Anda di halaman 1dari 32

Bab

4
Induksi Elektromagnetik

A. Gaya Gerak Listrik

B. Hukum Lenz

C. Induktansi

D. Aplikasi Induksi Elektromagnetik

Transformator step-up
A. GEJALA INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Contoh sebuah gejala


elektromagnetik
Magnet Jarum
Dua buah kumparan yaitu
Sumber Arus kumparan 1 dan kumparan 2
Besi lunak yang tidak saling terhubung.

Saklar Sesaat setelah kumparan 1


Kumparan 1 dialiri arus listrik, lampu yang
terhubung ke kumparan 2
menyala sesaat kemudian
padam lagi

Kumparan 2 Mengapa demikian?


Lampu Mari kita pelajari materi
induksi elektromagnetik
Percobaan Faraday (1831)
• Pada saat magnet digerakkan
kumparan (keluar-masuk) dalam kumparan
jarum pada galvanometer
menyimpang.
magnet
• Penyimpangan jarum galvanometer
menunjukkan bahwa di dalam
kumparan mengalir arus listrik.
Arus listrik seperti ini disebut arus
induksi.
Galvanometer
• Arus listrik timbul karena pada
ujung-ujung kumparan timbul beda
Jarum galvanometer potensial. Beda potensial ini
menyimpang hanya jika magnet disebut gaya gerak listrik induksi
digerakkan dalam kumparan. (ggl induksi)
GGL Induksi disebabkan oleh
1. Perubahan fluks magnetik / perubahan
medan magnet
2. Perubahan luas bidang kumparan
3. Perubahan arus listrik
1. Pengertian Induksi Elektromagnetik
Pada bab medan magnetik telah kita pelajari
bahwa Hans Christian Oersted telah berhasil
membuktikan bahwa arus listrik dapat
menimbulkan medan magnetik.

Dua belas tahun kemudian setelah penemuan


Oersted, Michael Faraday pada tahun 1831,
melalui serangkaian percobaan berhasil
menemukan fakta kebalikannya bahwa medan
magnetik dapat menimbulkan arus listrik. Gejala
ini dinamakan induksi elektromagnetik atau
imbas elektromagnetik, atau sering pula disebut
induksi Faraday.

Arus listrik menimbulkan medan magnet


(Oersted)

Perubahan medan magnet dapat menimbulkan


arus listrik (Faraday)
Berdasarkan fakta
kumparan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa:

“Jika sebuah kumparan


Garis2 gaya magnet mengalami perubahan
jumlah garis-garis gaya
magnetik (fluks magnetik),
pada ujung-ujung kawat
galvanometer kumparan timbul gaya
gerak listrik (ggl) yang
Timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung disebut ggl induksi.”
kumparan disebabkan karena adanya perubahan
garis gaya magnetik yang memotong kumparan.
Jika ujung-ujung
Perubahan garis gaya magnetik terjadi karena
dihubungkan dengan
magnet digerakkan dalam kumparan. rangkaian tertutup, maka
akan mengalir arus listrik
Ketika magnet diam, maka tidak terjadi yang disebut arus induksi
perubahan garis gaya mangetik sehingga tidak
terjadi ggl induksi
2. Hukum Faraday
Besarnya ggl induksi bergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
1. Laju perubahan fluks magnetik dalam kumparan. Semakin besar laju
perubahannya, semakin besar pula ggl induksi yang dihasilkan
2. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak lilitan kumparan, makin
besar pula ggl induksi yang dihasilkan.

Pernyataan Hukum Faraday dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan


sebagai berikut

Keterangan 6.1
= laju perubahan fluks magnetik
= ggl induksi (volt = weber/s)
= jumlah lilitan
Tanda () sesuai dengan hukum Lenz
3. GGL Induksi karena perubahan Luas Bidang Kumparan
Sesuai dengan Hukum Faraday, setiap kali batang
konduktor bergerak dalam medan magnet hingga
memotong garis-garis gaya magnetik, akan timbul ggl
induksi. Ggl induksi dapat terjadi akibat perubahan
luas bidang kumparan yang ditembus oleh medan
magnetik.
Jika PQ digerakkan ke kanan dengan kecepatan v sejauh
x, akan terjadi perubahan garis gaya yang dilingkupi
oleh batang konduktor PQ dengan rangkaian kawat U.
Perubahan luas persatuan waktu akibat pergeseran
batang konduktor PQ memenuhi persamaan berikut.

Dengan demikian, ggl induksi memenuhi persamaan berikut.

𝜀=− 𝑁𝐵𝑙𝑣
Tanda negatif menunjukkan arah medan magnet
induksi (medan magnet yang disebabkan arus
induksi) selalu berlawanan dengan arah medan
magnet penyebabnya.
Untuk penyederhaanaan penulisan, seringkali tanda
negatif tidak ditulis.
Untuk kumparan yang terdiri dari satu lilitan (N = 1)
persamaannya menjadi:

Arah gaya F berlawanan


dengan arah gerak batang.

Arah medan magnetik B


menembus bidang

Gunakan aturan tangan


kanan, diperoleh arah arus
ke atas atau dari Q ke P
Karena penghantar PQ adalah penghantar berarus
listrik yang bergerak dalam medan magnet, maka
penghantar PQ akan mengalami gaya magnetik
sebesar

Berdasarkan hukum Ohm kuat arus yang mengalir


pada hambatan R adalah

Dengan demikian besarnya gaya magnetik yang


dialami penghantar PQ bisa dituliskan:
B. Hukum Lenz

Magnet digerakkan Perubahan Gaya Gerak


dalam kumparan Fluks magnet Listrik Induksi

Arah dua medan magnet


ini saling berlawanan
Medan Magnet
Arus Induksi
Induksi

Menurut Hukum Lenz, arah arus induksi dalam suatu


penghantar adalah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan medan magnet yang arahnya melawan
perubahan garis gaya yang menimbulkannya.
Saat kutub U magnet mendekati ujung Saat kutub U magnet menjauhi ujung
kumparan, maka ujung kumparan kumparan, maka ujung kumparan
tersebut menjadi kutub U juga tersebut menjadi kutub S

Jika didekati oleh kutub magnet apa pun maka kumparan akan
memberikan gaya tolak, sedangkan jika dijauhi oleh kutub magnet
apa pun, kumparan itu akan memberikan gaya tarik.
C. Induktansi Diri

Perhatikan video di samping.


Sebuah lampu pijar semula nyala
kemudian di matikan

Apakah yang terjadi? Apakah


langsung padam? Atau masih
nyala sebentar kemudian benar-
benar padam?

Mengapa demikian?

Joseph Henry (1797 – 1878) adalah orang yang telah menemukan jawaban
dari pertanyaan tersebut. Joseph Henry dan Michael Faraday adalah dua
orang yang secara terpisah menemukan adanya induksi elektromagnetik.
Sebenarnya, Henry yang lebih dahulu menemukannya, tetapi penemuan
Faraday lebih dahulu dipublikasikan.
Menurut Henry, perubahan arus listrik pada kumparan dapat menghasilkan
GGL Induksi diri pada kumparan tersebut. Pada kasus mematikan lampu
pijar, kawat masih pijar, meskipun dengan intensitas kecil, akibat adanya GGL
induksi diri. Besarnya GGL induksi diri sebanding dengan laju perubahan arus
listrik dalam kumparan. Secara matematis, GGL induksi diri dinyatakan oleh
persamaan
Perubahan arus
listrik
Keterangan
= induktansi diri (H = Henry)
= laju perubahan arus listrik (Ampere/sekon)
GGL Induksi
Adapun besarnya induktansi diri sebuah kumparan atau solenoida adalah

Keterangan

N = Jumlah lilitan solenoida


= Panjang solenoida
Jika sebuah induktor dilalui oleh arus listrik, besarnya energi
listrik yang dapat dimanfaatkan oleh induktor sama dengan
energi listrik yang diambil oleh induktor.

1 2
W  Li
2
Keterangan
= energi yang tersimpan dalam inductor (Joule)
= induktansi inductor (Henry)
= kuat arus yang mengalir melalui inductor (Ampere)
D. Aplikasi Induksi Elektromagnetik

1. GGL Induksi pada Generator


Generator adalah alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Prinsip kerjanya berdasarkan pada peristiwa induksi elektromagnetik. Perubahan
fluks magnetik yang melalui sebuah kumparan menginduksikan arus listrik pada
kumparan itu.
Jika sebuah kumparan penghantar digerakkan di dalam medan magnet dan
memotong garis-garis gaya magnet, kumparan tersebut akan timbul GGL induksi
yang memenuhi persamaan
d
  N
dt
Penerapan/Penggunaan Hukum Induksi
Elektromagnetik
• Dinamo / generator arus bolak-balik (Alternator)

Contoh model generator


• Prinsip Kerja Generator

Sikat-sikat

Cincin
Cara Kerja
a. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Besarnya fluks magnetik yang menembus kumparan  = BA cos  = BA cos t

𝑑∅ 𝑑
𝜀=− 𝑁 =− 𝑁 ( BA cos  t )  = NBA  sin t
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Persamaan GGL induksi berdasarkan grafik di


samping dapat dirumuskan menjadi

 = m sin  t

Dengan m = NBA 

Jika dibuat grafik hubungan antara  terhadap waktu T dari generator arus tersebut
maka akan didapatkan seperti pada grafik di atas sehingga generator itu disebut
sebagai generator arus bolak-balik (AC).
b. Generator Arus Searah (DC) Kutub selatan

Kontak sikat

Alat yang menggunakan prinsip generator searah


Sirkuit luar
adalah dinamo.
Generator DC menggunakan cincin belah (komutator)
yang hanya mempunyai satu terminal keluaran, Kutub utara
sehingga arus listrik yang dihasilkan berupa arus komutator
searah (arus DC) walaupun sisi kumparan dalam
magnet-magnetnya berputar.
Setiap setengah putaran yang kumparan akan beralih sentuhan dari satu sikat ke sikat yang
lain. Sehingga satu sikat selalu menerima tegangan positif atau negatif saja.

Grafik hubungan antara gaya grafik listrik


terhadap waktu
2. Transformator
Transformator adalah alat yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik bolak-balik). Oleh karena itu transformator dibagi
menjadi 2 yaitu transfrormator step up dan transformator step down.

Model Transformator
Bentuk Transformator step down
Transformator terdiri dari dua kumparan terpisah, yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder
Transformator step down Berfungsi untuk menurunkan tegangan
AC

𝑁 𝑝 >𝑁 𝑠
𝑉 𝑝 >𝑉 𝑠

Transformator step up Berfungsi untuk menaikkan tegangan


AC

𝑁 𝑝 <𝑁 𝑠
𝑉 𝑝 <𝑉 𝑠
• Prinsip Kerja Transformator

Arus bolak-balik menyebabkan Perubahan medan magnetik pada


terjadinya perubahan medan kumparan sekunder menghasilkan
magnet pada kumparan primer. ggl induksi.

Perubahan medan magnet pada


kumparan primer diteruskan oleh inti
besi lunak ke kumparan sekunder.
• Persamaan Transformator

Vp Np Ns Vs

Ip Is

Pada transformator perbandingan jumlah lilitan pada


kumparan sama dengan perbandingan tegangannya.

Untuk trafo ideal daya yang


Vp Np hilang diabaiakan sehingga

 berlaku :

Vs Ns Vp
IS N p
Pp  Ps   
Vs I p N s
Efisiensi Transformator
Perbandingan daya listrik yang dihasilkan pada kumpran
sekunder terhadap daya listrik yang diberikan pada kumparan
primer disebut efisiensi transformator.

Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai


P2 VI
  100%  2 2  100%
P1 V1I1

dengan adalah efisiensi transformator. Untuk transformator


ideal, efisiensi  = 100%.
Penggunaan transformator dalam kehidupan
sehari-hari
• Digunakan dalam alat-alat elektronika

Ada beberapa alat


elektronika yang bekerja
pada tegangan lebih
rendah dari tegangan yang
disediakan oleh PLN, dan
ada yang bekerja pada
tegangan yang lebih tinggi.
Untuk menyesuaikan
tegangan yang bekerja
pada alat elektronika
tersebut diperlukan
transformator.
Transmisi daya listrik jarak jauh

 Transmisi daya listrik dari pembangkit listrik ke


konsumen menggunakan tegangan tinggi. Untuk
itu diperlukan transformator peningkat (step-up)
dan transformator penurun (step-down).
PLTU

Jaringan tranmisi tegangan tinggi


Gardu penurun tegangan dari Jaringan transmisi tegangan
150 KV menjadi tegangan menengah
menengah 20 kV

Gardu penurun
tegangan dari
20 kV menjadi
220 V
Siap digunakan
oleh konsumen
Kesimpulan

Untuk mengetahui
lebih banyak tentang
Induksi Faraday,
buka website
berikut.
Terima Kasih
“Menerima nasihat yang baik berarti juga
meningkatkan kemampuan yang dimiliki
seseorang.”
Johann Wolfgang Goethe

Anda mungkin juga menyukai