Anda di halaman 1dari 13

Media Elektrika, Vol.11, No.

2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

ANALISIS PENGARUH BEBAN PUNCAK FEEDER


TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR 31,5 MVA
DAN 60 MVA
Arvian Widya Mukti 1)
1)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kasipah No 12 Semarang - Indonesia
e_mail : mukti.arvian@gmail.com

ABSTRACT
The efficiency of a transformer is, among other things, determined by the magnitude of the
load that increases from month to month as well as from year to year. Therefore we need a study
on the optimization of transformer efficiency, in this case carried out on the substation of 150 KV
Srondol Semarang, In the study can be determined the optimal transformer efficiency in
accordance with the influence of peak load on the feeder. Efficiency often becomes a benchmark
for transformer performance. The ideal transformer efficiency is when the power capacity of the
transformer is equal to the power absorbed by the load, It is necessary to further analyze the
factors affecting the efficiency and treatment or action changes to keep the transformer
performance to be good and optimal.
Keywords : substation, transformer, losses, feeder load, efficiency

ABSTRAK
Effisiensi suatu transformator antara lain ditentukan oleh besarnya beban yang meningkat
baik dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun. Oleh karena itu diperlukan suatu studi
mengenai optimalisasi efisiensi transformator, dalam hal ini dilaksanakan pada Gardu Induk 150
KV Srondol Semarang, pada studi tersebut dapat ditentukan effisiensi transformator yang optimal
sesuai dengan pengaruh beban puncak pada feedernya. Efisiensi kerap kali menjadi suatu tolak
ukur unjuk kerja transformator. Efisiensi transformator yang ideal adalah ketika kapasitas daya
transformator sama dengan daya yang terserap oleh beban, maka perlu analisis lebih lanjut
mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan efisiensi dan treatment atau tindakan
untuk menjaga kinerja transformator tersebut menjadi baik dan optimal.
Kata kunci : gardu induk, transformator, beban feeder, efisiensi.

1. PENDAHULUAN energi listrik diperlukan untuk mensuplai


Energi listrik memegang peranan yang beban-beban yang ada. Transformator dalam
sangat penting di dalam menunjang segala sistem transmisi diperlukan dalam penyaluran
aktivitas masyarakat, sehingga penyaluran energi listrik yang dapat mentransformasi

Analisis Pengaruh Beban…. | 52

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

tegangan dari level tegangan tinggi menjadi pada malam hari adalah 9,171572756 MVA
level tegangan yang lebih rendah (step down). dengan nilai effisiensi = 88,83340979% saat
Oleh karena itu unjuk kerja transformator siang hari dan 88,83400525% saat malam hari,
tersebut perlu dijaga dan dipelihara dengan sedang effisiensi nominalnya yaitu sebesar
melihat beberapa parameter yang ada. 99,91341995 % (Dodi Setiabudi, 2006).
Seiring dengan waktu banyak Penelitian untuk memperoleh
masyarakat yang komplain terhadap naiknya karateristik beban puncak yang terjadi dalam
harga pembayaran rekening listrik, padahal hal beberapa periode dan menganalisa kapasitas
yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga daya transformator untuk mendistribusikan
rekening listrik itu di akibatkan oleh beberapa beban. Berdasarkan hasil analisa diperoleh
rugi dari beban yang mempengaruhi effisiensi factor beban pada tanggal 01 juni 2013
transformator. Yang dampaknya terhadap sebesar 80,4% berdasarkan beban puncak
trasformator menjadi mudah panas dan sebesar 39 MW dan pada tanggal 30 Juni 2013
mengakibatkan drop tegangan yang besar diketahui beban puncak sebesar 71% dengan
sehingga suplai daya dari PLN menjadi besar beban puncak mencapai 36 MW. Dari seluruh
yang membuat power provider sama-sama perhitungan Faktor Beban Trafo II Gardu
rugi. Induk Bogor Baru dari tanggal 01 Juni – 30
Bisa dilihat dari bebagai kerugian yang Juni 2013 diketahui beban tertinggi sebesar
di alami oleh PT PLN yang diantaranya 87% dengan beban puncak sebesar 34 MW
kerugian yang di akibatkan oleh rugi-rugi yang yang terjadi pada pukul 10.00. (Try Lestari,
terjadi pada teransformator, sebagai contoh: 2013).
rugi yang disebabkan oleh bergesekannya Transformator merupakan suatu alat
molekul partikel-partikel pada inti listrik yang digunakan untuk
transformator akibat perubahan flux magnet mentransformasikan daya atau energi listrik
atau yang disebut histerisis, ada juga akibat dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
induksi pada inti transformator atau eddy sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet
current, dan juga rugi-rugi tembaga. Dan dan berdasarkan prinsip induksi –
sebagai alternatif dari permasalahan tersebut elektromagnet. Transformator digunakan
PT PLN menyuplai daya lebih besar yang secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik
mengakibatkan PLN rugi. maupun elektronika. Penggunaan
Beberapa penelitian dilakukan seperti transformator dalam sistem tenaga
analisa effisiensi transformator daya 20 MVA memungkinkan terpilihnya tegangan yang
dan estimasi gardu induk 150 KV Jember sesuai dan ekonomis untuk tiap tiap keperluam
untuk perkembangan beban feeder . Dari hasil misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi
analisa diperoleh bahwa pada keadaan dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
effisiensi maksimal aliran daya trafo 20 MVA Dalam bidang tenaga listrik pemakaian
pada siang hari adalah 6,293313079 MVA dan transformator dikelompokan menjadi :

53 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

 Transformator daya. rugi tembaga yang ditimbulkan sebagai akibat


 Transformator distribusi. dari mengalirnya arus beban pada kawat
 Transformator pengukuran belitan. Rugi tembaga besarnya selalu berubah
(transformator arus dan transformator tergantung kepada beban yang diberikan, rugi
tegangan) ini mencapai nilai maksimum pada saat beban
Beban transformator pada sisi sekunder puncak.
atau pada lingkaran kedua selalu berubah – Sedangkan untuk mengetahui rugi inti
ubah baik di siang hari maupun malam hari, pada trafo dapat dihitung melalui persamaan :
hal ini dapat dilihat dari data arus siang Daya masukan (Pinput) transformator
maupun malam hari yang selalu berubah ubah. dapat dinyatakan menurut persamaan :
Dengan menggunakan persamaan Pinput = x V1 x I1 x cos ɸ (watt ) (7)
tegangan : Sedangkan daya keluaran atau output
V1 = E1 + I1 x Z1 (1) yang di manfaatkan oleh beban dapat
E2 = V2 + I2 x Z2 (2) dinyatakan menurut persamaan :
Dimana : Poutput = x V2 x I2 x cos ɸ (watt ) (8)
Z1 = R1 + jX1 ;
Dengan demikian rugi – rugi total
= + (3)
transformator dapat dihitung besarnya dengan
Z2 = R2 + jX2 ; menggunakan persamaan :
= + (4) Rugi – rugi Total = daya masukan –
daya keluaran.
Untuk setiap mesin atau peralatan listrik,
efisiensi ditentukan oleh besarnya rugi – rugi
yang terjadi selama operasi normal dari mesin
atau peralatan tersebut. Efisiensi dari mesin –
mesin berputar umumnya berkisar antara 50%
Perbandingan antara E2 dan E1
- 60% karena adanya rugi – rugi gesekan dan
menghasilkan nilai transformasi K:
angin. Akan tetapi, karena transformator tidak
K= (5) memiliki bagian yang bergerak atau berputar,
maka rugi – rugi ini tidak akan
Perhitungan menentukan nilai arus muncul.Meskipun demikian, efisiensi
primer diperoleh menggunakan persamaan : transformator dapat dihitung dengan cara yang
I1 = = K x I2 (6) sama untuk menghitung efisiensi mesin –
Rugi berbeban terjadi akibat tahanan mesin yang lain. Efisiensi mesin secara umum
pada rangkaian dialiri arus beban karena rugi dirumuskan oleh persamaan :
ini terjadi pada belitan trafo yang terbuat dari
Efisiensi = (9)
tembaga maka rugi berbeban sering disebut

Analisis Pengaruh Beban…. | 54

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Daya masukan transformator digunakan penelitian adalah selama satu bulan. Dalam
untuk mensuplai daya keluaran ditambah penelitian kali ini data-data tersebut
semua rugi – rugi yang terjadi didalam diklasifikasikan ke dalam beberapa variabel
transformator. Dengan demikian dapat sebagai berikut:
dikatakan bahwa : a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Pinput = Poutput + Rugi Variabel yang nilainya mempengaruhi
Dengan menuliskan kembali rumus variabel lainnya, yaitu variabel terikat.
dasar untuk efisiensi diperoleh : 1. Data arus beban puncak pada dua
feeder transformator berkapasitas 31,5 MVA
Efisiensi = (10)
dan 60 MVA.
2. Tegangan dan impedansi nominal yang
2. METODE PENELITIAN tertera pada name plate transformator.
A. Waktu dan Lokasi Penelitian a.Variabel Terikat (Dependent Variable)
Penelitian dilakukan di Gardu Induk Variabel yang nilainya tergantung dari
Srondol yang masuk dalam Unit Transmisi nilai vaiabel lainnya
Jawa Bagian Tengah Area Pelaksana 1. Efisiensi transformator.
Pemliharaan Semarang. Objek penelitian 2. Arus primer dan rugi – rugi
adalah dua transformator berkapasitas 31,5 total pada transformator.
MVA dan 60 MVA yang menjadi ketersediaan b. Variabel Pendukung
pada Gardu Induk tersebut guna menyuplai Variabel yang dalam penelitian ini
beberapa feeder yang diatur oleh unit diposisikan sebagai pendukung atau pelengkap
Distribusi. Waktu pengambilan data adalah pengolahan data oleh Peneliti.
terhitung 1 bulan (bulan februari - maret) 1. Teori tranformator &
dikarenakan pencatatatan beban puncak oleh Perhitungannya.
operator Gardu Induk tersebut adalah pukul 2. Teori dan fungsi tap changer
10:00 (asumsi beban puncak industri) dan pada (OLTC) serta perhitungannya.
pukul 16:00 (asumsi beban puncank rumah 3. Name plate spesifikasi kedua
tangga). transformator

B. Variabel Penelitian C. Langkah – langkah dalam pengambilan


Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau data
bervariasi. Sebuah konsep disebut variabel jika Dalam penyusunan penelitian kali ini, maka
ia menampakkan variasi pada obyek-obyek langkah-langkah dalam pengambilan data
yang ditunjuknya. Peneliti mendefinisikan sebagai berikut :
variabel sebagai data yang digunakan dalam 1) Tahapan Persiapan
observasi pendukung untuk tercapainya a. Meminta ijin dan Melakukan
penelitian. Waktu yang diambil untuk data koordinasi ke PT. PLN (Persero) Gardu Induk

55 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Srondol selaku penanggung jawab aset pada terjaganya kualitas sistem tenaga listrik.
peralatan gardu induk maupun transmisi di Kestabilan tegangan, continue/terus menerus,
wilayah tersebut. dll, menjadi parameter dalam baik/buruknya
2) Pelaksanaan kualitas penyaluran tenaga listrik tersebut.
a. Mengumpulkan data beban Unjuk kerja transformator perlu dijaga
puncak feeder incoming pada transformator 1, sebagai upaya peningkatan keandalan sistem
60 MVA Gardu Induk Srondol. tenaga listrik. Sebagai contoh kapasitas
b. Mengumpulkan data dan transformator, tiap transformator memiliki
referensi terkait metode perhitungan efisiensi kapasitasnya sebagai tolak ukur sampai
dan komponennya pada transformator. nominal brapa trafo tersebut mampu dibebani.
c. Menghitung efisiensi pada Beban nominal tersebut menjadi batasan untuk
transformator berdasarkan data beban puncak arus outputan pada transformator. Sebagai
pada feeder incoming trafo tersebut. contoh transformator pada gardu induk srondol
d. Menghitung besaran arus memiliki kapasitas 31,5 MVA dan 60 MVA,
pada sisi primer sesuai rumusan berdasarkan maka perhitungan arus nominal di sisi primer
data perhitungan dari sisi sekunder. maupun sisi sekunder adalah :
e. Membandingkan data hasil
Transformator 1 :
hitungan rumus besaran arus primer dengan
Rating tegangan : 150/20 kV
data real arus primer pada ampere meter panel
Kapasitas daya /S : 60 MVA
incoming.
Maka arus nominal pada transformator
f. Menganalisa deviasi yang
tersebut adalah :
muncul pada besaran arus primer tersebut dan
Menghitung Ip (arus nominal pada sisi
menganalisa efisiensi transformator setelah
primer)
dilakukan penghitungan dari sekian data beban
Ip = S / (V. √3)
puncak dalam kurun waktu 1 bulan.
Ip = 60.000 kVA / (150 kV . 1,732)
g. Memberikan saran dan
Ip = 230,95 A
masukan kepada user / pemilik aset dalam
Menghitung Is (arus nominal pada sisi
rangka optimalisasi kinerja transformator dan
sekunder)
bahan sharing knowledge.
Is = S / (Vs. √3)
Is = 60.000 kVA / (20 kV . 1,732)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Is = 1732,1 A
A. Arus nominal pada transformator
Transformator sebagai salah satu peralatan Transformator 2 :

vital dalam sistem penyaluran tenaga listrik Rating tegangan : 150/20 kV

khususnya pada sub sistem jawa tengah area Kapasitas daya /S : 31,5 MVA

semarang memiliki peranan penting dalam

Analisis Pengaruh Beban…. | 56

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Maka arus nominal pada transformator Tegangan primer : 150 kV


tersebut adalah : Tegangan sekunder : 20 kV
Menghitung Ip (arus nominal pada sisi Arus nominal primer : 121,25 A
primer) Arus nominal sekunder : 909,35 A
Ip = S / (V. √3) Impedansi : 18,21 %
Ip = 31.500 kVA / (150 kV . 1,732) : 0,1821 pu
Ip = 121,25 A Maka
Menghitung Is (arus nominal pada sisi
ZB1 =
sekunder)
Is = S / (Vs. √3) (Sisi TT)
Is = 31.500 kVA / (20 kV . 1,732)
ZB1 = = 714,28 Ω
Is = 909, 35 A
Dari perhitungan tersebut maka dapat (Sisi TT)
diketahui bahwa beban nominal transformator
1 di sisi sekunder adalah 909, 35 Ampere ZB2 = (Sisi TR)

sedangkan beban nominal transformator 2 di


sisi sekunder nya adalah 1732,1 A. Namun atas ZB2 = = 12,69 Ω (Sisi TR)

dasar pertimbangan life time / faktor usia serta


Hasil perhitungan diatas diubah kembali
rugi – rugi yang timbul maka pembebanan
menjadi sistem per unit menjadi besaran ohm
pada suatu transformator dibatasi hingga ± 80
mengingat nilai per unit dikalikan nilai dasar,
% dari beban nominalnya. Walaupun ada
maka :
beberapa transformator di wilayah semarang
Z1 (Ohm) = Z1 (pu) X Zb1
yang sudah bisa dikatakan hampir overload
= 0,1821 X 714,28
karena kebutuhan beban yang tinggi hingga
= 130,07 Ω (sisi TT)
memaksa transformator tersebut untuk
mencapai beban nominal nya.
Z2 (Ohm) = Z2 (pu) X Zb2
= 0,1821 X 12,69
B. Analisis Perhitungan Arus Litrik di Sisi
= 2,31 Ω (sisi TR)
Primer
Dengan demikian
Beban transformator di sisi sekunder
V1 = E1 + I1 X Z1
selalu berubah – ubah, hal tersebut dapat
E1 = V1 - I1 X Z1
dilihat pada data beban puncak transformator 1
= 150000 V – 121,25 A X 130,07 Ω
dan 2. Sehingga perhitungan untuk
= 150000 – 24839,27
transformator berkapasitas 31,5 MVA adalah
= 134229,01 V
sebagai berikut ;
E2 = V2 + I2 X Z2
Data transformator :
= 20000 V + 909,35 A X 2,31 Ω
Kapasitas : 31,5 MVA

57 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

= 20000 + 3310,03 Sedangkan sesuai data log sheet gardu


= 22100, 59 V induk adalah :
Fasa R : 55 A
Sehingga nilai transformasi dari Fasa S : 55 A
transformator adalah : Fasa T : 56 A
Dengan demikian perlu dihitung posisi
K =
tap dan penyesuaian nilai tegangan primer
sebagai bahan dasar validasi perhitungan.
=
Penentuan nilai K sesuai log sheet :
= 0,16 Ip = K X Is
Maka arus primer dapat dihitung seperti
K =
dibawah ini :
Untuk transformator berkapasitas 31,5
K =
MVA, dimana arus sekunder pada tanggal 6
februari 2017 pukul 10.00 ketika beban puncak K = 0,14
industri adalah 392 Ampere, maka arus di sisi
primer adalah : Asumsi V2 nilainya tidak berubah karna
Ip - R = K X Is OLTC merubah ratio kumparan di sisi primer
= 0,16 X 392 saja dan tegangan di sisi sekunder tetap.
= 62,72 A Dengan demikian kita dapat menghitung E2
Ip - S = K X Is dengan arus sekunder real nya adalah :
= 0,16 X 395
= 63,2 A E2 = V2 + I2 X Z2
Ip - T = K X Is = 20000 V + 392 A X 2,31 Ω
= 0,16 X 401 = 20000 + 905,52
= 64,16 A = 20905,32 V

E1 =
C. Penentuan Posisi Tap
Pada data beban puncak di Gardu Induk
E1 =
Srondol posisi tap tidak dicantumkan, padahal
hal ini menjadi penting karna menentukan E1 = 149323.71 V
perhitungan arus listrik di sisi primer menjadi Dengan demikian
valid. Sebagai contoh arus listrik di sisi primer E1 = V1 - I1 X Z1
sesuai perhitungan adalah : V1 = E1 + I1 X Z1
Fasa R : 62,72 A = 149323,71 V + 55 A X 130,07 Ω
Fasa S : 63,2 A = 149323,71 + 7153,85
Fasa T : 64,16 A = 155477,56

Analisis Pengaruh Beban…. | 58

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Sesuai data name plate transformator = 140,26 Ω (sisi TT)


dan mencocokan pada hasil V1 tersebut tap
berada pada posisi 10 dengan nominal Z2 (Ohm) = Z2 (pu) x Zb2
tegangan 155477,56 ketika data beban puncak = 0,1821 x 12,69
sekunder dicatatkan di jam 10.00 hari tanggal 6 = 2,31 Ω (sisi TR)
februari 2017.
Dengan demikian
D. Perhitungan arus listrik di sisi primer V1 = E1 + I1 x Z1
dengan pengaruh OLTC E1 = V1 - I1 x Z1
Data transformator : = 155769 V – 55 A x 140,26 Ω
Kapasitas : 31,5 MVA = 155769 – 11267,3
Tegangan primer : 155769 V = 148054,7 V
Tegangan sekunder : 20000 V E2 = V2 + I2 x Z2
Arus primer : 55 A = 20000 V + 392 A x 2,31 Ω
Arus nominal sekunder : 392 A = 20000 + 1426,88
Impedansi : 18,21 % = 20905,52 V
: 0,1821 pu Sehingga nilai transformasi adalah :
Maka
K =
ZB1 =
=
(Sisi TT)
= 0,14
ZB1 = = 770,28 Ω Maka arus primer dapat dihitung seperti

(Sisi TT) dibawah ini :


Ip - R = K x Is
ZB2 = (Sisi TR) = 0,14 x 392
= 55 A
ZB2 = Ip - S = K x Is
= 0,14 x 395
= 12,69 Ω (Sisi TR)
= 55 A
Ip - T = K x Is
Hasil perhitungan diatas diubah kembali
= 0,14 x 401
menjadi sistem per unit menjadi besaran ohm
= 56 A
mengingat nilai per unit dikalikan nilai dasar,
Dengan demikian hasil diatas sudah
maka :
sesuai dan valid dengan data log sheet beban
Z1 (Ohm) = Z1 (pu) x Zb1
arus transformator berkapasitas 31,5 MVA
= 0,1821 x 770,28
tanggal 6 februari 2017 pukul 10.00 atau

59 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

perakaman oleh operator di Gardu Induk


= x 100%
Srondol.
= 91 %
E. Analisis Perhitungan Daya Masukan dan Sehingga efisiensi transformator
Keluaran Transformator di sisi Primer kapasitas 31,5 MVA sesuai data beban puncak
maupun Sekunder tanggal 6 februari 2017 pukul 10.00 (beban
puncak industri & pendidikan) dan karena
P Input = x V1 x I1 x Cos  pengaruh adanya kinerja dari OLTC yang
berfungsi menjaga kestabilan tegangan di sisi
= x 155,769 x 55 x 0,85
sekunder maka efisiensi nya adalah 91 %.
= 12612,77 Kilo Watt
P Output = x V2 x I2 x Cos 
G. Effisiensi Nominal Pada
= x 20 x 392 x 0,85 Transformator
= 11542,04 Kilo Watt Dalam analisis perhitungan pada
Maka pada transformator Gardu Induk keadaan nominal ini, cara yang digunakan
Srondol dengan kapasitas 31,5 MVA memiliki sama dengan cara sebelumnya, sebagai berikut:
daya input sebesar 12612,77 kW, daya Dari data transformator berkapasitas
keluaran nya sebesar 11.542,04 kW. 31,5 MVA diperoleh data sebagai berikut :
Sedangkan rugi – rugi totalnya dapat di Kapasitas : 31,5 MVA
hitung dengan : Tegangan Primer : 150 kV
Rugi – rugi total = daya masukan (p Tegangan Sekunder : 20 kV
input) – daya keluaran (p output) Arus Primer : 121,25 A
= 12612,77 – Arus Sekunder : 909,35 A
11542,04 = 1070,73 Kilo Watt Impedansi : 18,21 %
= 0,1821 pu
F. Analisis Perhitungan Efisiensi Cos  : 0,85
Tranformator P Input = x V1 x I1 x Cos 
Dari analisa perhitungan daya
= x 150 x 121,25 x 0,85
masukan, perhitungan daya keluaran dan rugi –
= 26775,63 Kilo Watt
rugi total transformator dapat ditentukan nilai
efisiensi dengan menggunakan persamaan P Output = x V2 x I2 x Cos 

dibawah ini : = x 20 x 909,35 x 0,85


= 26774,90 Kilo Watt
Efisiensi= Efisiensi =

x 100% x 100%

Analisis Pengaruh Beban…. | 60

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Untuk transformator 2, 31,5 MVA


= x 100%
adalah :
= 99,99 % Pout = x V2 x I2 x Cos 

= x 20 x 428 x 0,85
H. Analisa Perhitungan Daya
= 12602,03 Kilo Watt
Jika pernyataan fasor untuk tegangan
Qout = x V2 x I2 x Cos 
dan arus diketahui, perhitungan daya nyata dan
reaktif dapat diselesaikan dalam bentuk = x 20 x 428 x 0,53
kompleks sehingga dari keadaan optimal = 7857,73 KVAR
effisiensi dapat dihitung besarnya aliran daya Sout = Pout + j Qout
pada keadaan optimal : = 12602,03 + j 7857,73
Sout = Vs x Is = Pout + j Qout = 14851,09 < 31,94’ KVA
Untuk transformator 1, 60 MVA adalah : = 14,85 MVA
Pout = x V2 x I2 x Cos  Meskipun dalam kenyataanya

= x 20 x 564 x 0,85 transformator masih dapat dibebani mencapai


maksimal pada kapasitasnya, akan tetapi lebih
= 16606,42 Kilo Watt
baik dioperasikan pada keadaan optimal
Cos  = 0,85
effisiensinya. Dimana pada keadaan optimal
Cos2  + Sin2  = 1
tersebut aliran daya bebannya di transformator
Sin2  = 1 - Cos2  1 adalah 19,57 MVA dan transformator 2
Sin2  = 1 – (0,85)2 adalah 14,85 MVA sehingga diharapkan pada
Sin2  = 1 – 0,7225 kapasitas transformator 60 MVA dan 31,5

Sin2  = 0,2775 MVA masa pakainya dapat lebih terjamin dan


handal. Dari Name Plate pada Transformator 1
Sin  =
di Gardu Induk Srondol diperoleh data sebagai
Sin  = 0,53
2
berikut :
Kapasitas : 60 MVA
Qout = x V2 x I2 x Cos  Tegangan Primer : 150 kV
Tegangan Sekunder : 20 kV
= x 20 x 564 x 0,53
Arus Primer : 230,95 A
= 10354,59 KVAR
Arus Sekunder : 1732,1 A
Sout = Pout + j Qout
Impedansi : 12,07 %
= 16606,42 + j 10354,59
= 0,1207 pu
= 19570,14 < 31,94’ KVA
Cos  : 0,85
= 19,57 MVA

61 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Dari Name Plate pada Transformator 1 transformator yang telah dipengaruhi oleh
di Gardu Induk Srondol diperoleh data sebagai kinerja On Line Ta Changer (OLTC) yang
berikut : berfungsi sebagai Penstabil tegangan di sisi
Kapasitas : 31,5 MVA sekunder/Incoming, Perubahan Tap ini juga
Tegangan Primer : 150 kV akan merubah ratio pada transformator
Tegangan Sekunder : 20 kV sehingga tegangan primer tersebut nominalnya
Arus Primer : 121,25 A berubah sesuai junlah tap karna mendapatkan
Arus Sekunder : 909,35 A tambahan dari kumparan bantu.
Impedansi : 18,21 %
= 0,1821 pu K. Analisa Grafik
Cos  : 0,85 Dari tabel posisi tap dan efisiensi diatas
dapat disimpulkan dan dibuat analisanya

I. Penentuan Posisi Tap. kedalam gambar grafik. Grafik tersebut


Dalam perekaman data beban puncak menggambarkan hubungan beban puncak
pada Gardu Induk Srondol tidak disertakan terhadap posisi tap, dan hubungan beban
atau dicantumkan posisi tap, padahal dalam puncak terhadap effisiensi nya. grafik -
perhitungan arus listrik di sisi primer, posisi grafik tersebut antara lain dijelaskan dalam
tap memiliki pengaruh terhadap nilai tegangan gambar berikut.

nominal karna adanya tambahan kumparan


bantu dalam On Line Tap Changer (OLTC)
tersebut. Sehingga banyak terjadi ketidak
cocokan arus primer sesuai perhitungan
dengan data perekaman pada metering yang
dibahas oleh jurnal – jurnal. Hal ini
dikarenakan tegangan nominal atau tegangan Gambar 1. grafik hubungan beban dan posisi
pada kumparan utama lah yang di jadikan tap pada transformator 1
dasar perhitungan.

J. Effisiensi Transformator.
Efisiensi transformator dalam penelitian
ini dihitung berdasarkan data beban puncak
pada pukul 10.00 dan 16.00 sesuai SOP pada
Gambar 2. grafik hubungan beban dan posisi
Gardu Induk Srondol. Parameter perhitungan
tap pada transformator 2
pada effisiensi ini tidak menggunakan
tegangan nominal nya akan tetapi
menggunakan tegangan primer pada

Analisis Pengaruh Beban…. | 62

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

hubungan beban puncak terhadap posisi tap,


hubungan beban puncak terhadap effisiensinya
justru berbanding terbalik atau ketika beban
tersebut mengalami trend meningkat maka
nominal effisiensi nya justru malah semakin
kecil. Hal ini dikarenakan semakin besar arus
pada sisi sekunder maka rugi – rugi total pada
transformator tersebut bertambah sehingga
Gambar 3. grafik hubungan beban dan
mempengaruhi sisi effisiensinya.
effisiensi pada transformator 1

4. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Analisa Pengaruh Beban
Puncak pada Transformator berkapasitas 31,5
MVA dan 60 MVA adalah :
1. Suatu tranformator tenaga dan On
Gambar 4.grafik hubungan beban dan
Load Tap Changer (OLTC) adalah satu
effisiensi pada transformator 2
kesatuan dalam hal kualitas penyediaan tenaga

Pada gambar 4.1 didapatkan hubungan listrik yaitu stabilitas tegangan di sisi sekunder

perbandingan beban puncak terhadap posisi tap atau konsumen. Oleh karena itu posisi tap

pada transformator no 1 berkapasitas 60 MVA menjadi penting dalam fungsinya menjadi

adalah sebanding, begitu pun juga yang terlihat parameter perhitungan arus listrik di sisi

pada grafik no 4.2. pada transformator 2 primer dan effisiensi suatu transformator

berkapasitas 31,5 MVA. Dari data trend beban menjadi valid.

puncak, ketika trend nya naik maka posisi tap 2. Deviasi arus listrik di sisi primer

cenderung rendah/turun begitu juga dikarenakan pada perhitungannya

sebaliknya. Maka hal tersebut sesuai dengan menggunakan tegangan nominal pada

hukum ohm. Arus berbanding terbalik dengan transformator dan mengabaikan kinerja On

tegangan. Karna posisi tap ini fungsinya untuk Load Tap Changer (OLTC), namun demikian

menjaga kestabilan tegangan di sisi sekunder, karna adanya On Load Tap Changer (OLTC),

maka ketika arus naik, tegangan turun dan tap tegangan nominal transformator akan berubah

otomatis akan naik pada posisi yang lebih sesuai posisi tap nya. maka dilakukan

tinggi. penentuan posisi tap terlebih dahulu.


3. Perhitungan effisiensi didapatkan dari

Pada gambar 4.3 dan 4.4 menunjukan nominal ratio pada transformator, bukan

hubungan beban puncak terhadap effisiensinya penyerapan penuh pada kapasitas daya nya di

pada transformator no 1 dan 2. Tidak seperti sisi sekunder. Pada transformator 2 mencapai

63 | Arvian Widya Mukti

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

harga paling effisien 96,26 % ketika beban Marnata, Benson. Analisis Biaya Trafo Akibat
puncak rata – rata di sisi sekunder sebesar 303 Rugi – Rugi Daya Total Dengan Metode
Ampere pada tanggal 16 februari 2017. Dan Nilai Tahunan (Annial Worth Method).
pada transformator 1 sebesar 99,25 % di beban Teknik Elektro Universitas Indonesia,
puncak rata – rata nya sebesar 321 ampere 2011.
pada tanggal 9 februari 2017. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. PT PLN
4. Kapasitas daya ketika kondisi beban (Persero). O&M Peralatan Gardu Induk,
maksimum rata – rata transformator 1 sebesar Transformator Daya
19,57 MVA dari kapasitas daya nominalnya Setiabudi, Dodi. Analisa Efisiensi
sebesar 60 MVA. Dan pada transformator 2, Transformator Daya 20 MVA Gardu
kapasitas daya yang terserap sebesar 14,85 Induk 150 KV Jember Trehadap
MVA dari kapasitas daya nominalnya sebesar Perkembangan Beban Feeder. Teknik
31,5 MVA. Hal ini dikarenakan kebutuhan Elektro Universitas Jember, 2006.
beban pada wilayah srondol masih cenderung Sumanto. Teori Transformator. Yogyakarta :
rendah. Bisa saja seiring waktu kebutuhan Andi Ofset, 1991.
beban akan meningkat dan berdampak pada Symmetrical Components 1 & 2
kondisi beban transformator yang full load 28th Hands On Relay School March 14 – 18,
sehingga umur transformator juga bisa jadi 2011 – Washington State University
berkurang. Pullman Washington By. Stephen E.
5. Dari analisis grafik pada penelitian ini Marx, P.E.; Bonneville Power
didapatkan hubungan beban puncak terhadap Administration - Malin, Oregon
posisi tap nya sebanding, dan hubungan beban Analysis of Faulted Power Systems - By. Paul
puncak terhadap effisiensinya berbanding M. Anderson
terbalik.

DAFTAR PUSTAKA

Edminister, Joseph A. Rangkaian Listrik 2.


Jakarta : Erlangga, 1984.
Kadir, Abdul. Transformator. UI-Press, 2010.
Lestari, Try. Evaluasi Pembebanan
Transformator II 60 MVA 150/20 KV
Gardu Induk Bogor Baru. Teknik Elektro,
2013.
Linsley, Trevor. Instalasi Listrik Tingkat
Lanjut 3. Jakarta: Erlangga, 2004.

Analisis Pengaruh Beban…. | 64

http://jurnal.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai