Anda di halaman 1dari 9

Medan Magnetik

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
PENDAHULUAN Dalam pembahasan mengenai medan magnet telah dijelaskan bahwa : - Ar
us listrik dapat menghasilkan medan magnetik - Medan magnetik mengerjakan gaya p
ada kawat berarus listrik atau pada muatan bergerak. Sekitar abad ke-19 kedua pe
rnyataan itu menimbulkan pertanyaan : “jika arus listrik menghasilkan medan megnet
ik apakah medan magnetik dapat menghasilkan arus listrik ?”. Melalui serangkaian p
ercobaan, Michael Faraday (1791-1867) berhasil menunjukkan bahwa sesungguhnya me
mang arus listrik dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa diha
silkannya arus listrik akibat perubahan medan magnetik ini dinamakan induksi ele
ktromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi elektrobagnetik dinama
kan arus induksi.
PERCOBAAN FARADAY Gambar dibawah melukiskan percobaan yang dilakukan oleh Farada
y untuk menunjukkan adanya peristiwa induksi elektromagnetik.
Saklar Galvanometer
Sumber Tegangan
P
Q
Pada waktu melakukan percoaan ini Faraday melihat beberapa keanehan, yaitu : - B
egitu saklar ditutup, jarum galvanometer menyimpang besar sekali. Setelah waktu
yang singkat sekali, jarum galvanometer kembali menunjukkan angka nol,walaupun a
rus dalam kumparan P tetap mengalir. - Ketika arus sedang mengalir dengan stabil
pada kumparan P lalu tiba-tiba saklar dibuka, terlihat jarum galvanometer menyi
mpang lagi. Namun arah simpangannya kali ni berlawanan dengan arah simpangan sem
ula. Simpangan ini juga terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Setelah itu jar
um kembali menunjukkan angka nol. Setelah mengamati lebih teliti lagi, Faraday m
embuat beberapa kesimpulan, diantaranya : - Perubahan medan megnetik yang memasu
ki suatu kumparan dapat menimbulkan arus pada kumparan itu. - Medan magnetik yan
g besarnya tetap tidak akan menimbulkan arus listrik. Untuk menopang kesimpulann
ya bahwa arus listrik disebabkan oleh perubahan medan magnetik, Faraday melakuka
n percobaan lebih lanjut seperti gambar berikut : a) Batang magnet diam terhadap
kumparan. Ternyata jarum galvanometer tidak bergerak. Ini menunjukkan bahwa tid
ak ada arus yang mengalir.
G
Bayu Adipura
Page | 1
Medan Magnetik b) Batang magnet digerakkan mendekati kumparan dengan kecepatan v
. Ternyata jarum galvanometer menyimpang.
G
c) Batang magnet diletakkan didekat kumparan. Jarum galvanometer kembali diam.
G
d) Batang magnet digerakkan menjauhi kumparan. Ternyata jarum galvanometer kemba
li bergerak tapi arah simpangannya berlawanan dengan arah simpangan ketika magne
t digerakkan mendekati kumpatan.
G
Percobaan ini mebuat Faraday yakin akan kesimpulannya bahwa arus induksi pada su
atu loop atau suatu kumparan dapat dihasilkan pleh perubahan medan magnetik yang
memasuki loop atau kumparan itu. Kesimpulan ini juga berlaku untuk semua peruba
han medan magnetik baik yang berasal dari kumparan yang bergerak maupun dari mag
net yang bergerak. TEGANGAN INDUKSI Seperti yang kita ketahui, arus listrik meng
alir karena ada tegangan. Arus induksi yang dihasilkan pada percobaan Faraday ju
ga berasal dari suatu tegangan yang dinamakan tegangan induksi atau ggl induksi.
Dengan menggunakan istilah tegangan induksi, kesimpulan Faraday dapat dinyataka
n dalam kalimat berikut : ”Perubahan medan magnet dalam suatu loop akan menimbulka
n tegangan induksi” Kalimat diatas dikenal dengan hukum Faraday. Besar Tegangan In
duksi Faraday mencoba mencari faktor-faktor yang mempengaruhi besar tegangan ind
uksi. Untuk itu ia melakukan dua macam percobaan yang akan dijelaskan dibawah in
i. A. Percobaan pertama dilakukan dengan menggerakkan batang magnet pada suatu l
oop atau kumparan yang diam. Faraday mengamati bahwa besarnya tegangan induksi y
ang timbul ketika batang magnet digerakkan dalam suatu loop dipengaruhi oleh 2 h
al, yaitu : 1. Laju perubahan medan magnetik . Semakin cepat perubahan medan mag
netik, semakin besar tegangan induksinya. Lajuperubahan medan magnetik ini dipen
garuhi oleh kuat medan magnetik dari magnet batang itu dan kecepatan magnet bata
ng. Kesimpulannya adalah tegangan induksi sebanding dengan perubahan medan magne
t.
Bayu Adipura Page | 2
Medan Magnetik 2. Luas efektif (An), yaitu luas daerah yang ditembus secara tega
k lurus oleh medan magnetik.
Semakin besar luas efektif yang ditembus oleh medan magnetik, semakin besar tega
ngan induksi yang dihasilkan. Kesimpulannya adalah tegangan induksi sebanding de
ngan luas efektif. Dari kedua kesimpulan diatas maka besar tegangan induksi yang
diakibatkan oleh batang magnet yang digerakkan pada suatu loop atau kumparan ya
ng diam dapat dinyatakan dalam bentuk :
B. Percobaan kedua dilakukan dengan memutar suatu loop dalam daerah yang mempuny
ai medan magnetik konstan. Faraday mengamati bahwa besarnya tegangan induksi yan
g timbul ketika loop digerakkan dalam medan magnet juga dipengaruhi oleh 2 hal,
yaitu : 1. Kuat medan magnetik (B). Semakin besar kuat medan magnetik maka semak
in besar pula tegangan induksinya. Dengan kata lain, tegangan induksi sebanding
dengan kuat medan magnetik. 2. Laju perubahan luas efektif . Semakin cepat perub
ahan luas efektif maka tegangan induksinya juga makin besar. Dengan kata lain, t
egangan induksi sebanding dengan laju perubahan luas efektif. Dari kedua kesimpu
lan diatas maka besar tegangan induksi yang diakibatkan oleh loop yang berputar
dalam suatu medan magnetik yang konstan dapat dinyatakan dalam bentuk :
Untuk menyatukan hasil dari kedua percobaan diatas, Faraday memperkenalkan ide f
luks magnetik Fluks magnetik didefenisikan sebagai perkalian kuat medan magnetik
(B) dengan luas efektif (An).
.
Dengan demikain, hasil percobaaan A dan B di atas dapat dirangkum dengan mengata
kan bahwa : besarnya tegangan induksi sama dengan laju perubahan fluks. Dan jika
loop diganti dengan kumparan yang terdiri dari N lilitan, maka
Bayu Adipura
Page | 3
Medan Magnetik ARAH ARUS INDUKSI (HUKUM LENZ) Arah arus induksi dapat ditentukan
dengan dua cara, cara pertama dengan menerapkan konsep gaya Lorentz dan yang ke
dua, kita dapat menentukannya dengan lebih sederhana melalui hukum Lenz.Untuk me
nentukan arah arus induksi dengan menggunakan konsep gaya Lorenzt, perhatikan ga
mbar berikut :
X X X X X X X X X X G X X X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X
Sebatang kawat konduktor bergerak pada sebuah gawat U dalam suatu daerah yang me
mpunyai medan magnet homogen. Ketika kawat konduktor digerakkan kekanan maka mua
tan – muatan listrik yang terdapat dalam kawat konduktor juga ikut bergerak. Sesua
i dengan aturan tangan kanan, muatan positif (proton) akan mendapat gaya keatas
dan muatan negatif (elektron) akan mendapat gaya kebawah. Karena muatan yang dap
at bebas bergerak adalah elektron maka pergerakan muatan pada kawat konduktor ak
an didominasi oleh elektron sehingga menyebabkan aliran arus listrik yang arahny
a ke atas (berlawanan dengan arah aliran elektron). Dengan cara yang sama kita j
uga dapat menentukan arah arus induksi jika kawat konduktor digerakkan kekiri. S
edangkan dengan hukum Lenz kita dapat menentukan arah arus induksi dengan cara y
ang lebih sederhana. Hukum Lenz menyatakan bahwa Arah arus induksi dalam suatu l
oop atau kumparan sedemikian sehingga menimbulkan medan magnet yang melawan peny
ebabnya. Untuk lebih memahami maksud dari hukum Lenz, perhatikan gambar berikut
:
Gambar : a
Gambar : b
Pada gambar a, kutub U sebuah batang magnet digerakkan mendekati sebuah loop seh
ingga medan magnet yang memasuki loop akan makin besar. Sesuai dengan Hukum Lenz
, pada loop akan timbul medan magnet yang arahnya keluar (melawan penyebabnya) s
ehingga sesuai dengan aturan tangan kanan, pada loop akan mengalir arus yang ara
hnya ditunjukkan seperti pada gambar. Pada gambar b, kutub U sebuah batang magne
t digerakkan menjauhi loop sehingga medan magnet yang memasuki loop akan makin k
ecil. Sesuai dengan hukum Lenz, maka pada loop akan timbul medan magnet yang ara
hnya kedalam (karena medan magnet yang memasuki loop makin kecil maka loop akan
menambah medan magnet yang masuk). Arah arus yang terjadi dapat ditentukan denga
n aturan tangan kanan. Hal yang sama juga dapat dijelaskan jika kutub magnet dib
alik (kutub S yang digerakkan). Kesetaraan Hukum Lenz dengan Hukum Kekekalan Ene
rgi Pada intinya hukum Lenz didasarkan pada hukum kekekalan energi yang menyatak
an bahwa energi tidak mungkin tercipta begitu saja. Untuk melihat hubungan ini m
arilah kita analisa apa yang akan terjadi jika hukum Lenz tidak benar dan arus i
nduksi berlawanan dengan arah arus induksi menurut hukum Lenz. Misalnya pada gam
bar : a, jika hukum Lenz tidak benar maka sesuai dengan aturan tangan kanan arah
medan magnet yang ditimbulkan oleh loop akan searah dengan medan magnet batang.
Akibatnya medan magnet akan makin bertambah. Pertambahan medan magnet ini akan
mengakibatkan lagi pertambahan arus induksi dan demikian seterusnya sehingga aka
n dihasilkan arus induksi yang sangat besar. Ini tentu saja tidak sesuai dengan
hukum kekekalan energi.
Bayu Adipura Page | 4
Medan Magnetik PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 1. Generator Listrik Generator
listrik adalah alat yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Ber
dasarkan aruslistrik yang dihasilkan, generator dapat dibagi dua yaitu generator
AC dan generator DC. Perbedaannya terletak pada bentuk dan jumlah cincin luncur
. Pada generator AC terdapat dua buah cincin luncur dimana tiap cincin berhubung
an dengan setiap ujung kumparan. Pada generator arus searah hanya terdapat sebua
h cincin yang terbelah ditengahnya yang disebut cincin belah atau komutator. GGL
induksi yang dihasilkan pada generator arus bolak-balik berupa gelombang sinusu
idal yang memenuhi persamaan :
NBA sin t
Dimana :
= GGL Induksi (volt) N = jumlah lilitan A = luas bidang kumparan (m2) B = medan
magnetik ( T ) = kecepatan sudut kumparan (rad/s) t = waktu (s)
2. Transformator Transformator terdiri dari kumparan primer, kumparan skunder da
n inti besi. Transformator hanya bisa bekerja pada arus AC. Padan transformator
berlaku hubungan berikut :

Ps V I s s Pp V p I p
Perbandingan arus pada trafo dapat dinyatakan sebagai berikut :
Np Is Ip Ns
Dimana : Np = Kumparan primer Ns = kumparan skunder Ip = kuat arus primer Is = k
uat arus skunder = efisiensi trafo
INDUKTANSI DAN ENERGI DALAM SUATU KUMPARAN/INDUKTOR Joseph Henry telah melakukan
penyelidikan tentang ggl induksi akibat perubahan fluks magnetik yang ditimbulk
an oleh suatu kumparan dan diperoleh kesimpulan bahwa besarnya GGL induksi seban
ding dengan laju perubahan arus terhadap waktu. Secara matematika pernyataan ini
dapat dituliskan sebagai:
L
dI dt
Dari persamaan diatas dapat didefenisikan bahwa kumparan memiliki induktansi dir
i sebesar 1 henry apabila perubahan arus listrik 1 A dalam 1 skon pada kumparan
tersebut menimbulkan GGL induksi diri sebesar 1 V.
Bayu Adipura Page | 5
Medan Magnetik Induktansi diri pada selenoida dan toroida memenuhi persamaan :
Li
Dimana
AN2
l
dan
r . o
o 4 .10 7 Wb / A m
ENERGI DALAM KUMPARAN / INDUKTOR Energi dalam induktor tersimpan dalam bentuk me
dan magnetik dan besar enrgi yang tersimpan dalam induktor memenuhi persamaan :
W
Dengan,
1 LI2 2
L = Induktansi diri kumparan (H) I = arus yang mengalisr dalam kumparan (A)
INDUKTANSI SILANG DALAM KUMPARAN Induktansi silang (M) yang disebut juga indukta
nsi bolak-balik adalah induktansi timbal balik antara kumparan primer dan kumpar
an skunder. Perubahan arus listrik yang mengalir pada kumparan primer akan mengh
asilkan GGL induksi pada kumparan skunder sehingga pada kumparan skunder akan ti
mbul arus induksi begitu juga sebaliknya, arus listrik berubah-ubah yang terjadi
pada kumparan skunder akan kembali menimbulkan GGL induksi pada kumparan primer
. Jadi besar induktansi pada masing-masing kumparan memenuhi persamaan :
1 M
Dengan, M
dI 2 dt
dan
2 M
dI 1 dt
1 2 dI 1 dt
= Induktansi silang (H) = GGL induksi pada kumparan primer (V) = GGL induksi pad
a kumparan primer (V) = Perubahan arus pada kumparan primer (A/s)
dI 2 = Perubahan arus pada kumparan primer (A/s) dt
Induktansi silang pada dua buah kumparan memenuhi persamaan :
M
Dengan,
o N1 N 2 A
l
M = induktasi silang (H) N1 = Jumlah lilitan primer N2 = Jumlah lilitan skunder
A = luas bidang yang dilewati fluks (m2) l = panjang kumparan (m)
Bayu Adipura
Page | 6
Medan Magnetik
Bayu Adipura
Page | 7

Anda mungkin juga menyukai