Anda di halaman 1dari 13

INDUKSI ELEKTORMAGNETIK

Induksi elektromagnetik adalah


gejala timbulnya arus listrik pada
penghantar listrik akibat dari adanya
perubahan medan magnet di
sekeliling penghantar.
1. Fluks Magnetik
Fluks magnetik dapat didefinisikan sebagai ukuran total atau jumlah total medan magnet yang melewati suatu penampang tertentu. Fluks magnetik juga sering diartikan sebagai kerapatan medan magnet.

Fluks magnetik yang melewati suatu bidang tertentu nilainya sebanding dengan nilai jumlah medan magnet yang melewati bidang tersebut dan jumlah tersebut sudah masuk pada pengurangan atas medan yang memiliki arah yang berlawanan.

Fluks magnetik memiliki satuan yang disebut weber (Wb) yaitu satuan turunan dari volt detik.
Rumus Fluks Magnetik

∅=BA

∅ = B A cos α

Dimana

∅ =fluks magnetik (Wb)


B = medan magnet (T)
A = luas penampang (m)
2. GGL INDUKSI
Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kumparan akibat adanya perubahan medan magnetik. Dengan kata
lain, ggl induksi adalah ggl yang timbul karena induksi elektromagnetik.
3. HUKUM FARADAY
Besarnya GGL induksi bergantung pada faktor2:
1. Laju perubahan fluks medan magnet dalam kumparan
2. Jumlah lilitan kumparan
Hk. Faraday menyatakan: Gaya gerak listrik induksi sebanding dengan laju
perubahan fluks medan magnet yang terjadi di dalam kumparan
Secara matematik dituliskan:
CONTOH:

Sebuah solenoida panjang berdiameter 3.2 cm dengan 220 lilitan/cm dialiri


arus 1,5 A. Ditengah-tengahnya terdapat kumparan berdiameter 2,1 cm
dengan 130 lilitan. Arus yang melewati solenoida diturunkan sampai nol
kemudian dinaikkan lagi tapi dalam arah yang berlawanan (-1,5 A). Bila
perubahan arus ini terjadi dalam 50 ms, hitung tegangan induksi yang terjadi
pada kumparan.
Jawab:
4. HUKUM LENZ
Hukum Lenz menyatakan bahwa “Arus induksi akan muncul dengan arah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan
perubahan garis gaya yang menghasilkannya”
5. INDUKTANSI
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan
arus yang melewati rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus
yang melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan secara magnetis
(induktansi bersama atau mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut,
perubahan arus berarti ada perubahan medan magnetik, yang kemudian
menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan
tersebut akan timbul medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang
mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan menghasilkan fluks
magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat
menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi.
APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
1. GENERATOR
Generator adalah alat yang digunakan untuk merubah energi gerak (kinetik)
menjadi energi listrik. Energi gerak yang dimiliki generator dapat diperoleh
dari berbagai sumber energi alternatif, misalnya dari energi angin, energi air,
dan sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating
Current) dan generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator
dapat menghasilkan arus listrik bolak-balik dengan cara menggunakan cincin
ganda, sedangkan generator DC dapat menghasilkan arus listrik searah
dengan cara menggunakan komutator (cincin belah).
2. TRANSFOMATOR
adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil tegangan listrik arus
bolak-balik yang berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.Tranformator penurun tegangan " trafo step down,
sedangkan transsformator penaik tegangan " trafao step up.
Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan
sekunder yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan
primer yang mendapat tegangan AC akan menginduksi inti besi hingga
menjadi magnet. Perubahan arah arus AC membuat medan magnet
yang terbentuk berubah-ubah, sehingga menghasilkan tegangan AC
pada ujung-ujung kumparan sekunder.
Pada transformator ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan dipindahkan
seluruhnya ke dalam kumparan sekunder. Hal ini mengakibatkan besar efisiensi transformator
menjadi 100% atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
I p = arus primer
I s = arus sekunder
N p = lilitan primer
N s = lilitan sekunder
V p = tegangan primer
V s = tegangan sekunder

Pada kenyataannya, tidak pernah dapat dibuat tranformator dengan efisiensi sebesar 100%, karena
biasanya sebagian energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan diubah menjadi kalor.
3. Dinamo AC-DC
Dinamo adalah generator yang relatif kecil seperti yang digunakan
pada sepeda. Cara kerja dinamo dan generator hampir sama, termasuk
penggunaan satu cincin yang dibelah menjadi dua (komutator) pada
dinamo DC dan cincin ganda pada dinamo AC. Perbedaan dinamo
dengan generator terletak pada dua komponen utama dinamo, yaitu
rotor (bagian yang bergerak) dan stator (bagian yang diam).

Anda mungkin juga menyukai