Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENYISIPAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PADA

GARDU INDUK BAGAN BATU DI PT PLN (PERSERO) UPT


PEKANBARU
Zulfahri1, Usaha Situmeang2, Bangar Simangunsong3
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning
1,2,3

Jl. Yos Sudarso km. 8 Rumbai, Pekanbaru, Telp. (0761) 52324


Email: zulfahri@unilak.ac.id, usaha@unilak.ac.id, penulis3@unilak.ac.id

ABSTRAK

Pada Gardu Induk Bagan Batu, ada dua transformator yang terpasang dengan masing-masing kapsitasnya 20
MVA dan untuk mengurangi losses serta meningkatkan efisidnsi kinerja dilakukan penyisipan satu buah transformator
dengan kapasitas 60 MVA. Sehingga tujuan penelitian ini adalah menganalisa sebelum dan sesudah penambahan
transformator daya. Efisiensi transformator merupakan perbandingan antara output (daya keluaran) dengan input (daya
masukan). Besar kecilnya efisiensi yang dihasilkan oleh transformator dapar dipengaruhi oleh besar kecilnya
pembebanan, dan juga dipengaruhi oleh rugi-rugi total yang berupa rugi inti dan rugi tembaga, yang terdapat pada
transformator. Rugi-rugi pada transformator ini menyebabkan perbedaan daya masukan dan daya keluaran. Semakin
besar rugi-rugi yang dihasilkan pada transformator maka akan semakin besar daya yang hilang pada transformator
tersebut. Dalam penelitian ini, diperoleh nilai optimal dari perbandingan 3 transformator dengan rugi-rugi inti sebesar
105.7 kW, rugi-rugi total sebesar 143.7 kW, dan efisiensi sebesar 99.23%.

Kata Kunci: Rugi-rugi Tembaga, Rugi-rugi Total, dan Efisiensi Transformator Distribusi

ABSTRACT

Two transformers with a capacity of 20 MVA each are installed at the Bagan Batu substation, and one transformer with
a capacity of 60 MVA is added to eliminate losses and boost performance efficiency. Thus, the goal of this study is to
compare result from before and after the addition of power transformers. Transformer efficiency is the ratio between
output (output power) and input (input power). The size produced by the transformer can be influenced by the size of the
loading and is also influenced by the total losses in the form of core losses and copper losses contained in the
transformer. The losses in this transformer cause a difference in the input power and output power. The greater the
losses generated in the transformer, the greater the power lost in the transformer. In this research, the optimal value is
obtained from the comparison of 3 transformer with core losses of 105.7 kW, total losses of 143.7 kW and efficiency of
99.23%.
Keywords: Copper Loss, Total Loss, and Transformer Efficiency Distribution

1. PENDAHULUAN alat penaik tegangan (Transformator step up). Pada


transformator terdapat rugi-rugi, baik rugi yang
Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga, rugi yang
kehidupan bermasyarakat. Kebutuhan akan energi listrik disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, maupun rugi
saat ini semakin lama semakin meningkat, sedangkan yang disebabkan arus pusar pada inti besi yang
sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi mengakibatkan berkurangnya efisiensi pada
ini semakin berkurang. Oleh sebab itu sangat diperlukan transformator.
penghematan dan ketepatan dalam pemanfaatannya. Efisiensi transformator merupakan perbandingan antara
Untuk mengkonversikan energi listrik diperlukan daya keluaran (output) dengan daya masukan (input),
peralatan listrik pendukung, diantaranya adalah dimana besar kecilnya efisiensi yang dihasilkan
transformator (Transformer). Transformator adalah transformator dipengaruhi besar kecilnya pembebanan.
komponen yang sangat penting dalam sistem ketenaga Sebelumnya 2 (dua) transformator yang terpasang
listrikan. Keberadaan transformator merupakan penemuan masing-masing 20 MVA dan ditambah dengan
besar yang sangat penting dalam kemajuan tranformator ketiga dengan daya 60 MVA.
ketenagalistrikan. Efisiensi dan losses yang terdapat pada penyisipan
Dalam dunia industri, transformator sangat besar transformator yang sebelumnya beban mencapai 80%,
peranannya. Transformator digunakan sebagai alat setelah ditambahkan maka masing-masing transformator
penurun tegangan (Transformator step down) dan sebagai mencapai beban 40%.
E1 = GGL efektif sisi primer (volt)
Tujuan Penelitian E2 = GGL efektif sisi sekunder (volt)
Adapun tujuan penelitian Tugas Akhir ini yaitu φ = Fluksi magnet
menganalisa sebelum dan sesudah penambahan Sesuai dengan standar PLN, kapasitas trafo
transformator daya sebesar 60 MVA. dinyatakan overload jika beban melebihi 80% dari
kapasitas trafo itu sendiri [8]. Jika hal tersebut
Batasan Masalah berlangsung diwaktu yang cukup lama, dapat
Mengingat luasnya pembahasan tentang transformator, menyebabkan kerusakan isolasi trafo dan berakhir pada
maka untuk itu penulis perlu membatasi masalah yang kerusakan trafo. Pada sisi pelayanan beban pelanggan pun
dibahas. Dalam pembuatan skripsi ini, penulis membatasi akan terganggu akibat adanya jatuh tegangan (drop
permasalahan yaitu: voltage). Dampak lainnya, pelanggan akan mengalami
1. Analisis efisiensi dan losesnya transformator pemadaman listrik akibat trafo yang dibiarkan rusak, dan
sebelum dan sesudah penambahan. perusahaan kehilangan penjualan energi listrik (ENS –
2. Besar daya output yang dihasilkan oleh Energi Not Sale) dari layanan trafo tersebut [5]. Jika
transformator saat beban tertinggi dan terendah. transformator daya di jaringan transmisi mengalami
kegagalan, dapat menjadi bencana besar dan dikaitkan
Transformator dengan biaya penalti yang besar. Penting untuk mencegah
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat kegagalan dan memaksimalkan ketersediaan
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau transformator daya. Penelitian ini menerapkan
lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui pemeiliharaan secara preventif maintenance [4].
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik Prinsip Kerja Transformator
dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika [9]. Untuk Transformator terdiri atas dua buah kumparan
itu, dalam pemilihan tegangan yang sesuai kebutuhan dan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif, yang
ekonomis diperlukan transformator dalam sistem catu terpisah secara elektrik namun berhubungan secara
daya [3]. magnetik melalui jalur yang memiliki reluktansi
Transformator satu phase memiliki sisi input dan sisi (reluctance) rendah [6]. Pada transformator, gandengan
output. Sisi input disebut sisi primer, dan sisi output medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan
disebut sisi sekunder. Transformator tiga phase memiliki mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder
tiga sisi masukan dan tiga sisi keluaran, dan transformator melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dari sisi
tiga phase dapat terdiri dari tiga transformator phase pandangan elektris, medan magnet mampu untuk
tunggal atau transformator tiga phase inti tunggal. Dalam menginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari
bidang tenaga, penggunaan transformator dibagi menjadi sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk
tiga kategori, sebagai berikut: menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng) [2].
a) Transformator pembangkit
b) Transformator distribusi Rugi-rugi Transformator
c) Transformator gardu induk/penyaluran Rugi-rugi daya transformator berupa rugi inti atau
Kerja transformator yang berdasarkan induksi rugi besi dan rugi tembaga yang terdapat pada kumparan
elektromagnet, menghendaki adanya gandengan magnet primer maupun kumparan sekunder. Untuk memperkecil
antara rangkaian dan sekunder. Gandengan magnet ini rugi-rugi tembaga harus diambil kawat tembaga yang
berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Secara penampangnya cukup besar untuk mengalirkan arus listrik
umum transformator terdapat dua sisi kumparan, yaitu sisi yang diperlukan. Pada keadaan tanpa beban, besarnya
primer (N1) dan sisi sekunder (N2), seperti terlihat Gambar daya adalah [7]:
1. Dimana jika tegangan pada sisi primer lebih besar dari P = V.I cos φ (1)
sisi sekunder maka disebut transformator penurun dimana cos φ = faktor kerja
tegangan. Sebaliknya bila tegangan pada sisi sekunder
lebih besar dari pada sisi primer, maka dinamakan Dari persamaan diatas juga didapat
transformator penaik tegangan [1]. S = √3.V.I (2)

Maka
P(W )
Cos φ = S ( MVA) (3)

Gambar 1. Transformator Tujuan utama dari perancangan listrik adalah untuk


mengurangi berbagai kerugian, yang mana walaupun
Dimana: dalam persentasi adalah kecil, mungkin harganya sangat
N1 = Jumlah lilitan sisi primer besar pada transformator yang lebih besar. Adapun rugi-
N2 = Jumlah lilitan sisi sekunder rugi transformator yaitu rugi tembaga dan rugi besi.
V1 = Tegangan input (volt) 1. Rugi Tembaga
V2 = Tegangan output (volt)
Rugi ini disebabkan arus beban mengalir pada P out
kawat tembaga, dapat ditulis sebagai berikut: η (%) = P x 100% (9)
¿
PCu = I .R
2
(4)
Dimana:
Karena arus beban berubah-ubah, maka rugi POut = Daya keluaran (output)
tembaga juga tidak konstan, bergantung pada beban. Pin = Daya Masukan (Input)
Besarnya rugi-rugi tembaga pada setiap perubahan
beban dapat ditentukan dengan persamaan: 2. METODE PENELITIAN

()
2
s2 Metode penelitian berisikan langkah-langkah
Pt2 = s 1 x Pt1 (5) penyelesaian masalah dalam mencapai tujuan. Berikut
langkah penyelesaian masalah yang digunakan.
Dimana: 1. Studi Literatur
Pt2 = Rugi-rugi tembaga pada saat pembenan Yaitu dengan mempelajari buku-buku referensi
tertentu yang tersedia dari media cetak maupun internet dan
Pt1 = Rugi-rugi tembaga beban penuh juga buku ataupun catatan kuliah yang mendukung
S2 = Beban yang diopersikan untuk penulisan tugas akhir ini.
S1 = Nilai Pengenal 2. Pengambilan Data
2. Rugi Besi Adapun pengambilan data dilakukan dengan
Sedangkan untuk rugi-rugi inti (rugi besi) dalam mengambil data-data transformator dari gardu induk
keadaan normal selalu konstan tidak tergantung PT. PLN (Persero).
terhadap besarnya perubahan beban dan rugi ini 3. Studi Bimbingan
dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu: Yaitu dengan diskusi atau konsultasi dengan dosen
 Rugi Histerisis (Ph) pembimbing tugas akhir.
Rugi ini akibat dari inti besi menerima fluksi
bolak-balik, yang dinyatakan dengan Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini, ditunjukkan
persamaan: pada Tabel 1 – Tabel 9.
Tabel 1. Spesifikasi transformator daya 1
1.6
Ph = Kh.f. Bmaks Watt (6)

Dimana:
Kh = Konstanta histeris
B maks = Fluksi Maksimum (weber)
 Rugi Eddy Current
Rugi Eddy Current terjadinya disebabkan arus
pusar pada inti besi. Dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini:
2
Pe = Ke.f2. Bmaks (7)
Tabel 2. Spesifikasi transformator daya 2
Dimana:
Ke = Konstanta Eddy Current
Sehingga rugi inti (rugi besi) dapat dinyatakan
sebagai berikut:

Pi = Ph + Pe (8)

Dimana:
Pi = Rugi Besi
Ph = Rugi Histeris
Pe = Rugi Eddy Current
Tabel 3. Spesifikasi transformator daya 3
Efisiensi Transformator
Seperti mesin listrik pada umunya dimana efisiensi
transformstor pada beban dan faktor daya tertentu
didefenisikan sebagai output dibagi dengan input,
keduanya diukur dalam satuan yang sama [7].
Tabel 9. Pembebanan tertinggi malam transformator daya
3

Tabel 4. Pembebanan tertinggi siang transformator daya 1

Tabel 5. Pembebanan tertinggi malam transformator daya Diagram alir (flowchart) yang akan dilakukan dalam
1 mengamati dan analisis penyisipan transformator daya 60
mva pada gardu induk bagan batu seperti pada Gambar 2.
Mulai

Pengumpulan Data
dan Studi

Analisis Data
Simulasi MATLAB

Tidak
Tabel 6. Pembebanan tertinggi siang transformator daya 2 Hasil

Ya

Hasil Analisis Data dan


Perhitungan

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 2. Flowchart
Tabel 7. Pembebanan tertinggi malam transformator daya
2 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transformator yang terpasang di Gardu Induk Bagan Batu


adalah Transformator penurun tegangan 20 MVA, 150/20
KV. Sebelumnya terdapat dua buah transformator yang
terpasang dengan kapasitas yang sama, masing-masing
denga merk yang berbeda, yaitu transformator UNINDO
dan HYOSUNG. Karena adanya rugi-rugi terhadap
Transformator, maka dilakukan penyisipan Transformator
60 MVA, 150/20 KV dengan merk SIEMENS.

Perhitungan Beban Transformator Sebelum


Tabel 8. Pembebanan tertinggi siang transformator daya 3
Penyisipan
Sebagai contoh perhitungan, digunakan data pembebanan
pada tabel 3.4 untuk transformator daya 1 saat beban
tertinggi siang, menggunakan persamaan 2,

S = √3.V.I
S = √3.20900.142
S = 5,1 MVA
Sehingga bisa diperoleh nilai cos φ dari persamaan 3,

P( MW )
cos φ=
S ( MVA)
4,8(MW )
cos φ= =0,9
5,1(MVA)

Rugi-rugi inti yang terjadi dapat dicari dengan


memperhitungkan operasi transformator dalam keadaan
tanpa beban. Dalam keadaan normal rugi inti adalah
konstan tidak tergantung pada besarnya beban. Dari data
yang diperoleh dari perusahaan bahwa transformator
UNINDO dan HYOSUNG memiliki rugi inti 38 kW dan
rugi tembaga beban penuh sebesar 220 kW. Pada
Transformator SIEMENS memiliki rugi inti 32 kW dan
rugi tembaga beban penuh sebesar 220 kW.
Rugi-rugi transformator beban adalah rugi-rugi tembaga,
karena rugi-rugi inti adalah rugi-rugi konstan yang tidak Gambar 3. Grafik Transformator 1 Beban Tertinggi
ada hubungannya dengan perubahan beban. Beban Siang
variabel menyebabkan arus pada kumparan transformator Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi siang
berubah. Perubahan arus akan menyebabkan rugi-rugi menghasilkan rugi-rugi total sebesar 2220 kW dan rugi
pada kumparan transformator. Data beban transformator tembaga sebesar 2046 kW dengan efisiensi 96,99%.
daya 1 digunakan sebagai contoh perhitungan, konsumsi
tembaga dapat dihitung dengan persamaan 5, Tabel 11. Hasil perhitungan transformator 1 beban
tertinggi malam sebelum penyisipan

()
2
s2
Pt = × Pt
2
s1 1

Pt =
2 (
48000
20000 )
² x 220

Pt =1430,5 kW
2

Rugi total = Rugi inti + Rugi tembaga


= 38 kW + 1430,5 kW
= 1468,5 kW

Maka, efisiensi dapat dihitung melalui persamaan 9,

P0
η= ×100 %
P0 + ∑ rugi

10200
η= ×100 %=97,03 %
10200+1430,5
Dilakukan cara yang sama untuk menentukan besar daya
semu (S), cos φ, PCU, rugi total, dan efisiensi sebelum Gambar 4. Grafik Transformator 1 Beban Tertinggi
dilakukan penyisipan terhadap transformator daya pada Malam
tanggal 1 Oktober sampai dengan 10 Oktober 2021.
Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi malam
Tabel 10. Hasil perhitungan transformator 1 beban menghasilkan rugi-rugi total sebesar 4963 kW dan rugi
tertinggi siang sebelum penyisipan tembaga sebesar 2182 kW dengan efisiensi 85,55%.

Tabel 12. Hasil perhitungan transformator 2 beban


tertinggi siang sebelum penyisipan
Sebagai contoh perhitungan, digunakan data pembebanan
pada tabel 3.8 untuk transformator daya 1 saat beban
tertinggi siang adalah,

S = √3.20800.298
S = 10,7 MVA

Sehingga bisa diperoleh nilai cos φ,


10 , 1(MW )
cos φ= =0,9
10 ,7 (MVA)
Rugi-rugi inti yang terjadi dapat dicari dengan
memperhitungkan operasi transformator dalam keadaan
tanpa beban. Dalam keadaan normal rugi inti adalah
konstan tidak tergantung pada besarnya beban. Dari data
yang diperoleh dari perusahaan bahwa transformator
UNINDO dan HYOSUNG memiliki rugi inti 38 kW dan
rugi tembaga beban penuh sebesar 220 kW. Pada
Gambar 5. Grafik Transformator 2 Beban Tertinggi Transformator SIEMENS memiliki rugi inti 32 kW dan
Siang rugi tembaga beban penuh sebesar 220 kW.
Rugi-rugi transformator beban adalah rugi-rugi tembaga,
Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi malam karena rugi-rugi inti adalah rugi-rugi konstan yang tidak
menghasilkan rugi-rugi total sebesar 4963 kW dan rugi ada hubungannya dengan perubahan beban. Beban
tembaga sebesar 2182 kW dengan efisiensi 97,76%. variabel menyebabkan arus pada kumparan transformator
berubah. Perubahan arus akan menyebabkan rugi-rugi
Tabel 13. Hasil perhitungan transformator 2 beban pada kumparan transformator. Data beban transformator
tertinggi malam sebelum penyisipan daya 1 digunakan sebagai contoh perhitungan, konsumsi
tembaga dapat dihitung dengan persamaan,

Pt =
2 ( 101
6 0000 )
00
² x 220

Pt =7 , 12kW
2

Rugi total = Rugi inti + Rugi tembaga


= 38 kW + 7,12 kW
= 45,12 kW
Maka, efisiensi dapat dihitung,
10 100
η= × 100 %=9 9 ,55 %
10 1 00+45 , 12
Dilakukan cara yang sama untuk menentukan besar daya
semu (S), cos φ, PCU, rugi total, dan efisiensi setelah
dilakukan penyisipan terhadap transformator daya pada
tanggal 1 Oktober sampai dengan 10 Oktober 2021.

Tabel 14. Hasil perhitungan beban tertinggi siang setelah


penyisipan transformator 3
Gambar 6. Grafik Transformator 2 Beban Tertinggi
Malam

Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi malam


menghasilkan rugi-rugi total sebesar 3214 kW dan rugi
tembaga sebesar 3176 kW dengan efisiensi 95,95%.

Perhitungan Beban Transformator Setelah


Penyisipan
sebesar 98,85%. Efisiensi tersebut merupakan
efisiensi yang sangat bagus untuk transformator.
3. Pada Transformator 3 setelah dilakukan
penyisipan transformator didapati rugi-rugi inti
sebesar 7,12 kW, rugi-rugi total sebesar 45,12
kW, dan efisiensi Transformator Daya 3 setelah
penyisipan memiliki efisiensi tertinggi sebesar
99,55%. Efisiensi tersebut merupakan efisiensi
yang sangat bagus untuk Transformator Daya 3.
4. Pada transformator 1, 2, dan 3 terdapat rugi-rugi
inti, rugi-rugi total, dan efisiensi. Didapatkan
Gambar 7. Grafik Transformator 3 Beban Tertinggi nilai optimal dari perbandingan 3 transformator
Siang dengan rugi-rugi inti sebesar 105,7 kW, rugi-
rugi total sebesar 143,7 kW, dan efisiensi
Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi malam sebesar 99,23%.
menghasilkan rugi-rugi total sebesar 45,12 kW dan rugi Dari kesimpulan, diperoleh saran sebagai berikut.
tembaga sebesar 7,12 kW dengan efisiensi 99,95%. 1. Perawatan transformator harus terus dilakukan
secara berkala sesuai yang telah ditetapkan oleh
Tabel 15. Hasil perhitungan beban tertinggi malam pabrikan agar transformator tetap berfungsi
setelah penyisipan transformator 3 sebagaimana seharusnya.
2. Untuk mengurangi rugi-rugi sebaiknya
menggunakan transformator 3 lebih efisien
karena dari hasil perhitungan rugi-rugi inti dan
rugi-rugi total yang tergantung pada perubahan
beban.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Arya Mertasana, P. (2016). Pengaruh


Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus
Netral dan Losses pada Transformator
Distribusi KA 0562 pada Penyulang Uma Alas
Mengwi Badung (Issue September). Udayana.
[2] Harahap, P., Adam, M., & Prabowo, A. (2019).
Gambar 8. Grafik Transformator 3 Beban Tertinggi Analisa Penambahan Trafo Sisip Sisi Distribusi
Malam 20 kV Mengurangi Beban Overload dan Jatuh
Tegangan Pada Trafo Bl 11 Rayon. RELE, 1(2),
Sesuai dengan grafik diatas beban tertinggi malam 62–69.
menghasilkan rugi-rugi total sebesar 52,0 kW dan rugi [3] Kadir, A. (2006). Distribusi dan Utilisasi
tembaga sebesar 14,0 kW dengan efisiensi 99,63%. Tenaga Listrik. Jakarta: Universitas Indonesia.
[4] Liang, Z., & Parlikad, A. (2018). A Markovian
4. KESIMPULAN Model for Power Transformer Maintenance.
International Journal of Electrical Power and
Setelah melakukan penelitian pada transformator Energy Systems, 99(February), 175–182.
maka dapat kita simpulkan bahwa, efisiensi beban [5] Pebrisasvian, A. T., & Karim, S. (2021).
terhadap arus netral dan rugi-rugi pada transformator Analisa Sisip Transformator Distribusi
distribusi sebagai berikut: Terhadap Perbaikan Overload dan Tegangan
1. Pada Transformator 1 didapati rugi-rugi inti Ujung Gardu BNS-0126 Di PT PLN (Persero)
sebesar 67,7 kW, rugi-rugi total sebesar 105,7 UP3 Barabai. EEICT, 4(2), 17–22.
kW, dan efisiensi Transformator Daya 1 [6] Prajitno, B. (2003). Panduan Pemeliharaan
sebelum penyisipan memiliki efisiensi tertinggi Trafo Tenaga. PT. PLN (PERSERO).
sebesar 99,29%. Efisiensi tersebut merupakan [7] Putu Gede Kartika, I., Ketut Wijaya, I., & Made
efisiensi yang sangat bagus untuk transformator. Mataram, I. (2018). Analisis Beban
2. Pada Transformator 2 didapati rugi-rugi inti Takseimbang Terhadap Rugi-rugi Daya dan
sebesar 242,5 kW, rugi-rugi total sebesar 280,5 Efisiensi Transformator KL0005 Jaringan
kW, dan efisiensi Transformator Daya 2 Distribusi Sekunder pada Penyulang
sebelum penyisipan memiliki efisiensi tertinggi
Klungkung. E-Journal SPEKTRUM, 5(2), 310–
317.
[8] Wahyudi Widiatmika, K., Arta Wijaya, I. W., &
Setiawan, I. N. (2018). Analisis Penambahan
Transformator Sisipan Untuk Mengatasi
Overload Pada Transformator Db0244 di
Penyulang Sebelanga. SPEKTRUM, 5(2), 19.
[9] Zuhal. (2000). Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai