.
Gambar 2. Solenoida. [2]

Sementara itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan


sehingga sumbunya menjadi berbentuk lingkaran.Induktor adalah
sebuah kumparan yang memiliki induktansi diri L yang signifikan.

Gambar 3. Toroida. [3]

Induktansi diri L sebuah solenoida dapat ditentukan dengan


menggunakan persamaan 4 pada induksi elektromagnetik.
Medan magnet di dalam solenoida adalah:

B = .n.I

dengan n = N/l, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik


dan (1) akan diperoleh:

jadi

karena B = B.A = 0.N.I.A / l,

Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar :

Sehingga:
Dengan :

L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)

0 = permeabilitas udara (4 10-7 Wb/Am)

N = jumlah lilitan

l = panjang solenoida atau toroida (m)

A = luas penampang (m2)

Energi yang Tersimpan pada Induktor

Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan


dalam bentuk medan magnetik. Energi U yang tersimpan di
dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah:

U = LI2 ............................................................ (5)

Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan


magnetiknya. Berdasarkan persamaan (4), bahwa besar
induktansi solenoida setara dengan B = 0.N2.A/l, dan medan
magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I
dengan B = 0.N.I/l, Jadi,

I = B. l / 0.N

Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:

Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu


volume yang dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per
satuan volume atau yang disebut kerapatan energi, adalah:

Contoh Soal 1 :
Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan
tersebut dialiri arus searah yang besarnya 50 mA. Berapakah
besar ggl induksi diri kumparan apabila dalam selang waktu 0,4
sekon kuat arus menjadi nol?
Penyelesaian:
Diketahui:
L = 2,5 H t = 0,4 s
I1 = 50 mA = 5 10-2 A
I2 = 0
Ditanya: = ... ?
Pembahasan :

Contoh Soal 2 :

1. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50


lilitan.Panjang kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm 2.
Hitunglah:

a. induktansi induktor,

b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang


mengalir 2 A!

Penyelesaian:

Diketahui:

N = 50 lilitan

l = 5 cm = 5 10-2 m

A = 1 cm2 = 10-4 m2

Ditanya:

a. L = ... ?

b. U jika I = 2 A ... ?

Pembahasan :
Induktansi Bersama

Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar


4, maka sebuah arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan
menghasilkan sebuah fluks magnetik yang mengitari kumparan
lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut.

Gambar 4. Perubahan arus di salah satu kumparan akan


menginduksi arus pada kumparan yang lain.

Menurut Hukum Faraday, besar ggl 2 yang diinduksi ke


kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju perubahan fluks
yang melewatinya. Karena fluks berbanding lurus dengan
kumparan 1, maka 2 harus sebanding dengan laju perubahan
arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan:
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi
bersama.Nilai M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah
lilitan, dan jarak pisahnya.

Induktansi bersama mempunyai satuan henry (H), untuk


mengenang fisikawan asal AS, Joseph Henry (1797 - 1878). Pada
situasi yang berbeda, jika perubahan arus kumparan 2
menginduksi ggl pada kumparan 1, maka konstanta pembanding
akan bernilai sama, yaitu:

Induktansi bersama diterapkan dalam transformator, dengan


memaksimalkan hubungan antara kumparan primer dan
sekunder sehingga hampir seluruh garis fluks melewati kedua
kumparan tersebut.Contoh lainnya diterapkan pada beberapa
jenis pemacu jantung, untuk menjaga kestabilan aliran darah
pada jantung pasien.

Materi Fisika :

Prinsip Kerja Telepon


Gambar 5. Telepon. [4]

Ketika pengguna telepon berbicara, getaran suara akan


mengubah kepadatan karbon di belakang membran. Arus listrik
yang terus-menerus berubah-ubah berjalan sepanjang bentangan
kawat telepon menuju pengeras suara pada pesawat telepon
lawan bicara.Pengeras suara mengubah sinyal listrik menjadi
suara, di dalamnya terdapat magnet permanen dan
elektromagnet.Elektromagnet juga berubah-ubah seirama
dengan perubahan arus listrik. Interaksi antara magnet dengan
permanen dengan medan magnet elektromagnetik,
menghasilkan getaran membran pada pengeras suara. Getaran
membran ini yang akan menghasilkan suara yang sama dengan
suara pengirim.

9.TRANSFORMATOR

Transformator atau sering juga disebut sebagai trafo adalah


suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan energi
listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
melalui suatu gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik di dalam bidang
tenaga listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem
tenaga yaitu dengan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis Untuk tiap tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan
tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.

Alat yang digunakan untuk menaikkan atau


menurunkan tegangan AC disebut transformator (trafo). Trafo
memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output
terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan
diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil
pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output.Prinsip
kerja transformator menerapkan peristiwa induksi
elektromagnetik.

Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti
kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena
arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya
magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke
kumparan sekunder.

Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi


perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL
induksi pada kumparan sekunder.Adapun, arus induksi yang
dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah
lilitan sekunder.

Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi


yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder.
Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN sebagai
tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan.
Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai
tegangan keluaran (output).

Macam-Macam Transformator

Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada


tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai
penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output
lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan
berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian,
transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up
dan trafo step down.

Trafo step up adalah transformator yang berfungsi


untuk menaikkan tegangan AC.

Trafo ini memiliki ciri-ciri:

jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan


sekunder,

tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,

kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

Trafo step down adalah transformator yang berfungsi


untuk menurunkan tegangan AC.

Trafo ini memiliki ciri-ciri :

jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan


sekunder,

tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,

kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

Transformator Ideal

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung


banyaknya lilitan.Besar tegangan sebanding dengan jumlah
lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan
makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder.
Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan
tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan

Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang


menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada
kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada
kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan, kuat arus dan
jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan :

Dengan:
Vp= tegangan primer (tegangan input = Vi) dengan satuan volt
(V)

Vs= tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan


satuan volt (V)

Np= jumlah lilitan primer

Ns= jumlah lilitan sekunder

Ip= kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere
(A)

Is= kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan


satuan ampere (A)

Efisiensi Transformator

Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari


transformator atau trafo yang ideal.Namun, pada kenyataannya
trafo tidak pernah ideal.Jika trafo digunakan, selalu timbul energi
kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada
kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar
pada kumparan sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar
daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik
pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi
trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer
atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer
yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi
trafo dinyatakan dengan . Besar efisiensi trafo dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Penggunaan Transformator

Banyak peralatan listrik di rumah yang


menggunakan transformator step down. Trafo tersebut berfungsi
untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V
menjadi tegangan lebih rendah sesuai dengan
kebutuhan.Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat,
tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down
terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan
listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat
itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang
trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi
25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat
yang menggunakan transformator antara lain catu daya,
adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh.

a. Power supply (catu daya)

Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk


menghasilkan tegangan AC yang rendah.Catu daya
menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya
antara 2 V sampai 12 V.

b. Adaptor (penyearah arus)

Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian


penyearah arus listrik yang berupa diode.Adaptor merupakan
catu daya yang ditambah dengan penyearah arus.Fungsi
penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC.

c. Transmisi daya listrik jarak jauh

Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari


permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada
pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut
transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik
ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator
pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt.
Untuk itu, diperlukan trafo step up.

Prinsip / Cara Kerja Transformator

Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum


faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan
sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Bila
pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus listrik
bolak balik maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah
akibatnya pada kumparan primer terjadi induksi. Kumparan
sekunder menerima garis gaya magnet dari kumparan primer
terjadi yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan
sekunder juga timbul induksi dan akibatnya antara dua ujung
kumparan terdapat beda tegangan.

10. ARUS DAN TEGANGAN BOLAK-BALIK


Pengertian Arus bolak balik
Arus bolak balik adalah arus listrik yang berbalik arah
dengan frekuensi tetep sehingga disebut arus AC(Alternating
Current).Pada listrik arus bolak balik,GGl serta arusnya
mempunyai lebih dari satu arah atau arahnya berubah sebagai
fungsi waktu. Sumber Arus bolak balik adalah generator Arus
bolak balik. Generator Arus bolak balik terdiri atas sebuah
kumpuran persigi yang diputar dlam medan magnet.

Adapun arusdan tegangan bolak-balik adalah arus dan


tegangan yangnilainya selalu berubah terhadap waktu secara
periodik.Besaran seperti ini disebut arus dan tegangan bolak-
balikatau AC ( Alternating Current ).

Apabila pada arus searah Anda dapat mengetahui nilai


dan tegangannya yang selalu tetap. Maka, pada arusbolak-balik
Anda akan dapat mengetahui nilai maksimumyang dihasilkan dan
frekuensi osilasi yang dihasilkan olehsumbernya.

Arus bolak balik dibedakan antara Arus bolak balikyang


mempunyai fungsi atau pola grafik sinusoida dan Arus bolak balik
yang non sinusoida seperti pada gambar :
Sumber arus bolak balik adalah generator arus bolak
alik,generator arus bolak balik terdiri atas sebuah kumparan
persegi yang diputar dalam medan magnet.Gaya gerak listrik
(GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik berubah
secara periodic menurut fungsi sinus atau cosinus.GGL sinusoida
ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar dengan laju
sudut tetap.tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida
dengan persamaan sebagai berikut:

=NBA sin t
Atau
=m sin t
Dengan :

m=NBA = gaya gerak listrik maksimum

N=Jumlah lilitan kumparan

A=luas kumparan

B=besarnya induksi magnetic

=frekuensi sudut putaran kumparan

Sumber Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti


dinamo sepeda dan generator.Kedua alat tersebut merupakan
sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik.Arus bolak-balik
atau alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik
yang besarnya berubah terhadap waktu dan dapat mengalir
dalam dua arah.Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas
untuk penerangan maupun peralatan elektronik.

Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh


berbagai sumber pembangkit tenaga listrik tersebut adalah
berupa arus listrik bolak-balik dan tegangan listrik bolak-balik
yang dihasilkan oleh generator yang digerakkan dengan energi
yang berasal dari sumber daya alam.

Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan


tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara
kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu
dalam hukum Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik
yang dilingkupi oleh kumparan akan menyebabkan timbulnya ggl
induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujungujung
kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat
penghantar akan mengalir arus listrik melalui penghantar
tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat
sebuah generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan
untuk mengubah energi mekanik (energi gerak) menjadi energi
listrik.

Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator


berbentuk tegangan dan arus listrik sinus soidal, yang berarti
besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi
sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase
vektor).Diagram fasor adalah menyatakan suatu besaran yang
nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu
vektor yang nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran
jarum jam.

Rangkaian Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik


yang prinsip kerjanya pada perputaran kumparan dengan
kecepatan sudut yang berada di dalam medan magnetik.
Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan
sinusoida berfrekuensi f. Apabila generator tersebut dihubungkan
dengan suatu penghantar R dan menghasilkan tegangan
maksimum sebesar Vmax, maka tegangan dan arus listrik yang
melewati penghantar.

Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk


persamaan tegangan sebagai fungsi waktu, yaitu :

Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik


berbentuk sinusoida. Dengan demikian, arus yang dihasilkan juga
sinusoida yang mengikuti persamaan :
Dengan :

V = Tegangan Listrik AC I = Arus Listrik AC

Vmax = Tegangan maksimum Imax = Arus maksimum

= Kecepatan sudut (2f)

Pengertian Sudut Fase dan Beda Fase Dalam Arus Bolak-


Balik

Arus dan tegangan bolak-balik (AC) dapat dilukiskan sebagai


gelombang sinussoidal, jika besarnya arus dan tegangan
dinyatakan dalam persamaan :

V = Vmax sin t

I = Imax sin (t + 90o)

Di mana t atau (t + 90o) disebut sudut fase yang sering


ditulis dengan lambang . Sedangkan besarnya selisih sudut fse
antara kedua gelombang tersebut disebut beda fase.
Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik
tersebut dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus
listrik terdapat beda fase sebesar 90o dan dikatakan arus
mendahului tegangan dengan beda fase sebesar 90o. Apabila
dilukiskan dalam diagram fasor dapat digambarkan sebagai
berikut :
Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan beda fase
90o

Nilai Efektif Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

Nilai tegangan dan arus bolak-balik selalu berubah secara


periodik sehingga menyebabkan, kesulitan dalam mengadakan
pengukurannya secara langsung. Oleh karena itu, untuk
mengukur besarnya tegangan dan kuat arus listrik bolak balik (AC
= Alternating Current) digunakan nilai efektif. Yang dimaksud
dengan nilai efektif arus dan tegangan bolak balik yaitu nilai arus
dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus searah yang
dalam waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang
sama akan menghasilkan kalor yang sama. Semua alat-alat ukur
listrik arus bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya. Hubungan
antara nilai efektif dan nilai maksimum dapat dinyatakan dalam
persamaan :

dan

Nilai Rata-Rata Arus Listrik Bolak-Balik

Nilai rata-rata arus bolak-balik yaitu nilai arus bolak-balik


yang setara dengan arus searah untuk memindahkan sejumlah
muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama pada sebuah
penghantar yang sama. Hubungan antara nilai arus dan tegangan
listrik bolak-balik dengan nilai arus dan tegangan maksimumnya
dinyatakan dalam persamaan :

Di mana :

Ir = kuat arus rata-rata

Imax = kuat arus maksimum


11. Resistor, Induktor, Kapasitor
Arus Searah (DC)

Arus searah adalah aliran elektron dari suatu titik yang


energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya
lebih rendah. Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan
tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah
terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:

a. baterai

b. hambatan dan

c. kawat penghantar

Arus searah juga meliputi :

Hukum Ohm

Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi, data


pengamatan menunjukkan ada hubungan yang menarik antara
kuat arus dan hambatan. Jika dalam suatu hambatan listrik dalam
satuan ohm dan dialiri arus sebesar I Ampere, maka dalam
resistansi tersebut akan terjadi kerugian tegangan.

Hukum Kirchoff I dan II

a. Hukum Kirchoff I

Hukum Kirchoff I berbunyi jumlah aljabar dari arus yang


menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada
satu titik sambungan/cabang sama dengan nol

Dirumuskan :

i=0

b. Hukum Kirchoff II

Hukum Kirchoff II ini berbunyi di dalam satu rangkaian


listrik tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan
kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.

Dirumuskan :
V + IR =

Arus Bolak Balik (AC)


Arus bolak balik adalah arus yang mengalir bolak
balik pada arah yang berlawanan dalam suatu rangkaian
tertutup.

Elemen pada arus bolak balik :

Suatu tenaga listrik yang dihubungkan pada rangkaian elemen


akan terjadi 3 faktor yaitu :

Jika tenaganya dipakai oleh elemen, maka elemenya


adalah resistor.

Sedangkan bila tenaganya disimpan dalam bentuk


medan magnet elemenya adalah Induktor.

Dan jika tenaganya disimpan dalam bentuk medan


listrik maka elemenya adalah kapasitor atau
kondensator.

RESISTOR (R)

Beda potensial V (t) dari kedua terminal resistor murni


adalah berbanding lurus dengan arus I (t) yang mengalir pada
resistor tersebut.

INDUKTANSI (L)

Jika arus berubah dalam rangkaian, fluksi magnet dalam


rangkaian pada waktu yang sama akan berubah juga. Perubahan
fluksi menyebabkan diinduksikan emf v (baterai) pada rangkaian
tersebut.

KAPASITANSI (C)

Beda potensial v antara terminal kondensator (kapasitor)


adalah berbanding dengan muatannya.

Rangkaian Dasar Arus Bolak-Balik


Rangkaian Arus Bolak-Balik dengan beban Resistansi
(R)

Apabila suatu resistansi R dihubungkan dengan suatu


sumber tegangan itu akan mengeluarkan arus listrik melalui
resistor. Dapat dirumuskan :
Rangkaian Arus Bolak-Balik dengan beban Induktor
(L)

Apabila suatu inductor L murni dihubungkan dengan


tegangan, maka besarnya arus yang mengalir adalah:

Rangkaian Arus Bolak-Balik dengan beban Kapasitor


(C)

Apabila suatu kapasitor C murni dihubungkan dengan


sumber tegangan, maka besar arus yang mengalir adalah :

Rangkaian Seri

1. R Seri dengan L

Apabila suatu resistance R dan inductance L dihubungkan seri


dan dihubungkan pada tegangan v(t), maka perbandingan antara
fungsi tegangan dan fungsi arus menunjukan besarnya impedansi
dalam bentuk complex, yaitu :

Z = R + jL

2. R seri dengan C

Suatu rangkaian seri yang terdiri dari RC yang dihubungkan


dengan sumber tegangan v(t). dapat diperoleh rumus :

Z = R jXc
3. R Seri dengan L dan C

Apabila rangkaian seri RLC yang dihubungkan dengan tegangan,


maka ada 3 kemungkinan yaitu :

a. XL>Xc

Jadi Z = R + j(XL XC) bersifat induktif dan arus mengikuti


tegangan sebesar sudut seperti :

b. XL<Xc

Jadi rangkaian akan bersifat kapasitif dan arus mendahului


tegangan sebesar sudut

c. XL = X c

Jadi rangkaian akan bersifat resistif atau arus sephase


dengan tegangan. Keadaan ini dinamakan resonansi deret,
dimana harga impedansi minimum dan harga arus maksimumnya
sama. Dirumuskan :

Z=R

Contoh Soal:

Rangkaian seri R = 300 , induktor L = 2 H, dan kapasitor C =


6 F, dihubungkan dengan sumber tegangan AC, frekuensi = 50
Hz. Hitung besarnya impedansi Z.

Jawaban:
12. DAYA LISTRIK DAN ARUS BOLAK-BALIK
Pengertian Daya Listrik

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi


listrik dalam rangkaian listrik. Daya listrik, seperti daya mekanik,
dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada
rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan
Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang
pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah
menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.Misalkan suatu potential
v dikenakan ke suatu beban dan mengalirlah arus i seperti pada
gambar 1.3. Energi yang diberikan ke masing-masing elektron
yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda
potensial). Dengan demikian total energi yang diberikan ke
sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dq
adalah sebanding dengan v x dq.

Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu,


secara matematis didefinisikan sebagai:

Dengan,

W : usaha (kerja) yang bergantung satuan muatan,


satuannya adalah Nm = Joule

Q: muatan, satuannya adalah Coulomb

Daya listrik disimbolkan sebagai P (Power), dengan satuan Watt


(W)

Daya Arus Bolak-balik

Daya dalam arus searah dirumuskan P = V.i, dengan V


dan i harganya selalu tetap.Tetapi untuk arus bolak-balik daya
listriknya dinyatakan sebagai : perkalian antara tegangan, kuat
arus dan faktor daya.

Dengan :

P = daya listrik bolak-balik (Watt)

V = tegangan efektif (V)

I = kuat arus efektif (A)

Z = impedansi rangkaian (Ohm)

Cos = faktor daya = Pt = 3I^2R (watt)

Dimana:
I = arus jala-jala transmisi (ampere)
R = Tahanan kawat transmisi perfasa (ohm)
arus pada jala-jala suatu transmisi arus bolak-balik tiga fase
adalah:

I = P/V3.Vr.Cos

Dimana:
P = Daya beban pada ujung penerima transmisi (watt)
Vr = Tegangan fasa ke fasa pada ujung penerima transmisi
(volt)
Cos = Faktor daya beban V3 disini adalah akar 3

jika persamaan (1) disubstitusi ke persamaan (2), maka rugi-


rugi daya transmisi dapat ditulis sebagai berikut:

Pt = P^2.R/Vr^2.cos^2
Terlihat bahwa rugi-rugi daya transmisi dapat dikurangi
dengan beberapa cara, antara lain:
1. meninggikan tegangan transmisi
2. memperkecil tahanan konduktor
3. memperbesar faktor daya beban
Sehingga untuk mengurangi rugi-rugi daya dilakukan
dengan pertimbangan:
1. Jika ingin memperkecil tahanan konduktor, maka luas
penampang konduktor harus diperbesar. sedangkan luas
penampang konduktor ada batasnya.
2. jika ingin memperbaiki faktor daya beban, maka perlu
dipasang kapasitor kompensasi (shunt capacitor). perbaikan
faktor daya yang diperoleh dengan pemasangan kapasitor pun
ada batasnya.
3. rugi-rugi transmisi berbanding lurus dengan besar
tahanan konduktor dan berbanding terbalik dengan kuadrat
tegangan transmisi, sehingga penguranganrugi-rugi daya yang
diperoleh karena peninggian tegangan transmisi jauh lebih efektif
daripada pengurangan rugi-rugi daya dengan mengurangi nilai
tahanankonduktornya.
Pertimbangan yang ketiga, yaitu dengan menaikkan tegangan
transmisi adalah yang cenderung dilakukan untuk mengurangi
rugi-rugi daya pada saluran transmisi. Kecenderungan itupun
dapat terlihat dengan semakin meningkatnya tegangan transmisi
di eropa dan amerika, seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalahnya, kesmpulan yang dapat


ditarik adalah sebagai berikut:

Percobaan Faraday

Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam


kumparan, jarum pada galvanometer akan
menyimpang.
Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam
kumparan, jarum pada galvanometer tidak
menyimpang (menunjukkan angka nol).

Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan


bahwa di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus
listrik seperti ini disebut arus induksi.

Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah


garis gaya magnet, yang mengakibatkan pada ujung-
ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial
ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).

Induksi Elektromagnetik

.Induksi Elekromagnetik adalah Peristiwa timbulnya


GGL induksi dan arus induksi akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
Penerapan Induksi elektronmagnetik terdapat pada dua
alat yang hampir sama bagian-bagiannya yaitu pada
generator dan dynamo.
Transformator
Transformator adalah Alat yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan AC

Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan


listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih
rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk
rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V dari
PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih
dahulu untuk diturunkan

DAFTAR PUSTAKA
http://education-generation.blogspot.com/2011/07/percobaan-
faraday.html

http://www.rumus-fisika.com/2014/03/gaya-gerak-listrik-ggl-
induksi.html

http://rumushitung.com/2015/01/30/rumus-induksi-
elektromagnetik/
http://rumushitung.com/2014/08/06/hukum-faraday-dan-contoh-
soal/

http://fisikazone.com/faktor-faktor-penyebab-timbulnya-ggl-
induksi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/pengertian-
induktansi-diri-dan-induktansi-bersama-contoh-soal-induktor-
jawaban-gaya-gerak-listrik-ggl-kumparan-solenoida-toroida-
energi-penerapan.html

http://www.rumus-fisika.com/2014/03/transformator.html

http://www.masuklis.com/2015/01/pengertian-dan-prinsip-cara-
kerja.html

http://nary-junary.blogspot.com/2014/11/arus-bolak-balik.html

FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai