Anda di halaman 1dari 3

Gejala elektromagnet ini dapat diterapkan pada alat-alat berikut ini:

Bel listrik
Pada saat tombol bel
listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus
mengalir pada kumparan. Aliran
arus listrik pada kumparan ini
mengakibatkan besi di dalamnya
menjadi elektromagnet yang
mampu menggerakkan lengan
pemukul untuk memukul bel
sehingga berbunyi.

Saklar listrik
Di setiap rumah yang menggunakan aliran listrik,
hampir semuanya menggunakan saklar. Saklar berfungsi
untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada
rangkaian listrik. Saklar bekerja ketika saklar membentuk
rangkaian tertutup. Lilitan kawat akan berfungsi sebagai
elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah.
Setelah besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan
menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri
sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus listrik. Ketika
arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan menyala.

Telepon kabel
Saat menggunakan telepon, seseorang
akan menerima pesan (mendengar) sekaligus
mengirim pesan (berbicara). Telepon terdiri dari
dua bagian yaitu bagian pengirim (mikrofon) dan
bagian penerima (telepon). Prinsip kerja bagian
mikrofon adalah mengubah gelombang suara
menjadi getaran-getaran listrik. Pada bagian
pengirim ketika seseorang berbicara maka akan
menggetarkan bagian diafragma aluminium.
Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada
mikrofon akan tertekan dan menyebabkan
hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran yang
berupa sinyal listrik akan mengalir melalui
rangkaian listrik. Getaran pada speaker inilah yang
akhirnya menggetarkan udara di sekitarnya dan
memberikan efek “dengar” bagi telinga.
GAYA LORENTZ
Pada tahun 1829 Hans Cristian Orsted menemukan
bukti bahwa arus listrik yang mengalir pada kawat
penghantar menghasilkan medan magnet yang arahnya
tergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
Medan magnet dapat menghasilkan gaya pada arus
listrik yang selanjutnya disebut gaya Lorentz. Jadi gaya
Lorentz adalah gaya tarik menarik atau tolak-menolak yang
bekerja pada kawat yang berarus listrik. Gaya Lorentz akan
timbul pada kawat yang dialiri arus listrik yang berada di
dalam medan magnet.
Hubungan antara gaya Lorentz, arah arus listrik, dan medan magnet dinyatakan dengan
aturan atau kaidah tangan. Arah arus listrik (I) ditunjukkan oleh ibu jari, arah medan magnetik (B)
ditunjukkan oleh jari telunjuk, dan gaya lorentz ditunjukkan oleh jari tengah.
Besar gaya lorentz bergantung pada:
1. Besar medan bagnetik
2. Besar arus listrik yang mengalir
3. Panjang kawat penghantar
4. Sudut yang terbentuk antara arus listrik
dan medan magnetik

INDUKSI MAGNETIK DAN INDUKSI ELETROMAGNETIK


Konsep induksi magnet berawal dari tidak terkendalinya putaran jarum kompas yang ada di
kapal laut saat petir menyambar. Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik
akibat adanya perubahan fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya magnet yang
menembus suatu bidang. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut induksi elektromagnetik.
Medan magnet yang dihasilkan membentuk lingkaran mengelilingi kawat dan arahnya
ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan.

Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer


menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang)
ketika magnet tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika
magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan
menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya ke kiri). Jarum
galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan.
Beberapa faktor yang memengaruhi besarnya GGL
Induksi sebagai berikut.
1. Kecepatan perubahan medan magnet
2. Jumlah lilitan
3. Kekuatan magnet
Pernyataan inilah yang dikenal dengan hukum Faraday.

Alat-alat yang Menggunakan Prinsip kerja Induksi Elektromagnetik

1. Generator
Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator ada dua jenis yaitu generator arus searah (DC)
atau dynamo dan generator arus bolak-balik (AC) atau alternator.
Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu
dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga
timbul GGL induksi.

2. Dinamo
Dinamo adalah generator yang relatif kecil seperti yang
digunakan pada sepeda. Pada sepeda terdapat dinamo yang berfungsi
sebagai sumber energi listrik untuk menyalakan lampu. Dinamo adalah
alat yang berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi listrik. Cara
kerja dinamo dan generator hampir sama. Perbedaan dinamo dengan
generator terletak pada dua komponen utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang bergerak) dan
stator (bagian yang diam).

3. Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah
tegangan listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator
dibagi menjadi trafo step up dan trafo step down.

Trafo step up Trafo step down

Transformator yang berfungsi untuk Transformator yang berfungsi untuk


menaikkan tegangan AC menurunkan tegangan AC
N p< N s N p >¿ N s
V p < Vs V p > Vs
I p >I s I p <I s

Anda mungkin juga menyukai