Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
SOP yang ditetapkan perusahaan,,
Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan,,
Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
sesuai secara efektif sesuai SOP,,
Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi,,
PENDAHULUAN
Akhir akhir ini jumlah kecelakaan kerja merupakan kasus kecelakaan
berat yang mengakibatkan kematian. Angka kecelakaan kerja tersebut relatif sangat tinggi. Penyebab
kecelakaan kerja yang sering ditemui diantaranya perilaku yang tidak aman, kondisi lingkungan yang
tidak aman, atau kedua kondisi tersebut terjadi secara bersama sama. Kondisi ini kadang diperparah
dengan keterlambatan informasi kepada pihak perusahaan sehingga tidak segera ditangani. Rendahnya
kesadaran akan pentingnya penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) menjadi penyebab utama
terjadinyakecelakaan kerja di Indonesia.
Selain itu dalam melaksanakan pekerjaan hal yang harus diperhatikan selain K2 yaitu
mengenai kelengkapan formulir pekerjaan seperti perintah kerja dan berita acara ataupun formulir
yang lainnya. Sebelum melaksanakan pekerjaan pejabat/atasan yang terkait pekerjaan dihubungi
untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan. Selain itu mitra kerja yang terkait
dihubungi terlebih dahulu agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik.
LATAR BELAKANG
PT. PLN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan
(Persero) berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Potensi bahaya
yang ditimbulkan dari perusahaan ini sangat besar salah satunya adalah tersengat arus listrik, terjatuh
dari ketinggian tiang, tertimpa alat-alat berat yang digunakan pada saat proses kerja dilapangan serta
risiko-risiko bahaya lainnya yang sangat rawan bagi para pekerja teknik tersebut.
Masalah keselamatan ketenagalistrikan (K2) itu sendiri mencakup tentang masalah pekerja,
jaringan dan lingkungan masyarakat yang ada di perusahaan. Pekerja biasanya tidak menghiraukan
risiko yang terjadi jika mereka tidak menggunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dengan lengkap. Padahal sebenarnya peralatan keselamatan ketenagalistrikan (K2) dan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) sangat penting terutama pada pekerja yang berhubungan langsung dengan
tenaga listrik seperti pada PT. PLN karena mereka harus mengatasi masalah yang ada pada jaringan-
jaringan dengan tetap memperhatikan keselamatan diri pekerjanya dan masyarakat.
1. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat bantu disiapkan sesuai
keperluan dan SOP yang ditetapkan perusahaan.
2. Formulir terkait terkait pekerjaan disiapkan
3. Pejabat/atasan terkait pekerjaan dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan
telah dikoordinasikan sesuai secara efektif sesuai SOP.
4. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi.
1. Mengenal alat kerja, alat K2, dan alat bantu yang digunakan untuk kegiatan
pengoperasian APP.
2. Mengetahui hal- hal apa sajakah yang harus ada pada formulir pekerjaan dan
menyusun formulir tersebut untuk pekerjaan.
3. Mengetahui pejabat/atasan yang bertanggung jawab dan melakukan konfirmasi
kepada atasan terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan telah sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
4. Menghubungi mitra kerja sebelum melaksanakan pekerjaan
1. APD (alat pelindung diri) yang belum diperbarui dengan model terbaru
2. Dalam melaksanakan pekerjaan terkadang mitra kerja lalai dalam penggunaan APD
3. Akses jalan menuju lokasi pekerjaan sulit
4. Mitra kerja terkadang sulit dihubungi untuk mendiskusikan pekerjaan
KESIMPULAN