TRANSFORMATOR I PHASA
Konstruksi Transformator
a. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon
yang diklem jadi satu.
b. dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris
maupun spiral.
c. Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.
Jenis-jenis Transformator
1. Step-Up
6. Transformator Pulsa
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
demikian sehingga,
Vp.Ip = Vs.Is (5)
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan
sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Vp/Vs = Np/Ns
Dimana:
Komponen Transformator
2. Tap Changer, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk merubah kedudukan
tap (sadapan) dengan maksud mendapatkan tegangan keluaran yang stabil
walaupun beban berubah-ubah. Tap changer selalu diletakkan pada posisi
tegangan tinggi dari trafo pada posisi tegangan tinggi. Tap changer dapat
dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak
berbeban (off load), tergantung jenisnya.
4. Fluks Bocor; kebocoran fluks terjadi karena ada beberapa fluks yang
tidak menembus inti besi dan hanya melewati salah satu kumparan
transformator saja. Fluks yang bocor ini akan menghasilkan induktansi
diri pada lilitan primer dan sekunder sehingga akan berpengaruh terhadap
nilai daya yang disuplai dari sisi primer ke sisi sekunder transformator.
III.3 Alat – Alat yang digunakan
Tegangan sekunder
No. Vp
2U1 & 2U1 & 2U1 & 3U1 & 3U1 &
2U2 2U3 2U4 3U3 3U2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Transformator satu phasa tanpa beban.
Tegangan
No. Ampere (mA) Volt (V)
Sekunder
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
Hubungan singkat pada transformator satu phasa.
No
VSC ISC PSC
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.