Anda di halaman 1dari 6

Nama: Muhammad Fa’iq Rizq Rani

Kelas PTE 01
NIM: 220204500011

RANGKUMAN MATERI GAYA MAGENT DAN


KEKUATAN YANG DITIMBULKAN

Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik


benda berbahan khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di
dalamnya. Magnet memiliki kemampuan untuk menolak benda sekaligus
bisa menarik dan mempertahankan benda lain tersebut tetap menempel.

Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya


tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Medan magnet pada
umumnya mengitari bagian-bagian kutub magnet. Medan magnet terdiri dari
garis-garis fluks imajiner yang berasal dari partikel bermuatan listrik yang
bergerak atau berputar. Contohnya partikel proton yang berputar dan
pergerakan elektron yang mengalir pada kawat dalam bentuk sirkuit
elektronik.

Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medan
magnetnya tercipta, yaitu:
• Magnet permanen
Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dalam
menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam
atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon
yang kuat terhadap medan magnet).
• Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta karena
adnya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang diberikan, maka
semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.
Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup.
Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N)
menuju kutub selatan (S).

Medan magnet pada Solenoid, Solenoid adalah kawat berarus listrik


berbentuk loop yang biasanya dililitkan pada inti dari besi sehingga
menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang seragam dihasilkan
pada pusat solenoid, sedangkan medan magnet yang terbentuk diluar
solenoid lebih lemah .
Prinsip induksi elektromagnetik digunakan dalam teknik listrik antara
lain berupa (1) pembuatan pembangkit listrik yang dikenal dengan
Generator, yaitu suatu sistem yang merubah energi mekanik menjadi energi
listrik dengan prinsip kerja berdasarkan peristiwa induksi (hukum Faraday);
dan (2) Transformator (trafo) yaitu alat untuk mengubah tegangan listrik
bolak-balik. Prinsip kerjanya bedasarkan pemindahan daya/energi listrik dari
kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara induksi.
Pada Trafo secara umum terdapat kumparan primer (N1 ) yang
memiliki beda potensial listrik V1 , dan kumparan sekunder (N2 ) yang
menghasilkan benda votensial listrik V2 . Antar besaran-besaran ini berlaku
hubungan V2 /N2 = V1 /N1 . Trafo biasanya dibedakan jenisnya berdasrkan
fungsi dalam penggunaan. Trafo jenis Step Up berfungsi untuk
meningkatkan tegangan (V2 > V1 ) sedangkan trafo jenis Step Down
berfungsi untuk menurunkan tegangan (V1 > V2 ). Untuk Transforrnator ideal
maka Daya listrik yang masuk (Pin ) sama dengan Daya listrik yang
dihasilkan (Pout). Dengan transformator tidak berfungsi untuk mengubah
kuantitas energi listrik.

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf


tegangan AC dengan cara menurunkan atau menaikkan. Transformator juga
disebut sebagai trafo yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnet dan hanya berfungsi pada tegangan arus bolak-balik (AC).
Trafo dapat memindahkan tenaga listrik antara dua buah rangkaian
melalui induksi elektromagnetik. Contoh yang dapat digambarkan adalah
ketika seseorang ingin menurunkan tegangan AC dari 300 VAC menjadi 50
VAC. Begitupun sebaliknya, di mana menaikkan tegangan dari 110 VAC
menjadi 220 VAC.
Trafo memiliki peranan penting dalam pendistribusian tenaga listrik
dari pembangkit listrik PLN. Selain itu trafo juga dapat menurunkan tegangan
yang dibutuhkan dalam setiap bangunan, baik rumah maupun gedung
perkantoran yang umumnya memiliki tegangan 220 Volt.
Bagian Tranformator
Secara umum, transformator memiliki tiga bagian yang dikenali, yaitu:
1. Kumparan Primer (Np) yang merupakan tempat masukkan tegangan
mula – mula.
2. Kumparan Sekunder (Ns) adalah tempat dialirkannya tegangan hasil.
3. Inti Besi (inti magnetik) terbuat dari bahan lapisan plat dinamo yang
disusun berlapis – lapis.

Prinsip Kerja Transformator


Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari dua lilitan
kumparan kawat, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan kawat ini dililitkan pada sebuah besi yang diberi nama inti besi
(core).
Kumparan primer yang terus dialiri oleh arus AC menimbulkan medan
magnet di sekitarnya. Kekuatan medan magnet ini dipengaruhi oleh
seberapa besarnya arus listrik yang dialiri. Semakin besar arus listriknya,
semakin besar pula medan magnetnya.
Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan primer akan
menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan sekunder.
Selanjutnya terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan
sekunder.
Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik, baik
dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan pada bagian inti besi trafo biasanya berisi kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis.
Kegunaan dari hal tersebut adalah untuk mempermudah jalannya medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi
suhu panas yang ditimbulkan.

Fungsi Transformator
Berikut ini adalah fungsi dari transformator dalam kehidupan manusia, yaitu:
1. Rangkaian kontrol
Transformator digunakan pada tegangan listrik peralatan elektronik yang
umumnya manusia gunakan seperti charger, komputer, dan berbagai
peralatan lainnya supaya dapat digunakan pada tegangan kontrol 5V, 12V,
18V, dan seterusnya.
2. Rangkaian pengatur frekuensi
Dalam dunia frekuensi, trafo digunakan untuk mengatur besaran frekuensi
radio yang dihasilkan. Namun, dimensi dan bentuknya jauh lebih kecil
daripada trafo yang digunakan pada rangkaian kontrol apalagi trafo transmisi
listrik.
3. Distribusi dan transmisi listrik
Sebelum mendistribusikan listrik dari pembangkit listrik kepada pemakai
listrik, dibutuhkan penaikkan tegangan agar tidak terjadi drop tegangan. Hal
tersebut harus dilakukan agar drop tegangan tidak terlalu besar dan lebih
murah karena kabel yang dipakai lebih kecil. Jika tegangan semakin besar,
arus akan semakin kecil sesuai Hukum Kekekalan Energi.

Anda mungkin juga menyukai