Anda di halaman 1dari 7

MODUL 2

TRANSFORMATOR SATU FASA


PERCOBAAN BERBEBAN

BRIAN RICHARDO PRATAMA (1810017111030)


Asisten: Annisa Rezky /1610017111030
Tanggal Percobaan: 26 April 2020
Praktikum Teknik Tenaga Listrik (7111944192)
Laboratorium Konversi Energi Elektrik – Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri – Universitas Bung Hatta

Abstrak menghambat arus searah (DC=Direct


Pada suatu sistem transmisi yang Current) dan melewatkan arus bolak-balik,
efisien, dan untuk menaikkan dan menurunkan
Transformator adalah suatu alat listrik yang tegangan AC.
dapat memindahkan dan mengubah energi
Transformator adalah suatu alat listrik
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah
ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
induksi elektromagnet. Pada umumnya listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
transformator terdiri atas sebuah inti, yang suatu gendengan magnet dan berdasarkan
terbuat dari besi berlapis, dan dua buah prinsip induksi elektromagnetik.
kumparan, yaitu kumparan primer, dan Prinsip dasar dari suatu transformator
kumparan sekunder.
adalah induksi bersama (mutualinduction)
Kata kunci : Kumparan primer;Kumparan antara dua buah rangkian terpisah, yang
sekunder;transformator. diantara keduanyadihubungkan dengan
suatu fluksi magnet (magnetic flux).
1. Pendahuluan Transformator satufasa yang sederhana
Pada pratikum kali ini kita akan terdiri dari dari dua buah belitan induktif
melakukan percobaan transformator yang yang secaralistrik terpisah, tetapi secara
berbeban. magnetis dihubungkan dengan suatu
medanmagnet yang melingkupi keduanya
Adapun tujuan pada percobaan ini, yaitu: (magnetic linked).
1) Mengetahui pengaturan tegangan trafo Jenis jenis trafo atau transformator
pada beban resistif, induktif, dan 1) Transformator step up
kapasitif. 2) Transformator step down
3) Transformator isolasi
2) Mengetahui efisiensi trafo pada beban
resistif, induktif, dan kapasitif. Prinsip dasar dari suatu transformator
adalah induksi bersama (mutualinduction)
2. Studi Pustaka antara dua buah rangkian terpisah, yang
2.1. Transformator diantara keduanyadihubungkan dengan
Dalam bidang elektronika, suatu fluksi magnet (magnetic flux).
transformator digunakan antara lain sebagai Transformator satufasa yang sederhana
gandengan impedansi (input Impedance) terdiri dari dari dua buah belitan induktif
antara sumber dan beban, untuk yang secaralistrik terpisah, tetapi secara
magnetis dihubungkan dengan suatu Transformator terdiri dari 2 bagian, yaitu
medanmagnet yang melingkupi keduanya Kumparan primer adalah kumparan yang
(magnetic linked). dihubungkan dengan sumbertegangan,
Apabila salah satu belitan dihubungkan sedanmgkan kumparan sekunder
dengan sumber tegangan bolak-balik (AC), meruupakan kumparan yangberhubungan
maka suatu fluksi magnet yang bolak-balik dengan beban atau hambatan.
juga akan terdapat padabelitan tersebut. Di dalam keadaan ideal , suatu
Dan fluksi magnet tersebut akan melingkupi transformator diharapkan tidak memiliki rugi
belitan yang lain, yang kemudian akan rugi yang dapat mempengaruhi daya yang
menghasilkan induksi bersama antar kedua disalurkan . Akan tetapi dalam
belitan tersebut. kenyataannya, sebuah tranformator akan
Transformator termasuk pada mesin selalu memiliki rugi-rugi yang disebabkan
listrik yang tidak memiliki bagianyang adanya resistansi dan reaktansi baik dalam
bergerak . Tranformator ini mampu kumparan maupun inti transformator
menyalurkan daya dari suatu rangkaian ke tersebut . Untuk memudahkan didalam
rangkaian lain melalui koping magnetic . melakukan perhitungan dan analisa , maka
Secara umum transformator terdiri dari tiga sebuah transformator dapat dituangkan
bagian utama , yaitu : menjadi suatu bentuk rangkaian ekivalen.

2.2. Prinsip kerja transformator


Transformator terdiri atas dua buah
kumparan (primer dan sekunder) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini
terpisah secara elektris namun berhubungan
secara magnetis melalui jalur yang memiliki
reluktansi (reluctance) rendah. Apabila
Gambar 2.1 Induksi Lilitan Trafo pada
kumparan primer dihubungkan dengan
Inti Besi
sumber tegangan bolak-balik maka fluks
bolak-balik akan muncul di dalam inti yang
1. Kumparan primer yang dihubungkan
dilaminasi, karena kumparan tersebut
dengan sumber tegangan . Kumparan
membentuk jaringan tertutup maka
ini dapat merupakan kumparan tegangan
mengalirlah arus primer. Akibat adanya
tinggi atau rendah tergantung dari
fluks di kumparan primer maka di kumparan
pemakaian .
primer terjadi induksi (self induction) dan
2. Kumparan sekunder yang dihubungkan
terjadi pula induksi di kumparan sekunder
dengan beban. Kumparan ini
karena pengaruh induksi dari kumparan
merupakan kumparan tegangan tinggi
primer atau disebut sebagai induksi
atau rendah tergantung pemakaian
bersama (mutual induction) yang
3. Inti Transformator. Pada inti ini
menyebabkan timbulnya fluks magnet di
kumparan primer dan sekunder
kumparan sekunder, maka mengalirlah arus
dililitan , dan rangkaian ini
sekunder jika rangkaian sekunder di bebani,
merupakan rangkaian magnetis
sehingga energi listrik dapat ditransfer
tempat dibangkitkannya fluksi
keseluruhan (secara magnetisasi).demikian
magnetic.
fluks tersebut menginduksikan GGL induksi
es pada kumparan sekunder. Berikut adalah
skema prinsip kerja dari transformator:
Trafo fasa tungal biasa trdapat di
pemukiman pemukiman penduduk yang
masih menggunakan listrik dengan skala
kecil.

 Transformator Tiga Fasa


Transformator tiga fasa sebenarnya
adalah tiga transformator yang dihubungkan
secara khusus satu sama lain. Lilitan primer
Gambar 2.2 Skema prinsip kerja biasanya dihubungkan secara bintang (Y)
transformator dan lilitan sekunder dihubungkan secara
delta (Δ). Di dalam trafo ini terdapat tiga
Pada skema transformator di atas, konduktor yang mengalirkan arus AC (yang
ketika arus listrik dari sumber tegangan sama frekuensinya) yang mencapai nilai
yang mengalir pada kumparan primer maksimum pada saat yang tidak
berbalik arah (berubah polaritasnya) medan bersamaan.
magnet yang dihasilkan akan berubah arah
sehingga arus listrik yang dihasilkan pada 2. Berdasarkan frekuensi kerjanya
kumparan sekunder akan berubah  Transformator Daya : (50-60) Hz
polaritasnya.  Transformator Pendengaran (20Hz-
20kHz)
2.3. Bentuk dan konstruksi bagian –  Transformator MF (455 kHz)
bagian transformator  Transformator RF (>455 kHz)
Pada prinsipnya konstruksi
transformator dibedakan menjadi dua jenis 3. Berdasarkan bidang tenaga listrik
yaitu sebagai berikut :  Transformator Daya
1. Konstruksi jenis inti (core), lilitan primer  Transformator Distribusi
membelit salah satu kaki transformator  Transformator Pengukuran
dan lilitan sekunder membelit kaki
transformator yanglain. 4. Berdasarkan konstruksi lilitannya
2. Konstruksi jenis cangkang (shell), lilitan  Trafo Step Up
primer dan lilitan sekunder membelit Transformator Step-Up atau
kaki yang sama (kaki tengah) pada transformator penaik tegangan adalah
transformator tranformator yang digunakan untuk
2.4. Pengelompokan transformator menaikkan tegangan dari rendah ke
1. Berdasarkan fasanya tegangan yang lebih tinggi. Contoh
 Transformator Fasa Tunggal (1 fasa) pengaplikasianya adalah pada trafo trafo di
Dalam dunia elektrik, trafo fasa tunggal sistem pembangkitan khususnya di saluran
atau trafo 1 fasa menuju pada sistem trafo transmisi dari gardu induk menuju ke
arus bolak balik dengan menggunakan satu konsumen. Tujuan dari peningkatan
sistem di mana tegangan trafo berubah tegangan adalah supaya tegangan dari
secara serempak. Sistem ini digunakan gardu induk bisa terdistribusi dengan baik.
apabila sebagia besar babannya adalah
piranti penerangan dan pemanas. Trafo
jenis ini dapat dimasuki tegangan 1 fasa.
Hubungan antara jumlah lilitan primer dan
sekunder dengan tegangan primer dan
tegangan sekunder dirumuskan rms12.
Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi
yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika
Gambar 2.3 Trafo step up jumlah energi yang masuk pada kumparan
primer sama dengan jumlah energi yang
 Trafo step down keluar pada kumparan sekunder. Hubungan
Transformator Step-Down atau antara tegangan dengan kuat arus pada
transformator penurun tegangan adalah kumparan primer dan sekunder dirumuskan
transformator yang digunakan untuk rms2Jika kedua ruas dibagi dengan t,
menurunkan tegangan dari tinggi ke diperoleh rumus rms3Dalam hal ini faktor (V
tegangan yan lebih rendah. Kita banyak × I) adalah daya (P) transformator.
menjumpai contoh pengaplikasian trafo ini
di kehidupan sehari hari. Adaptor AC-DC 2.6. Kerugian dalam transformator
merupakan piranti yang menggunakan Perhitungan diatas hanya berlaku
transformator step-down untuk menurunkan apabila kopling primer-sekunder sempurna
tegangan supaya tegangan yang dan tidak ada kerugian, tetapi dalam
selanjutnya disalurkan dapat diterima oelh praktek terjadi beberapa kerugian yaitu:
alat atau piranti elektronik kecil seperti pada 1. Kerugian tembaga. Kerugian dalam
charger, televisi dan lain lain. Contoh lilitan tembaga yang disebabkan oleh
lainnya juga terdapat pada sistem resistansi tembaga dan arus listrik yang
pembangkitan, yaitu pada penurunan mengalirinya.
tegangan dari generator pembangkit 2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi
menuju ke gardu induk. Hal ini bertujuan karena kopling primer-sekunder tidak
untuk mengurangi risiko bahaya dari saluran sempurna, sehingga tidak semua fluks
udara tegangan ekstra tinggi (sutet) dan magnet yang diinduksikan primer
kemudian tegangannya dinaikkan lagi memotong lilitan sekunder. Kerugian ini
sewaktu akan didistribusikan ke konsumen. dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan secara berlapis-lapis antara primer
dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang
disebabkan oleh kapasitas liar yang
terdapat pada lilitan-lilitan
transformator. Kerugian ini sangat
memengaruhi efisiensi transformator
untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini
Gambar 2.4 Trafo step down
dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semi-
2.5. Transformator Ideal
acak (bank winding)
Besar tegangan dan kuat arus pada
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang
trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar
terjadi ketika arus primer AC berbalik
tegangan sebanding dengan jumlah lilitan.
arah. Disebabkan karena inti
Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
transformator tidak dapat mengubah
dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku
arah fluks magnetnya dengan seketika.
untuk lilitan primer dan sekunder.
Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggunakan material inti reluktansi dapat dibagi menjadi empat bagian utama
rendah. yaitu isolasi, konduktor, klem koneksi, dan
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana asesoris. Isolasi pada bushing terdiri dari
konduktor lain yang dialiri arus bolak- dua jenis yaitu oil impregnated paper dan
balik, arus cenderung untuk mengalir resin impregnated paper.
pada permukaan konduktor.  Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo
2.6. Bagian-bagian transformator yang terendam minyak trafo berada
a) Bagian utama (ditempatkan) dalam tangki. Untuk
 Inti besi menampung pemuaian minyak trafo,
Inti besi berfungsi untuk mempermudah tangki dilengkapi dengan konservator.
jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari 2.7. Transformator Ideal
lempengan-lempengan besi tipis yang Besar tegangan dan kuat arus pada
berisolasi, untuk mengurangi panas trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan tegangan sebanding dengan jumlah lilitan.
oleh “Eddy Current”. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
 Kumparan trafo dihasilkan makin besar.
Umumnya pada trafo terdapat Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan
kumparan primer dan sekunder. Bila sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan
kumparan primer dihubungkan dengan primer dan sekunder dengan tegangan
tegangan/arus bolak-balik maka pada primer dan tegangan sekunder dirumuskan
kumparan tersebut timbul fluksi yang rms12. Trafo dikatakan ideal jika tidak ada
menginduksikan tegangan, bila pada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian ketika jumlah energi yang masuk pada
beban) maka akan mengalir arus pada kumparan primer sama dengan jumlah
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat energi yang keluar pada kumparan
transformasi tegangan dan arus. sekunder.
 Minyak trafo Hubungan antara tegangan dengan
Sebagian besar trafo tenaga kumparan- kuat arus pada kumparan primer dan
kumparan dan intinya direndam dalam sekunder dirumuskan rms2Jika kedua ruas
minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga dibagi dengan t, diperoleh rumus
yang berkapasitas besar, karena minyak rms3Dalam hal ini faktor (V × I) adalah
trafo mempunyai sifat sebagai media daya (P) transformator.
pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat Setiap trafo juga memiliki suatu
pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus besaran yang dinamakan perbandingan
tinggi) sehingga berfungsi sebagai media transformasi (a), untuk menunjukkan
pendingin dan isolasi. perbandingan lilitan atau perubahan level
 Bushing tegangan dan arus pada sisi primer dan
Hubungan antara kumparan trafo ke sekunder yang ditransformasikan pada trafo
jaringan luar melalui sebuah busing yaitu tersebut.Secara prinsip kerja dan dengan
sebuah konduktor yang diselubungi oleh asumsi bahwa suplai tegangan DC yang
isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai diberikan merupakan tegangan DC murni
penyekat antara konduktor tersebut denga dan konstan maka trafo tidak dapat bekerja.
tangki trafo. Secara garis besar bushing
3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Pada percobaan transformator berbeban bolak-balik (AC), meneruskan arus
alat-alat yang digunakan adalah: searah (DC) dan pembangkit getaran
 Modul Transformator serta melipatgandakan tegangan.
Fungsinya menyalurkan energi listrik ke Jumlah: 1 Unit
tegangan rendah maupun ke tegangan Merek :
tinggi, penyaluran ini berlangsung
dalam frekuensi yang sama.  Modul Variable Capacitance
Jumlah: 1 Unit Fungsinya Sebagai Penyimpan arus
Merek : atau tegangan listrik. Sebagai
Konduktor yang dapat melewatkan arus
 Catu daya AC (Alternating Current) Sebagai
Fungsinya sebuah piranti yang berguna Isolator yang menghambat arus DC
sebagai sumber listrik untuk piranti (Direct Current)
lain. Jumlah : 1 Unit
Jumlah: 1 Unit Merek :
Merek:
 Watt Meter
 Modul Ac Amperemeter (3/5 Aac) Fungsinya  instrumen pengukur daya
Fungsinya merupakan sebuah alat listrik yang merupakan kombinasi
ukur AC yang digunakan untuk voltmeter dan ampermeter.
mengetahui besar kecilnya pada Pengukuran daya arus searah dapat
tegangan arus yang terdapat pada dilakukan dengan menggunakan alat
rangkaian listrik AC. ukur Wattmeter
Jumlah : 1 Unit Jumlah : 1 Unit
Merek: Merek :

 Modul AC Voltmeter (0- 250 Vac)  Cos φ Meter


Fungsinya untuk mengukur besar Fungsinya alat ukur faktor kerja daya
tegangan listrik yang ada di suatu untuk jaringan ac yang akan mengukur
rangkaian listrik. suatu pergeseran phasa antara
Jumlah : 1 Unit tegangan dan arus pada suatu beban
Merek : listrik.
Jumlah : 1 Unit
 Modul Variable Resistance Merek :
Fungsinya mendapatkan nilai yang
paling mendekati nilai yang ingin  Kabel Penghubung
didapatkan agar rangkaian berfungsi Fungsinya merupakan medium yang
maksimal. dapat menghantar listrik dan berfungsi
Jumlah: 1 Unit untuk menghubungkan arus listrik.
Merek: Jumlah : Secukupnya
Merek :
 Modul Variable Inductance
Fungsinya dapat menyimpan arus listrik 4. RANGKAIAN PERCOBAAN
dalam medan magnet, menapis (Filter)
Frekuensi tertentu, menahan arus
OS
AC

Gambar 4.1 Rangkaian percobaan


transformator berbeban

5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah yang kita lakukan pada
percobaan transformator berbeban adalah:
 Menyusun rangkaian percobaan.
 Menghidupkan catu daya sampai
nominalnya (terlihat pada V1) dan
dijaga konstan.
 Menghidupkan beban secara bertahap
lalu catat hasil pengukuran yang
diperlukan.
 Setelah percobaan selesai,
memadamkan catu daya dan merapikan
alat-alat serta meja percobaan.

Anda mungkin juga menyukai