Gambar: Garis gaya listrik timbul akibat perubahan garis gaya magnet
1. Magnet didekatkan pada kumparan maka gaya yang melingkupi kumparan menjadi
bertambah banyak, sehingga pada kedua ujung kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL).
2. Magnet dijauhkan terhadap kumparan maka garis gaya yang melingkupi kumparan menjadi
berkurang, kedua ujung kumparan juga timbul GGL.
3. Magnet diam terhadap kumparan, jumlah garis gaya magnet yang melingkupi kumparan tetap,
sehingga tidak ada GGL
“Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatupenghantar atau kumparan sebanding
dengan lajuperubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh looppenghantar atau
kumparan tersebut.”
Dari rumusan di atas dapat dituliskan menjadi persamaan seperti di bawah. Pembandingnya
adalahjumlah lilitannya.
Apa arti tanda negatif itu ? Tanda negatif pada persamaan 6.1 sesuai dengan Hukum Lenz.
Dengan bahasa yang sederhana hukum Lenz dirumuskan: Ggl Induksi
selalu membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks
magnetik.
Dari persamaan 6.2 dapat diamati bahwa perubahan fluks magnet dapat terjadi tiga
kemungkinan. Pertama terjadi karena perubahan medan magnet B. Kedua, terjadi karena
perubahan luas penampang yang dilalui, contohnya kawat yang bergerak dalam medan
magnet. Ketiga, terjadi karena perubahan sudut è, contohnya kumparan yang berputar :generator.
Perhatikan penjelasan perubahanperubahan tersebut pada penjelasan berikut.
2. Penghantar bergerak dalam Medan Magnet
Penghantar bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet B dapat digambarkan seperti
pada Gambar 6.1. Pada saat bergerak maka penghantar akan menyapu luasan yang terus
berubah. Karena perubahan luas inilah maka ujung-ujung penghantar AB itu akan timbul
beda potensial. Besarnya sesuai dengan hukum Faraday dan dapat diturunkan seperti berikut.
Perubahan fluks yang kedua dapat terjadi karena perubahan medan magnet. Contoh perubahan
induksi magnet ini adalah menggerakkan batang magnet di sekitar kumparan. Sebuah batang
magnet didekatkan pada kumparan
dengan kutub utara terlebih dahulu. Pada saat ini ujung
kumparan akan timbul perubahan medan magnet yang berasal dari batang magnet (medan
magnet sumber). Medan magnetnya bertambah karena pada kutub utara
garis-garis gaya magnetnya keluar berarti fluks magnet pada kumparan bertambah.
Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi magnet (B induksi) yang menentang
sumber. Arahn B induksi ini dapat digunakan untuk menentukan araharus
induksi yaitu dengan menggunakan kaedah tangan kanan.
Perhatikan Gambar 6.3.
Timbulnya arus pada kumparan ini dapat ditunjukandari galvanometer yang dihubungkan
dengankumparan. Arusinduksi ini timbul untuk menimbulkaninduksimagnet (Binduksi
). Arah arus induksi sesuai kaedahtangan kanan, pada Gambar 6.3 terlihat arus mengalir
dari titik A ke titik B.
4. Generator
Generator adalah alat yang dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip yang
digunakan adalah perubahan sudut berdasarkan hukum Faraday
sehingga terjadi perubahan fluks magnetik. Perubahan sudut ini dirancang dengan cara memutar
kumparan pada generator. Perhatikan Gambar 6.4.
Pada ujung-ujung kumparan yang berputar diantara dua kutub magnet inilah akan timbul beda
potensial.Sehingga dapat digunakan sebagai sumber tegangan dan hasilnya adalah sumber
tegangan bolak-balik. Besar ggl induksinya dapat ditentukan dari hukum Faraday.
Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan
Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
3. Kekuatan magnet
Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti
besi lunak.
1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua
ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer yang di
dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL
induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan dapat
timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi
adalah GGL AC.
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan timbulnya ggl
di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian (self inductance) atau
akibat perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan secara magnetis
(induktansi bersama atau mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti
ada perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl.
Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik.
Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan menghasilkan
fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi
rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi. Ggl induksi yang diakibatkan oleh
perubahan fluks magnetik sendiri dinamakanggl induksi diri.
Induktansi Diri (GGL Induksi Pada Kumparan)
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan fluks magnetik di
dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang berlawanan. Ggl terinduksi ini berlawanan
arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet
akan menginduksi ggl dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat
kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi ε sebanding dengan laju perubahan arus
yang dirumuskan :
dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang dihasilkan
berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L disebutinduktansi
diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang didefinisikan sebagai satuan
untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila
arus listrik di dalam rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.
Induksi Diri Pada Selenoida Dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder. Pada kumparan ini
panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila arus dilewatkan melalui kumparan, suatu medan
magnetik akan dihasilkan di dalam kumparan sejajar dengan sumbu. Sementara itu, toroida adalah
solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi berbentuk lingkaran. Sebuah kumparan
yang memiliki induktansi diri L yang signifikan disebut induktor. Induktansi diri L sebuah solenoida
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan dibawah. Medan magnet di dalam solenoida
adalah :
B= μ .n.I
karena B Φ = B.A =
Sehingga
dengan:
dengan dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan B
= Jadi,
Apabila energi pada persamaan diatas tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi oleh lilitan Al, maka
besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi, adalah :
Induktansi Bersama
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada gambar diatas, maka sebuah arus tetap I di
dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ yang mengitari kumparan
lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut. Menurut Hukum Faraday, besar ggl ε2 yang
diinduksi ke kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya.
Karena fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka ε 2 harus sebanding dengan laju perubahan
arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan :
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. Nilai M tergantung pada
ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya. Induktansi bersama mempunyai satuan henry
(H), untuk mengenang fisikawan asal AS, Joseph Henry (1797 – 1878). Pada situasi yang berbeda, jika
perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl pada kumparan 1, maka konstanta pembanding akan
bernilai sama, yaitu :
L = N x (φ/I)
dimana: L = induktansi (H), N = jumlah lilitan, φ = fluks magnetik (Weber/Wb), I = arus (A)
φ=BxA
dimana : φ = besar magnetik fluks (Wb), B = kerapatan fluks, A = luas area (m²)
jika sebuah induktor dapat diketahui jumlah lilitan (N), maka induksi
magnetik/kerapatan fluks(B) dalam inti, dapat diketahui dengan rumus :
B = µo x H = N x (I/l)
dan pengelompokan dari peryataan diatas, maka nilai induktansi dari sebuah
induktor dapat sederhanakan dengan rumus persamaan akhir sebagai berikut:
Dimana: L = induktasni (H), N = jumlah lilitan, µo = panjang Permeabilitas (4.π.10-7), l = panjang koil dalam
meter
Tegangan emf
disebabkan oleh hukum faraday yang dikemukan oleh michael faraday bahwa
semakin cepat perubahan medan magnet maka emf yang diinduksikan akan
semakin besar. besar tegangan emf pada induktor adapat dihtiung dengan rumus
:
Vemf = L x (di/dt)
dimana : Vemf = tegangan emf (V), L = induktansi (H), di/dt = tingkat
perubahan arus (ampere/detik)
Contoh Soal
Jika sebuah induktor dengan inti udara (air core) terdiri 100 lilitan kawat,dan
menghasilkan fluks magnet sebesar 10mWb, jika arus DC yang mengalir sebesar
5A,berapakah induktansi diri dari induktor tersebut? dan hitunglah induksi diri emf
(Vemf) setelah 20ms?
Penyelesaian :
Induktor menghasilkan induksi dengan cara membangkitkan induksi emf (electro magnetic
force) di dalam induktor itu sendiri akibat dari adanya perubahan medan magnet. Di dalam
rangkaian elektronika, ketika terjadi induksi emf di dalam rangkaian, maka akan terjadi
perubahan arus listrik yang disebut induksi diri, Induksi diri induktor sering disebut emf
(tegangan) balik. Tegangan balik induktor ini memiliki arah yang berlawanan.
Fluk medan magnet adalah kerapatan medan magnet yang dapat dinyatakan :
Φ = B.A
Di mana : Φ adalah fluks medan magnet (Weber) , B adalah kuat medan magnet (Tesla) dan A
adalah luas penampang yang dilewati oleh medan magnet (m2).
Untuk induktor dengan inti udara, kuat medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dengan N adalah banyaknya lilitan, i : arus listrik yang mengalir, l : panjang lilitan dan
µ0 adalah permeabilitas ruang kosong (4π x 10-7). Maka persamaan induktansi induktor dapat
ditulis menjadi :
Di mana : L adalah induktansi induktor (Henry); µ0 adalah permeabilitas ruang hampa (4π x 10-
7); N adalah banyaknya lilitan, A adalah luas penampang induktor (m2) dan l adalah panjang
lilitan (m).
Jadi induktansi sebuah induktor berbanding kuadratik terhadap jumlah lilitan dan luas
penampang induktor, tetapi berbanding terbalik dengan panjang lilitan induktor. Untuk
meningkatkan induktansi induktor dapat dilakukan dengan mengganti inti udara dengan inti
logam.
Gambar 8 menunjukan 2 buah induktor yang saling berdekatan. Induktor 1 dihubungkan dengan
arus listrik AC maka pada induktor 1 akan timbul fluks medan magnet. Akibatnya pada induktor
2 akan terinduksi oleh medan magnet sehingga timbul tegangan dan arus listrik. Prinsip ini
disebut mutual induksi. Besar Mutual induksi ini dapat dihitung dengan persamaan :
Mutual induksi untuk induktor 2 terhadap induktor 1 yang dipasang pada satu inti seperti pada
gambar 9 adalah
Besar kedua mutual induksi ini sama sehingga dapat ditulis M12 = M21 = M
Di mana k adalah koefisien penghubung (coupling coefficient) . jika k = 1 maka tidak ada
kerugian fluk magnetik, pada kenyataannya k selalu < 1.
Selain kapasitor dan resistor, induktor juga dapat dirangkai secara seri. Induktor yang dipasang
seri maka induktansinya dapat dihitung sebagai berikut :
Gambar
10 induktor yang dipasang seri
Sama seperti resistor bila induktor dirangkai secara seri, maka tidak terjadi pembagian arus
listrik, karena tidak terdapat percabangan. Sehingga dapat ditulis :
Tetapi terjadi pembagian tegangan dan total tegangan pada induktor dapat ditulis :
Sehingga didapat
Mutual induksi yang dihasilkan oleh induktor yang dirangkaian seri dapat dibagi menjadi 2 yaitu
kumulatif kopel dan diferensial kopel. Kumulatif kopel dapat dilihat seperti pada gambar
berikut ini.
LT = L1 + L2 + L3 ± 2M
Induktor yang dirangkai paralel
Rangkain induktor paralel dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
Induktor yang dirangkai secara paralel, maka tegangan tiap induktor akan sama tetapi terjadi
pembagian arus listrik. Sehingga dapat ditulis :
dan
Maka didapat :
Mutual induksi pada rangkaian 2 induktor
paralel dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
Rangkaian 2 induktor dengan arah lilitan yang sama yang besar induktansi totalnya dapat
dihitung :
Sebuah rangkaian seri induktor dengan resistor dapat dilihat seperti pada gambar 15. Bila
rangkaian ini dihubungkan dengan sumber arus DC yang dilengkapi dengan saklar, ketika saklar
ditutup, maka arus akan mengalir melewati resistor dan ke induktor. Arus yang melewati
resistor akan mengikuti persamaan hukum Ohm, sedangkan arus yang melewati induktor akan
mengikuti hubungan tegangan dan arus listrik pada induktor.
VR = i.R
Jadi di dapat
Daya dalam rangkaian seri induktor dengan resistor merupakan penjumlahan daya resistor
dengan daya induktor atau secara matematik dapat ditulis :
Di mana i2R adalah daya yang diserap oleh resistor daya ini diubah
oleh resistor menjadi panas. Sedangkan L.i.(di/dt) adalah daya yang diserap oleh induktor dan
disimpan dalam bentuk energi medan magnetik.
Geophone
Geophone berasal dari bahasa yunani yaitu "geo" yang berarti "bumi" dan
“Phone" yang berarti
"suara“. Jadi, GEOPHONE adalah sensor yang berfungsi mengubah geraka
n atau getaran
bumi (getaran seismik) menjadi sinyal listrik yang dapat direkam di sebua
h stasiun rekaman. Sensor Geofone biasa digunakan dalam industri Perta
mbangan Minyak dan Gas. Sensor digunakan untuk mengetahui bagaimana
struktur tanah dan batuan yang ada di bawah permukaan bumi sebelum
dilakukan pengeboran.
Komponen Utama Sensor Geophone
Magnet permanen diletakkan menyatu dengan permukaan bumi, sehingga a
kan mengikuti getaran vertikal bumi bila ada gelombang seismik yang men
jalar di permukaan bumi. Kemudian Lilitan kawat tergantung pada
pegas.Ketika terjadi vibrasi yang menyebabkan geophone atau magnet
yang berada di dalam geophone bergerak, lilitan akan tetap diam karena
kelembamannya. Pergerakan magnet relatif terhadap lilitan ini
menimbulkan tegangan listrik yang proporsional terhadap kecepatan relatif
lilitan terhadap magnet. Geophone bekerja berdasakan hukum Faraday,
dimana pada sebuah kumparan akan terjadi arus listrik
apabila pada kumparan tersebut terjadi perubahan fluk magnet terhadap
waktu. Besarnya tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya
perubahan fluk terhadap waktu tersebut
Generator
Generator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Generator ada dua jenis yaitu
generator arus searah (DC) atau dynamo dan generator arus bolak-
balik (AC) atau alternator.
Generator ac Generator dc
Skema induksi gaya gerak listrik dapat diamati pada gambar diatas, yang menunjukkan kecepatan
sesaat sisi a – b dan c – d, ketika loop diputar searah jarum jam di dalam medan magnet seragam B.
Ggl hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bagian a – b dan c – d. Dengan
menggunakan kaidah tangan kanan, dapat ditentukan bahwa arah arus induksi pada a – b mengalir
dari a ke b. Sementara itu, pada sisi c – d, aliran dari c ke d, sehingga aliran menjadi kontinu dalam
loop. Besarnya ggl yang ditimbulkan dalam a – b adalah:
ε = B.l.v
Persamaan tersebut berlaku jika komponen v tegak lurus terhadap B. Panjang a – bdinyatakan oleh l.
Dari gambar diperoleh v = v sin θ , dengan θ merupakan sudut antara permukaan kumparan dengan
garis vertikal. Resultan ggl yang terjadi merupakan jumlah ggl terinduksi di a – b dan c – d, yang
memiliki besar dan arah yang sama, sehingga diperoleh:
ε = 2N.B.l.v sin θ
Dengan N merupakan jumlah loop dalam kumparan. Apabila kumparan berputar dengan kecepatan
anguler konstan ω, maka besar sudutnya adalah θ =ωt . Diketahui bahwa:
v = ω.r atau v = ω
dengan h adalah panjang b – c atau a – d.
Sehingga diperoleh :
ε = 2N.B.l. ω sinωt
atau
ε = N.B.A. ωsin ωt
Dengan A menyatakan luas loop yang nilainya setara dengan lh.
Harga ε maksimum bila ωt = 90o, sehingga sin ωt = 1.
Jadi, ε maksimum= N.B.A. ω
Generator DC
Generator DC hampir sama seperti generator AC. Perbedaannya terletak pada cincin komutator yang
digunakannya, yang ditunjukkan pada dibawah Keluaran generator dapat ditunjukkan oleh grafik
hubungan V terhadap t, dan dapat diperhalus dengan memasang kapasitor secara paralel pada
keluarannya. Atau dengan menggunakan beberapa kumparan pada angker, sehingga dihasilkan
keluaran yang lebih halus gambar berikut.
Generator elektromagnetik merupakan sumber utama listrik dan dapat digerakkan oleh turbin uap,
turbin air, mesin pembakaran dalam, kincir angin, atau bagian dari mesin lain yang bergerak. Pada
pembangkit tenaga listrik, generator menghasilkan arus bolak-balik dan sering disebut alternator.
Transformator merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Piranti ini memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian arus listrik bolak-balik ke rangkaian lain
diikuti dengan perubahan tegangan, arus, fase, atau impedansi.
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yang membungkus inti besi, yaitu kumparan primer dan
sekunder. Transformator dirancang sedemikian rupa sehingga hampir seluruh fluks magnet yang
dihasilkan arus pada kumparan primer dapat masuk ke kumparan sekunder.
a. Transformator Step Up
b. Transformator Step Down
Ada dua macam transformator, yaitu transformator stepup dan transformator step-down. Transformator
step-up digunakan untuk memperbesar tegangan arus bolak-balik. Pada transformator ini jumlah lilitan
sekunder (Ns) lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Np). Transformator step-down digunakan
untuk menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer (Np) lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Ns).
Apabila tegangan bolak-balik diberikan pada kumparan primer, perubahan medan magnetik yang
dihasilkan akan menginduksi tegangan bolak-balik berfrekuensi sama pada kumparan sekunder.
Tetapi, tegangan yang timbul berbeda, sesuai dengan jumlah lilitan pada tiap kumparan. Berdasarkan
Hukum Faraday, bahwa tegangan atau ggl terinduksi pada kumparan sekunder adalah:
Vs = Ns
Dengan Ns menyatakan banyaknya lilitan pada kumparan sekunder, sedangkan adalah laju
perubahan fluks magnetik. Tegangan masukan pada kumparan primer juga memenuhi hubungan
persamaan dengan laju perubahan fluks magnetik, yaitu:
Vp = Np
Dengan menganggap tidak ada kerugian daya di dalam inti, maka dari kedua persamaan tersebut akan
diperoleh:
Persamaan diatas adalah persamaan umum transformator, yang menunjukkan bahwa tegangan
sekunder berhubungan dengan tegangan primer. Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa daya
keluaran tidak bisa lebih besar dari daya masukan. Daya masukan pada dasarnya sama dengan daya
keluaran. Daya P = V.I, sehingga diperoleh:
Transformator ideal (efisiensi η = 100%) adalah transformator yang dapat memindahkan energi listrik
dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan tidak ada energi yang hilang. Namun, pada
kenyataannya, terdapat hubungan magnetik yang tidak lengkap antarkumparan, dan terjadi kerugian
pemanasan di dalam kumparan itu sendiri, sehingga menyebabkan daya output lebih kecil dari daya
input. Perbandingan antara daya output dan input dinyatakan dalam konsep efisiensi, yang dirumuskan:
Transformator berperan penting dalam transmisi listrik. Listrik yang dihasilkan generator di dalam
pembangkit mencapai rumah-rumah melalui suatu jaringan kabel atau “jaringan listrik”. Hambatan
menyebabkan sebagian daya hilang menjadi panas. Untuk menghindari hal tersebut, listrik
didistribusikan pada tegangan tinggi dan arus yang rendah untuk memperkecil hilangnya daya. Pusat
pembangkit mengirim listrik ke gardu-gardu induk, di mana transformator step-up menaikkan tegangan
untuk distribusi. Sementara itu, pada gardu-gardu step-down, tegangan dikurangi oleh transformator
untuk memasok tegangan yang sesuai baik untuk industri maupun perumahan.
Nomor 1
Sebuah magnet batang digerakkan menjauhi kumparan yang terdiri atas 600 lilitan. Fluks
magnetik yang memotong berkurang dari 9.10-5 weber menjadi 4.10-5 weber dalam selang waktu
0,015 sekon. Besar GGL induksi yang terjadi antara kedua ujung kumparan adalah....
A.2 volt
B.3 volt
C.4 volt
D.5 volt
E.6 volt
Nomor 2
Sebuah kumparan menembus medan magnet homogen secara tegak lurus sehingga terjadi GGL
induksi. Jika kumparan diganti dengan kumparan lain yang mempunyai lilitan 2 kali jumlah lilitan
kumparan semula dan laju perubahan fluksnya tetap, maka perbandingan GGL induksi mula-
mula dan akhir adalah...
A.1 : 1
B.1 : 2
C.2 : 1
D.3 : 1
E.3 : 2
Nomor 3
sepotong kawat menembus medan magnet homogen secara tegak lurus dengan laju perubahan
fluks 3 Wb. Jika laju perubahan fluks diperbesar menjadi 6 Wb, maka perbandingan GGL induksi
sebelum dan sesudah laju perubahan fluksnya adalah...
A.1 : 2
B.1 : 4
C.2 : 1
D.3 : 4
E.4 : 1
Nomor 4
Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan
magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar.
Pembahasan:
Diketahui:
L = 50 cm = 0,5 m
B = 0,02 T
v = 2 m/s
R = 0,02 Ω
θ = 90o
(tegak lurus)
Ditanya: i = ...
Jawab:
a.Terlebih dahulu hitung GGL induksi.
ɛ = B . L . v sin θ
ɛ = 0,02 T . 0,5 m . 2 m/s sin 90o
ɛ = 0,02 Volt
b.Menghitung i (gunakan hukum Ohm).
I = V / R = 0,02 V / 0,02 Ω = 1 Ampere
Untuk menentukan arah arus gunakan kaidah tangan kanan.
VP IP NP VS IS NS
200 V 3 mA P Q 75 mA 40
Jika generator berputar dengan frekuensi sama, maka perbandingan ggl maksimum generator A
dan B adalah...
A.5 : 3
B.5 : 1
C.1 : 2
D.1 : 3
E.1 : 5
Nomor 2
Perhatikan gambar rangkaian RLC berikut.
Sepotong kawat menembus medan magnet homogen secara tegak lurus dengan laju perubahan fluks 3 Wb/s.
Jika laju perubahan fluks diperbesar menjadi 6 Wb/s maka perbandingan GGL induksi sebelum dan sesudah laju
perubahan fluksnya adalah...
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 3 : 4
E. 4 : 1
Pembahasan:
E1 : E2 = (-N1 (Δɸ1 / Δt1)) / (-N2 (Δɸ2 / Δt2)) = (Δɸ1 / Δɸ2)
E1 : E2 = 3 / 6 = 1 : 2
Jawaban: A
Fluks magnetik kumparan pertama mempunyai 200 lilitan berubah sebesar 0,06 Wb dalam waktu 0,4 s. Pada
kumparan kedua, fluks magnetiknya berubah sebesar 0,08 Wb dalam waktu 0,2 s. Bila jumlah lilitan kedua
diganti separuh jumlah lilitan kumparan pertama maka perbandingan GGL induksi kumparan pertama dan kedua
adalah...
A. 2 : 3
B. 3 : 1
C. 3 : 4
D. 3 : 5
E. 3 : 8
Pembahasan:
E1 : E2 = (-N1 (Δɸ1 / Δt1)) / (-N2 (Δɸ2 / Δt2))
E1 : E2 = 200 (0,06 / 0,4) / (100 (0,08 / 0,2)
E1 : E2 = 30 / 40 = 3 : 4
Jawaban: C
Pembahasan:
Menghitung V2
V1 / V2 = N1 / N2
1 / V2 = 100 / 200
V2 = 2 V
Menghitung N2
V1 / V2 = N1 / N2
4 / 8 = 400 / N2
N2 = 800 lilitan
Jawaban: D
Sebuah magnet batang digerakkan menjauhi kumparan yang terdiri atas 600 lilitan. Fluks magnetik yang
memotong berkurang dari 9.10−5 weber menjadi 4.10−5weber dalam selang waktu 0,015 sekon. Besar GGL
induksi yang terjadi antara kedua ujung kumparan adalah...
A. 2 volt
B. 3 volt
C. 4 volt
D. 5 volt
E. 6 volt
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 3 : 1
E. 3 : 2
Sepotong kawat menembus medan magnet homogen secara tegak lurus dengan laju perubahan fluks 3 Wb. Jika
laju perubahan fluks diperbesar menjadi 6 Wb, maka perbandingan GGL induksi sebelum dan sesudah laju
perubahan fluksnya adalah...
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 3 : 4
E. 4 : 1
Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan magnetik serba sama
0,02 Tesla seperti pada gambar.
Pembahasan:
Diketahui:
L = 50 cm = 0,5 m
B = 0,02 T
v = 2 m/s
R = 0,02 Ω
Ditanya: i = ...
Jawab:
ɛ = B . L . v sin θ
ɛ = 0,02 Volt
Perhatikan tabel pengukuran tegangan dan arus dari sebuah transformator ideal berikut.
Jika generator berputar dengan frekuensi sama, maka perbandingan ggl maksimum generator A dan B
adalah...A. 5 : 3
B. 5 : 1
C. 1 : 2
D. 1 : 3
E. 1 : 5
Soal No. 1
Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan magnetik serba sama
0,02 Tesla seperti pada gambar.
Tentukan :
a) besar ggl induksi
b) kuat arus yang mengalir pada kawat PQ
c) arah kuat arus pada kawat PQ
d) potensial yang lebih tinggi antara titik P dan Q
e) besar gaya Lorentz pada PQ
f) arah gaya Lorentz pada PQ
g) daya yang diserap hambatan R = 0,02 Ω
(Sumber gambar dan angka : Soal UN Fisika 2008)
Pembahasan
a) besar ggl induksi
Kaidah tangan kanan untuk menentukan arah gaya Lorentz (gaya magnetik) :
- 4 jari = arah kuat medan maganet (B)
- ibu jari = arah arus listrik (i)
- telapak tangan = arah gaya (F)
Arah gaya F ke kiri (berlawanan dengan arah gerak v)
Soal No. 2
Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3 x 10 −5 Wb menjadi
5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi yang timbul!
Pembahasan
Data dari soal :
Jumlah lilitan N = 1000
Selang waktu Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon
Selisih fluks Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb
Soal No. 3
Kumparan dengan 10 lilitan mengalami perubahan fluks magnetik dengan persamaan:
φ = 0,02 t3 + 0, 4 t2 + 5
dengan φ dalam satuan Weber dan t dalam satuan sekon. Tentukan besar ggl induksi saat t = 1 sekon!
Pembahasan
Soal No. 4
Sebuah generator listrik AC menghasilkan tegangan sesuai persamaan berikut:
Tentukan:
a) Frekuensi sumber listrik
b) Tegangan maksimum yang dihasilkan
c) Nilai tegangan efektif sumber
Pembahasan
a) Frekuensi sumber listrik
Soal No. 5
Sebuah kumparan dengan induktansi 5 mH mengalami perubahan kuat arus yang mengalir dari 0,2 A menjadi
1,0 A dalam waktu 0,01 sekon. Tentukan besarnya tegangan yang timbul akibat peristiwa tersebut!
Pembahasan
Data dari soal :
Induktansi kumparan L = 5 mH = 5 x 10−3 H
Perubahan arus Δ i = 1,0 − 0,2 = 0,8 A
Selang waktu Δ t = 0,01 sekon
Soal No. 6
Perhatikan gambar dibawah.
Kawat PQ panjang 20 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan 6 m/s. Jika induksi magnet B = 0,5 Wb
m−2 maka kuat arus yang melalui hambatan R adalah....
A. 0,1 A
B. 0,2 A
C. 0,3 A
D. 0,5 A
E. 0,6 A
Pembahasan
ε = B l ν = 0,5 x 0,2 x 6 = 0,6 volt
I = ε / R = 0,6 / 2 = 0,3 A
Soal No. 7
Sebuah solenoida yang mempunyai 500 lilitan, dialiri arus searah sehingga timbul fluks magnet sebesar 2 . 10 –
3
weber. Jika induktansi solenoida 0,4 henry maka arus yang mengalir besarnya...
A. 0,25 ampere
B. 1,5 ampere
C. 2 ampere
D. 2,5 ampere
E. 25 ampere
(Soal Ebtanas 1991)
Pembahasan
Data
Solenoida
N = 500
Δ φ = 2 . 10–3 weber
L = 0,4 H
I =....
Soal No. 8
Seseorang bekerja mereparasi sebuah generator listrik. Kumparan diganti dengan yang baru yang memiliki luas
penampang 2 kali lipat dari semula dan jumlah lilitan 1,5 kali dari jumlah semula. Jika kecepatan putar
generator diturunkan menjadi 3/4 kali semula, tentukan perbandingan GGL maksimum yang dihasilkan
generator dibandingkan sebelum direparasi!
Pembahasan
GGL maksimum yang dihasilkan generator
Sebuah bidang seluas 40 cm² berada dalam daerah medan magnet homogen dengan induksi
magnetik . Jika sudut antara arah normal bidang dengan medan magnetik 60° , maka fluks magnet
sama dengan .....
a.
b.
c.
d.
e.
Penyelesaian
Jawaban : B
Suatu kawat melingkar dengan hambatan 6 Ω diletakkan dalam fluks magnetik yang berubah terhadap waktu,
dinyatakan dengan dengan Φ dalam weber dan t dalam detik. Arus yang mengalir dalam kawat
pada t = 4 detik adalah...
a. 4A
b.8A
c.16A
d.32A
e.64A
Penyelesaian
untuk t = 4 s maka
jumlah lilitan N= 1
Jawaban : d
Sebuah kumparan (solenoida) mempunyai induktansi 500 mH. Besar ggl induksi diri yang dibangkitkan dalam
kumparan itu jika ada perubahan arus listrik dari 100 mA menjadi 40 mA dalam waktu 0,01 detik secara
beraturan sama dengan....
a. 3mV
b.300 mV
c.3V
d.30V
e.300V
Penyelesaian
L = 500 mH = 0,5 H
I1 = 100 mA = 0,1 A
I2 = 40 mA = 0,04A
Δt = 0,01 s
ΔI = 0,04 - 0,1
ΔI =-0,06 A
Jawaban : c