DASAR TEORI
Roda dapat dibagi menjadi velg dan ban. Velg dan ban ini pada
mencegah kejutan ini berpindah ke body. Pada sepeda motor roda berfungsi
pengereman, daya stir pada jalan. Disaat yang sama roda juga menyerap
untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang kecil dimana
pengereman, daya stir pada jalan. Untuk itu roda harus bersifat kuat,
B. Bagian-bagian velg
5
Keliling permukaan lingkaran pelek bagian dalam yang merupakan
C. Klasifikasi velg
Tabel II-1.
Klasifikasi, symbol, dan tipe velg
Bentuk velg tipe WM dapat dilihat pada Gambar II-2, ukurannya dirinci
6
Ref : SNI 09-2770-1992
Tabel II-2.
Ukuran velg tipe WM
B
Min.
Min.
Min.
A G H P J R1 R2 R3 R4 R5
Toleransi
Toleransi
Toleransi
Dimensi
Toleransi
Dimensi
Dimensi
Dimensi
Leba
Min.
r velg
(inc)
5 5
1,40 36, 6,5 10, 3,5 6,5 10,0
+1, +1, +2, 4,
0 0 11,5
1,50 38, 0 10, 0, 8,0 0 4,0 0 0 7,0 5,5
0 -0,5 7,5 5 5 -0,5 0
2,0
1,60 40, 12, 4,5 4, 8,0 13,0
2,0
5 0 5
1,85 47, 5,0 6,0 15,0
0 8,5
2,15 55, 14, 9,0 3, 12, 18,5
0 7,5 5 5
0 7,0
2,50 63, 9,5
5 3,0 19,0
2,75 70, 10, 12, 11,0 3,0
0 5 0
7
Tabel II-3.
Ukuran diameter (D) dan keliling velg tipe WM
Satuan : mm
Diameter velg Keliling velg
Nominal (inch) D
Dimensi Toleransi
14 357,1 1121,9
15 382,5 1201,7
16 405,6 1274,2
17 433,3 1361,2
18 458,7 1441,0
19 484,1 1520,8
20 509,5 1600,6 +2,0
21 534,9 1680,4 -0,5
22 558,8 1755,5
23 584,2 1835,3
b. Velg tipe MT
Bentuk velg tipe MT dapat dilihat pada Gambar II-3, ukurannya dirinci
ukurannya untuk velg dengan tipe MT dapat dilhat dalam Tabel II-4 dan
8
Tabel II-4.
Ukuran velg tipe MT
Satuan : mm
Catatan :
bentuk bead seat sesuai gambar II-4 dengan ukuran menurut Tabel
II-6.
2. Bentuk bagian dalam (well part) dapat digunakan sesuai pada gambar
Tabel II-5.
Ukuran diameter (D) dan keliling velg tipe MT
Satuan : mm
Diameter Diameter Keliling sisi luar ( D ) Keliling sisi luar ( D11 )
9
velg velg Dimensi Toleransi Dimensi Toleransi
nominal (D)
14 M/C 357,6 1123,4 +1,5 1121,3
15 M/C 383,0 1203,2 1201,1
- 0,5
16 406,0 1275,5 1,0 1273,4
17 433,8 1262,8 1360,7
18 459,2 1442,6 1440,5
19 484,6 1522,4 1520,3 +2,0
20 510,0 1602,2 +1,5 1600,1
21 535,4 1682,0 1679,9 -1,0
-0,5
23 584,7 1836,9 1834,8
Tabel II-6.
Ukuran bentuk bead seat
Satuan : mm
Lebar velg nominal P R4 min.
Dimensi Toleransi
MT 1,85 8,0 + 2,0
MT 2,15 11,0 0 6,5
10
Gambar II-5. Bentuk bagian dalam (well part) velg tipe MT
Tabel II-7.
Ukuran bagian dalam (well part) velg tipe MT
Satuan : mm
Lebar velg R5 R9
dilihat pada Gambar II-7, ukurannya dirinci dalam Tabel II-8 dan II-9.
11
Lubang katub udara
Ref : SNI 09-2770-1992
Tabel II-8.
Ukuran pelek sekuter tipe MT
Satuan : mm
Catatan :
bead seat sesuai pada Gambar II-8 dengan ukuran menurut Tabel II-10
Tabel II-9.
Ukuran diameter (D) dan keliling sisi luar velg sekuter tipe MT
Satuan : mm
12
Diameter Diamete Keliling sisi luar D Keliling sisi luar Dh
pelek r pelek Dimensi Toleransi Dimensi Toleransi
nominal D (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
10 253,2 795,4 +1,5 793,3 +0,2
12 304,0 955,0 - 0,5 952,9 -1,0
Ref : SNI 09-2770-1992
bentuk bead seat velg sekuter tipe MT ( lebar velg nominal MT 1,85
dan MT 2,15 ) .
Ukuran bead seat velg sekuter tipe MT ( lebar velg nominal MT 1,85
dan MT 2,15 ).
Tabel II-10.
Ukuran bead seat pelek sekuter tipe MT
Satuan : mm
Lebar velg P R4
nominal Dimensi Toleransi Min.
MT 1,85 8,0 + 2,0 6,5
MT 2,15 11,0 0
Ref : SNI 09-2770-1992
c. Velg tipe LF
Bentuk velg tipe LF ditunjukkan pada Gambar II-9, ukurannya dirinci
13
Lubang katub udara Ref : SNI 09-2770-1992
Tabel II-11.
Ukuran velg tipe LF
Satuan : mm
Catatan :
1. Untuk lebar velg nominal 1,85, dapat digunakan bentuk dan ukuran
Satuan : mm
Diameter velg D Keliling sisi luar (D) Keliling sisi luar (DH)
nominal (inc) Dimensi Toleransi Dimensi Toleransi
14
8 202,4 635,8 633,7
+1,5 +2,0
10 252,2 795,4 793,3
-0,5 -1,0
12 304,0 955,0 952,9
Ref : SNI 09-2770-1992
D. Aluminium
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak.
15
Gambar II-12. Aluminium, dipotong setelah dicetak dari tanur tanpa perlakuan fisik
http://www.scribd.com/doc/25300537/Makalah-Aluminium
dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat
di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8 ,23% dari seluruh massa
padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton
dari korosi.
yang ringan, tahan korosi, kekuatan dan ductility yang cukup baik
16
bahan pembuat pesawat terbang, yang memanfaatkan sifat ringan dan
kuatnya.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan
berkisar 200-600 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja,
diekstrusi.
lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi
konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika dibandingkan dengan massanya,
merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup
berat.
selain aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran
17
material cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor
lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses
sebesar 5,5% Zn, 2,5% Mg, 1,5% Cu, dan 0,3% Cr. Aluminium 2014, yang
umum digunakan dalam penempaan, memiliki kandungan 4,5% Cu, 0,8% Si,
0,8% Mn, dan 1,5% Mg. Aluminium 5086 yang umum digunakan sebagai
bahan pembuat badan kapal pesiar, memiliki kandungan 4,5% Mg, 0,7% Mn,
baik untuk paduan coran. Selain itu paduan ini juga mempunyai ketahanan
korosi yang baik, sangat ringan, koefisien pemuaian yang kecil dan
sebagai penghantar yang baik untuk listrik dan panas. Karena mempunyai
kelebihan yang mencolok, paduan ini sangat banyak dipakai. Paduan Al-
b. Paduan aliminium-magnesium
mempunyai ketahanan korosi yang baik dan sifat-sifat mekanik yang baik,
18
lanjutan dan fabrikasi, dan menghaluskan butir Kristal secara efektif. Akan
butir yang keras, dan meningkatkan kemampuan cacat. Paduan jenis ini
ketahanan korosi.
kekasaran dan kekuatan tarik dan memiliki mampu mesin yang baik,
sedangakan mampu corannya kurang baik dan dari paduan ini ternyata
resiko besar pada kegetasan panas. Dengan adanya silisium sangat berguna
Paduan dalam sistem ini terutama dipakai sebagai bahan pesawat terbang.
d. Paduan aluminium-mangan
korosi tanpa perlakuan panas, selain itu paduan ini juga dapat
19
meningkatkan kekuatan dan daya tahan pada temperatur tinggi,
partikel.
e. Paduan aluminium-zinc
Unsur zinc menurunkan sifat mampu cor, paduan dengan kadar zn tinggi
yang beragam.
f. Paduan aluminium-magnesium-silisium
Jika sedikit Mg ditambahkan Al, pengerasan penuaan sangat jarang terjadi,
paduan ini dapat menurunkan sifat anti korosif dan jika kandungan Zn
cornya, paduan ini disebut lautal adalah salah satu dari paduan
aluminium yang utama. Paduan ini dipakai untuk bagian-bagian dari motor
20
i. Paduan Al-Fe
Unsur Fe akan menyebabkan kegetasan dan juga menurunkan sifat
kegetasan panas.
terhadap korosi. Hal ini disebabkan oleh fenomena pasivasi, yaitu proses
21
pembentukan lapisan aluminium oksida di permukaan logam aluminium
dapat terjadi lebih lambat jika dipadukan dengan logam yang bersifat
Yang paling umum adalah metode Brinnel, Vickers, Mohs, dan Rockwell.
Kekerasan bahan aluminium murni sangatlah kecil, yaitu sekitar 65
skala Brinnel, sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah bentuk
22
logam. Untuk kebutuhan aplikasi yang membutuhkan kekerasan,
produk aslinya, atau dicor segera setelah aluminium cair dengan paduan
23
Klasifikasi aluminium pada Standar Nasional Indonesia tidak
dinding
2. 07-0417-1989 ekstrusi aluminium paduan
3. 03-0573-1989 jendela aluminium paduan
4. 07-0603-1989 aluminium ekstrusi untuk arsitektur
5. 07-0733-1989 ingot aluminium primer
6. 07-0734-1989 aluminium ekstrusi untuk arsitektur, terlapis bahan
anodisasi
7. 07-0828-1989 ingot aluminium sekunder
8. 07-0829-1989 ingot aluminium paduan untuk cor
9. 07-0851-1989 plat dan lembaran aluminium
10. 07-0957-1989 aluminium foil dan paduannya
11. 04-1061-1989 kawat aluminium untuk penghantar listrik
E. Pro Engineer
Pro engineer adalah sebuah perangkat lunak desain yang dikeluarkan
berbagai fitur dan referensi dan bentuk hubungan antar fitur tersebut. Untuk
24
komponen akhir yang sama jika cara pemberian dimensi dan hubungan antar
fitur berbeda maka akan menghasilkan bentuk komponen yang berbeda ketika
CAM bisa dilihat gerakan pahat yang harus dilakukan untuk membentuk
bisa digunakan untuk membuat kode G dan kode M yang dipakai pada mesin
CNC. Dengan kemampuan seperti itu maka Pro engineer banyak dipakai oleh
1. Membuat Part
karakteristik khusus, jenis file ektensi yang berbeda dan tetap terhubung
dengan mode lainnya. Perlu di ingat bahwa semua informasi, baik berupa
yang lainnya secara 2 arah. Ini berarti jika kita merubah disain pada 1 mode
disain, maka perubahan secara otomatis akan diterapkan pada semua mode
disain.
25
Gambar II-13. Contoh aplikasi pro engineer
http://id.wikipedia.org/wiki/Pro/ENGINEER
F. Ansys
1. Pengertian & Sejarah ANSYS
Ansys adalah sebuah software analisis elemen hingga dengan
macam. Masalah yang ada termasuk analisa struktur statis dan dinamis
(baik linear dan non-linear), distribusi panas dan masalah cairan, begitu
26
digunakan dalam teknik sipil, teknik listrik, teknik mesin, teknik fisika dan
kimia.
2. Cara Kerja Ansys
Ansys bekerja dengan sistem metode elemen hingga, dimana
beban yang ada berupa beban terpusat dan terbagi rata, perletakan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29049/3/Chapter%20II.pdf
27