Kelompok 6:
Rivaldo Christian Adinata (32219022)
Hetti (32219009)
Mutiara Sukma (32219016)
Putri Alifa Maharani (32219019)
Materi:
GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI
Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu “Ggl Induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber
perubahan fluks magnetik”. Fluks Magnetik adalah kerapatan garis-garis gaya
dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang
lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah,
sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat
dan kuat medan magnetik (B) lebih tinggi.
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan,
maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus
listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan disebut arus induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum
galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Terdapat beberapa cara memperbesar GGL induksi. Ada tiga faktor yang
memengaruhi GGL induksi, yaitu
a. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik),
b. jumlah lilitan,
c. medan magnet
1. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Ada dua jenis generator, yaitu :
Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak
pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada
generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada
generator arus searah terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya (cincin
belah atau komutator).
- Dinamo sepeda
- Generator AC pembangkit listrik.
2. Transformator
Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC
disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input
dan terminal output. Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal
output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah
dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan
diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa
induksi magnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang
dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada
elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya
tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan
sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan
GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan
adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder. Bagian
utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer,
dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN
sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan.
Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran
(output).
2. 5 Miskonsepsi pada Induksi Magnetik
Arus listrik bisa terjadi pada ujung-ujung Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
kumparan saat magnet berada dekat dengan bergerak. Jika magnet diam di
kumparan. dalam kumparan, di ujung kumparan tidak
terjadi arus listrik.
Ketika magnet digerakan masuk keluar Galvanometer akan bergerak menyimpang
kumparan dengan kecepatan tetap maka ketika magnet bergerak dalam kumparan dan
galvanometer akan kembali ke nol. akan kembali ke nol ketika magnet sudah
diam.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus : F=q.
v . B sin θ
Keterangan:
F =gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam
kaidah tangan kanan):
F = B.I.l
Keterangan :
F = gaya lorentz (N)
I = kuat arus melalui penghantar (A)
l = panjang kawat penghantar (m)
B = medan magnet (Wb/m2)
3.2 Menentukan Arah Gaya Medan Magnet Pada Gaya Lorentz
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari
tangan kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap
telunjuk dan tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B)
diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah
gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah.
Karena gaya Lorentz ( F) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran
vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil
perkalian vector (cros-product) dari I dan B.
F=I.B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:
F = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap
satuan panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat
dihitung dengan rumus
F = I . ℓ . B . Sin θ
Keterangan :
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet (Wb/m2) atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
keterangan :
F = gaya lorentz (N)
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
L = panjang penghantar (m)
Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab : FL = I . ℓ . B . sin θ
= 10-3 newton
2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi
sepanjang arah timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya
6.10-5 T. Jika massa persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2,
berapa arus yang mengalir di dalam kawat supaya besar gaya yang dialaminya
seimbang dengan berat kawat ? ….
Dijawab : FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10