Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memiliki muatan energi listrik dan magnet
tanpa memerlukan media rambat. Artinya, gelombang elektromagnetik dapat merambat meskipun
dalam ruang hampa.
Gelombang elektromagnetik berbentuk seperti gelombang transversal pada umumnya, yaitu arah
rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia banyak
memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Oleh sebab itu, mempelajari gelombang ini penting untuk dilakukan, khususnya jika Anda penasaran
dengan cara kerja benda-benda seperti teknologi rontgen dan sinyal radio.
Berikut adalah rangkuman sifat-sifat, spektrum, dan contoh berbagai penerapan gelombang
elektromagnetik:
Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang bersamaan.
Besar medan listrik (E) berbanding lurus dengan besar medan magnet,
Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan arah keduanya tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang.
Dari sifat di atas, dapat dikatakan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari perkalian antara
medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks magnet dapat dinyatakan
dengan
Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas bidangnya.
Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya dikalikan cosinus
sudutnya
Hukum Faraday
Hukum Faraday menyatakan bahwa jika jumlah fluks magnet yang memasuki suatu kumparan
berubah, maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul GGL (gaya gerak listrik) induksi. Besarnya
GGL induksi ini bergantung pada laju perubahan fluks magnet dan banyaknya lilitan kumparan. GGL
induksi tersebut dapat dihitung secara matematis dengan rumus:
dimana:
Hukum Lenz
Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang sedemikian rupa sehingga
arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Jadi, arah arus induksi yang terjadi dalam suatu
penghantar menimbulkan medan magnet yang saling bertolak-belakang dengan penyebab
perubahan medan magnet tersebut.
Tanda minus pada persamaan Faraday diatas menunjukkan bahwa GGL (\epsilon) yang terbentuk
memiliki arah yang bertolak belakang dengan fluks magnet ( ).
Hukum Henry
Hukum Henry menyatakan bahwa apabila arus liktrik yang mengalir pada suatu penghantar berubah
terhadap waktu, maka pada penghatar tersebut akan terjadi GGL induksi diri yang dirumuskan
dengan
di mana:
dimana:
Induksi elektromagnetik sangatlah krusial penerapan fenomena inilah yang mampu menghasilkan
listrik (dan sebaliknya) sehingga kita dapat menjalani kehidupan di era modern.
Generator
Generator merupakan alat yang mempu mengubah putaran poros menjadi arus listrik dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Bagian generator yang berputar disebut rotor, dan
bagian diam disebut stator. Terdapat dua tipe generator, yaitu generator AC (arus searah) dan
generator DC (arus bolak-balik).
Dinamo merupakan alat yang bekerja kebalikan dari generator. Dinamo mampu mengubah arus
listrik menjadi putaran poros yang mampu menggerakkan berbagai alat. Nama bagian-bagian
dinamo sama seperti generator, begitu pula tipe-tipe dinamo.
Contoh Soal 1
Sebuah kumparan dengan jumlah 200 lilitan dalam waktu 0,1 detik menimbulkan perubahan fluks
magnet sebesar , berapa GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan
tersebut?
Pembahasan:
Kita dapat mencari nilai GGL induksinya dengan menggunakan Hukum Faraday:
Tanda minus (jika memakai persamaan sebenarnya) hanya menunjukkan arah arus induksi yang
berlawanan dengan fluks magnetnya.
Contoh Soal 2
Sebuah kumparan flat berbentuk persegi memiliki jumlah lilitan sebanyak 5. Kumparan tersebut
memiliki sisi sepanjang 0,5 m dan memiliki medan magnet sebesar 0,5 T. Kumparan tegak lurus
dengan medan magnet. Medan magnet mengalami kenaikan dari 0,5 T menjadi 1 T dalam 10 sekon.
Dengan menggunakan hukum faraday, hitunglah berapa GGL induksi yang timbul.
Pembahasan:
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet dan dinyatakan dengan:
Kita dapat mencari nilai GGL induksinya dengan menggunakan Hukum Faraday:
1. Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida
Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat kecil
dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi magnet listrik. Medan
solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan
yang membentuk solenoida tersebut.
Pada Gambar diatas memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida. Kedua ujung
pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah
arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut adalah di ujung kanan, karena
garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara magnet.
Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam solenoida (kumparan
panjang) berlaku:
B = μ0 .I.n
Persamaan diatas digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah solenoida. Sementara itu,
untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan:
Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang (n), dan arus (I ).
Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B seragam. Hal ini hanya berlaku
untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang baik untuk titik-titik yang
sebenarnya tidak dekat ke ujung.
Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran dinamakan toroida, seperti
yang terlihat pada Gambar berikut:
Toroida
Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2πa merupakan jumlah lilitan per satuan
panjang n, sehingga diperoleh:
B = μ0 .I.n
Contoh Soal:
1. Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika solenoida dialiri
arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik:
a. di pusat solenoida,
b. di ujung solenoida!
Penyelesaian:
panjang solenoida, l = 2 m
2. Sebuah toroida berjari-jari 20 cm dialiri arus sebesar 0,8 A. Jika toroida mempunyai 50 lilitan,
tentukan induksi magnetik pada toroida!
Penyelesaian:
jari-jari, a = 20 cm = 2 × 10-1 m
arus listrik, I = 0,8 A
banyak lilitan, N = 50