Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fahrul Dames

NIM : 18130062

Tugas : FISIKA TERAPAN GGL INDUKSI DAN TRAFO

1. Jelaskan proses timbulnya GGL Induks


Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah terjadinya perubahan fluks
magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik dapat
dinyatakam melalui persamaan berikut:

Φ = B.A cos θ
Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu:

a) perubahan luas bidang kumparan (A),


b) perubahan orientasi sudut kumparan θ terhadap medan, 
c) perubahan induksi magnetic.

nkdnkd

2. Jelaskan hukum Faraday dan hukum Lenz


a. Hukum Faraday
Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday, yang
melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin
cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi
lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB , yang bergerak melintasi loop seluas A, yang
secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Φ = B.A cos θ

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak
lurus, dan θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan.
Jika permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar
terhadap kumparan, θ = 0o , sehingga:

ΦB = B.A

Hal ini terlihat pada Gambar berikut:

Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A.

Pada Gambar diatas terlihat kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A
= i2 . Garis B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas
sebanding dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah
garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber
(Wb) yang setara dengan tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m 2). 

Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΔΦB  dalam waktu  Δt , maka besarnya ggl
induksi adalah:

Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi:


“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”.

Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan
fluks ( ΔΦ ) terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka ggl induksi menjadi:

dengan: 
ε = ggl induksi (volt) 
N = banyaknya lilitan kumparan 
ΔΦB  = perubahan fluks magnetik (weber) 
Δ t = selang waktu (s)
b. Hukm Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan
hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus
induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik
terjadi. Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum
tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini
dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan
suatu bentuk hukum kekekalan energi. 

Hukum Lenz menyatakan bahwa: 


“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan
asal perubahan fluks”. 

Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam


kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi.

Gambar diatas menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi.
Pada Gambar (a) dan (d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik
yang dilingkupi oleh kumparan. Pada Gambar (b) menunjukkan fluks magnetik utama
yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara
magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada Gambar (c), (e), dan (f ), juga dapat
diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz

3. Jelaskan cara menghitung GGL induksi pada konduktor yang bergerak dalam medan
magnet.
Induksi elektro magnetik adalah gelombang listrik yang dihasilkan akibat adanya
gelombang magnet disekitarnya, gelombang listrik ini berkebalikan dengan gelombang
magnet yang dihasilkan akibat adanya gelombang listrik .
Besar medan magnet besarnya berbeda beda tergantung dari bentuk kawatnya.
Besar medan magnet pada kawat lurus panjang

Bp : Medan magnet di titik P  


µ0 : 4π.10^-7  
I : Arus  
a : Jarak titik p dari kawat
Besar medan magnet pada kawat melingkar

Bp : Medan magnet di titik P


µ0 : 4π.10^-7
I : Arus
a : Jari-jari lingkaran
Akibat adanya medan magnet akan muncul gaya magent yang disebut dengan gaya
lorentz
Gaya lorenz pada penghantar berarus yang berada dalam medan magnet

Sehingga jika ada dua kawat berarus yang berdekatan akan memiliki gaya tolak atau tarik
sebesar

Sementara Gaya lorenz pada muatan yang bergerak didaerah yang ada medan magnet

Selain itu, berlaku juga hukum kebalikannya, yakni ketika medan magnet bergerak akan
menimbulkan listrik yang disebut dengan induksi elektromagnetik. Dalam fluks
elektromagnetik ada beberapa hal yang perlu diketahui
Fluks magnetic

Gaya gerak listrik pada kumparan


GGL pada batang penghantar yang memotong medan magnet

GGL pada Generator  

4. Jelaskan cara menghitung GGL induksi pada loop kawat konduktor.


Konsep GGL berawal dari konsep fluks magnetik. Fluks magnetik merujuk pada
jumlah medan magnet yang menembus tegak lurus luasan kumparan tertentu.
Dalam persamaan matematika, fluks magnetik didefinisikan sebagai perkalian dot
antara vektor medan magnetik dengan vektor luasan.

Solenoida dengan panjang 50 cm dan jari-jari 2 cm terdiri atas 1000 lilitan , dan
dialiri arus 10A. Tentukanlah besar fluks magnetik yang menembus permukaan
penampang solenoida tepat dibagian tengahnya!

Jawab:
Besaran yang diketahui.

Fluks magnetik pada solenoida dapat dihitung

5. Jelaskan prinsip generator listrik


Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar
diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet
maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang
mempunyai satuan volt.
6. Jelaskan penerapan hukum faraday pada transformator
Transformator merupakan piranti untuk mengubah tegangan  ( menaikkan atau
menurunkan) arus bolak – balik tanpa kehilangan daya yang cukup besar. Dasar
timbulnya GGL induksi adalah karena adanya perubahan fluks magnetik yang menembus
kumparan. Untuk menimbulkan perubahan fluks magnetik ini, kita dapat
membangkitkannya dengan mengalirkan arus listrik yang berubah setiap saat. Prinsip
seperti ini digunakan pada transformator (trafo).
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yakni kumparan primer dan
kumparan sekunder yang mengelilingi inti besi yang berhubungan.  Fungsi inti besi ini
adalah untuk meningkatkan medan magnetik untuk arus yang diketahui dan untuk
mengarahkan medan magnetik  ini agar seluruh fluks magnetic yang melalui suatu
kumparan masuk melalui kumparan lain.  
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik.
Sedangkan kumparan sekunder menghasilkan tegangan keluaran (output). Ketika
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan maka pada kumparan akan
mengalir arus listrik. Arus listrik ini akan menyebabkan timbulnya medan magnetik
induksi. Arus yang mengalir pada kumparan adalah arus bolak-balik yang harganya
selalu berubah sehingga medan magnetik yang timbul akan selalu berubah seiring dengan
perubahan arus pada kumparan primer.
Medan magnetik selalu diteruskan oleh teras kumparan sehingga kumparan
sekunder akan ditembus oleh medan magnetik yang berubah. Akibatnya, pada ujung-
ujung kumparan sekunder timbul GGL induksi. Jika jumlah lilitan kumparan primer
adalah Np dan jumlah lilitan kumparan sekunder adalah Ns maka berlaku hubungan:
Keterangan:
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
Vp : tegangan primer (input)
Vs : tegangan sekunder (output)
Ip : arus primer
Is  : arus sekunder
Jika Ns lebih besar daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih
tinggi daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut
transformator penaik tegangan ( Step Up). Jika Ns lebih kecil daripada Np dan tegangan
pada kumparan sekunder lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer maka
transformator ini disebut transformator penurun tegangan ( Step  Down).

7. Jelaskan prinsip kerja transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder,
sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

8. Jelaskan cara menghitung tegangan sekunder dan primer pada transformator


Dalam transformator bisa di buat sebuah persamaan atau rumus matematik

Vp = tegangan pada kumparan primer


Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder

9. Jelaskan cara menghitung efesiensi transformator


Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik
keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari
100 %.hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.

Efisiensi transformator dapat dihitung dengan:

Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, pada faktor kerja cosφ=0,2
efisiensi trafo mencapai sekitar 65%. Pada beban dengan faktor kerja cosφ=1,0, efisiensi
trafo bisa mencapai 90%, gambar 4.

Gambar 4. grafik efisiensi transformator

10. Jelaskan kerugian pada transformator


Berikut ini adalah kerugian kerugian yang terdapat pada sebuah trafo:
1. Kerugian arus eddy: kerugian ini disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus eddy
dalam inti magnet yang melawan flux magnet yang membangkitkan ggl. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan cara membuat inti trafo berlapis lapis.
2. Kerugian efek kuli : arus bolak balik cendrung untuk mengalir pada permukaan
konduktor sehingga dapat menambah resistansi relatif lilitan dan memperbesar kerugian
kapasitas. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan jenis kawat litz yaitu jenis
kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
3. Kerugian histerisis : kerugian yang terjadi ketika arus primer ac berbalik arah disebabkan
inti trafo tidak dapat mengubah arah fluksi magnet secara seketika. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggunakan material inti yang mempunyai reluktansi rendah.
4. Kerugian kapasitas liar : Kerugian ini disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada
lilitan transformator. Kerugian ini sangat terasa pengaruhnya pada efisiensi trafo
frekuensi tinggi. Untuk mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semi acak (bank winding).
5. Kerugian kopling : terjadi karena kopling primer dan sekunder bekerja tidak sempurna
sehingga tidak semua fluksi magnet yang diinduksikan lilitan primer dapat memotong
lilitan sekunder. Untuk mengatasi atau mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan
cara menggulung lilitan secara berlapis lapis antara lilitan primer dan sekunder.
6. Kerugian tembaga : kerugian ini karena faktor resitansi yang dimiliki tembaga yang akan
menimbulkan disipasi daya ketika dilalui arus listirk  (i^2 x R).
Kerugian kerugian ini akan mempengarui efisiensi kerja dari transformator.
Karena karugian kerugian pada trafo tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka efisiensi
dari trafo tidak ada yang mencapai 100 %. Efisiensi trafo 100 % merupakan efisiensi
trafo ideal yang hanya ada dalam teori. Untuk trafo yang bekerja pada frekuensi rendah
nilai efisiensinya dapat mencapai 98 %.

Anda mungkin juga menyukai