ELEKTROMAGNET
KELOMPOK I
Bila salah satu kumparan digerakkan dari jarak tak hingga melewati kumparan
lain akan menyebabkan fluks magnet.
Φ12 = perubahan fluks pada kumparan ke-1 oleh kumparan ke-2
Φ21 = perubahan fluks pada kumparan ke-2 oleh kumparan ke-1
Induktansi diri (self inductance)
Perubahan fluks magnet dapat terjadi pada kumparan
sendiri bila arus yang mengalir berubah-ubah.
Energi dalam medan magnet
Penghantar bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet B
dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah. Pada saat
bergerak maka penghantar akan menyapu luasan yang terus
berubah. Karena perubahan luas inilah maka ujung-ujung
penghantar AB itu akan timbul beda potensial. Besarnya sesuai
dengan hukum Faraday dan dapat diturunkan seperti berikut.
ε = B l v sin θ
Dimana :
ε = B l v sin θ (dengan ε = ggl induksi (volt))
B = induksi magnet (Wb/m2)
l = panjang penghantar
v = kecepatan gerak penghantar (m/s)
θ = sudut antara θ dan v.
Arah arus yang ditimbulkan oleh beda potensial ini dapat
menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada Gambar
2.4. Ibu jari sebagai arah arus induksi I, empat jari lain
sebagai arah B dan telapak sebagai arah gaya Lorentz yang
berlawanan arah dengan arah kecepatan penghantar.
dengan :
W = energi yang tersimpan dalam kumparan (Joule)
L = induktansi diri kumparan (Henry)
I = kuat arus yang mengalir dalam kumparan (Ampere)
Penerapan Induksi Elektromagnetik
1. Generator
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan
generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan
generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap.
Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan
berupa arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda.
Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.
Ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi,
generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti
cincin ganda dengan sebuah komutator.