Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah proses ketika konduktor yang diletakkan di suatu medan magnet
yang bergerak/berubah (atau konduktornya yang digerakkan melewati medan magnet yang diam)
menyebabkan terproduksinya voltase disepanjang konduktor. Proses induksi elektromagnetik ini
menghasilkan arus listrik

Gambar. Induksi elektromagnetik


[sumber gambar: http://ck-12.org/]

Michael Faraday merupakan ilmuwan yang menemukan fenomena ini pada tahun 1831 dan James
Clerk Maxwell merupakan ilmuwan yang mendeskripsikannya secara matematik sebagai Hukum
Induksi Faraday. Nama formal persamaan yang mendefinisikan karakteristik induksi medan
elektromagnetik dari fluks magnetik (perubahan pada medan magnet) disebut sebagai Hukum Faraday,
yang kemudian digeneralisasikan menjadi persamaan Maxwell-Faraday, satu dari empat persamaan
pada teori elektromagnetik oleh James Clerk Maxwell; persamaan ini mendefinisikan hubungan antara
perubahan medan listrik dan medan magnet. Selain itu, terdapat Hukum Lorentz yang
mendeskripsikan arah dari medan induksi.
Proses induksi elektromagnetik dapat bekerja pula secara kebalikannya, jadi pergerakan arus
listrik dapat menghasilkan sebuah medan magnetik. Faktanya, sebuah magnet biasa memiliki medan
magnet akibat gerakan individual elektron-elektron dalam atom-atom penyusun magnet;
elektronelektron tersebut bergerak secara seragam sehingga menghasilkan medan magnet uniform.
Induksi elektromagnetik telah diterapkan pada berbagai teknologi seperti komponen-komponen
elektrikal: induktor dan transformator, dan alat-alat yang sangat krusial: motor elektrik dan generator.

Adanya induksi elektromagnetik disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
berada dalam cakupan pada sebuah kumparan. Adanya induksi elektromagnetik dapat dipahami
melalui sebuah percobaan sederhana menggunakan magnet, kumparan, dan galvanometer.
Awalnya, sebuah magnet berada posisi diam berada di dekat sebuah kumparan yang sudah
terhubung dengan galvanometer. Terdapat tiga garis gaya magnet yang menembus kumparan tersebut,
artinya galvanometer tidak menunjukkan ada arus yang mengalir pada kumparan tersebut.

Selanjutnya, magnet digerakkan memasuki sebuah kumparan. Garis-garis gaya magnet yang
melalui kumparan, yang awalnya berjumlah tiga, setelah magnet digerakkan bertambah menjadi lima.
Jarum galvanometer yang bergerak menunjukkan bahwa ada arus listrik yang mengalir pada
kumparan tersebut.
Pertambahan jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus kumparan menyebabkan arus listrik
mengalir. Sehingga, jarum pada galvanometer bergerak. Hal ini menunjukkan bawah ada arus listrik
yang mengalir. Arus listrik yang mengalir pada kumparan muncul karena adanya beda potensial pada
ujung-ujung kumparan. Beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kumparan disebut gaya gerak
listrik induksi atau sering disingkat dengan ggl induksi

2.2 GGL Induksi


Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi ) merupakan beda potensial yang timbul pada ujung-ujung
kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. GGL induksi dapat timbul melalui empat cara
yaitu:
1. Memutar magnet di dekat kumparan
2. Memutar magnet di dalam kumparan
3. Mnggerakkan magnet keluar/masuk dalam kumparan
4. Memutus/menyambungkan arus listrik searah yang melalui kumparan

Besarnya ggl induksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi
besarnya GGL induksi dapat dilihat pada daftar di bawah.
1. Laju gerakan magnet saat masuk/keluar kumparan
Semakin cepat gerak magnet masuk/keluar pada sebuah kumparan, semakin besar GGL
induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan.
2. Jumlah lilitan kumparan
Semakin banyak lilitan kumparan, semakin besar GGL induksi yang timbul.
3. Kekuatan/daya tarik magnet
Semakin kuat magnet batang yang digunakan, semakin besar GGL induksi yang timbul.

2.3 Rumus Elektromagnetik


2.3.1 Fluks Magnet

Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari perkalian
antara medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks magnet dapat
dinyatakan dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas bidangnya.
Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya dikalikan cosinus sudutnya

2.3.2 Hukum Faraday


Hukum Faraday menyatakan bahwa jika jumlah fluks magnet yang memasuki suatu kumparan
berubah, maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul GGL (gaya gerak listrik) induksi. Besarnya
GGL induksi ini bergantung pada laju perubahan fluks magnet dan banyaknya lilitan kumparan. GGL
induksi tersebut dapat dihitung secara matematis dengan rumus:

dimana:

merupakan GGL induksi (volt);

N merupakan jumlah lilitan kumparan;

merupakan laju perubahan fluks magnet.

Tanda delta ( mengungkapkan perubahan. Jadi, ( ) adalah perubahan fluks magnet terhadap
perubahan waktunya, sehingga disebut sebagai laju perubahan fluks.

2.2.3 Hukum Lenz

Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang sedemikian rupa
sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Jadi, arah arus induksi yang terjadi
dalam suatu penghantar menimbulkan medan magnet yang saling bertolak-belakang dengan penyebab
perubahan medan magnet tersebut.

Tanda minus pada persamaan Faraday diatas menunjukkan bahwa GGL (ɛ:epsilon) yang
terbentuk memiliki arah yang bertolak belakang dengan fluks magnet ( ).

2.2.4 Hukum Henry

Hukum Henry menyatakan bahwa apabila arus liktrik yang mengalir pada suatu penghantar
berubah terhadap waktu, maka pada penghatar tersebut akan terjadi GGL induksi diri yang
dirumuskan dengan

di mana:

merupakan GGL induksi diri (volt)

L merupakan induktansi diri

dI/dt merupakan besar perubaha arus per satuan waktu (Ampere/sekon)

Induksi diri (L) merupakan besarnya GGL yang terjadi pada suatu kumparan dimana terjadi
perubahan arus 1 Ampere setiap 1 detik yang dirumuskan dengan:

dimana:
N merupakan jumlah lilitan kumparan

merupakan fluks magnet (Weber)

I merupakan kuat arus (Ampere)

2.3 Generator dan Motor


Generator merupakan alat yang mempu mengubah putaran poros menjadi arus listrik dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik dan ggl induksi. Bagian generator yang berputar
disebut rotor, dan bagian diam disebut stator.
Terdapat dua tipe generator, yaitu generator AC (arus searah) dan generator DC (arus
bolak-balik).

Gambar. Prinsip Kerja Generator AC


[sumber gambar: http://macao.communications.museum/ dan http://idschool.net]

2.3.2 Dinamo (motor listrik)


Dinamo merupakan alat yang bekerja kebalikan dari generator. Dinamo mampu mengubah
arus listrik menjadi putaran poros yang mampu menggerakkan berbagai alat. Nama bagian-bagian
dinamo sama seperti generator, begitu pula tipe-tipe dinamo.

Gambar. Prinsip Kerja Motor Listrik pada dinamo sepeda


[sumber gambar: http://idschool.net/]

Anda mungkin juga menyukai