Abstract -- One cause the interruption of transformer is loading that exceeds the capabilities of the
transformer. The state of continuous overload will affect the age of the transformer and result in a
reduced capacity of the transformer. The declining capacity, loading on the transformer will not be
maximized and increase the risk of damage. Actions taken to attempt the decrease disturbances
resulting from the transformer loadings are by the transformer test and known how many percent
decrease in capacity of the transformer. The data from the test is used to calculate the reduction in the
capacity of the transformer. Result of the research on the transformer which is not operated yet relating
to the ideal state of a transformer. As for the research on the second transformer indicates how
transformer which been operating for several years has decreased the capacity of the transformer. So
that the second transformer can not be loaded to the maximum.
Kata kunci: Supply Electricity, loading, distribution transformers, age, capacity transformers,
interruption, reliable operation.
c. Impedansi Transformator
Impedansi transformator merupakan total jumlah
keseluruhan perlawanan terhadap arus bolak-
balik (AC) di dalam sebuah peralatan listrik. Nilai
impedansi sebuah transformator umumnya
dicantumkan pada name plat transformator itu
Gambar 2.1 Kurva Karakteristik Efisiensi – sendiri dalam satuan persen (%), misalnya 3%,
Pembebanan Transformator 4%, 5%, dan seterusnya. Pengertian nilai tersebut
adalah bahwa drop tegangan yang timbul karena
impedansi adalah sekian persen dari tegangan
yang ditetapkan. Maka drop tegangan pada
transformator tersebut didapat dengan lengkap dan standar agar memudahkan pada
persamaan: waktu pelaksanaan perakitan. Alat-alat dan bahan
akan diuraikan sebagai berikut :
Vdrop = V x Z (%)
a. Regulator Tegangan
Atau untuk menentukan impedansi pada sebuah Regulator tegangan adalah bagian utama alat uji
transformator dengan berdasarkan kepada ini. Regulator tegangan tiga fasa dengan
tegangan drop dan tegangan dari transformator itu menghasilkan tegangan 380 Volt ditujukan untuk
sendiri, persamaannya: injeksi ke transformator yang dijadikan objek
pengujian.
Z (%) = ( ) x 100 %
b. Transformator Step-Up
Transformator step up digunakan untuk menaikan
2.6 Pengujian Pada Transformator
tegangan injeksi ke transformator yang diuji.
Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah
Penggunaan transformator step up dimaksudkan
transformator biasanya disesuaikan dengan
untuk mendapatkan nilai tegangan sampai
kebutuhannya. Beberapa jenis pengujian pada
dengan 800 Volt. Transformator step up 800 volt
transformator adalah sebagai berikut:
digunakan karena menyesuaikan dengan angka
persen impedansi pada transformator. Dimana
a. Pengujian Tahanan Isolasi
angka tersebut berarti besar tegangan drop yang
Pengujian Tahanan Isolasi biasanya dilaksanakan
timbul karena impedansi tersebut seperti yang
pada awal pengujian dengan tujuan untuk
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
mengetahui secara dini kondisi isolasi
Pada transformator yang diuji, angka persen
transformator dan untuk menghindari kegagalan
impedansi terdapat pada name plat. Pada
yang bisa berakibat fatal, sebelum pengujian
pengujian kali ini akan menggunakan
selanjutnya dilakukan. Pengujian dilakukan
transformator dengan impedansi sebesar 4
dengan menggunakan alat uji tahanan isolasi
(empat) persen. Jadi, pemilihan transformator
Megger.
step up 800 volt berdasarkan persamaan yang
telah ditulis pada Bab sebelumnya, yaitu pada
b. Pengujian Tahanan Kumparan
(persamaan 2.1).
Pengujian dilakukan dengan cara melakukan
V drop = V x Z
pengukuran tahanan kumparan transformator.
V drop = 20000 Volt x 4 %
Data hasil pengujian digunakan untuk menghitung
= 800 Volt
besarnya rugi tembaga pada transformator
tersebut.
c. Volt Ampere Meter
Volt Ampere meter adalah alat yang digunakan
c. Pengujian Karakteristik Beban Nol
untuk mengukur kuat arus dan tegangan listrik
Pengujian Karakteristik Beban Nol atau Tanpa
pada satu device sekaligus. Volt Ampere meter
Beban dilakukan untuk mengetahui besarnya
adalah alat ukur yang mengkombinasikan volt
kerugian daya yang disebabkan oleh rugi
meter dan ampere meter. Volt Ampere meter yang
hysterisis dan eddy current pada inti transformator
digunakan pada alat ini adalah jenis digital untuk
dan besarnya arus yang pada daya tersebut.
pengukuran satu fasa.
Pengukuran dilakukan dengan memberikan
tegangan nominal pada salah satu sisi
d. Kabel Penghubung
transformator dan sisi lainnya dibiarkan dalam
Pada pengujian ini akan dipakai kabel NYAF yang
keaadaan tanpa beban.
berfungsi sebagai penghubung antara
transformator (objek pengujian) dan regulator
d. Pengujian Karakteristik Hubung Singkat
tegangan serta komponen lainnya sehingga dapat
Pengujian dilakukan dengan cara memberikan
dilewati sumber tegangan.
arus nominal pada salah satu sisi transformator
dan sisi yang lain dihubung singkat, dengan
e. MCB
demikian akan dibangkitkan juga arus nominal
Pada pengujian ini MCB digunakan sebagai
pada sisi yang di hubung singkat. Adapun tujuan
pengaman hubung singkat atau pengaman alat
dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
utama. MCB dipasang sebagai pengaman sumber
besarnya rugi daya yang hilang akibat dari
utama dari PLN dan sebagai pengaman untuk
tembaga dari transformator saat beroperasi.
regulator tegangan.
3. PERANCANGAN
f. Selector Switch
Selector Switch digunakan pada saat pengujian
3.1 Alat dan Bahan
untuk mendapatkan nilai volt dan ampere pada
Pada proses persiapan perancangan harus
tiap fasa yang tertera pada volt ampere meter
didukung dengan peralatan dan bahan yang
yang dipasang, karena pada alat ini digunakan arus beban penuh (full load) pada transformator
volt ampere meter untuk pengukuran masing- tersebut.
masing fasa. Daya transformator bila ditinjau dari sisi tegangan
primer (tegangan tinggi) dapat dirumuskan
g. CT sebagai berikut:
CT digunakan agar pada saat pengujian dapat
membaca arus yang diukur pada sisi sekunder S = √3 x V x I
transformator yang diuji. Pada pengujian ini
digunakan CT 1000/5 Ampere. Pemilihan CT dimana:
1000/5 berdasarkan pada kapasitas transformator S = Daya Transformator (kVA)
yang diuji. V = Tegangan sisi primer transformator (kV)
I = Arus jala-jala (A)
h. Box Panel dari plat besi
Box panel digunakan sebagai wadah untuk Sehingga untuk menghitung arus beban
memasang semua alat-alat dan komponen diatas penuh (full load) dapat menggunakan rumus:
agar terpasang rapi dan aman digunakan pada
saat proses pengujian. IFL =
√
3.2 Flow Chart Pengujian
dimana:
Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk IFL = Arus Beban Penuh (A)
pengujian transformator ini digambarkan dalam S = Daya transformator (kVA)
flowchart sebagai berikut : V = Tegangan transformator (V)
Tabel 3.1 Data Transformator Baru di Gudang 2) Rangkaian dari regulator tegangan ke alat
Spesifikasi Transformator ukur berupa volt ampere meter untuk
menghidupkan display.
Merk B&D
3) Transformator step up terhubung ke objek
Tahun Pembuatan 2016
pengujian pada sisi primer transformator.
Nomor Seri 1602790
Daya Nominal 400 kVA e. Pada sisi sekunder transformator, dibuat
Tegangan Primer 20000 Volt rangkaian tertutup (loop) dengan men-jumper
Tegangan antar fasa termasuk netral.
400 Volt f. Memasang CT pada sisi sekunder
Sekunder
Frekuensi 50 Hz transformator dan hubungkan dengan volt
Pendingin ONAN ampere meter untuk menghasilkan angka
pengukuran.
Tegangan
4.0 % g. Memastikan semua komponen terangkai
Impedansi
dengan baik dan aman diberi tegangan.
h. Memulai injeksi tegangan dari regulator
Spesifikasi transformator kedua yang diuji
secara bertahap sambil memperhatikan volt
adalah transformator pada gardu BL 152 tersebut
ampere meter.
terdapat pada (Tabel 3.2) sebagai berikut:
i. Catat hasil pengukuran tegangan dan
arusnya.
Tabel 3.2 Data Transformator BL 152
j. Selesai.
Spesifikasi Transformator
Merk UNINDO 4.2 Rangkaian dan Wiring Alat Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat
Tahun Pembuatan 2001
uji sederhana hasil dari rangkaian beberapa
Tahun Operasi 2002
komponen dan instrumen pengukuran. Masing-
Nomor Seri 741000
masing alat dan instrumen yang dipakai telah
Daya Nominal 4000 kVA dijelaskan pada bab sebelunya. Setelah dilakukan
Tegangan Primer 20000 Volt uji fungsi masing-masing, alat dan instrumen
Tegangan tersebut dirangkai sedemikian rupa dan
400 Volt
Sekunder ditempatkan pada suatu tempat dari plat besi agar
Frekuensi 50 Hz rapi dan aman ketika digunakan.
Pendingin ONAN
GAMBAR PENGAWATAN PENGUJIAN
Tegangan
4.0 %
Impedansi R
IN
R R
OUT
REGULATOR TEGANGAN
SUMBER PLN 3 FASA
S S S
4.6 Perhitungan Hasil Uji Transformator-2 Jadi, berdasarkan hasil perhitungan diatas,
(Keadaan Telah Beroperasi) transformator-2 mengalami penurunan kapasitas
Transformator kedua yang diuji adalah sebesar 34,025 %. Oleh karena itu, sangat
transformator dengan daya 400 kVA yang berada disarankan untuk pembebanan pada
di gardu BL 152 dan telah beroperasi sejak tahun transformator-2 tidak melebihi dari 263,9 kVA atau
2002. Pengujian pada transformator yang telah sebesar 63 persen.dari kapasitas 400 kVA.
beroperasi dilakukan untuk mengetahui
penurunan kapasitas pada transformator. Tabel 4.2 Hasil Uji Transformator 1 dan 2 Serta
Hasil yang didapat dari pengujian pada Perbandingannya Dengan Kondisi Ideal Sesuai
transformator-2 menunjukan angka arus nominal Standar
pada sisi primer (tegangan tinggi) adalah 7,62
Ampere. Hasil ini menunjukkan angka yang
berbeda dengan arus nominal sisi primer yang
terdapat pada name plat transformator.
Dengan diketahuinya arus nominal primer
transformator-2, maka untuk mengetahui berapa
sisa kVA transformator tersebut dapat
dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut:
IFL =
√
7,62 A =
√
transformator rusak akibat pembebanan yang [3]. Prayoga, Aditya. 2010. Teknik Tenaga Listrik
tidak terkontrol dan melebihi batas Transformer. Universitas Indonesia.
kemampuan transformator. [4]. Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
4. Dengan dapat terkontrolnya pembebanan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia.
pada transformator beroperasi, keandalan [5]. Sulasno, Ir. 2010. Distribusi Tenaga Listrik.
jaringan dapat terjaga dan pasokan listrik Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
kepada konsumen juga terjamin. [6]. Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan
Tenaga Listrik Jilid 3. Jakarta : Direktorat
DAFTAR PUSTAKA Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional.
[1]. Kadir, Abdul. 1979. Transformator. Jakarta : [7]. Standar PLN No : 17 dan 17A. 1979 tentang
Pradnya Paramitha. Pedoman Pembebanan Transformator
[2]. Manajemen Aset Transformator Distribusi Terendam Minyak. Jakarta: PT PLN (Persero)
Jawa Bali. 2010. Jakarta : PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Kantor Pusat