Abstrak
Dalam sistem tenaga listrik dibutuhkan beberapa komponen penting. Salah satu komponen penting tersebut adalah
transformator. Transformator dapat mengalami gangguan seperti halnya komponen sistem tenaga listrik lainnya. Gangguan
tersebut bisa mengganggu kinerja dari transformator tersebut.
Harga dari transformator sendiri sangat mahal sehingga penggantian unit yang baru dirasa kurang ekonomis bagi
suatu perusahaan. Oleh karena itu diperlukan perawatan dan perbaikan yang mengacu pada kondisi transformator itu
sendiri.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Electrical Test pada proses perbaikan transformator tiga fasa 525 V/6000
V 630 kVA milik PT. Bukit Asam khususnya dalam hal Electrical Test After Repairing.
2
Besar nilai resistansi masing-masing fasa pada selain itu juga menggambarkan presentase tegangan
transformator harus seimbang (balance) satu sama nomial terminal untu melayani arus full load selama
lain dengan toleransi ±5%. kondisi short circuit.
Impedansi diukur dengan uji short circuit. Ketika
3. Vector Group salah satu kumparan dihubungfungsikan tegangan pada
Pemeriksaan vector group bertujuan untuk kumparan yang satunya cukup untuk mensirkulasi arus
mengetahui apakah polaritas terminal-terminal trafo full load. Deviasi antar impedansi pengukuran
positif atau negatif. Standar dari notasi yang dipakai impedansi yang tertera pada nameplate tidak boleh
adalah Additive dan Subractive. Gulungan dapat lebih dai 10%.
dihubungkan sebagai delta, bintang, atau saling
berhubungan- Bintang (zigzag). Winding polaritas juga 6. Energize Test
penting, karena membalikkan koneksi di satu set Energize Test dilakukan pada trafo untuk
gulungan mempengaruhi fase-pergeseran antara mengetahui kemampuan trafo ketika disupply
primer dan sekunder. Untuk menentukan polaritas tegangan. Tegangan yang digunakan sesuai dengan
transformator, dapat dilihat dari hasil pengujian nilai tegangan yang tertera pada nameplate. Dengan
dimana hasil yang diperoleh hanya ada menggunakan peralatan tambahan seperti potential
kemungkinan, sesuai dengan jenis polaritas transformer, tegangan yang ditransformasikan oleh
transformator. transformator yang diuji dapat diukur. Deviasi nilai
tegangan yang terukur, tidak lebih dari 10% dari nilai
Vektor tegangan primer dan sekunder suatu tegangan yang tertera pada nameplate.
transformator dapat dibuat searah atau berlawanan
dengan mengubah cara melilit kumparan. Untuk
transformator tiga phasa, arah tegangan akan III. ELECTRICAL TEST AFTER REPAIR PADA
menimbulkan perbedaan phasa, arah dan besar TRANSFORMATOR TIGA FASA 630 KVA
perbedaan phasa tersebut akan mengakibatkan adanya 3.1 Proses Perbaikan Transformator
berbagai macam kelompok hubungan pada Kerusakan yang terjadi pada transformator
transformator itu. biasanya disebabkan oleh adanya belitan yang putus
akibat tekanan mekanis, atau terbakarnya transformator
4. Transformator Turn Ratio Test (TTR) karena adanya hubung singkat yang terjadi pada belitan
Transformer Turn Ratio (TTR) Test atau transformator akibat panas yang berlebih. Tetapi ada
pengukuran perbandingan belitan transformator adalah juga kerusakan pada transformator disebabkan
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui transformator tidak digunakan dalam waktu yang
perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi cukup lama. Transformator dapat diperbaiki dengan
dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga cara menggulung kembali belitannya. Electrical test
tegangan output yang dihasilkan oleh transformator adalah tahap terakhir dalam proses perbaikan
sesuai dengan yang dikehendaki. Tujuan dari transformator.
pengujian ratio belitan pada dasarnya untuk Secara umum proses perbaikan transformator 3
mendiagnosa adanya masalah dalam antar belitan dan fasa secara umum adalah:
seksi sistem isolasi pada trafo. Pengujian ini akan 1. Incoming Inspection (Pengecekan Awal)
mendeteksi adanya hubung singkat atau 2. Pembongkaran(Dismantling)
ketidaknormalan pada tap changer. Tingginya nilai 3. Electrical test before repair
resistansi akibat lepasnya koneksi atau konduktor yang 4. Pendataan bagian transformator yang akan
terhubung ground dapat dideteksi. Pengukuran dapat diperbaiki
dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn 5. Install new winding process
Ratio Test (TTR). 6. Electrical test after repair
7. Finishing(cleaning, painting, and packaging)
5. Short Circuit dan Impedance Test
Pengujian hubung singkat (short circuit) 3.1.1 Pengecekan Awal
dilakukan pada trafo untuk dapat mengetahui Pada tahap ini transformator akan didata sesuai
kemampuan trafo terhadap tekanan elektrik dan nameplate yang tertera pada body transformator, lalu
mekanik yang disebabkan oleh hubung singkat pada dicatat kelengkapan dan keadaan transformator.
bagian beban. Hubung singkat yang dimaksud dapat
meliputi hubung singkat fasa-fasa , tiga fasa , dan Berikut adalah nameplate dari transformator milik
double fasa ke tanah. Kejadian hubung singkat dapat PT. Bukit Asam.
membentuk arus simetri dan arus asimetri pada trafo. Tabel 3.1 Data transformator milik PT. Bukit Asam
Prosentase impedansi dari sebuah trafo ialah
voltage drop pada keadaan full load yang disebabkan Transformer Data
resistansi kumparan dan reaktansi bocor yang Merk Trafo-Union Rat Current 60,6 A
TUNORMA Primary
digambarkan sebagai presentase dari tegangan rating
3
Type TS 5841 B Rat Current 693 A 3.2 Electrical Test After Repair
Secondary Setelah transformator selesai diperbaiki dan
No. K19766 Model PT
Year 1983 Impedance 4,3%
disususn kembali, maka diperlukan uji kelayakan.
Rat.capacity 630 kVA Frequency 50 Hz Berikut adalah electrical test yang dilakukan setelah
[1] 6.300 V Vector Group Dyn 5 transformer selesai diperbaiki:
[2] 6.150 V kV class 10 S/0.6
Rat Volt [3] 6.000 V Type of cool ONAN 3.2.1 Insulation Resistance (IR) Test
Primary
[4] 5.850 V Total wt 2.04 T
[5] 5.700 V Wt of liquid 0.39 T
Pengukuran tahanan isolasi pada transformator
Rat Volt 525 V Ambient 45ᵒ C dilakukan untuk mengetahui kualitas isolasi pada
Secondary temperature transformator tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
Model PT cara mengukur nilai tahanan isolasi pada sisi HV-
Ground, LV-Ground, dan sisi HV-LV.
= 0,11%
, ,
Phase V deviation= × 100%
,
= 0,11%
, ,
Phase W deviation= × 100%
,
= 0,11%
-Tap 2
Gambar 3.4 Diagram Pengukuran Transformer Ratio
Voltage HV tap 2= 6150 V
Hasil pengukuran ratio ditunjukkan pada Tabel 3.3.
×√
Tabel 3.3 Hasil pengujian ratio tegangan Ratio nameplate=
5
=20,289 = 0,05%
, ,
Phase U deviation= × 100%
,
-Tap 5
= 0,09%
, , Voltage HV tap 5= 5700 V
Phase V deviation= × 100%
,
×√
Ratio nameplate=
= 0,08%
, , 5700 × √3
Phase W deviation= × 100% =
, 525
= 0,09% =18,805
, ,
Phase U deviation= × 100%
,
-Tap 3
= 0,02%
Voltage HV tap 3= 6000 V
, ,
Phase V deviation= × 100%
×√ ,
Ratio nameplate=
= 0,02%
6000 × √3 , ,
= Phase W deviation= × 100%
525 ,
=19,794 = 0,02%
, ,
Phase U deviation= × 100% Dari hasil pengukuran ratio pada Tabel 3.3 dapat
,
disimpulkan bahwa nilai ratio pada transformator
= 0,07% tersebut dapat dikatakan baik karena tidak melebihi
standard yang disebutkan pada IEEE bahwa deviasi
, ,
Phase V deviation= × 100% maksimum dalam pengukuran ratio hanya sebesar
,
±0,5%. Pergeseran nilai ratio yang terukur dengan nilai
= 0,07% ratio yang tertera pada nameplate dapat disebabkan
oleh perbedaaan panjang kawat yang digunakan untuk
, ,
Phase W deviation= × 100% winding trafo, walaupun nilainya sangat kecil akan
,
tetap terbaca oleh ratiometer karena alat tersebut
= 0,08% memiliki ketelitian yang tinggi.
= 0,05%
, ,
Phase V deviation= × 100%
,
= 0,05%
, , Gambar 3.5 Diagram Pengukuran Transformator Resistance
Phase W deviation= × 100%
,
6
Hasil pengukuran transformer resistance Dari hasil pengukuran diatas dapat disimpulkan
ditunjukkan pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 bahwa vector group hubungan transformator sesuai
dengan yang tertera pada nameplate yaitu terhubung
Tabel 3.4 Pengukuran resistance DC pada sisi primer
Primary side
Dyn5, yang berarti sisi HV memiliki hubung delta dan
sisi LV memiliki hubung bintang(wye). Vector group
Tap U1-V1 V1-W1 W1-U1 sangat berpengaruh saat trafo akan dipararelkan dengan
1 743,1 mΩ 736,7 mΩ 745,9 mΩ trafo yang lain.
2 704,5 mΩ 704,7 mΩ 704,3 mΩ
W1 46,3 200
Gambar 3.6 Diagram pengujian vector group Dari data hasil pengujian tersebut dapat dihitung
besar impedansi transformator seperti dalam
Hasil pengukuran tegangan dalam pengujian vector perhitungan berikut ini:
group ditunjukkan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil pengujian vector group =
Voltage Measurement
Diagram Connection Test Point
(V) = =(6000)2 /630.000
.
U1-V1 409
V1-W1 412
= 57,14 Ω
V1-V2 441
V1-W2 440
W1-V2 414
W1-W2 445 = √3
U2-V2 21,25
V2-W2 21,38
W2-U2 21,34
7
200 Pengambilan Data : 17 Februari 2016 Pukul 09.40
= √3
Measuring Instrument : Multimeter, Tang Ampere
46,43
= 2,49 Ω Tegangan output yang dihasilkan potensial
transformer diukur dengan menggunakan multimeter.
Potential Transformer memiliki ratio sebesar 71,875.
= × 100% Berdasarkan nameplate tegangan pada sisi HV trafo
adalah 6000. Maka dengan membagi tegangan HV
2,49 dengan ratio potential transformer didapatkan
= × 100%
57,14 tegangan output.
8
[6] Kadir, Abdul,1981. Transformator, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
[7] EASA STANDARD AR200-0602
[8] Standart IEEE C57.12.90-2010
[9] SR EN 60076-1
BIODATA PENULIS