Zat adiktif adalah obat serta bahan aktif yang apabila dikomsumsi dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihilangkan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus.
A. Zat Adiktif bukan Narkotika dan Psikotropika
Teh: mengandung theine dan kafein sehingga sebagian orang menjadi terbiasa mengonsumsi teh setiap hari. Teh aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tertentu Kopi: Kandungan kafein kopi lebih tinggi dari teh. Kafein dalam kopi dapat meningkatkan respons kewaspadaan pada otak. Kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi bisa bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit. Rokok: mengandung nikotin dan tar. Nikotin menyebabkan orang menjadi berkeinginan untuk mengulang terus menerus merokok. Minuman beralkohol: mengandung etanol etilalkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat. Alkohol dapat menyebabkan gangguan jantung dan syaraf, mengganggu metabolism, kenaikan berat badan, mengganggu fungsi hati, gangguan sistem reproduksi, dll. B. Narkotika Narkotika dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh: opium, kokain, ganja, heroin, dan amphetamin.
Pohon ganja, opium, dan heroin
Dampak penggunaan: Fisik/ jasmani: jangka pendek dapat menghilangkan rasa nyeri, peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut dan tenggorokan kering. Penggunaan jangka Panjang dapat menyebabkan ketergantungan, meninggal karena overdosis, dan HIV/ AIDS. Psikis/ kejiwaan: Efek jangka pendek yaitu akan rasa cemas dan gembira menjadi satu, banyak bicara, tertawa terbahak-bahak, halusinasi, berubahnya perasaan waktu dan ruang. Penggunaan ganja dalam jangka menyebabkan daya pikir berkurang, dan motivasi belajar turun drastic. C. Psikotropika Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika yang dapat menurunkan aktivitas otak dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan alam perasaan. Penggunaan psikotropika juga dapat menyebabkan ketergantungan serta berefek merangsang pemakainya. Pemakaian psikotropika yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Contoh: ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD. Dampak penggunaan: Penggunaan ekstasi (metilen dioksi metamfetamin/ MDMA) dan sabu (metamfetamin) dalam jangka pendek dapat menyebabkan terjaga tidur, rasa riang, perasaan melambung, rasa nyaman akraban. Setelah itu akan timbul rasa tidak enak, murung, nafsu makan hilang, berkeringat, rasa haus, badan gemetar, jantung berdebar, dan tekanan darah meningkat. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kurang gizi, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa, dan pembuluh darah di otak dapat pecah sehingga mengalami stroke atau gagal jantung yang mengakibatkan kematian.